Usaha Terakhir Part 1
Sang Mentari pagi bersinar begitu teriknya menyingkirkan sang rembulan di malam hari yang telah menyelesaikan tugasnya untuk menjaga semua makhluk di malam hari . Mentari pagi menandakan hari yang baru telah tiba. Menjadi alarm yang mengingatkan bahwa kita harus melakukan pekerjaan seperti biasanya.
Sang mentari juga mengingatkan Rani untuk bangun dan melakukan usaha terakhirnya untuk mempertahankan perusahaan almarhum Pak Handoko. Dia bertekad mengerahkan semua usaha terakhirnya. Rani pun bangun dan bersiap diri untuk pergi ke kantor. Setelah semua rapi dia berkaca memperhatikan penampilannya.
" Semangat...!!!" Ucapnya menyemangati dirinya sendiri. "Aku yakin aku pasti bisa..". Ucapnya lagi.
Setelah menarik nafas panjang dan membuangnya untuk membuat dirinya tenang, dia mengambil tas dan turun ke bawah untuk sarapan bersama dengan anak anak dan Nek Imah.
Waktu menunjukkan Pukul 06.20 pagi. Ketiga anak itu sarapan sebelum pergi ke sekolah untuk mengisi tenaga mereka sambil menunggu Bis Sekolah yang akan menjemput mereka Pukul. 06.30 wib. Mereka bergegas menghabiskan sarapannya. Setelah bis sekolah datang mereka mengambil tas masing- masing yang sudah dipersiapkan Nek Imah semalam dan di dalam setiap tas tersebut nek Imah telah mempersiapkan bekal makanan di tas mereka agar mereka tidak jajan sembarangan sekaligus membantu Rani untuk menghemat pengeluaran.
Ketiga anak itu pun berlari menuju bis sekolah sekaligus menenteng tas sekolah mereka masing masing. Sesampainya di Bis Sekolah mereka menyalam Nek Imah untuk pamitan dan masuk ke dalam bis tersebut. Nek Imah melambaikan tangan kepada ketiga anak tersebut dan dibalas juga oleh ketiga anak itu. Setelah bis itu pergi Nek Imah masuk ke rumah dan kembali ke meja makan untuk menghabiskan sarapannya.
Di meja makan terlihat ada Rani yang baru saja turun untuk sarapan. Dia makan sarapannya dengan cepat karena banyak pekerjaan yang menantinya hari ini.
Jam sudah menunjukkan 06.45 Wib. Supir kantor Rani sudah ada di depan sedang sarapan dan menyeruput kopi yang sudah disediakan Nek Imah tadi sebelum ketiga anak itu berangkat ke sekolah. Maklum semenjam Bi Sinta dan Mang Udin dipecat urusan rumah menjadi tanggung jawab Nek Imah. Terutama tanggung jawab mengurus keperluan anak-anak. Akan tetapi urusan kebersihan rumah dua kali seminggu Rani menyuruh Officegirl kantor datang ke rumah untuk membersihkan dan merapikan rumah mereka sehingga Nek Imah tidak terlalu repot.
Setelah Rani pamitan kepada Nek Imah, Rani pun berjalan menuju pintu keluar untuk menuju ke arah mobil yang disampingnya sudah kelihatan Supir Kantor sedang menyeruput kopi terakhirnya. Melihat Rani di samping mobil refleks pak supir membukakan pintu agar Rani bisa masuk ke dalam mobil diikuti oleh supir tersebut. Setelah itu mobil melaju dengan kecepatan sedang menuju ke arah kantor. Rani punya janji meeting dengan teknisi pabrik jam 8 pagi. Untungnya pagi ini Jakarta tidak semacet biasanya. Jadi Rani bisa sampai ke kantor tepat waktu.
Sesampainya di kantor Rani langsung turun dan melangkah menuju lift. Setelah pintu lift terbuka dia menekan tombol 10 yakni lantai di mana ruangan Rani berada. Di dalam lift Rani melirik jam tangan yang ada di tangannya untuk mengetahui sudah jam berapa sekarang.
" Jam 07.45. Syukurlah aku tidak terlambat". Guma Rani dalam hati seraya masih melihat jam tangannya.
Saat nomor lantai tertera angka sepuluh yang menandakan dia telah sampai di lantai ruangannya, pintu lift terbuka. Rani melangkahkan kakinya dan segera berjalan ke arah ruangannya berada.
Di ruangannya dia duduk menenangkan dirinya sambil menunggu waktu jam delapan pagi yakni waktunya dia akan meeting dengan teknisi mesin pabrik.
