"Owhh...selamat lah, semoga Rumah Tangga mu sakinah mawadah warahmah yaa..." ucap Clara dengan senyuman yang di paksa.
"Terimakasih, aku juga berharap dengan kalian. Semoga kalian bahagia selalu. Sakinah mawadah warahmah juga. Ya sudah, aku pergi dulu. Takut telat,permisi."ucap Gendhis yang langsung berpamitan untuk berangkat bekerja.
"Tapi Dis ,kita...
"Ya Dis, bye...!!" seru Clara memotong omongan Andre.
Melihat Gendhis yang sudah berlalu pergi pun Andre langsung menanyakan apa maksud ucapan nya tadi, tanpa mau menjelaskan pada Gendhis apa hubungan mereka saat ini.
"Apa maksud kamu Cla, kita kan bukan..
"Kenapa, apa aku harus bilang sama Gendhis kalau kita itu pasangan selingkuh? Kamu gil*, terus kamu mau lihat aku di tertawakan sama dia atau bahkan dia caci maki kalau dia tahu aku menjadi simpan*n mu, aneh kamu !"
"Bu_bukan...
"Ah sudahlah...kamu memang nggak pernah ngerti aku !!"
Clara pun langsung pergi meninggalkan Andre yang hanya bisa membuang nafas dengan kasar.
"Ya Tuhan..kenapa harus seperti ini sih, coba dulu...., ah sudahlah!" ucapnya mengingat masa dulu yang tak mungkin akan terulang.
Di sisi lain Gendhis keluar dari Rumah Sakit itu pun tak baik-baik saja. Bahkan dia masih saja menggerutu karena sikap Clara yang selalu memandang rendah dirinya.
"Selalu saja bikin kesel, nggak ada berubah nya sama sekali."gerutu Gendhis saat keluar dari lobby Rumah Sakit.
Tak lama berdiri di depan Rumah sakit, ojek pesanannya datang. Gendhis pun segera menaiki nya dan langsung meluncur ke arah kantor nya.
Butuh 15 menit sampai di kantor Atarikza Group. Gendhis turun dari atas motor ojol yang dia pesan. Lalu dia pun membayar ongkos nya. Setelahnya dia mengucapkan terimakasih pada tukang ojek dan segera masuk ke dalam lobby kantor.
Semua yang terjadi di depan kantor Atarikza Group terlihat jelas oleh Attar dari dalam mobilnya. Senyuman manis yang di layangkan Gendhis pada tukang ojek pun membuat Attar panas di buatnya.
"Tukang ojek saja dikasih senyuman manis begitu tapi kalau sama aku kenapa kesannya dia sungkan dan kelihatan takut. CK... benar-benar perempuan ini, kenapa rasanya nggak rela sih kalau dia berbuat manis gitu sama orang. Ayolah Attar..kenapa kamu jadi gini. Aiissttt..apa aku cemburu,tapi mana mungkin? Aku kan nggak cinta sama dia."
Attar tidak tahu kenapa dia bisa seperti itu. Ada rasa tidak terima jika Gendhis berinteraksi dengan lawan jenis terlalu akrab.
Attar akhirnya keluar dari dalam mobilnya dan melangkah masuk ke lobby dengan langkah lebarnya. Saat melihat di depan lift sudan tidak ada lagi sosok Gendhis disana. Hal itu menandakan jika Gendhis sudah naik ke lantai atas.
Benar saja saat dia akan masuk ke dalam ruangan nya terlihat Gendhis dan Sisil dengan terlibat pembicaraan yang terlihat serius.
Attar melewati mereka berdua. Namun siapa sangka kedua sekretaris nya itu masih menyapanya. "Pagi pak.." ucap keduanya bersamaan.
"Hemm.."jawab Attar dengan wajah datarnya.
Attar pun masuk ke dalam ruangan kerjanya. Duduk di singgah sana nya dan mulai membuka laptop nya yang ada di meja kerjanya. Dia pun langsung mengecek email yang masuk ke dalam email-nya.
Tok tok tok
Tak lama terdengar suara ketukan pintu dan biasanya itu Gendhis yang mengantar kopi pagi untuk dirinya.
"Masuk !" teriaknya dengan masih fokus dengan laptopnya yang ada di depannya.
Ceklek..
Pintu ruangan itu pun terbuka dan menampilkan sosok yang dia sudah perkirakan.
" Pagi pak, kopi nya pak. Sekalian saya mau mem-follow up schedule bapak hari ini. Bapak...
