Harapan

Dia merupakan angkatan 2019 dan hingga tahun 2024 ini ia belum menyelesaikan kuliahnya, jangan tanyakan mengenai temannya, mereka telah banyak yang wisuda tak sedikit di antara mereka bahkan sudah menikah. Namun jangan berpikiran jika dia satu-satunya dari angkatannya yang belum menyelesaikan kuliahnya. 

Dia hanya satu dari 12 mahasiswa jurusannya yang belum menyelesaikan kuliah, dan mereka adalah 12 mahasiswa dari 186 mahasiswa yang masih betah menyandang status mahasiswa.  Setelah berkutat dengan rasa gelisah akhirnya gadis tersebut berhasil mengirimkan sebuah pesan singkat ke dosen barunya tersebut, dia mencoba mengetik dengan bahasa sesopan mungkin.

“Selamat Siang pak Aiman, saya Yasmina Salsabilla Azzahra mahisiswi Ekonomi manajemen angkatan 2019, yang dosen pembimbing pertamanya pak Anwar Yusuf dan sekarang  dialihkan ke bapak berhubung pak Anwar sedang sakit. Maaf mengganggu waktunya pak, saya hanya ingin menanyakan apakah bapak ada waktu untuk konsultasi skripsi. Terima kasih pak . sekali lagi maaf mengganggu waktunya.”

Dengan gusar gadis itu masih menatap layar ponselnya berharap mendapat pesan balasan dari dosennya tersebut, Es Cappucino telah ludes dari gelasnya. Ponselnya bergetar dan membuat tangannya dengan cepat meraih ponsel berwarna putih tersebut dan menggeser layarnya tak sabar ia membaca pesan yang masuk ke ponselnya.

Ocha 🦖

“Bil, ntar kalo lo pulang gue nitip beliin Yakult 1 pack ya, makasih sayang.”

Raut kecewa dan kesal terlihat sekali di wajah manisnya, ternyata bukan pesan yang diharapkannya, teman satu kostnya itu membuat ia kesal setengah mati dengan pesan tidak pentingnya itu

“Lo ngancurin mood gue.” Ia membalas pesan temannya itu.

Ocha🦖

“Salah gue apa coba, cuma nitip yakult doang lo, lagi pms ya?” Billa memutar bola mata membaca balasan pesan dari temannya itu.

“Iya.”

Balasnya singkat penuh kekesalan.

Gadis itu meletakkan begitu saja ponselnya di atas meja, melipat tangan di dada dan menatap lurus ke depan dengan pandangan kosong, ponselnya kembali bergetar, namun ia masih dalam posisi semula, tanpa berniat melihat ponselnya. 3 menit ia membiarkan hal itu, hingga akhirnya dengan malas ia membuka  pesan.

Pak Aiman Dosbing

“Besok, di kantor  Jurusan.”

Matanya membelalak melihat pesan masuk dari dosen yang ditunggunya.

“Iya, terima kasih banyak pak.”  dia sudah melupakan pesan menyebalkan  dari sahabatnya sebelumnya, kali ini moodnya telah kembali.

Pak Aiman Dosbing

“Ya.” Gadis  itu membulatkan matanya membaca pesan balasan dari dosen barunya tersebut.

“Ni orang kekurangan keypad kali ya.” Ia bergumam di depan ponselnya, setelah itu ia memasukkan ponselnya kedalam tas dan melangkah meninggalkan kantin. Langit masih terlihat mendung, membuat gadis itu mempercepat langkahnya menuju halte bus. 

Sebenarnya ia menyukai suasana seperti ini, dan ia ingin berlama-lama, namun mengingat sahabatnya tadi memesan Yogurt dikarenakan sahabatnya tersebut sedang terkena masalah dengan pencernaannya, mau tak mau membuat Billa harus segera pulang. 

Ocha merupakan sahabatnya dari pertama kuliah, namun Ocha telah wisuda enam bulan yang lalu. Billa bukanlah gadis yang bodoh, sehingga ia terlambat menyelesaikan kuliah, semua itu karena beberapa masalah yang terjadi di keluarganya setahun yang lalu, salah satunya adalah permasalahan ekonomi yang membuat Billa terpaksa mencari pekerjaan untuk biaya hidupnya dan meringankan beban bundanya yang hanyalah seorang tukang jahit pakaian tempahan.Selama bekerja ia seperti tidak ingin memperdulikan apapun urusan kuliahnya, termasuk masalah skripsinya, yang terbengkalai begitu saja. 

Bahkan Ocha telah menawarkan dirinya untuk membantu sahabatnya itu untuk menyelesaikan skripsinya. Namun gadis itu tak merespon apapun niat baik sahabatnya.Dan akhirnya ia sadar jika jalan terbaik bagi keluarganya adalah ia harus harus cepat menyelesaikan kuliahnya.

Harapannya saat ini hanya satu, yaitu segera lulus kuliah.

***

Terpopuler

Comments

Mbak Rina

Mbak Rina

namanya tokohnya mirip anakku..😁

2024-11-07

2

Cah Dangsambuh

Cah Dangsambuh

setuju dengan comen mba rina tokoh nya sama anak saya juga salsabila kuliah ankatan 2019 sekarang juga lagi nunggu wisuda entahlah di undur terus maaf jadi ngalor ngidul😄

2024-12-08

0

Ulil Baba

Ulil Baba

tadi persennya Yakult kok ganti yogurt

2024-12-27

0

lihat semua
Episodes
1 November dan Dosen Baru
2 Harapan
3 Hujan dan Rapuh
4 Konsultasi Pertama
5 Jangan panggil saya bapak
6 Tangisan
7 Panggilan telepon tidak jelas
8 Cafe
9 Limbad lu?
10 Janji untuk kesuksesan
11 Linglung, Budek dan Suka Suudzon
12 Nasi Padang
13 Ciyee, lagi jatuh cinta ya?
14 Dijodohkan
15 Aruna
16 Ayo Menikah
17 Paman Gila
18 Difitnah
19 Akhirnya Sidang Juga
20 Dewa dan Aiman
21 Bertemu Aruna
22 Siapa perempuan itu?
23 Rapat Keluarga Aiman
24 Billa mulai gila
25 Bertemu Keluarga Aiman
26 Keluarga Aruna
27 Curhatan Aruna
28 Hari Yudisium
29 Bingung
30 Monyet Ragunan
31 Cerita ke Bunda
32 Pak, ayo nikah!
33 Juragan sawit buat cemburu
34 Bertemu keluarga Billa
35 Emosi
36 Akankah Bahagia itu datang?
37 Ancaman Bunda
38 Gelisah dan Khawatir
39 Pertemuan Keluarga
40 Pepet terus sampai KUA
41 Tanggal pernikahan
42 Tema pernikahan impian
43 Manis dan Iblis
44 Nikah secepatnya!
45 Seserahan
46 Akhirnya...
47 Setelah Akad
48 Tahan...
49 Hasrat
50 Penyatuan Cinta
51 Cobaan Awal
52 Bandung dan Impian
53 Galau Pekerjaan
54 Amukan
55 Bercanda berujung serius
56 Masalah belum terselesaikan
57 Keputusan Billa
58 Kedatangan Aruna dan Nayla
59 S3 ilmu gombal
60 Ocha Kecelakaan
61 Melaporkan tante Latifa
62 Ke Bandung lagi
63 Tengah malam di kota Bandung
64 Obrolan malam
65 Makan siang
66 Supermarket
67 Mantan
68 Merajuk
69 Ke Kawah putih
70 Rancabali
71 Nothing's gonna change my love for you
72 Bertemu Sheza
73 Over thinking bikin pusing
74 Testpack
75 Rezeki titipan Tuhan
76 Kembali ke Jakarta
77 Penderitaan Aiman
78 Kekesalan terhadap Sheza
79 Emosi ibu hamil
80 Kondangan
81 Saling menerima
82 Pertengkaran pertama
83 Penyesalan Billa
84 Meminta maaf dan Memaafkan
85 Mengingat pesan bunda
86 Bertemu Aruna dan Liam
87 Obrolan dengan Rania
88 Toko Roti
89 Suami aneh
90 Kekhawatiran calon ibu
91 LDR
92 Perempuan tidak tahu diri
93 Kemarahan terhadap Sheza
94 Curhat menantu dan mertua
95 Jangan sok ganteng
96 Mencari solusi
97 Bayi Gorila
98 Si anak Rektor
99 Bertemu Rektor
100 Keputusan Sang Rektor
101 Tamu mengejutkan
102 Semua panik
103 Selamat datang ke dunia
104 Gemas
105 Cupu
106 Cemburu
107 Terima Kasih
Episodes

