"Madora, maksudmu Madora yang kita kenal?. Ah itu tentu saja dirinya. Madora MC event ini. Tidak perlu kaget lagi Bern. Lihatlah Pak Presdir saja tidak bereaksi apa-apa" tutur Ezekiel.
"Gadis itu, jangan bilang ia absen les. Apa yang ia cari ditempat seperti ini?. ucap Leander datar.
"Mencari sesuatu yang tidak akan ia dapatkan didalam rumah megah mu pak" to the point Albern.
Sejujurnya Leander ingin sekali menyeret gadis kecil itu keluar dari acara tersebut. Niatnya diurungkan karna sekarang ia ketempat ini untuk bekerja. Nantikan saja sebentar anak gadis itu kena damprat telah melewatkan lesnya, berakhir di acara tersebut.
Objek sasaran pembahasan tiga pria tersebut rupanya menyadari dirinya sedang disoroti tiga orang pria bersetelan.
"Mampus tamatlah aku, ini kemungkinan yang sangat diluar dugaan. Dari sekian banyak tempat, kenapa harus tempat ini mereka datangi" Omel Amadora kepada diri sendiri.
Brace sedang tampil menyanyi diiringi musik gitarnya, tetapi fokus Amadora tertuju kepada tiga pria baru saja berlalu setelah mengamatinya beberapa menit lalu.
Lieve's Event berlangsung menyenangkan sampai akhir acara, diakhiri dengan berfoto bersama setelah MC menutup acara.
Xie tidak langsung beranjak meninggalkan lokasi. Ia tidak mungkin lupa tentang seseorang yang punya hari ini.
Pria pemilik suara merdu, lihai bermain senar gitar. tersenyum merekah menyambut langkah Xie menuju arahnya.
"Selamat berjuang diusia dewasamu Our Ace Charming" Xie menyalami Brace kemudian memberikan paper bag.
"Wow terima kasih sebanyak-banyaknya My Xixie" sontak saja hidung mancungnya kena sentil oleh Xie karna gemas.
"Aku menyaksikan masa remajamu hingga memasuki dua puluh tahunmu, kau masih saja tidak berinisiatif memanggilku Kak Xie"
"Itu karna aku tidak mau jadi adikmu, sekarang aku bukanlah remaja lagi. Bersiaplah My Xixie, dua sampai tiga tahun kedepan akan kulamar dirimu".
"Hahah nyalimu boleh juga pemuda tampan. ingat siapkan mental penolakan okey"
"Penolakan tidak tertera dalam mindset hidupku My Xixie. Yang ada hanya belum keterima"
"Baiklah ikuti sesuai kata hatimu Ace dan aku juga ikuti kata hatiku. Oh iya hadiahnya dipakai okey, bukan merek sultan tapi kuharap kau suka".
Tanpa sabar, Brace langsung memeriksa isi paper bagnya.
"Ikat Pinggang?
"Iya, gunakanlah!. Kau sangat kurus, khawatir celanamu melorot heheh. Aku bercanda, saat mengingat ulang tahunmu aku langsung tertuju ke hadiah itu. Kau tahu sendiri kalau aku tidak kreatif dalam memilih hadiah".
"Tapi kau selalu memberikan hadiah yang ku butuhkan, itu jauh lebih baik dari kreatif. Oh iya, apa selama ini kau memperhatikanku yang tanpa ikat pinggang dan juga semakin kurus?
"Meski kau memakai Hoodie kebesaran hampir setiap kita bertemu, aku akan tetap tahu kalau badanmu mengurus. Tapi jangan dipusingkan, bonusnya kau semakin Charming"
"Aku paham My Xixie, bolehkah aku dapat pelukanmu sekarang?. Kan aku sudah dewasa, tahun lalu katamu aku masih remaja dan kau tidak ingin kena tuduhan pelecehan terhadap anak dibawah umur".
Brace masih ingat jelas momen ketika Xie bercanda soal itu kepadanya, Brace tahu kalau kalimat tersebut hanya alasan halus Xie menolaknya.
"Apa kau yakin ingin menggunakan kartumu sekarang Ace?. Kalimat Xie menimbulkan kebimbangan bagi Brace.
"Tidak jadi, setelah kupikirkan akan digunakan dimasa depan saja. Aku yakin ada momen indah nantinya"
"Heheh Our Ace Charming sedang simulasi sikap dewasa sekarang. Kalau begitu aku pamit, semoga jadi pribadi hebat dan suaranya semakin merdu".
Xie meninggalkan Brace, Brace tersenyum bahagia menerima ucapan dan hadiah dari Xie.
Langkah Xie tertahan, tangan gadis cantik menghentikan langkahnya.
"Kak Xie, bisakah aku meminta sesuatu berharga kakak kali ini?. Xie menaikkan alisnya. Sesuatu berharga apa yang Amadora ingin minta darinya?.
"hehehe maksud aku waktu kak Xie, boleh kan kak?. Kumohon hanya sepuluh hingga dua puluh menit paling lama Kak. Aku meminta sebagai adik kak Xie bukan sebagai Lieve's" mohon Amadora.
Berpikir sejenak, menurut Xie tidak ada salahnya meluangkan sebentar waktunya untuk anak gadis berusia enam belas tahun segemas ini.
"Katakanlah cantik"
"Tolong bantu aku menyakinkan pamanku kak, tadi beliau melihatku ditempat ini. Ia pasti akan marah besar mengira aku bolos sekolah dan les"
"apakah ada kebohongan Amadora?. Selidik Xie dan Amadora tertunduk lesu.
