Bukan Sekedar Pelarian

Bukan Sekedar Pelarian

BSP#1

Untuk lebih paham dengan cerita ini, di sarankan untuk membaca pernikahan kontrak terlebih dahulu ya ! 😊 😘 ❤

Langkah gontai Andra memasuki ruangan apartemennya yang sepi terasa begitu menyedihkan. Hatinya masih saja belum bisa berdamai dengan perasaannya yang masih saja sangat menginginkan seorang Ellena untuk menjadi bidadari dalam hidup Andra yang sunyi. Pria itu membuka pintu kamar, melepas kemeja abu yang ia pakai dan melangkah tanpa semangat menuju kamar mandi.

Masih berbalut celana jeans biru gelap yang ia pakai, Andra menyalakan pancuran air dan membiarkan dinginnya merasuk hingga ke tulang-tulang Andra. Pria itu menumpukan kedua tangannya pada tembok kamar mandi sembari menunduk dalam. Ringisan tangis yang tertahan sejak tadi perlahan terdengar dan dalam waktu sekejap memenuhi penjuru ruangan kamar mandi salah satu apartemen mewah di kota J itu.

"Kenapa harus sesakit ini rasanya ? Kenapa gue harus semenderita ini hanya karena mencintai seseorang ?" Ujarnya mengeluh pada nasib yang seolah mempermainkan dirinya.

Beberapa jam yang lalu, Andra ke rumah sepupunya Bima untuk menjenguk Ellena istri Bima yang sedang sakit. Awalnya, tentu saja Andra menolak. Namun, karena paksaan dari dua sahabat baiknya, Redi dan Arga, mau tidak mau Andra hanya bisa pasrah dan mengikuti keinginan keduanya.

Bukannya Andra menolak karena ia tidak mau melihat gadis mungil berwajah manis itu. Apalagi karena tidak peduli pada istri sepupunya sendiri. Andra hanya tidak ingin jika melihat Ellena lagi, usaha yang selama ini ia bangun untuk melupakan gadis itu malah akan sia-sia.

Ya, Andra mencintai Ellena, istri dari sepupunya sendiri. Mungkin terdengar sangat tidak bermoral, namun Andra bisa apa ? Ia sendiri tidak pernah berencana jatuh hati pada gadis manis itu. Namun, seiring berjalannya waktu, Andra tidak pernah sadar kapan cinta itu datang dan perlahan menghancurkan Andra tanpa belas kasihan.

Bayangan tentang bagaimana Bima bermesraan dengan Ellena masih terbayang di ingatan Andra dengan begitu rinci. Setiap detik dari momen menyakitkan baginya itu, terekam sempurna dalam memorinya. Mengirim sinyal kepedihan teramat dalam pada hati yang takkan pernah mendapatkan balasan cinta dari gadis manis yang sudah menawan Andra sejak pertama bertemu.

"Aku harus apa biar bisa lupain kamu, El ? Aku harus apa ? Tolong bilang ke aku ! Gimana caranya hilangin rasa sesak ini dari dada aku ?" Lanjut Andra lagi sambil memukul dadanya yang terasa sakit.

"Semakin aku coba, semakin kamu berkuasa dalam hati ini. Tolong ! Tolong bantu aku untuk melupakan kamu, El ! Tolong ajari aku bagaimana menghapus nama kamu yang terlanjur terukir di dalam hati ini."

Dua puluh menit berada di bawah guyuran air dingin di tengah malam, pria itu sudah berganti pakaian dan memakai jubah mandi. Ia bergerak ke dapur apartemennya dan membuat secangkir kopi lalu kembali ke dalam kamarnya. Pria itu duduk di sofa di sudut kamarnya sembari meminum kopi buatannya sendiri.

Ia kemudian meraih sebuah kalung dengan bandul berbentuk prisma, milik gadis cantik misterius yang baru saja ia tolong tadi. Andra tersenyum kecil sembari mengingat wajah pemilik kalung itu. Wajah cantik yang berbeda jauh dari Ellena-nya namun memiliki sifat kekanakan yang sama. Andra bertekad untuk menemui gadis itu lagi. Menjadikan gadis itu pelarian dari rasa sakitnya dan berencana membuat gadis itu sebagai pengalihan sementara.

"Kita pasti akan ketemu lagi, Shanum !" Andra tersenyum. Menggenggam erat kalung itu dan bergerak menyimpannya kembali di atas meja bundar di sebelahnya.

DRRT... DRRT...

Ponsel Andra bergetar. Membuat pria tampan dengan manik cokelat yang sedang melamun itu langsung tertarik kembali ke dunia nyata. Alisnya terangkat saat menemukan nama Arga tertera di layar. Tanpa ragu, Andra menggeser ikon hijau pada layar benda pipih itu dan menempelkannya ke telinga kanannya.

