Episode 3

"Tenang saja tidak akan kesiangan dan untuk mengantar Rayyan pun tidak mungkin batal."Ucap Ayyana lembut lalu dia meraih tubuh Rayyan dan kembali untuk tidur.

Rayyan tidak tidur dia malah memainkan rambut mamanya,

"Rambut mama wangi,"Puji Rayyan pada Ayyana

"Tidur Ray!"

Tok,

Tok,

"Masuk!!"

Ucap Ayyana kepada orang yang mengetuk pintu kamar.

"Suster,Ada apa?"Tanya Rayyan penasaran

"Ini Ray,Ada vdio call dari papa langit,"Ucap suster dini.

Rayyan terdiam,"Ada apa sus?"Tanya Rayan polos

Ucapan Rayyan itu membuat langit tertegun di dalam layar ponsel milik suster dini.

Suster dini tidak menjawab dia langsung memberikan ponselnya,

"Bicara saja , Suster mau nyiapin keperluan buat Ray berangkat sekolah nanti."Ucap dini dia langsung memberikan ponselnyanya.

Dan Rayyan pun langsung mengambil dan wajahnyanya segera menghadap ke layar ponsel.

"Jagoan papa lagi apa?"Tanya langit sambil tersenyum

"Baru bangun tidur,"

"Jangan terlalu dekat sayang wajahnya kasih jarak sedikit ,"

"Udah gini?"Tanya Rayyan memastikan kan

"Tidur sama siapa , Seperti tempat tidur papa sama mama?"Tanya langit tersenyum manis dan dia langsung menebak

"Iya tidur sama mama,Kan aku mau di antar sekolah sama mama,"Balas Rayyan lalu dia pamer akan di antar sama Ayyana dan tidak lupa wajahnya pun ketika bercerita pada papanya sangat bahagia.

"Oh begitu ya,Sayang geser ponselnya posisi seperti itu kurang jelas."

Protes langit pada putranya,

"Masa sih pah?"Tanya Rayyan heran

"Iya sayang,"Balas Langit sambil tersenyum manis pada Rayyan

"Seperti ini bukan pah?"Tanya lagi Rayyan memastikan

"Kurang sedikit sayang,"

Rayyan pun menurut dan terlihat lah dengan jelas wajah cantik milik Ayyana oleh langit tapi sayang hanya sebentar Ayyana langsung turun dan pergi ke kamar mandi.Langit tampak kecewa ketika melihat sikap Ayyana yang dingin itu dan malah pergi tidak menyapa apa lagi menanyakan kabar ketika ponsel mengarah padanya pun malah sengaja langsung pergi.

"Sayang papa besok pulang,"Beritahu langit dengan sengaja dia mengucapkan begitu keras karena langit tahu Ayyana masih ada disana.

"Benarkah?"Tanya Rayyan dengan wajah lebih ke kaget dan heran bukan senang.

"kok gitu wajahnya,Mau di belikan apa?"

"nggak tau nanti tanya mama dulu, Sebentar,"

Wajah Rayyan pun menatap Ayyana,

"Mah mau di belikan apa ya Ray?"Tanya Rayyan polos.

"apa dong kan mama nggak tau Ray mau apa?"

Rayyan menepuk keningnya pelan"Oh iya,"

Lalu wajah nya kembali dia arahkan pada layar ponsel kembali.

"Apa aja pah, Tidak juga nggak apa-apa,"Balas Rayyan kebingungan

"Oke,See you tomorrow boy."Pamit Langit pada putranya.

Setelah sambung video terputus dia menarik nafas kasar,Dia masih kesal dengan sikap Ayyana yang masih cuek dan dingin padanya sudah empat tahun perjalanan rumah tangga bersama Ayyana tetapi masih tidak ada perubahan apapun hanya sebatas menikah dan memiliki anak saja tetapi untuk urusan percintaan mereka berdua belum ada getar-getar cinta.

Dari balik pintu Keysa memperhatikan wajah kusut sahabatnya dan dia tersenyum menyeringai,

"Langit cepat keluar kita sarapan dan sudah di tunggu sama yang lain." Panggil Keysa di balik pintu kamar langit.

Langit berbalik dan dia segera keluar untuk sarapan bersama sahabatnya.Ternyata benar ketiga sahabatnya sudah menunggu di ruang makan.

"Lama banget, Mejasmedi dulu bro?"Tanya Varo cengengesan,

"Udah tidak usah banyak bicara kita kan ada janjinya pagi jadi segera sarapan saja tidak usah banyak bicara."Sahut Gerry memberi peringatan pada sahabatnya.

