DI SAYANG MERTUA

Sudah pukul 12 lewat, sebentar lagi Kinan akan pulang, tapi Kaila masih tertidur. Kalau aku titip Kaila pada mas Radit, pasti mas Radit punya banyak alasan. Terus kalau aku minta dia untuk menjemput Kinan, pun dia pasti punya banyak alasan. Yang capek lah, yang ngantuk lah, tidak enak badan lah. Intinya menolak.

Aku mengambil gendongan kodok. Mengangkat Kaila secara perlahan.

"Cup cup cup... Jangan nangis ya anak baik. Kita jemput kak Kinan ya. " Kaila merengek pelan, aku menepuk-nepuk pantatnya agar dia tertidur lagi.

Aku terus berjalan menuju pintu depan. Ku lihat mas Radit sudah tertidur pulas. Piring nasi goreng masih di atas meja. HP nya juga masih menyala. Aku pun berlalu tanpa pamit lagi padanya.

Saat aku membuka pintu,

"Kejutan.... "

"Mama, Papa....? Kapan sampai? "

Ternyata Mama mertua dan Papa mertuaku sudah ada di depan pintu rumahku. Aku bahagia sekali saat melihat mereka datang ke rumah kami. Bagaimana tidak, Mama dan Papa mertuaku bagaikan malaikat penolong bagiku di setiap aku merasa sedih atas sikap Mas Radit padaku. Jarang sekali ada Mama mertua yang berpihak pada menantu perempuannya, bukan? Tapi itu ada, mertuaku salah satunya.

"Mau kemana kamu bawa Kaila panas-panas begini? tanya Mama.

"Aku mau menjemput Kinan Ma." jawabku

"Kenapa tidak suruh Raditya saja? Dia kerja? " Papa menimpali. Papa tahu kalau aku tidak bisa menyetir mobil. Jadi ke mana-mana aku hanya naik sepeda motor.

Sebenarnya aku sangat ingin bisa mengemudikan mobil, tapi Mas Radit tidak pernah mau mengajariku. Katanya tidak penting aku bisa menyetir, toh mobil juga selalu dia bawa. Padahal, apa salahnya dia mengajariku.

"Enggak Pa, mas Radit ada di dalam. Masuk yuk Ma, Pa." ajak ku.

Mereka akhirnya masuk dan melihat Radit tengah tergolek di kursi tamu tertidur pulas.

"Ya Allah... Tiduuurrr aja kerjaannya. Radit... Radit... " Mama menepuk-nepuk pipi Mas Radit. Mas Radit seketika terbangun dan mengucek-ngucek matanya.

"Mama? Papa? Kapan sampai?" tpanyanya dengan mata belum terbuka sempurna.

"Baru aja. Eh, kamu pergi jemput Kinan sana. Kasian Kaila harus dibawa-bawa Kalista panas-panasan begini." perintah Papa.

"Oke oke. Radit cuci muka dulu ya?" mas Radit pun langsung bangun dan menuju kamar mandi.

Mama mertua ku pun langsung mengambil Kaila dari gendonganku. Beliau memang mama mertua paling pengertian.

"Sini sama Oma sayang. Bobok ya?" sesekali Mama menepuk-nepuk punggung Kaila secara perlahan.

"Kalista bikinin minum dulu ya Ma?" aku lalu pamit ke belakang untuk membuat teh hangat untuk Mama dan Papa.

Namun saat aku di dapur, mas Radit datang menghampiriku. Aku terkejut saat melihat dia tiba-tiba sudah ada di belakangku.

"Astaghfirullah... Mas bikin aku kaget." gumamku.

"Heh, sini!" mas Radit menarik tanganku dengan kasar, sampai mendekati pintu kamar mandi belakang.

"Ada apa sih mas?" tanya ku seraya menahan sakit.

"Kamu yang telpon Mama Papa ya?" tanyanya dengan tatapan mata penuh kemarahan. Aku menggelengkan kepala cepat.

"Ngaku kamu?" tanyanya lagi, tak percaya pada jawaban ku.