"Hmmm." Jawab Andra malas.

”Lo di mana, Ndra ?" Tanya Arga dengan suara yang agak keras. Mungkin dia sedang berada di klub malam Redi sehingga Andra dapat dengan jelas mendengar dentuman musik DJ yang cukup memekakkan telinga.

"Di apartemen. Kenapa ?"

"Lo ke sini sekarang ! Kita tunggu ! Gue sama Redi lagi party asyik nih !"

"Nggak, ah ! Malas ! Gue mau tidur."

"Ayolah, bro ! Lo harus dateng. Party ini sengaja kita bikin buat lo."

"Buat gue ? Apa urusannya ?" Tanya Andra heran.

"Kita tahu kalo lo lagi patah hati. Makanya, sekarang lo ke sini dan party-party bareng kita."

"Nggak, ah."

"Andra ! C'mon dude ! Gue sama Redi udah siapin ini semua buat lo tau ! Hargain dikit napa ?"

Andra menghela napas panjang. Ia tak bisa berkata apa-apa lagi selain menurut. "Oke, tunggu gue. 40 menit lagi gue udah di sana."

"Yes ! Gitu dong !" Suara senang Arga dari seberang sana bisa dengan jelas Andra dengar.

Memang, sejak dirinya patah hati karena Ellena, dua sahabat baiknya itu memang selalu tanpa henti memberi semangat untuk Andra agar pria itu bisa move on. Melakukan segala upaya, termasuk memperkenalkan Andra dengan banyak wanita cantik yang sayangnya tidak satu pun bisa membuat Andra beralih dari Ellena seorang.

Sekeras apapun usaha Andra untuk bisa melupakan gadis itu, tidak pernah membuahkan hasil. Andra selalu berputar-putar dan selalu kembali pada titik yang sama, yaitu Ellena, Ellena dan Ellena. Sebenarnya, apa yang gadis itu miliki sehingga Andra hanya bisa memandang padanya dan tak bisa berpaling sama sekali ? Sementara banyak wanita lain yang jauh lebih cantik dari Ellena namun sama sekali tak bisa menyentuh hati dingin Andra bahkan seinci pun.

Tak ingin larut dalam lamunan pedih mengenang perempuan yang sudah di miliki sepupunya itu, Andra segera bergegas berganti pakaian dan kembali mengambil kunci mobil di atas nakas lalu bergerak keluar apartemen dan menuju lift. Tiba di basement apartemen, Andra berjalan menuju mobilnya dan melajukan kuda besi itu membelah jalanan malam kota J yang masih saja ramai meski sudah lewat tengah malam.

"Yey ! Yang di tunggu akhirnya datang juga." Sambut Redi antusias sembari melepas rangkulannya pada seorang wanita yang baru Andra temui malam ini.

Memang, sahabat satunya itu terkenal sebagai playboy cap kadal yang hampir setiap malam selalu berganti teman wanita. Namun hebatnya, meski terkenal f*ck boy level akut, Redi belum pernah meniduri satu pun dari semua wanita yang pernah ia ajak berkencan. Luar biasa, bukan ?

"Jadi ini party yang kalian maksud buat nge-hibur gue ?" Tanya Andra sembari memandang pada sofa bundar yang di penuhi banyak wanita cantik.

"Loh, kenapa ? Lo nggak suka ? Mereka cantik-cantik loh, Ndra ! Anak-anak pengusaha kaya semua lagi. Lo harus banyak kenal cewek-cewek biar lo bisa cepat move on." Jawab Redi santai dengan tangan yang merangkul bahu Andra.

"Ck, gue gak perlu yang beginian, Red ! Di banding buat gue, kayaknya lo yang lebih butuh mereka." Gurau Andra dengan lirikan sinisnya.

"Jangan bilang gitulah, bro ! Gue tahu gue cakep. Tapi, khusus malam ini gue nggak akan gangguin lo buat PDKT sama salah satu dari cewek-cewek ini."

"Yakin nih ?" Tanya Andra menyeringai.

