Kebersamaan Terakhir
" Hahahaha... papa ketemu.. Papa Kalah. Papa gantian jaga." Ledek Dinar memeletkan lidahnya saat menemukan ayahnya saat bermain petak umpet di daerah villa mereka di Puncak.
"Aaahhhh... kenapa kamu bisa nemuin papa sih??? Papa kan sudah sembunyi sejauh mungkin." Ucap Papanya pura pura kesal saat persembunyiannya ditemukan oleh anaknya. Padahal sebenarnya dia cuma sengaja biar bisa ditemukan anaknya.
"Hahaha.. siapa suruh papa sembunyinya sangat dekat". Ledek Dinar lagi pada papa nya.
"Sekarang papa jaga..." lanjutnya.
"Kak Celyn, Dika, Mama keluar.. Papa sudah tertangkap papa yang kalah. Papa yang jaga sekarang. Ayo keluar supaya kita bisa mulai yang baru" Lanjut Dinar penuh semangat.
Mereka bertiga keluar dari tempat persembunyian mereka dengan perasaan senang. Karena papa bisa kalah dan akhirnya jaga sekarang.
"Hahaha.. Mas kok bisa ditemuin Dinar sih?" Tanya Bu Tasya pura-pura nggak tau kalo dia yakin suaminya itu hanya sengaja keluar dari persembunyiannya agar dapat ditemukan oleh Dinar dan Dinar bisa bangga akan dirinya sendiri kalo dia bisa mengalahkan ayahnya.
"Iya ma. Tadi ada cicak berjalan di kaki papa. sontak papa terkejut. Jadi papa keluar dari persembunyian papa dan itu terlihat oleh Dinar." Ujar Pak Handoko menjelaskan dan mengedipkan mata kepada istrinya yang tau akan aksinya itu.
"Ya ampun papa.. Kok bisa papa takut sih sama cicak??" Ledek mama pura-pura tidak tau.
Celyn yang nggak tau kalo papa nya cuma sengaja mengalah dia berusaha membela papanya yang terlihat sangat malu karena bisa dikalahkan Dinar.
"Jangan ledekin papa terus. Kasian papa.. " Kata Celyn membela papanya.
" Kalo papa nggak mau jaga biar Celyn aja yang gantiin papa untuk jaga".Lanjut Celyn dengan mata penuh keseriusan dan papanya sebenarnya geli hendak tertawa tapi dia tahan karena dia tau Celyn bersungguh sungguh membelanya dan dengan ikhlas membantunya.
" Tidak apa-apa Celyn. Papa akan sportif. Papa akan jaga. Tapi ini babak terakhir permainan ini ya. Soalnya papa capek karena tadi menyetir mobil sampai kesini." Ucap Pak Handoko meyakinkan Celyn.
"Baiklah.. Ayo semua bersembunyi supaya papa bisa jaga dan memulai permainan ini." Ajak Pak Handoko langsung menyenderkan wajahnya ke dinding seraya menghitung agar permainan dapat dimulai. Mereka semua berlari untuk mencari persembunyian masing-masing supaya tidak dapat ditemukan oleh papa.
"Satu.. Dua.. Tiga.." Hitung Pak Handoko dan mereka memulai permainan itu kembali..
Setelah beberapa menit papa berhasil mendapatkan semua anggota keluarganya tanpa kesulitan sama sekali karena Pak Handoko memang sudah mengenal seluk beluk villa ini. Jadi tidak akan kesusahan untuk mendapatkan mereka dari tempat persembunyiannya.
Mereka semua kesal karena bisa dikalahkan telak oleh Pak Handoko. Mereka cemberut dan bergerutu dalam hati mereka. Lain halnya dengan Pak Handoko yang tertawa terbahak-bahak melihat wajah kesal mereka
"Ihh... Papa Curang..!!! " Kesal Dinar
"Curang gimana sih sayang??" Tanya papa yang mesih tertawa.
"Pasti papa tadi ngintip kan? Kalo ga mana mungkin papa bisa menemukan kami dengan cepat.* Jawab Pak Handoko
"Apa kamu lupa kalo villa ini adalah tempat papa tumbuh besar. papa tau dimana tempat-tempat yang cocok untuk bersembunyi. Jadi Papa sudah pasti bisa menebak kalian bersembunyi di mana" Jawabnya dengan tertawa terbahak bahak.
Dinar terlihat sangat kesal dan hampir menangis. Bu Tasya mencubit suaminya agar Pak Handoko menghentikan tawanya karena air mata kesal Dinar hampir terjatuh. Pak Handoko pun terdiam dan mendekati Dinar lalu mengelus kepalanya agar dia tidak kesal lagi.
"Ya sudah, sekarang kamu mandi lalu istirahat sebentar menunggu mama dan Bi Sinta menyiapkan menu makan malam untuk kita semua dan kamu akan dipanggip untuk bisa makan malam keluarga bersama." Bujuk Pak Handoko kepada anaknya.
Dinar pun akhirnya luluh dan tidak marah lagi seraya melakukan apa yang diperintahkan papanya itu.
"Baik pa. Ayo Kak Celyn dan Dika. Kita keatas ke kamar kita masing-masing" Ajak Dinar kepada kakak dan adiknya itu.
"Ayo Dek..!!! " Ajak Cellyn mereka pun berlari menuju kamar masing-masing, membersihkan diri dan istirahat sebentar menunggu waktunya makan malam.
Satu Jam Kemudian
"Celyn, Dinar, Dika.. Ayo keluar.. Mari kita makan malam..!!!" Perintah Bu Tasya memanggil anak-anaknya untuk makan malam.
