Cafe

Pagi ini Billa sudah duduk di kursi tunggu depan kantor jurusannya, ia melihat sekilas jam di layar ponselnya menunjukkan pukul 10.14, sudah hampir 30 menit ia menunggu kabar yang tak pasti dari sang dosen yang belum juga membalas pesan yang dikirimkannya sebelum ia berangkat ke kampus tadi.

Beberapa kali ia mengetukkan sepatunya ke lantai, menandakan ia sedang sangat bosan saat ini. Bahkan mbak Lis pun tidak terlihat di kursinya, membuat Billa tidak tahu harus bertanya kepada siapa. 

Kursi tunggu yang berjumlah 16 buah sudah hampir terisi semua, ada yang sibuk dengan ponsel, ada yang cekikikan sambil membicarakan sesuatu bersama temannya, dan ada yang memandang ke depan dengan tatapan kosong. Ya itu adalah Billa.

Sebuah notifikasi pesan masuk ke ponselnya dan membuat Billa melebarkan matanya.

Pak Aiman Dosbing😈

Saya tidak ke kantor jurusan hari ini, kalau kamu mau konsul skripsi, datang ke Roast Rif Cafe.

“Apa- apaan sih ini, dasar dosen aneh.” Rutuk Billa dengan suara sangat pelan, takut jika terdengar oleh yang lain, pasti dia akan bermasalah karena mengatakan dosen aneh.

Tapi setelah berpikir beberapa menit, akhirnya Billa memilih untuk datang menemui dosennya di cafe sesuai dengan pesan yg dikirimkan oleh sang dosen.

 Baik pak, saya akan datang kesana.

Tidak butuh lama, centang dari chat tersebut langsung berubah menjadi biru pertanda sudah dibaca.

“Pasti bakal di read doang, dasar aneh, ga jelas.” Billa bermonolog sambil berjalan, sesekali di menghentakkan kakinya karena kesal.

Ting

Sebuah pesan masuk lagi ke ponselnya, dengan cepat ia melihat layar ponsel tersebut.

Pak Aiman Dosbing😈

Baik, saya tunggu.

“ Waduh dibales, dosa dong gue udah suudzon duluan, bodo amat ah, ntar lebaran tinggal minta maaf.” Billa terkekeh sendiri.

Sebenarnya jarak cafe tersebut tidak begitu jauh dari kampusnya, hanya membutuhkan waktu 15 menit jika berjalan kaki, tapi melihat kondisi hari ini yang begitu terik padahal baru pukul 11, membuat Billa memilih memesan ojek online untuk menuju cafe.

Begitu tiba di Roast Rif Cafe, kepalanya celingukan mencari sosok sang dosen, namun belum juga nampak batang hidungnya, ingin menghubungi namun ia takut, alhasil ia terus menyusuri cafe yang juga memiliki ruang outdoor ini.

Mata Billa melihat seorang laki-laki yang mengenakan kaos lengan panjang berwarna hitam yang lengannya sudah ditarik hampir ke siku dan mengenakan celana chino berwarna soft grey. Itu adalah sosok dosen aneh yang Billa cari, namun dosennya itu belum sadar akan kedatangan Billa karena tengah sibuk dengan laptop di depannya. 

“ Permisi Pak Aiman,” Sapa Billa takut-takut.

Merasa namanya dipanggil membuat Aiman mendongakkan kepala, dan menatap ke arah Billa dengan tatapan dingin. 

“Duduk.” Ucap Aiman datar.

Dengan pelan Billa menarik kursi dan duduk dihadapan Aiman, dan menyodorkan skripsi yang sudah di revisi.

“Ini pak, skripsi saya yang sudah saya revisi.” 

Beberapa menit sudah berlalu, namun Aiman masih tetap fokus ke layar laptopnya, tanpa memperdulikan omongan Billa, membuat gadis itu kesal tidak kepalang.

“Kalo gue siram itu kopi ke mukanya, bakalan gimana ya jadinya, pasti gue langsung di banting, mana badannya  berotot lagi, urat tangannya juga cocok tuh dijadiin bakso urat kayaknya.” Billa membatin.

