Sekretaris Baru...
Seminggu setelah Lisa resign, sekretaris baru Pak Handoko terlihat sangat kerepotan dan susah untuk beradaptasi terhadap lingkungan kerjanya yang baru. Sejatinya pekerjaan di perusahaan itu sangat banyak dan tanggung jawab sebagai sekretaris CEO itu sangat besar. Karena dia tau sendiri setiap keputusan yang diambil untuk kepentingan perusahaan bertumpu padanya. Bagaimana tidak, setiap hal yang akan dilaporkan kepada bos nya harus melalui dia. Perkenalkan sekretaris pak Handoko bernama Rani. Dia perempuan muda cerdas dan energic. Akan tetapi dia masih belum bisa mengerti seluruh job desk yang diberikan kepadanya.
Hal itu terjadi karena Lina sekretaris lama Pak Handoko hanya sempat mengajarinya 3 hari dan itupun tidak full day karena Lina harus bolak balik ke kamar mandi untuk menghilangkan rasa mualnya. Lina juga selalu pulang sebelum jam kantor selesai karena tubuhnya yang terasa cepat lelah. Terkadang dia lebih sering rebahan di sofa yang ada diruangan kerjanya daripada mengajarkan Rani. Lisa bukanlah senior yang kejam dan pelit ilmu. Tapi memang keadaan tubuhnya lah yang tidak bisa berkompromi dengannya.
#Flashback on#
Sehari sebelum Lina benar benar resign dia meminta maaf kepada Rani karena keadaan tubuhnya yang sangat lemah membuat dia tak bisa banyak mengajari Rani dalam hal pekerjaannya.
"Rani, saya benar benar minta maaf ya karena tidak dapat menjelaskan satu per satu job desk yang harus kamu kerjakan nantinya"Ucapnya dengan nada rasa bersalah yang sangat besar kepada Rani.
" Nggak apa-apa mbak.. Sedikit banyak saya sudah mulai mengerti tentang tanggung jawab pekerjaan saya." Terangnya menenangkan Lina yang benar-benar merasa bersalah kepadanya.
"Terima kasih ya Rina.." Ucap Lina lagi.
Akhirnya Lina menyusun barang-barang miliknya dan pergi dari kantor itu. Sebelum melangkah keluar ruangan Lina memeluk Rani dan pamitan dengannya.
#Flasback Off#
Di ruangannya Pak Handoko melihat gerak gerik sekretaris barunya itu. Dia terlihat sangat grasak grusuk. Dia kelihatan bingung harus mengerjakan pekerjaannya mulai dari mana. Setumpuk kertas sudah terletak di mejanya. Dia akhirnya duduk dan mengambil nafas panjang untuk menenangkan dirinya sendiri dan mulai mengerjakan satu persatu. Dilahapnya berkas yang ada di mejanya dengan konsentrasi penuh. Dia membuka dan mempelajari berkas itu dengan perlahan agar dia mengerti dan memeriksanya dengan seksama. Dia menyamakan berkas yang sedang dipegangnya dengan data yang telah ditinggalkan Lina sebelumnya di dalam sebuah file di tablet kerja yang dulunya selalu dia bawa kemanapun untuk mempermudah pekerjaannya. Dan sekarang tablet kerja Lina itu menjadi teman terbaik Rani dalam mengerjakan tugasnya.
"Untung mbak Lina mencatat dan menyimpan rapi semua data perusahaan di tablet kerja ini. Jadi saya nggak terlalu kebingungan" Batinnya sendiri menguatkan dirinya.
Saking seriusnya dia tidak sadar dari tadi telpon yang ada di mejanya berbunyi. dan ini sudah yang keempat kali telpon berbunyi. Akhirnya Rani pun tersadar dan mengangkat telepon itu.
"Halo.. Rani di sini.. Ada yang bisa saya bantu?" Sapa Lina kepada orang yang sedang bertelepon dengannya.
"Rani.. tolong datang ke ruangan saya sebentar.." Perintah Pak Handoko.
"Baik Pak.. " Dia langsung menutup telepon dan beranjak masuk ke ruangan bosnya itu dengan membawa tablet kerja yang selalu menemaninya setiap hari.
Sebelum masuk tak lupa Rani mengetuk pintu dan menunggu sampai orang yang di dalam ruangan itu menyuruhnya masuk.
"Masuk..." Kata Pak Handoko
" Bapak panggil saya?? ada apa Pak? Apa ada yang bisa saya bantu?" Tanya Rani sopan
" Saya mau tanya jadwal saya minggu depan. apa sudah ada?" Tanya Pak Handoko.
