(Bab 2) MENJEMPUT SANG PUTRI

Kini sudah terdengar suara adzan yang berkumandang, mereka ber empat pun menyudahi aktivitas kerjanya. untuk beristirahat satu jam.

Mereka bertiga sibuk untuk makan bekal yang mereka bawa, namun rudi justru memilih untuk mandi di kran yang masih hidup di teras belakang.

Teras belakang itu, tertutup oleh dinding-dinding yang tinggi, jadi rudi pun aman kalau mandi disana, Ia kemudian mandi.

Setelah mandi, rudi pun membuka plastik yang berisi sarung dan baju koko untuk sholat di tempat.

Dalam menjalankan kewajiban agamanya, rudi selalu berusah untuk istiqomah.

Ia juga harus menjadi panutan untuk anaknya agar, anaknya itu tetap berada di jalan Allah SWT.

Setelah 10 menitan sholat dzuhur, rudi memilih untuk beristirahat sejenak di dalam rumah yang sudah berantakan akibat bongkaran itu.

Teman-temannya yang lain kini berada di luar rumah untuk mengopi serta mengobrol.

Ia teringat kotak yang berada dicelananya itu, kemudian mengambilnya.

"Kenapa keluar cahaya terang banget ya tadi" gumamnya sambil memperhatikan kotak itu.

"Coba deh, aku buka lagi, siapa tahu emas..hehe" gumamnya sambil bersiap-siap menyipitkan matanya.

Benar saja setelah kotak itu dibuka, cahaya emas itu kembali muncul menyinari mata sampai rudi terpejam.

"Anjayyy...silau menn" ucapnya, kedua jari rudi kini meraba isi kotak itu, dan kemudian mengambilnya.

Cahaya itu kini sudah hilang, dan berganti dengan wujud cincin yang berwana silver.

"Cincin..siapa ini, aku harus mengembalikan ini ke yang punya rumah" ucapnya, ia tak mau mengambil barang yang bukan miliknya walaupun ia yang menemukan itu.

Namun sebelum itu, rudi mencoba dulu cincin itu di jari manis kanannya.

Sretttttt!

Cincin tersebut seperti mengikat jarinya, rudi pun kaget serta berusaha melepaskan cincin itu yang sudah berada dijarinya.

"Lah..kenapa jadi susah gini, tadi longgar banget" ucapnya sambil berusaha menarik cincin itu.

Namun usaha itu gagal, akhirnya ia mempunyai ide, rudi pun kini menuju ke teras belakang dan mengambil sabun batang yang ada di samping kran itu.

Lalu rudi melumuri jarinya dengan sabun agar mudah terlepas.

Kini dibelakang rudi ada ali yang melihat kelakuan teman di depannya itu.

"Wkwkwk...viral nih," batinnya, ali pun mengambil ponselnya dan merekam serta mengambi gambar pria yang didepannya itu sedang membungkuk membelakangi pintu serta kedua tanganya yang berada di bawah perut sambil bergerak-gerak.

Ali pun setelah mengambil foto lalu, ia pergi meninggalkan rudi.

"Huft..susah banget si lepasnya" ucap kesal rudi yang dari tadi cincin itu tak lepas.

Ia pun menyerah dan membersihkan bekas sabun di tangannya menggunakan air.

Jam 1 kini sudah terlihat di jam tangan rudi, ketiga orang itu kembali masuk serta melihat rudi dengan terkekeh.

"Kalian kenapa?..ada yang lucu?"tanya rudi yang penasaran melihat temannya itu terkekeh.

"Gimana udah enak kan?" Ucap jarwo yang menanyakan balik ke rudi.

"Enakan apanya?" Jawab rudi bingung dengan perkataan itu.

"Udahhh...ayo buruan lanjut lagi...rudi lo jangan lupa mandi" seru joko yang menatap rudi sambil tersenyum geli.

"Ahh..ga jelas kalian semua" jawab rudi, ia segera melanjutkan pekerjaannya.namun berbeda dengan ali, ia justru tertawa terbahak-bahak dan bersenandung ngasal.

"aku...tak tahannn...apabila kau tidak dikeluarkan...".

semua pun yang mendengarkan tertawa terbahak-bahak, termasuk juga rudi ia juga ikutan tertawa.

**

kini sudah pukul 04.00 sore hari, dimana jam kerja sudah berakhir, keringat membasahi baju rudi, hari ini membongkar rumah yang banyak barangnya itu sangat melelahkan, untungnya hari ini selesai, besok tinggal di bongkar saja bangunannya menggunakan alat berat.

rudi pun sudah membersihkan badannya dan bersiap untuk pulang, mereka bertiga juga pulang.

beberapa saat rudi sudah tiba dirumah orang tuanya, rudi melihat putrinya sedang bermain di teras rumah, namun putrinya masih fokus bermain ia tak sadar kedatangan ayahnya.

"assalamualaikum" ucap salam rudi yang ditujukan ke putrinya.

"ayahhhhh!" pekik gadis itu setelah menjawab salam dan menoleh ke suara itu.

"ko..kamu maen sendirian, nenek kemana?" tanya rudi ke aiza.

"nenek lagi pengajian, katany kalau mau pulang kuncinya taruh saja di rak sepatu" jawab putrinya itu.

"yasudah...ayo pulang..taruh dulu kuncinya" ajak rudi ke putrinya itu.

"tunggu yah, aku mau ambil tas sama seragam dulu didalam" jawab gadis kecil itu.

setelah mengambil perlengkapannya, mereka pun kembali menuju ke kontrakannya.

"nak..kamu mau makan apa biar ayah masakin" kata rudi menawakan apa yang mau ke putrinya.

"apa aja deh yahhh..yang penting kenyang" jawabnya dengan tersenyum.

"pintarnya..anak ayah ini" puji rudi.

"yaudah sana, kamu masuk dulu ke rumah, ayah mau beli bahan-bahannya dulu" ucap rudi.

di kontrakannya itu tidak ada lemari pendingin jadi kalau mau masak, ia harus memberi bahannya dulu ke tukang sayur yang sudah sisa jualannya dari pagi.

kini rudi sudah berada di tukang sayur langganannya.

"bu..seperti biasa yaa..kasbon dulu..saya mau masak ikan kembung saja" ucap rudi ke pedagang sayur itu.

"ikan kembung doang mas, ga sama sayurnya" kata ibu sarti berumur 40 tahun yang baik selalu memberikan hutang kepada rudi.

"boleh bu, kebetulan saya mau sayur asem" jawab rudi menyengir kuda.

ibu sarti pun kini mengambil ikan yang ada di lemari pendingin serta sebungkus sayur asem.

"nih..mas, tak catet yaa semuanya jadi 20 rb" ucapnya sambil menulis di buku yang bernama rudi itu, rudi melirik ke arah buku itu dan melihat nominal yang memanjang kebawah.

"iyaa bu, terima kasih yaa" ucap rudi, ia pun kembali melanjutkan untuk pulang sampai rumah, rudi segera memasak untuk putrinya itu, ia masih mengecek putrinya yang sedang mengerjakan pr dari sekolahannya.

rudi pun terharu mengusap air matanya yang muncul, ia beruntung mempunyai anak gadis yang mandiri serta tak menyusahkan dirinya.

"maafkan ayah nak, belum bisa membahagian mu" ucapnya sambil berjalan meninggalkan kamarnya itu.

30 menit berlalu.

kini hidangan sayur asam dan ikan kembung serta sambal bawang sudah tersedia di meja makan.

"hhhhmm harum sekali yah" ucap suara aiza dari depan kamarnya.

"iyaa..sini ayoo makan dulu" ajak rudi sambil melambaikan tangannya.

mereka berdua kini sedang menyantap makan sore plus makan malam itu."Alhamdulillah, aku kenyang yah" ucap putrinya itu sambil memegang perutnya yang membuncit.

"gimana ga mau kenyang, itu sayurnya sampai habis tak tersisa" jawab rudi gemas.

"abisnya masakan ayah, enak banget..kenapa tidak ikut master chef aja yah" ucap putrinya itu.

"hehehe..ayah kan orang pribumi, mana bisa ikut master gituan, ayah cukup jadi chefnya aiza anindita aja"kata rudi sambil mencubit hidung putrinya.

"terima kasih ayah" ucap putrinya sambil memeluk rudi dan mencium pipi ayahnya itu.

"yaudah sana belajar lagi, ayah mau beresin ini dulu" titah rudi.

putrinya pun kembali ke kamarnya, dan rudi kini sedang mencuci piring.

Terpopuler

Comments

Ahmad R Laros

Ahmad R Laros

bapak peren jadinya

2024-11-27

0

{>_<}

{>_<}

ehemmm harus apa yah biar menang?