Setelah jam menunjukkan pukul delapan pagi pintu ruangan Rani diketuk dan teknisi mesin pabrik masuk ke ruangannya. Setelah masuk ke ruangannya teknisi tersebut dipersilahkan duduk di sofa yang ada di ruangannya. Rani pun bergerak dari kursi kerjanya ke sofa di seberang meja kerjanya.
Setelah sama sama duduk mereka memulai pembicaraan.
" Selamat Pagi. Perkenalkan saya Rani. Penanggung jawab di perusahaan ini". Ucap Rani memulai pembicaraan mereka.
" Selamat pagi juga Bu.. Saya Ridwan dan teman saya Riko" Balas mereka dengan memperkenalkan diri juga seraya bersalaman dengan Rani.
" Begini Pak. Saya rasa Bapak berdua pasti sudah tau tujuan saya mengadakan pertemuan ini. Saya ingin mengetahui bagaimana sebenarnya keadaan mesin di pabrik itu". Tanya Rani
"Menurut saya mesin - mesin tersebut tidak terlalu rusak. Hanya saja ada satu kabel di dalam mesin tersebut yang putus karena terlalu dipaksa dipakai."Jelas Ridwan salah satu pria di situ.
" Jadi, apa yang harus dilakukan Pak?". Tanya Rani
"Saya rasa hanya perlu mengganti kabel yang putus tersebut dengan kabel baru dan menyambungnya dengan kabel lainnya. Tapi...". Kata pria itu yang tiba tiba berhenti tidak melanjutkan perkataannya.
" Tapi apa Pak?. Tanya Rani lagi.
" *Tapi setelah kabel diganti mesin tidak boleh hidup dua puluh empat jam. Harus ada waktu istirahat setelah dipakai selama 18 jam harus istirahat selama 6 jam. Supaya mesin jadi awet dan tahan lama". Jelas Riko pria yang satu lagi.
" Kira-kira berapa biaya yang dibutuhkan untuk perbaikan dan pembelian kabel baru tersebut*?". Tanya Rani lagi.
"Untuk pembelian kabel harganya 4jt/pcs dan mesin yang rusak ada 5 buah. Untuk biaya perbaikan 500ribu per unit. Bagaimana bu, apakah ibu setuju?". Tanya Ridwan
" Baiklah. Jadi berapa lama perbaikan itu selesai?" Tanya Rani lagi.
" Perbaikan hanya membutuhkan 1 hari saja bu. dan pembayarannya di muka supaya kita bisa membeli barangnya.". Jawab Ridwan
" Baiklah.. Tunggu sebentar.. Saya akan memanggil bagian keuangan kesini." Kata Rani sambil berjalan ke arah interkom yang ada di mejanya dan menekan nomor hunting yang terhubung langsung ke manager keuangan.
" Halo.. Bu Yanti tolong ke ruangan saya sebentar." Suruh Rani.
" Baik, bu." Setelah berkata itu dia bergegas menuju ke ruangan Rani.
Tak berapa lama berselang akhirnya Bu Yanti sampai ke ruangan Rani dan mengetuk ruangan tersebut.
" Masuk..!!". Ucap Rani yang mendengar suara ruangan di ketuk. Akhirnya Bu Yanti masuk ke ruangannya Rani.
" Bu Yanti, perkenalkan ini Pak Ridwan dan yang ini Pak Riko. Mereka adalah teknisi mesin pabrik kita". Kata Rani memperkenalkan kedua tamunya itu.
" Perkenalkan saya Yanti". Ucap wanita separuh baya tersebut seraya bersalaman dengan kedua pria tersebut.
" Begini bu Yanti. saya ingin ibu mengurus pembayaran biaya perbaikan mesin yang ada di pabrik. Ibu bisa membawa mereka ke ruangan ibu dan membicarakan biayanya". Perintah Rani.
" Baik Bu". Jawabnya singkat. "Mari ikut dengan saya Pak". Katanya kepada kedua pria itu.
" Permisi bu Rani.". Kata kedua pria tersebut seraya mengikuti Bu Yanti keluar ruangan menuju ruangannya sendiri.
Setelah ketiga orang tersebut keluar dari ruangannya Rani berjalan menuju meja kerjanya lagi, membuka laptop dan mengerjakan pekerjaannya yang lain.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 256 Episodes
Comments
Whiteyellow
asyik
2021-03-29
0
R_armylove ❤❤❤❤
balik lagi
2021-02-23
0
Bagus Effendik
aku suka jangan lupa mampir
cerita seram ku T O H ya
2021-01-22
0