Mulut Billa sudah gatal ingin menegur Aiman agar cepat memeriksa skripsinya, karena dia terlihat persis orang linglung diabaikan seperti ini. Namun ia tidak memiliki keberanian untuk melakukan itu.

“GGS juga ni dosen, Ganteng-Ganteng Setan.” Lagi-lagi hatinya berbicara.

“Pak,” panggil Billa pelan setelah mengumpulkan keberanian. Hening tidak ada jawaban apa-apa. Kesabaran Billa hampir habis diperlakukan seperti ini, ingin rasanya dia mematahkan leher Aiman yang masih santai dengan laptopnya. 

“ Beneran gue patahin ntar leher ni orang, bodo amat mau masuk penjara juga, yang penting kekesalan gue tersalurkan.” tatapan Billa begitu tajam ke arah Aiman, matanya seolah mengeluarkan api yang ingin membakar sosok di depannya ini.

Tanpa aba-aba Aiman melihat ke arah Billa, membuat Billa gelagapan dan memalingkan wajah ke arah lain. Bisa mati dia kalau ketahuan menatap dosennya dengan tatapan penuh dendam seperti itu, bukan cuma kuliahnya yang selesai tapi hidupnya juga.

Terpopuler

Comments

Reni Novitasary

Reni Novitasary

sabar bill...nasib mu ada d tngn dosbingmu

2024-11-11

1

Cah Dangsambuh

Cah Dangsambuh

sumpah koplak baca gwrutuanya bila ngakak sendiri

2024-12-09

0

Mbing

Mbing

🤣🤣🤣 sabar ya bill, pak dosen udah suka sama kamu tuh

2024-11-29

0

lihat semua
Episodes
1 November dan Dosen Baru
2 Harapan
3 Hujan dan Rapuh
4 Konsultasi Pertama
5 Jangan panggil saya bapak
6 Tangisan
7 Panggilan telepon tidak jelas
8 Cafe
9 Limbad lu?
10 Janji untuk kesuksesan
11 Linglung, Budek dan Suka Suudzon
12 Nasi Padang
13 Ciyee, lagi jatuh cinta ya?
14 Dijodohkan
15 Aruna
16 Ayo Menikah
17 Paman Gila
18 Difitnah
19 Akhirnya Sidang Juga
20 Dewa dan Aiman
21 Bertemu Aruna
22 Siapa perempuan itu?
23 Rapat Keluarga Aiman
24 Billa mulai gila
25 Bertemu Keluarga Aiman
26 Keluarga Aruna
27 Curhatan Aruna
28 Hari Yudisium
29 Bingung
30 Monyet Ragunan
31 Cerita ke Bunda
32 Pak, ayo nikah!
33 Juragan sawit buat cemburu
34 Bertemu keluarga Billa
35 Emosi
36 Akankah Bahagia itu datang?
37 Ancaman Bunda
38 Gelisah dan Khawatir
39 Pertemuan Keluarga
40 Pepet terus sampai KUA
41 Tanggal pernikahan
42 Tema pernikahan impian
43 Manis dan Iblis
44 Nikah secepatnya!
45 Seserahan
46 Akhirnya...
47 Setelah Akad
48 Tahan...
49 Hasrat
50 Penyatuan Cinta
51 Cobaan Awal
52 Bandung dan Impian
53 Galau Pekerjaan
54 Amukan
55 Bercanda berujung serius
56 Masalah belum terselesaikan
57 Keputusan Billa
58 Kedatangan Aruna dan Nayla
59 S3 ilmu gombal
60 Ocha Kecelakaan
61 Melaporkan tante Latifa
62 Ke Bandung lagi
63 Tengah malam di kota Bandung
64 Obrolan malam
65 Makan siang
66 Supermarket
67 Mantan
68 Merajuk
69 Ke Kawah putih
70 Rancabali
71 Nothing's gonna change my love for you
72 Bertemu Sheza
73 Over thinking bikin pusing
74 Testpack
75 Rezeki titipan Tuhan
76 Kembali ke Jakarta
77 Penderitaan Aiman
78 Kekesalan terhadap Sheza
79 Emosi ibu hamil
80 Kondangan
81 Saling menerima
82 Pertengkaran pertama
83 Penyesalan Billa
84 Meminta maaf dan Memaafkan
85 Mengingat pesan bunda
86 Bertemu Aruna dan Liam
87 Obrolan dengan Rania
88 Toko Roti
89 Suami aneh
90 Kekhawatiran calon ibu
91 LDR
92 Perempuan tidak tahu diri
93 Kemarahan terhadap Sheza
94 Curhat menantu dan mertua
95 Jangan sok ganteng
96 Mencari solusi
97 Bayi Gorila
98 Si anak Rektor
99 Bertemu Rektor
100 Keputusan Sang Rektor
101 Tamu mengejutkan
102 Semua panik
103 Selamat datang ke dunia
104 Gemas
105 Cupu
106 Cemburu
107 Terima Kasih
Episodes