"Besok gue pulang dulu,"Ucap langit memberi tahu kan pada sahabatnya.

"Ya elah pulang ya tinggal pulang jangan kan besok nanti sore kalau loe mau pulang tinggal pulang,Emangnya dari apartemen ini ke rumah loe jaraknya jauh seperti ke Baghdad apa?"Ujar Varo dengan sinis,

"Kan kerjaan belum kelar,"balas langit lesu

"Kalau loe udah kagak kuat ya sana di cas dulu biar tidak pusing,"Sahut Gerry

Mata langit melotot pada Gerry,

"Loe belum merasakan bagaimana mana kalau sudah punya anak."Jelas langit pada Gerry

"Ya kalau loe rindu anak ya tinggal pulang apa susahnya, Uang kapan saja bisa di cari tapi kalau momen bersama anak tidak bisa kau ulangi kecuali loe punya mesin waktu Doraemon."

Langit tidak menjawab dia langsung makan dan tidak lagi banyak bicara.

*****

Rayyan sudah di mandikan dan di dandani oleh Ayyana sendiri,Wajah Rayyan selalu tersenyum merekah merasa bahagia karena seingat dia Ayyana tidak pernah seperti ini pada Rayyan.

"Udah ganteng anak mama,"Puji Ayyana pada putranya

Rayyan tersenyum bahagia mendapat pujian dari mama nya dan dia juga sesekali mengecup pipi sang mama.

"Ayo kita bersiap pergi ke sekolah!"Ajak Ayyana semangat pada sang putra

"Let's go mam!"

Ajak kembali Rayyan tidak kalah semangat dari sang mama.

Mereka pun segera naik ke mobil dan di ikuti suster dini,Rayyan duduk di depan bersama Ayyana dan suster di belakang karena Ayyana jarang menggunakan supir kalau jaraknya dekat.Ayyana memasang kan seat belt pada Rayyan setelah selesai Ayyana langsung melajukan mobilnya.Di jalan Rayyan heboh sendiri sudah nyanyi-nyanyi,Cerita tentang temannya di sekolah dan gurunya semua hal yang dia ingat dia ceritakan pada sang mama.

"Ray, Nanti siang mama mau pergi ke Korea bersama teman-temannya mama,"Ucap Ayyana pelan

"Sama Ray mah?"

"Tidak ,Kan Ray harus sekolah nanti kalau libur mama ajak tidak apa-apa kan sayang?"

wajah Rayyan langsung tertekuk ,

"Lama ya ma?"Cicit nya

"Tidak paling tiga hari juga pulang sayang,Nanti mama belikan mainan."

"Ya udah kalau tidak lama,Ray tidak apa-apa sama suster di rumah."Ucap Ray lesu

"Wah,Pinter banget anak mama, Baik-baik ya dan jangan nakal,Okey?"

"Okey,"

balas Rayyan sambil tos dengan namanya dan dia kembali tersenyum,

"Udah sampai,"Beritahu Ayyana sambil tersenyum lalu dia membuka seat belt nya Rayyan dan mengajak Rayyan turun,Ayyana mengantarkan Ray sampai kelas dan di kenalkan juga sama Ray pada teman-temannya.Membuat hati Ayyana sakit dan merasa bersalah karena selama ini dia tidak pernah peduli dengan keadaan Ray baik sekolahnya maupun di rumah.Ayyana sibuk kerja dan sibuk bersama teman-temannya nanti siang pun dia akan pergi ke Korea hanya untuk mencari pelampiasan dari ketidak jelasan rumah tangganya.Kalau Rayyan tidak sekolah mungkin Ayyana akan membawanya dan dia juga akan selalu memantau Rayyan lewat ponsel dan setelah mengantar Rayyan diapun segera pergi untuk ke kantor.

*****

Tidak terasa waktu sudah berganti malam,Rayyan duduk di sofa sambil ngemil dan menonton kartun tadi sempat vdio call juga dengan Ayyana.

"Sayang?"Panggil langit pada Rayyan

"Papah??"Rayyan kaget dan merasa ada yang aneh kenpa tiba-tiba papah nya pulang.

Langit segera memeluk Putra nya dan mencium seluruh wajah rayyan dan tidak lupa juga langit memberikan paper bag pada Putranya.

"Kenapa duduk sendirian?"Tanya langit pada Rayyan

"Suster lagi bikin susu,Terus mama pergi ke Korea."Balas rayyan apa adanya.

Deg,

Hati langit mencleos,

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!