Ami merebahkan tubuhnya di kasur. Ia kembali terbayang wajah Wisnu yang terus menari - nari di pelupuk matanya. Senyum Wisnu begitu manis di mata Ami.
Wajah yang sudah lama ia damba. Dan hari ini membuatnya semakin jatuh cinta pada Wisnu. Meski ia sadar cintanya tidak akan mungkin karna Wisnu sudah mempunyai istri.
Istri Wisnu sangat cantik dan merupakan wanita karir yang sukses. Saingan Ami sangat berat. Mereka jauh berbeda,ibarat langit dan bumi , Ami sadar akan posisi dirinya. Ia hanya boleh mencintai Wisnu dalam diam dan melihat dari kejauhan itu saja sudah cukup untuk dirinya.
Tak terasa mata Ami sudah terpejam. Terdengar dengkuran halus pertanda ia sudah tertidur. Ia tidak menyadari jika ayah dan ibunya sudah berada di rumah.
"Assalamualaikum. " terdengar suara seorang wanita dari pintu depan. Karna tidak ada jawaban sang wanita paruh baya langsung mengitari rumah dan menuju kamar Ami yang tidak terkunci.
Handle pintu di putra,terlihat pemandangan seorang gadis tengah tertidur di ranjang sederhana miliknya. Wanita paruh baya itu berjalan masuk dan duduk disamping gadis itu. Ia pandangi wajah teduh yang terlelap.
"Maafin ibu yang jarang ada buat kamu, nak." Wanita itu adalah ibunya Ami. Ia membelai kepala putrinya dan cium pipi Ami. Ami sama sekali tidak terganggu dengan ulah ibunya.
"Buk,ibu...." panggil laki - laki dari luar kamar.
"Ibu dikamar Ami,yah." jawab Ibu tidak terlalu kencang takut putrinya terbangun.
"Ooh ya udah,ayah mau istirahat dulu." ujar ayah dari depan pintu.
"Iya,ibu mau disini dulu,yah." jawab ibu lalu merebahkan tubuhnya yang terasa letih disamping putrinya. Ia peluk gadis cantik yang jarang bisa bersama dirinya. Keduanya tertidur sambil berpelukan hingga pagi.
Saat subuh Ami terbangun dan mendapati dirinya tidur bersama ibunya. Ami memperhatikan wajah lelah ibunya. Wajah yang belakangan ini jarang bisa ia tatap seperti ini.
"Kamu sudah bangun,nak. Maaf ibu ketiduran. " wanita paruh baya itu membelai wajah putrinya.
Ami dan ibunya bergegas mandi dan sholat subuh bareng sementara sang ayah pergi ke masjid untuk sholat subuh berjamaah di musholla dekat rumah.
Kedua wanita beda usia itu terlihat di dapur memasak untuk sarapan mereka bertiga.
"Udah kamu sana siap - siap buat sekolah,biar ini ibu yang menyelesaikan. " ujar wanita itu lembut.
Ami patuh mengikuti apa yang di perintahkan ibunya. Ia mencuci muka tangan dan kakinya baru menganti bajunya dengan seragam sekolahnya. Untung semalam ia sudah mempersiapkan semua kebutuhan sekolah sehingga ia tidak perlu buru - buru.
Setelah rapi Ami keluar dari kamarnya dan bergabung dengan ayah dan ibunya untuk sarapan bareng.
"Pagi ayah." Ami langsung memeluk cinta pertamanya dan ayah membalas pelukan putrinya yang sudah mulai dewasa.
"Maafin ayah,nak. Jarang ada waktu bersama kamu." sesal ayah.
"Ga apa - apa ,yah. Ami memberi kok. Jadi ayah ga usah sedih gitu,semangat." Ami berusaha menghibur ayahnya .
Toko mereka terletak agak jauh dari rumah, rencana sang ayah jika ada rezeki lebih ayah akan mengajak putrinya pindah kerumah yang ada di dekat toko. Tokonya tidak terlalu besar tidak bisa dijadikan tempat tinggal mereka bertiga. Tapi untuk saat ini ia baru merintis usaha yang mulai sedikit demi sedikit mulai ada kemajuan.
Sebenarnya ia tidak tega tapi harus bagaimana lagi,makanya ia membebaskan putrinya sering menginap di rumah Diva supaya Ami tidak kesepian.
###$$&&**
Jangan lupa mampir di karya aku yang lain" Terjebak pesona kakak ipar."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 149 Episodes
Comments