Resign...
Lina adalah sekretaris pak Handoko yang handal, cekatan dan pintar. Dia selalu melakukan pekerjaannya dengan sangat mengagumkan. Lina juga adalah wanita yang sangat cantik. Sangat tidak kelihatan bahwa Lina sudah memiliki suami dan 1 orang anak balita. Anak perempuan Lina itu berusia 2 tahun. Dia cantik seperti Lina tentunya.
Suatu hari Lina hamil anak kedua. Sejak hamil anak kedua sepertinya tubuhnya sangat lemah dan mudah capek. Lina juga sering mual dan pusing. Bagi Lina kehamilannya yang kedua ini sangat berat sehingga banyak pekerjaannya yang terbengkalai. Lina pun sering tidak berkonsentrasi saat bekerja akibat kehamilannya.
Malam ini saat Lina dan suaminya sedang berkumpul dan santai di rumah mereka sambil menonton TV, Lina ingin bicara serius pada suaminya.
"Mas, aku mau ngomong" Kata Lina memulai pembicaraan.
"Ada apa sayanga" Tanya suaminya dengan penuh kelembutan.
"Mas kan tau sekarang aku sedang hamil anak kita yang kedua." Jelas Lina dengan mimik wajah cemas.
"Terus kenapa, sayang??" tanya suaminya lagi
"Aku merasa di kehamilan ku yang kedua ini sangat berat. Beda saat aku mengandung anak kita Anggun. Aku sekarang sering mual, pusing, cepat capek dan sama sekali tidak dapat berkonsentrasi dalam bekerja. Banyak pekerjaanku yang terbengkalai.". Ucapnya sambil sesekali menarik nafas panjang.
" Jadi apa yang kamu ingin sampaikan, sayang??" Tanya suaminya.
"Aku ingin resign dari pekerjaanku mas..!!. Bolehkah mas??"Jawabnya singkat dilanjutkan dengan pertanyaan yang jawabannya membuatnya tegang menunggu jawaban dari suaminya. Karena apapun yang dikatakan oleh suaminya akan dilakukannya. Karena Lisa memang adalah istri yang selalu menurut perkataan suaminya.
" Lakukan apapun yang menurut kamu baik, sayang. Aku mendukung segala keputusanmu." Jelas suaminya yang memperhatikan sikap istrinya yang dari tadi gelisah menunggu jawaban darinya.
"Benarkah Mas?? Mas ga marahkan sama aku" Tanya Lina lagi.
"Ya, nggaklah sayang. Mana mungkin aku marah. Tugas mencari nafkah kan sebenarnya adalah tugas suami. Jadi aku akan melakukan tugasku dengan baik. Kalau kamu memang sudah tidak sanggup bekerja lagi tidak apa apa sayang. Dari awal kan mas tak pernah menyuruh kamu bekerja. Karena penghasilan mas sudah lebih dari cukup untuk memenuhi semua kebutuhan hidup kita". Jawab suaminya panjang lebar.
"Makasih mas. Makasih karena mas sudah mengerti aku. Mas memang suami yang sangat baik. Aku mencintaimu mas.".Ucap Lina dengan mata berkaca-kaca.
Mereka lalu saling berciuman dan berpelukan. Semakin lama ciuman mereka semakin panas dan semakin menggairahkan. Suaminya lalu mengarahkan dan mengajak Lina ke kamar untuk melanjutkan perbuatan mereka.
Di dalam kamar ciuman mereka semakin lama semakin panas. Suaminya meremas dada Lina sambil berciuman yang membuat Lina semakin menggeliat penuh nafsu. Melihat hal itu suaminya membuka satu per satu baju Lina kemudian membuka kancing bra yang dipakai Lina.
Suaminya mengulum payudara Lina dengan sangat bergairah. Membuat Lina semakin mendesah merasakannya. Sambil melakukan itu, tangan suaminya masuk ke dalam celana dalam Lina dan memainkan organ kewanitaannya hingga Lina semakin bergairah dan hampir mencapai puncak gairahnya. Lalu suaminya langsung membuka celana dalam Lina dan juga miliknya. Lalu dia memasukkan juniornya ke organ kewanitaan Lina. Dengan gerakan pelan pada awalnya dan semakin lama semakin cepat, Junior suami Lina masuk keluar akhirnya mereka mencapai puncak kenikmatan dan akhirnya menyemprotkan spermanya ke rahim Lina. Setelah itu, mereka tertidur lelah karena perbuatan mereka tersebut.
Sebelum tertidur Suami Lina mengecup pucuk kepala Lina dan tidur di samping Lina sambil memeluk erat tubuh Lina.