Updated 107 Episodes

1
November dan Dosen Baru
2
Harapan
3
Hujan dan Rapuh
4
Konsultasi Pertama
5
Jangan panggil saya bapak
6
Tangisan
7
Panggilan telepon tidak jelas
8
Cafe
9
Limbad lu?
10
Janji untuk kesuksesan
11
Linglung, Budek dan Suka Suudzon
12
Nasi Padang
13
Ciyee, lagi jatuh cinta ya?
14
Dijodohkan
15
Aruna
16
Ayo Menikah
17
Paman Gila
18
Difitnah
19
Akhirnya Sidang Juga
20
Dewa dan Aiman
21
Bertemu Aruna
22
Siapa perempuan itu?
23
Rapat Keluarga Aiman
24
Billa mulai gila
25
Bertemu Keluarga Aiman
26
Keluarga Aruna
27
Curhatan Aruna
28
Hari Yudisium
29
Bingung
30
Monyet Ragunan
31
Cerita ke Bunda
32
Pak, ayo nikah!
33
Juragan sawit buat cemburu
34
Bertemu keluarga Billa
35
Emosi
36
Akankah Bahagia itu datang?
37
Ancaman Bunda
38
Gelisah dan Khawatir
39
Pertemuan Keluarga
40
Pepet terus sampai KUA
41
Tanggal pernikahan
42
Tema pernikahan impian
43
Manis dan Iblis
44
Nikah secepatnya!
45
Seserahan
46
Akhirnya...
47
Setelah Akad
48
Tahan...
49
Hasrat
50
Penyatuan Cinta
51
Cobaan Awal
52
Bandung dan Impian
53
Galau Pekerjaan
54
Amukan
55
Bercanda berujung serius
56
Masalah belum terselesaikan
57
Keputusan Billa
58
Kedatangan Aruna dan Nayla
59
S3 ilmu gombal
60
Ocha Kecelakaan
61
Melaporkan tante Latifa
62
Ke Bandung lagi
63
Tengah malam di kota Bandung
64
Obrolan malam
65
Makan siang
66
Supermarket
67
Mantan
68
Merajuk
69
Ke Kawah putih
70
Rancabali
71
Nothing's gonna change my love for you
72
Bertemu Sheza
73
Over thinking bikin pusing
74
Testpack
75
Rezeki titipan Tuhan
76
Kembali ke Jakarta
77
Penderitaan Aiman
78
Kekesalan terhadap Sheza
79
Emosi ibu hamil
80
Kondangan
81
Saling menerima
82
Pertengkaran pertama
83
Penyesalan Billa
84
Meminta maaf dan Memaafkan
85
Mengingat pesan bunda
86
Bertemu Aruna dan Liam
87
Obrolan dengan Rania
88
Toko Roti
89
Suami aneh
90
Kekhawatiran calon ibu
91
LDR
92
Perempuan tidak tahu diri
93
Kemarahan terhadap Sheza
94
Curhat menantu dan mertua
95
Jangan sok ganteng
96
Mencari solusi
97
Bayi Gorila
98
Si anak Rektor
99
Bertemu Rektor
100
Keputusan Sang Rektor
101
Tamu mengejutkan
102
Semua panik
103
Selamat datang ke dunia
104
Gemas
105
Cupu
106
Cemburu
107
Terima Kasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!