"Oooo.. Jelas !" Jawab Redi dengan senyum cerianya.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Oh Dewi

Oh Dewi

Ceritanya seru kaya novel yang judulnya (Siapa) Aku Tanpamu

2022-06-07

0

ERNA Wati

ERNA Wati

lanjut

2021-07-01

0

Suwati 59

Suwati 59

🤔🤔🤔

2021-04-18

0

lihat semua
Episodes
1 BSP#1
2 BSP#2
3 BSP#3
4 BSP#4
5 BSP#5
6 BSP#6
7 BSP#7
8 BSP#8
9 BSP#9
10 BSP#10
11 BSP#11
12 BSP#12
13 BSP#13
14 BSP#14
15 BSP#15
16 BSP#16
17 BSP#17
18 BSP#18
19 BSP#19
20 BSP#20
21 BSP#21
22 BSP#22
23 BSP#23
24 BSP#24
25 BSP#25
26 BSP#26
27 BSP#27
28 BSP#28
29 BSP#29
30 BSP#30
31 BSP#31
32 BSP#32
33 BSP#33
34 BSP#34
35 BSP#35
36 BSP#36
37 BSP#37
38 BSP#38
39 BSP#39
40 BSP#40
41 BSP#41
42 BSP#42
43 BSP#43
44 BSP#44
45 BSP#45
46 BSP#46
47 BSP#47
48 BSP#48
49 BSP#49
50 BSP#50
51 BSP#51
52 BSP#52
53 BSP#53
54 BSP#54
55 BSP#55
56 BSP#56
57 BSP#57
58 BSP#58
59 BSP#59
60 BSP#60
61 BSP#61
62 BSP#62
63 BSP#63
64 BSP#64
65 BSP#65
66 BSP#66
67 BSP#67
68 BSP#68
69 BSP#69
70 BSP#70
71 BSP#71
72 BSP#72
73 BSP#73
74 BSP#74
75 BSP#75
76 BSP#76
77 BSP#77
78 BSP#78
79 BSP#79
80 BSP#80
81 BSP#81
82 BSP#82
83 BSP#83
84 BSP#84
85 BSP#85
86 BSP#86
87 BSP#87
88 BSP#88
89 BSP#89
90 BSP#90
91 BSP#91
92 BSP#92
93 BSP#93
94 BSP#94
95 BSP#Eps 95
96 BSP#96
97 BSP#97
98 BSP#98
99 BSP#99
100 BSP#100
101 BSP#101
102 BSP#102
103 BSP#103
104 BSP#104
105 BSP#105
106 BSP#106
107 BSP#107
108 BSP#108
109 BSP#109
110 BSP#110
111 BSP#111
112 BSP#112
113 BSP#113
114 BSP#114
115 BSP#115
116 BSP#116
117 117
118 118 (Epilog)
Episodes

Updated 118 Episodes

1
BSP#1
2
BSP#2
3
BSP#3
4
BSP#4
5
BSP#5
6
BSP#6
7
BSP#7
8
BSP#8
9
BSP#9
10
BSP#10
11
BSP#11
12
BSP#12
13
BSP#13
14
BSP#14
15
BSP#15
16
BSP#16
17
BSP#17
18
BSP#18
19
BSP#19
20
BSP#20
21
BSP#21
22
BSP#22
23
BSP#23
24
BSP#24
25
BSP#25
26
BSP#26
27
BSP#27
28
BSP#28
29
BSP#29
30
BSP#30
31
BSP#31
32
BSP#32
33
BSP#33
34
BSP#34
35
BSP#35
36
BSP#36
37
BSP#37
38
BSP#38
39
BSP#39
40
BSP#40
41
BSP#41
42
BSP#42
43
BSP#43
44
BSP#44
45
BSP#45
46
BSP#46
47
BSP#47
48
BSP#48
49
BSP#49
50
BSP#50
51
BSP#51
52
BSP#52
53
BSP#53
54
BSP#54
55
BSP#55
56
BSP#56
57
BSP#57
58
BSP#58
59
BSP#59
60
BSP#60
61
BSP#61
62
BSP#62
63
BSP#63
64
BSP#64
65
BSP#65
66
BSP#66
67
BSP#67
68
BSP#68
69
BSP#69
70
BSP#70
71
BSP#71
72
BSP#72
73
BSP#73
74
BSP#74
75
BSP#75
76
BSP#76
77
BSP#77
78
BSP#78
79
BSP#79
80
BSP#80
81
BSP#81
82
BSP#82
83
BSP#83
84
BSP#84
85
BSP#85
86
BSP#86
87
BSP#87
88
BSP#88
89
BSP#89
90
BSP#90
91
BSP#91
92
BSP#92
93
BSP#93
94
BSP#94
95
BSP#Eps 95
96
BSP#96
97
BSP#97
98
BSP#98
99
BSP#99
100
BSP#100
101
BSP#101
102
BSP#102
103
BSP#103
104
BSP#104
105
BSP#105
106
BSP#106
107
BSP#107
108
BSP#108
109
BSP#109
110
BSP#110
111
BSP#111
112
BSP#112
113
BSP#113
114
BSP#114
115
BSP#115
116
BSP#116
117
117
118
118 (Epilog)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!