"Tidak ada kebohongan Kak Xie. Soal sekolah aku tidak bolos dan les aku juga tidak bolos melainkan minta izin. Tapi pamanku pasti tidak dapat mentoleransi karena tidak suka aku buang waktu berharga untuk hal tidak jelas menurutnya".
"Stop ayo susul pamanmu, kita beritahu ia yang sebenarnya"
Beralih Xie yang menggenggam tangan Amadora, Amadora terlebih dahulu menghubungi uncle favoritenya.
"Iya Amadora ada apa sayang?
"uncle dimana sekarang?
"Lantai dua sayang, kau ingin kemari?. kebetulan kami akan keluar, tunggu saja diparkiran"
Parkiran tujuan Xie dan Amadora sekarang, Amadora merasa was-was sebentar lagi berhadapan dengan pamannya tapi satu sisi senang bisa bersama idolanya. Ia selalu merasa spesial diperlakukan sayang oleh Xie.
"Bukankah pamanmu terdengar ramah?. Saat menerima panggilan kedengaran baik-baik saja" ucap Xie.
"Heheh itu karna dia rekan pamanku kak, dia Uncle Albern. Kalau pamanku beda lagi" ditanggapi anggukan oleh Xie.
Keadaan tiba-tiba canggung bertepatan Xie dan Amadora tiba dihadapan dua pria tampan lengkap dengan setelannya.
"Hai Uncle Al, hai Uncle Ez" Sapa Madora berusaha mencairkan suasana.
"Hai sayang, kau bersama siapa ini?. Jiwa menggoda Albern muncul sedangkan Ezekiel membalas dengan senyum sopan karena kehadiran Xie diantara mereka.
"Sejak kapan tempat les berpindah tempat ke Mall Madora?
Detak jantung Amadora sekarang seakan terhenti. Sumber suara dari sampingnya terdengar.
"Eh heheh anu itu paman, aku tidak les hari ini. Tutorku memberikan libur"
"Libur atau bolos hm?
"Li Li libur paman" Madora terdengar bergetar
"Amadora!. Itu tidak sesuai pembicaraan kita Diawal. Maaf pak jika saya lancang. Dia tidak libur tapi ia meminta izin dan hadir di acara tadi" potong Xie.
Sorotan mata Leander kini mengarah ke Xie yang melakukan pembenaran.
"Hal lebih berharga apa yang membuatmu Madora membuang waktu berharga?. Madora enggan membuka suara lagi sudah terlalu takut menjawab Leander.
"Jawab! Leander menaikkan nada bicaranya. Xie mulai terganggu di keadaan seperti ini.
"Perasaan, perasaan itu sangat berharga dan yang tahu nilai berharganya adalah orang yang merasakannya" jawab Xie memberanikan diri menggantikan Amadora menjawab.
"Jadi ini yang tidak kau dapatkan dirumah Madora?. Minta dan jujur pada paman jika kau ingin sesuatu. Paman mendidikmu tegas bukan berarti menekanmu hingga berani berbohong"
Albern dan Ezekiel memperhatikan keduanya, dalam hati Albern ingin rasanya berteriak berucap selamat atas keberanian Xie yang bisa menantang seorang Leander melalui tatapan dan tidak segan menjawab tegas.
Berbeda dengan dengan Albern dan Ezekiel yang takjub pada sikap Xie. Xie sendiri merasa sangat takut dari dalam benaknya. Xie cuma mengumpulkan segenap keberaniannya menjawab Leander karna tidak suka melihat orang tidak berdaya didepannya.
Xie tidak mau Amadora sepenuhnya disalahkan, menurutnya itu tidak adil.
"Apa paman sudah salah mendidikmu Madora?. Katakan jika ia maka aku siap melepaskanmu ke Mamimu dan menghapus namaku sebagai orang tuamu"
"Ti tidak tidak paman, aku yang salah. Aku janji tidak akan mengulanginya lagi" Air mata Amadora sudah lolos dipipinya. Ia Sensitif jika membahas maminya. Itu kelemahan terbesar Amadora.
"Tidak Amadora, jangan pernah mengakui kesalahan untuk ditanggung sendiri. Kau tidak sepenuhnya salah, aku yang sudah memintamu memimpin acara maka aku juga bersalah. Tolong jangan hukum Amadora Pak, tentang waktu berharga aku siap membantu Amadora" Amadora membelalakkan mata dengan ucapan Xie sangat mengagetkannya.
"Kak Xie tidak perlu kak, Kakak sudah membantu banyak. Ini tidak adil untuk para Lieve's "
"Amadora apa kau lupa lagi?. Ingat kau tadi meminta sebagai adikku bukan sebagai Lieve's" balas Xie.
Kini Ezekiel dan Albern paham. Bagaimana seorang Xieclark bisa memikat banyak orang. Ia berjiwa hangat dan tenang, adil, rasional, disertai tetap berperasaan.
Ada satu yang beda kali ini dan itu hanya dirasakan oleh Xie. Sejak awal melihat sosok Leander entah kenapa seluruh tubuhnya teras kaku dan degup jantungnya tidak beraturan diselimuti rasa takut juga perasaan tidak percaya diri.
Ia tidak pernah merasakan ini sebelumnya, modal ketenangannya kali ini yang menolong Xie sehingga itu semua tidak terlihat jelas. Belum lagi respon Leander sekarang biasa saja seperti mengabaikan ucapannya.
"Albern pulanglah bersama Amadora, kita bertemu di kantor dan kau nona siapkan nyalimu dipertemuan selanjutnya. pastikan degup jantungku tidak sampai di telingaku lagi"
Semua mata melotot akibat ucapan Leander.
@enhashahena
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments