ENAM BELAS

Satu bulan berlalu Sonya mulai merasa ada sesuatu yang aneh pada dirinya, kenapa ***** makannya bertambah dan Ia mulai menyadari kalau Ia belum mendapat menstruasi.

Akhirnya Ia membeli test pack pulang dari kerja. Sonya mengelus-elus perutnya yang masih rata. Berjalan ke tempat parkir menuju mobilnya.

Namun langkahnya terhenti saat mencium aroma nasi goreng yang menggelitik hidung dan perutnya.

Sonya pun akhirnya berjalan menuju tukang nasi goreng dan memesan nasi goreng spesial plus telur dadar.

Tak lama nasi goreng telah terhidang di depan mata Sonya, perlahan tapi pasti nasi goreng pun tandas tak bersisa.

Sonya membawa satu bungkus mie goreng seafood, 1

satu bungkus mie goreng mercon dan dua bungkus nasi goreng kambing.

Rencananya malam ini, Ruben dan Alvons akan kerja lembur di rumah. Mereka sudah berada di rumah sejak sore tadi, maklumlah para jomblo sejati masih sangat loyalitas dalam bekerja.

Sonya baru saja tiba di rumah langsung di sambut dengan dua Laki-laki matang yang membuat ruang tamu mereka seperti ruang belajar.

" Hallooo Princess Sonya, " ucap Ruben dan Alvons berbarengan.

" Haiiii jomblowers sejati, ngemil dulu yuuk, " ajak Sonya sambil menunjukkan bungkusan yang Ia bawa.

Ketiganya pun langsung menuju meja makan, Sonya pun menuju kamar untuk mandi, tanpa di sadari Rino menyusul, kebiasaan Rino selalu mencium Sonya setiap akan mandi, memilin dan meremas bagian teristimewa Sonya, meninggalkan gigitan dan Kissmark disana.

Sonya menggeliat lalu dengan sengaja mendorong tubuh Rino kemudian menindihnya. Satu hal yang tak dapat di elakkan lagi terjadilah pertempuran meski hanya berdurasi singkat.

Alvons dan Ruben kompak menggoda Rino saat lama berada di kamar dan keluar kondisi rambut basah.

" Hmmm.... kebiasaan nyelup dulu ye? " ucap Ruben.

" Makanya buruan nikah, lama-lama karatan juga tuh si Otong, " ucap Rino sambil melahap nasi goreng kambing.

" Waduh bakalan minta jatah lagi nih entar malam, si Otong, " ucap Ruben sambil mengedipkan matanya.

" Iya donk pastinya, " mata genit Rino balik menggoda Ruben dan Alvons.

Selesai menyantap nasi goreng, Mereka melanjutkan pekerjaannya. Sonya pun turun dengan rambut tergerai basah.

Alvons dan Ruben saling berbisik, entah apa yang bicarakan. Sonya membawa sepiring mie goreng mercon membawanya ke ruang tamu dan duduk di samping Rino.

" Ga pakek adegan mesra-mesra ya lagi kerja, kejar target ini, " ucap Ruben

" Iiih.... Sirik tuuuh... pengen niru bawaannya, " ucap Sonya

" Hahhaaaa... " sontak Mereka tertawa bersama

" Loe lagi hamil ya Nyah? " ucap Alvons

" Ga tau! "

" Kok keliatannya mekar semua? di apain loe sama Rino? " ucap Alvons.

" Eeh buju buseeet, ini kadal merhatii Bini gue ye! "

" Sabar Mas bro, soalnya Adek gue juga lagi Hamidun jadi gue tahu ciri-cirinya! "

" Hamidun? tanggung jawab ga Cowonya? "

" Tanggung jawab lah, kalo ga gue bacok, "

" Hari gini ngerinya pergaulan Anak-anak muda, Astarfirrlah, " ucap Ruben sambil mengelus-elus dada.

" Hmmm... Pak.ustadz sungguh terlalu, " ucap Alvons

" Udah lanjutin kerjanya Aku mau santuuuii dulu ya jomblowers sejati, "

Sonya pun menuju kamar, Ia berpesan pada Rino kalau butuh apa-apa minta aja sama Mba Rara. Atau ambil sendiri di lemari es. Mata Sonya benar-benar ngantuk tidak bisa di ajak kompromi, tidur lebih cepat akan lebih baik tentunya.