***Keesokan Paginya Di kantor Pak Handoko**.
" Pagi Lina*.." Sapa Pak Handoko duluan saat melihat Lina hanya duduk melamun di meja kerjanya tanpa menyadari bos nya lewat dari depannya.
"Ehh, pagi Pak.. Bapak sudah lama datangnya?" Tanya Lina sambil menunduk malu.
"Cukup lama untuk melihat kamu melamun di pagi hari". Jawab pak Handoko diakhiri dengan tawa nya yang kencang karena telah berhasil membuat wajah Lina memerah karena malu atas perbuatannya.
"Kamu tumben sekali melamun di pagi hari?. Ada apa? Ada masalah?" Tanya Pak Handoko lagi setelah tawanya sudah dapat berhenti.
"Begini, Pak.. Ada yang mau saya omongkan ke Bapak" Ucapnya sambil menundukkan kepalanya.
"Ada apa, Lina? Ngomong saja tidak perlu sungkan." Jawab Pak Handoko
" Saya mau resign Pak..!!" Jawab Lina singkat tak berani memandang wajah bos nya itu.
Bagai petir di siang bolong pak Handoko terkejut dengan apa yang Lina katakan lalu dia bertanya apa alasan Lina minta berhenti.
"Apa alasan kamu meminta resign?. Apa karena saya tadi meledek kamu yang sedang melamun di pagi hari?Atau saya ada salah sama kamu? Kalau ada saya minta maaf dari hati yang paling dalam." Ucap Pak Handoko dengan penuh keseriusan sekarang. Tidak ada sisa muka bahagia tadi saat dia berhasil meledek sekretarisnya itu.
"Tidak Pak. Bapak tidak ada salah sama sekali." Jawab Lina.
"Terus kenapa Lina??" Tanyanya lagi.
"Saya sekarang hamil anak kedua Pak. Dikehamilan ini saya merasa sangat berat. Kehamilan kali ini lebih susah dan merepotkan dari kehamilan saya yang pertama. Saya jadi suka mual, pusing, cepat lelah dan tidak dapat berkonsentrasi saat bekerja" Jelas Lina
"Tapi kan kamu cukup meminta cuti saja,, tidak perlu sampai harus sampai resign dan setepah anak kamu lahir kamu dapat bekerja lagi di sini." Kata Pak Handoko.
" Saya sudah bertanya kepada suami saya dan kami sudah mengambil keputusan saya akan berhenti kerja dan fokus menjadi ibu rumah tangga saja. Karena saya tidak mau merepotkan ibu saya merawat 2 orang anak sekaligus. Ibu saya sudah tua. Saya tidak mau membebani dia dengan urusan mengurus anak".Jelas Lina lagi.
"Apa kamu tidak bisa memikirkan ulang lagi keputusan kamu? Apa kamu sudah yakin? Selidik Pak Handoko lagi sambil berharap Lina masih bisa mengubah keputusannya.
" Tidak, Pak. Keputusan saya sudah bulat tidak bisa di ubah lagi." Jawab Lisa mantap
"Baiklah. kalo itu sudah menjadi keputusan kamu. Tapi tolong kamu jangan langsung keluar. Tolong carikan saya sekretaris untuk menggantikan kamu dan ajari dia mengenai pekerjaan kamu setelah itu kamu boleh keluar"Pinta Pak Handoko
" Baik, Pak. Sekali lagi makasih Pak. Bapak sudah mengerti dan menuruti keinginan saya. Secepatnya saya akan mencari pengganti saya dan mengajari semua tugas yang harus dia kerjakan sebelum saya keluar dari perusahaan ini." Ucap Lisa dengan mata berkaca-kaca terharu dengan kebaikan bos yang ada di depannya itu.
"Sebenarnya saya berat melepasmu. Tapi karena bagi saya keluarga adalah prioritas saya mengerti alasan kamu." Ucap Pak Handoko.
"Terima kasih atas pengertiannya Pak." Ucap Lina lagi.
Setelah itu Lina langsung memasukkan iklan lowongan kerja di salah satu koran di kota tersebut. Lina sendiri yang menyeleksi calon penggantinya dan mengajarinya. Dia tidak mau meninggalkan seorang pengganti dirinya yang tidak cekatan dan pintar. Karena seorang sekretaris adalah seorang yang membantu bos nya untuk melakukan pekerjaan di perusahaan itu. Dan bos nya adalah orang baik sehingga dia harus memberikan yang terbaik bagi Pak Handoko" Batinnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 256 Episodes
Comments
April Lekha
hai Thor aku udah mampir membawa like nih
2021-04-04
0
Wiselovehope🌻 IG@wiselovehope
🤗🙏🤗🙏🤗🙏❤️😍👍😘
2021-03-20
1
Fany Lili
Salam dari Oka Love Padlocks kak 😄
2021-03-18
0