" Minggu depan bapak ada meeting dengan perusahaan D di hari Senin jam 10 pagi. Trus hari Selasa meeting dengan perusahaan F jam 12 siang sekalian makan siang di restoran. Dan yang terakhir hari Rabu Bapak ada meeting mingguan dengan para Staff Marketing."Jelasnya panjang lebar.
"Saya mau kamu mereschedule ulang jadwal meeting saya minggu depan". Perintah Pak Handoko.
"Loh.. Kenapa Pak??".Tanya Rani heran.
" Minggu depan rencananya saya ingin mengajak keluarga saya untuk liburan ke Puncak selama 3 hari." Jelas Pak Handoko
"Oke baik Pak. Saya akan menelepon utusan perusahaan D dan F dan membuat janji baru dengan mereka. Sedangkan untuk Staf Marketing saya akan mundurkab meeting pada Hari Kamis. Apa Bapak setuju?" Tanyanya seraya menunggu jawaban atasannya itu.
" Baiklah. Kamu atur saja yang menurut kamu baik". Ucap Pak Handoko.
"Baik, Pak. Apa ada lagi yang bisa saya lakukan".Tanya Rani lagi.
" Untuk saat ini itu saja. Nanti saya akan memberitahu kamu lagi kalau saya ada keperluan lainnya". Ucap Pak Handoko.
"Baik, Pak. Kalo begitu saya izin keluar kembali menuju meja kerja saya lagi." Izin Rani kepada bos nya itu.
"Baiklah Rani. Terima kasih." Ucap Pak Handoko menutup pembicaraan di antara mereka dan Rani segera berjalan menjauh dari Pak Handoko dan kembali ke ruangannya.
Setelah Rani kembali ke ruangannya Pak Handoko menelepon penjaga villa nya yang ada di Puncak. Dia memberitahu kepada Mang Diman penjaga Villa itu untuk membersihkan seluruh Villa karena dia sekeluarga ingin menghabiskan waktu di villa itu selama 3 hari. Mereka ingin berlibur ke sana karena anak anàknya ingin pergi liburan.
#***Flashback On**"
Kemaren malam sehabis makan malam Dinar anaknya datang dan berbicara dengan Pak Handoko saat Pak Handoko sedang duduk santai di sofa yang ada di ruang keluarga.
"Papa, kami kan libur sekolah minggu depan. Aku ada permintaan. Maukah papa mengabulkannya*?" Tanya Dinar dengan Wajah memelas membujuk papanya.
"Kamu mau minta apa sayang" Tanyanya lembut penuh kasih sayang.
"Kita kan sudah lama tidak liburan. Bolehkah papa mengajak kita semua liburan ke Puncak. Kita sudah lama tidak ke sana, Papa.". Jelas Dinar.
"Iya juga ya sayang. Papa baru sadar sudah 1 tahun lebih kita tidak pergi liburan.". Ucap Pak Handoko membenarkan ucapan putrinya.
"Jadi gimana papa? Apa papa setuju kita pergi liburan?" Tanya Dinar lagi.
"Baiklah. Besok papa akan menanyakan kepada sekretaris papa tentang jadwal papa minggu depan. Kalo kerjaan papa tidak terlalu padat dan bisa di reschedule kita sekeluarga akan pergi liburan ke Puncak" Jelas Pak Handoko menyetujui usul putrinya itu.
"Horeee... Makasih ya papa. Dinar senang banget" Dinar sontak berdiri dan melompat kegirangan karena permintaannya disetujui Pak Handoko. Setelah itu dia tiba tiba mencium papanya.
Pak Handoko yang melihat tingkah laku putrinya itu hanya mengelengkan kepala dan tersenyum kepada putrinya tersebut.
#Flashback Off"
Semua persiapan dari mulai mereschedule jadwal kerja, menghubungi Mang Diman penjaga Villa yang dipuncak dan menyelesaikan pekerjaan yang harus diselesaikan hari itu juga agar liburan mereka tidak terganggu. Dia pun pulang ke rumah dengan perasaan senang karena dapat memenuhi permintaan putrinya itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 256 Episodes
Comments
Whiteyellow
Aku mampir yaa...boomlike untukmu..semangat saling dukung
.
2021-03-20
0
Wiselovehope🌻 IG@wiselovehope
😘👍😘👍😘❤️🙏🤗
2021-03-20
1
pinnacullata pinna
mampir lagi thor dan memberikan like dukung juga novelku cinta adalah sebuah perjalanan yang indah 🙏☺️☺️
2021-02-03
0