2024-11-05

0

{>_<}

{>_<}

stay halal Brader

2024-11-05

0

lihat semua
Episodes
1 (Bab 1) KEHIDUPAN AWAL
2 (Bab 2) MENJEMPUT SANG PUTRI
3 (Bab 3) TERBUKANYA RUANG
4 (Bab 4) PENGHASILAN PERTAMA
5 (Bab 5) TERJUAL
6 (Bab 6) IURAN JAMINAN
7 (Bab 7) MENGEJAR WAKTU
8 (BAB 8) MENCARI PONSEL
9 (BAB 9) MEMBELI BIBIT
10 (BAB 10) PERIHAL LOMBA
11 (BAB 11) HAMPIR SAJA
12 (BAB 12) KERJA SAMA
13 (BAB 13) AYAH MANA BUAHNYA
14 (BAB 14) MANGGA MIYAZAKI
15 (BAB 15) BERBAGI
16 (BAB 16) MERASA SUNGKAN
17 (BAB 17) MENGAMBIL SAMPLE
18 (BAB 18) MENUNJUKKAN RUANG
19 (BAB 19) KESEPAKATAN
20 (BAB 20) PERUBAHAN
21 (BAB 21) MENJADI ORANG YANG BERBEDA
22 (BAB 22) 2 MILIYAR
23 (BAB 23) MEMBELI RUMAH
24 (BAB 24) TERNYATA
25 (BAB 25) DASAR MANUSIA LEMAH
26 (BAB 26) BERTEMU
27 (BAB 27) ADA UANG MASALAH SELESAI
28 (BAB 28) WANITA CANTIK
29 BAB 29. AKU SENANG AYAH
30 BAB.30 TERNYATA DIA
31 (BAB 31) SELERAMU TERNYATA RENDAH
32 (BAB 32) PANGGIL DIA PAPA INGIN BERTEMU
33 (BAB 33) DEAL !!
34 (BAB 34) TERBUKANYA SKILL SATU
35 (BAB 35) PERINTAH ROY
36 (BAB 36) KATANYA PURA-PURA
37 (BAB 37) BUKAN ORANG YANG PANTAS KAMU LAWAN
38 (BAB 38) SEAKRAB ITU
39 (BAB 39) MENITIPKAN SANG PUTRI
40 (BAB 40) DESA KEDUNGSARI
41 (BAB 41) ADA KEINDAHAN DI BALIK KEHANCURAN
42 (BAB 42) JANGAN SAMPAI DIA LOLOS
43 (BAB 43) SUDAH MENGETAHUI
44 (BAB 44) AKU HARAP KAMU HATI-HATI
45 (BAB 45) SANTET
46 (BAB 46) DI PANTAU
47 (Bab 47) MEMBELI MOBIL
48 (Bab 48) KEMENANGAN ROY
49 (Bab 49) KENAPA KALIAN TERLALU EGOIS
50 (Bab 50) GUE GA BISA RAT
51 Bab 51
52 Bab 52
53 (Bab 53)
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
Episodes

Updated 84 Episodes

1
(Bab 1) KEHIDUPAN AWAL
2
(Bab 2) MENJEMPUT SANG PUTRI
3
(Bab 3) TERBUKANYA RUANG
4
(Bab 4) PENGHASILAN PERTAMA
5
(Bab 5) TERJUAL
6
(Bab 6) IURAN JAMINAN
7
(Bab 7) MENGEJAR WAKTU
8
(BAB 8) MENCARI PONSEL
9
(BAB 9) MEMBELI BIBIT
10
(BAB 10) PERIHAL LOMBA
11
(BAB 11) HAMPIR SAJA
12
(BAB 12) KERJA SAMA
13
(BAB 13) AYAH MANA BUAHNYA
14
(BAB 14) MANGGA MIYAZAKI
15
(BAB 15) BERBAGI
16
(BAB 16) MERASA SUNGKAN
17
(BAB 17) MENGAMBIL SAMPLE
18
(BAB 18) MENUNJUKKAN RUANG
19
(BAB 19) KESEPAKATAN
20
(BAB 20) PERUBAHAN
21
(BAB 21) MENJADI ORANG YANG BERBEDA
22
(BAB 22) 2 MILIYAR
23
(BAB 23) MEMBELI RUMAH
24
(BAB 24) TERNYATA
25
(BAB 25) DASAR MANUSIA LEMAH
26
(BAB 26) BERTEMU
27
(BAB 27) ADA UANG MASALAH SELESAI
28
(BAB 28) WANITA CANTIK
29
BAB 29. AKU SENANG AYAH
30
BAB.30 TERNYATA DIA
31
(BAB 31) SELERAMU TERNYATA RENDAH
32
(BAB 32) PANGGIL DIA PAPA INGIN BERTEMU
33
(BAB 33) DEAL !!
34
(BAB 34) TERBUKANYA SKILL SATU
35
(BAB 35) PERINTAH ROY
36
(BAB 36) KATANYA PURA-PURA
37
(BAB 37) BUKAN ORANG YANG PANTAS KAMU LAWAN
38
(BAB 38) SEAKRAB ITU
39
(BAB 39) MENITIPKAN SANG PUTRI
40
(BAB 40) DESA KEDUNGSARI
41
(BAB 41) ADA KEINDAHAN DI BALIK KEHANCURAN
42
(BAB 42) JANGAN SAMPAI DIA LOLOS
43
(BAB 43) SUDAH MENGETAHUI
44
(BAB 44) AKU HARAP KAMU HATI-HATI
45
(BAB 45) SANTET
46
(BAB 46) DI PANTAU
47
(Bab 47) MEMBELI MOBIL
48
(Bab 48) KEMENANGAN ROY
49
(Bab 49) KENAPA KALIAN TERLALU EGOIS
50
(Bab 50) GUE GA BISA RAT
51
Bab 51
52
Bab 52
53
(Bab 53)
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!