Updated 107 Episodes

1
November dan Dosen Baru
2
Harapan
3
Hujan dan Rapuh
4
Konsultasi Pertama
5
Jangan panggil saya bapak
6
Tangisan
7
Panggilan telepon tidak jelas
8
Cafe
9
Limbad lu?
10
Janji untuk kesuksesan
11
Linglung, Budek dan Suka Suudzon
12
Nasi Padang
13
Ciyee, lagi jatuh cinta ya?
14
Dijodohkan
15
Aruna
16
Ayo Menikah
17
Paman Gila
18
Difitnah
19
Akhirnya Sidang Juga
20
Dewa dan Aiman
21
Bertemu Aruna
22
Siapa perempuan itu?
23
Rapat Keluarga Aiman
24
Billa mulai gila
25
Bertemu Keluarga Aiman
26
Keluarga Aruna
27
Curhatan Aruna
28
Hari Yudisium
29
Bingung
30
Monyet Ragunan
31
Cerita ke Bunda
32
Pak, ayo nikah!
33
Juragan sawit buat cemburu
34
Bertemu keluarga Billa
35
Emosi
36
Akankah Bahagia itu datang?
37
Ancaman Bunda
38
Gelisah dan Khawatir
39
Pertemuan Keluarga
40
Pepet terus sampai KUA
41
Tanggal pernikahan
42
Tema pernikahan impian
43
Manis dan Iblis
44
Nikah secepatnya!
45
Seserahan
46
Akhirnya...
47
Setelah Akad
48
Tahan...
49
Hasrat
50
Penyatuan Cinta
51
Cobaan Awal
52
Bandung dan Impian
53
Galau Pekerjaan
54
Amukan
55
Bercanda berujung serius
56
Masalah belum terselesaikan
57
Keputusan Billa
58
Kedatangan Aruna dan Nayla
59
S3 ilmu gombal
60
Ocha Kecelakaan
61
Melaporkan tante Latifa
62
Ke Bandung lagi
63
Tengah malam di kota Bandung
64
Obrolan malam
65
Makan siang
66
Supermarket
67
Mantan
68
Merajuk
69
Ke Kawah putih
70
Rancabali
71
Nothing's gonna change my love for you
72
Bertemu Sheza
73
Over thinking bikin pusing
74
Testpack
75
Rezeki titipan Tuhan
76
Kembali ke Jakarta
77
Penderitaan Aiman
78
Kekesalan terhadap Sheza
79
Emosi ibu hamil
80
Kondangan
81
Saling menerima
82
Pertengkaran pertama
83
Penyesalan Billa
84
Meminta maaf dan Memaafkan
85
Mengingat pesan bunda
86
Bertemu Aruna dan Liam
87
Obrolan dengan Rania
88
Toko Roti
89
Suami aneh
90
Kekhawatiran calon ibu
91
LDR
92
Perempuan tidak tahu diri
93
Kemarahan terhadap Sheza
94
Curhat menantu dan mertua
95
Jangan sok ganteng
96
Mencari solusi
97
Bayi Gorila
98
Si anak Rektor
99
Bertemu Rektor
100
Keputusan Sang Rektor
101
Tamu mengejutkan
102
Semua panik
103
Selamat datang ke dunia
104
Gemas
105
Cupu
106
Cemburu
107
Terima Kasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!