Mereka pun menurut dan keluar dari kamar masing-masing dan berkumpul di meja makan.
"Wah.. enak banget makanannya"Kata Celyn dan Dika
"Mama, aku mau ayam goreng dan udang Crispy" Kata Dika sambil mengarahkan piringnya ke arah Bu Tasya memberikan kode agar Bu Tasya membantunya mengambilkan makanannya. Setelah itu tanpa basa basi Dika langsung memakan makanannya karena memang dia sudah sangat lapar.
Celyn dan Dinar pun mengambil makanan mereka dan juga langsung memakannya.
Papa yang baru saja bergabung dengan mereka di meja makan tanpa basa basi juga mengambil makanan dan langsung memakannya karena dia juga sangat lapar.
Mereka memakan makanan mereka dengan lahap dan menghabiskan makanan yang ada di piring mereka.
Berbeda dengan Pak Handoko walaupun dia lapar dia terlihat tak berselera. Dia hanya mengaduk makanannya. Dia seperti punya firasat buruk. Dia sangat gelisah. Bu Tasya melihat tingkah laku suaminya lalu bertanya padanya.
"Ada apa Pa? Kenapa papa terlihat sangat gelisah?"Tanya Bu Tasya
"Papa nggak tau ma. Tiba-tiba perasaan mama nggak enak" Jawab Pak Handoko.
"Jangan terlalu di pikirkan. Mas, cepat makan dan kita bisa langsung shalat agar hati mas tenang" Tenang Bu Tasya kepada Pak Handoko.
Pak Handoko memaksakan dirinya untuk makan dan menghabiskan makanan yang ada di piringnya.
Beberapa Saat Kemudian..
Setelah makan Pak Handoko pergi shalat dengan keluarganya untuk menenangkan pikirkannya. Sesaat kemudian Pak Handoko duduk di sofa di depan TV.
Telepon Pak Handoko berdering..
"Halo.."Ucap Pak Handoko memulai pembicaraan di Handphone nya.
" Halo.. Pak Handoko. Ini Surya security pabrik Bapak."Jawab orang yang berada di seberang handphone.
"Ada apa Pak.." Tanya Pak Handoko panik
" Pabrikk kebakaran Pak. Nggak ada yang bisa diselamatkan..!! " Jawab orang yang ada di seberang handphone.
"Apa?? Kenapa bisa terjadi?" Tanya Pak Handoko panik
" Nggak tau Pak. Sepertinya korslet listrik." Jawab Surya.
"Baiklah saya akan segera kesana" Jawab Pak Handoko.
Tanpa berpikir panjang dia mengambil kunci mobil dan hendak secepatnya pergi untuk melihat keadaan pabrik. Tanpa sengaja Bu Tasya dan Dinar melihat Pak Handoko hendak pergi terburu-buru.
" Mau kemana Mas? Kenapa terburu-buru?" Tanya Bu Tasya.
"Pabrik kebakaran Ma. Papa haruw secepatnya pergi ke sana." Jawab Pak Handoko.
"Aku ikut Mas. Aku tidak akan membiarkanmu menghadapi masalah ini sendiri". Ucap Bu Tasya.
"Bagaimana dengan anak-anak? Mereka sudah tidur. Nggak enak kalo harus membangunkan mereka.". Jawab Pak Handoko.
"Mama akan titip pesan pada Bi Sinta dan Mang Udin agar membawa mereka pulang besok pagi hari" Kata Bu Tasya meyakinkan suaminya.
"*Baiklah. Kamu boleh ikut Ma.".Jawab Pak Handoko
" Tunggu sebentar Pa, Mama akan mengambil barang barang kita di dalam dan membangunkan Bi Sinta dan menyampaikan pesan kepadanya agar membawa pulang mereka besok hari*." Kata Bu Tasya sambil setengah berlari ke mobil dan membawa barang mereka.
" Ayo Mas..!!" Kata Bu Tasya sambil memasukkan barangnya ke mobil tanpa mengetahui kalo Dinar sudah masuk ke dalam mobil.
Mobilnya pun bergerak cepat meninggalkan villa di Puncak.
"Papa, Kenapa papa pulang? Kita kan masih liburan?" Tanya Dinar.
"Dinar kenapa kamu di sini?"Tanya Pak Handoko kaget atas keberadaan Dinar di mobil.
" Papa, ayo balik ke Villa kita liburan lagi" Sambil merengek menarik narik tangan papanya yang sedang menyetir.
"Dinar, jangan seperti itu? Nanti kita bisa kecelakaan."Bentak Pak Handoko.
Dinar tidak menghiraukan peringatan papanya. Dia tetap tidak berhenti merengek meminta papanya balik ke Villa. Pak Handoko yang kehilangan fokus menyetir tidak melihat ada truk di depan mereka. Tanpa sadar mobilnya menabrak truk itu..
" Praaakkkk..." Bunyi benturan mobil Pak Handoko dan truk itu kecelakaan. Mobil Pak Handoko berguling-guling. Sebelum mobil jatuh ke dalam jurang Pak Handoko sempat menyelamatkan Dinar dengan mengeluarkannya dari mobil. Setelah itu mobil mereka jatuh ke jurang dan mobil mereka meledak. Pak Handoko dan Bu Tasya meninggal di tempat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 256 Episodes
Comments
Yara_Army
mampir
2021-04-03
0
Fany Lili
aku mampir lagi,, 😄
salam dari Oka Love Padlocks.......
2021-03-21
0
Whiteyellow
Aku mampir yaa...boomlike untukmu..semangat saling dukung
......
2021-03-20
0