Gendhis menerangkan kegiatan Attar untuk hari ini dan Attar pun menghentikan kegiatan nya lalu memandang Gendhis yang sedang menerangkan schedule untuk nya. Bukannya fokus mendengar ucapan Gendhis tapi, dia fokus pada sosok Gendhis yang terlihat tegas dan juga profesional. Bahkan tak ada senyum disana.Terlihat benar-benar berbeda mimik muka Gendhis yang ada di hadapannya dengan Gendhis yang bicara dengan terlihat santai pada seorang tukang ojek.
"Pak ..pak Attar, heii..pak !" tegur Gendhis yang sedari tadi tidak mendapatkan tanggapan dari Attar dan ternyata Attar sedang sibuk menatap kearahnya namun pandangannya seperti kosong atau tepatnya dia seperti sedang berangan.
Mendengar suara Gendhis yang terdengar lantang membuat Attar tersadar. "Astaghfirullah Gendhis, bisa nggak sih kalau ngomong sama saya itu lembut dikit. Kamu ngomong sama tukang ojek saja manis banget pake senyum-senyum segala giliran sama saya bos kamu malah teriak-teriak. Kaya gini ini yang nantinya akan jadi suami kamu !" cerocos Attar yang terus mengomel yang buat Gendhis melotot mendengar nya.
"Bapak bicara apa sih, kalau orang dengar gimana..bapak mau saya di anggap pelakor sama orang-orang! Kenapa sih, hari ini semua orang itu ngeselin !" ucap Gendhis yang terlihat kesal dengan sikap Attar yang tiba-tiba marah padanya.
Bahkan sampai membahas tentang dirinya dengan tukang ojek.
"Sebentar, bapak lihat saja sama ojol tadi?" tanya Gendhis menatap Attar dengan memicingkan matanya.
"I_iya, saya ada di parkiran. Kamu tahu sendiri parkiran saya dimana kan..jadi saya sempat lihat kamu tadi."jawab Attar sedikit terbata.
"Terus kenapa kamu juga kesal sama saya, apa yang terjadi sebelum kamu sampai kantor tadi?" tanya Attar seperti sedang mengintrogasi Gendhis.
Gendhis mengingat bagaimana mimik wajah Clara yang sepertinya y mengejeknya bahkan seperti nya dia tidak percaya kalau dia akan menikah. "Nggak ada apa-apa pak, cuma saya kesal saja sama teman SMA saya yang dari nanya uang dari mana saya bisa bawa Shena berobat ke Luar negeri, terus dia bilang juga saya kerja apaan sampai punya uang banyak. Terus saya bilang mau nikah, dia kayak ngejek saya gitu, pokonya ngeselin deh pak.." ungkap Gendhis dengan nada yang terdengar mendayu dan bahkan Gendhis sampai lupa jika dia bicara dengan bos nya sendiri.
"Sudahlah, jangan dianggap omongan orang kayak gitu, apa perlu saya silaturahmi sama orang itu?"
"Eeehh..ga usah, ngapain? Nanti kalau dia tahu saya cuma di nikahi siri terus jadi istri simpanan, makin besar kepala dia. Bahkan makin ngejek saya."
Ucapan Gendhis membuat Attar menatap serius ke arah Gendhis. Mengenai pernikahan nya dengan Gendhis dia akan tunda dulu sampai dia bisa membujuk Clara untuk membatalkan rencana nya ke Korea. Setidaknya dia bersedia untuk melakukan program bayi tabung seperti saran orang tua nya.
"Dis, soal pernikahan yang saya pernah bilang sama kamu, emmm...gimana yah, gini...saya punya rencana buat membujuk istri saya untuk melakukan program bayi tabung bahkan saya akan bujuk istri saya untuk membatalkan rencana nya ke Korea. Kalau dia setuju, saya akan tetap membantu kamu soal Shena dan soal panti kalau benar-benar dia sudah tidak peduli dengan saya maka rencana kita akan tetap di laksanakan.
Perkataan Attar sontak membuat Gendhis terkejut. Dia merasa seolah seperti cadangan yang setiap saat dia butuh akan di pakai dan jika tidak butuh akan di singkirkan. Tapi, bagaimana lagi semua itu demi panti yang sudah menampung nya dari kecil.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
neng ade
coba km bilang sm Attar tadi klo teman masa SMA mu yg ngeselin itu nama nya Clara pasti deh kaget
2024-11-03
0
neng ade
yah klo km ga suka Gendhis senyum sm kang ojol itu arti nya cemburu dan cemburu itu karena km udah ada perasaan cinta sm Gendhis gitu loh .. 😁
2024-11-03
0
Lanjar Lestari
km salah Dis Andre mantanmu g menikah dg Clara
Andre menikah dg gadis pilihan ke2 ortunya Andre di jodohkan dg anak teman Ayahnya. dan Clara menikah dg Bosmu Attar yg ngajak menikah km istri pertamanya temanmu SMA yg selalu rebut Pacar km hehe
2024-10-19
0