"Sumpah mas, aku nggak telepon Mama Papa. Sumpah!" kata ku dengan suara bergetar.

Kami berbicara setengah berbisik, takut Mama Papa mendengarkan percakapan kami. Kalau Mama Papa tahu bagaimana perlakukan Mas Raditya padaku, sudah pasti dia akan di marahi habis-habisan.

Mas Raditya melepaskan genggaman tangannya di lengan tanganku. Lalu berlalu pergi meninggalkan aku begitu saja. Aku menahan air mata agar tidak jatuh. Aku tidak mau Mama Papa tahu bagaimana sikap Mas Radit yang sesungguhnya.

Sebenarnya mereka tahu bagaimana sifat Mas Raditya, tapi aku selalu menutupinya. Aku selalu bercerita yang baik-baik tentang suamiku. Tidak hanya pada orangtuanya, tapi juga pada orangtuaku.

Karena aku teringat akan nasihat seorang ustad. Bahwa suami itu adalah pakaian istri dan istri adalah pakaian suami. Maksudnya, suami istri itu harus bisa saling menutupi aib pasangannya masing-masing. Jadi aku rasa, selama Mas Radit tidak selingkuh dan tidak lalai dalam memberikan nafkah lahir dan batinnya, aku akan berusaha sebisa mungkin untuk menyimpan semuanya sendiri.

Tak lama dari aku termangu sendiri di dapur, Mas Radit dan Kinan sudah sampai di rumah.

"Oma...." putri sulung ku itu berlari masuk ke dalam rumah.

"Cucu Oma sudah pulang sekolah. Sini sama Oma." panggil mama.

Aku menghampiri mereka sambil membawakan teh hangat.

"Ayok diminum dulu teh nya." ajak ku pura-pura tidak terjadi apa-apa tadi.

Mama memperhatikanku dengan seksama. Seperti ada sesuatu yang ingin dia katakan.

"Kamu sehat Lis?" tanya Mama yang membuat aku terkejut.

Saking terkejutnya mendengar pertanyaan Mama, teh yang ingin aku suguhkan untuk Papa, gelasnya jatuh dari cipirnya dan teh pun tumpah semua.

"Astaghfirullah...Maaf ya Pa? Maaf..." aku cepat-cepat mengambil tissu.

"Uda Lis, nggak apa-apa. Biar nanti Mama bersihkan. Ini, kamu taruh Kaila dikamar aja dulu gih. Disini panas. Kasian dia." pinta mama.

Aku lalu mengambil Kaila dari tangan Mama dan membawanya ke kamar. Di kamar, perasaanku campur aduk. Di satu sisi, aku senang mertuaku datang ke sini. Namun dilain sisi, aku juga takut. Takut kalau aku keceplosan menceritakan semua perilaku buruk mas Radit. Aku tidak mau membuat mereka ribut hanya karena pengaduanku. Dan mas Radit juga, mana mungkin dia mau mengampuniku. Jika dia tahu aku mengadu.

Huft... capek kan?

...****************...

"Tadi kamu nggak kerja? " tanya Papa saat kami sedang menyantap makan malam dimeja makan.

"Enggak Pa, tadi Radit kurang enak badan. Jadi izin pulang." jawab mas Radit.

Apa katanya? Tidak enak badan? Tadi dia menggebrak meja sekuat itu masa sih dia sakit? Orang sakit mana bisa bertingkah laku sekuat Hulk begitu, bisikku.

"Mas demam? " tanyaku sambil memegang dahinya. Dia melirik sadis padaku. Aku tahu apa yang dia katakan di dalam hatinya. Pasti dia bilang, apa-apaan sih kamu Kalista? 

"Cuma lesu dikit aja kok sayang." mas Radit melempar senyum padaku. Senyum kepalsuan. Aku pun membalas senyumnya, dan sama palsunya. Jadilah kami sama-sama palsu.

"Papa rencananya mau buka cabang di sini. Yah, kamu tahu kan usaha Papa di sana sudah berkembang pesat. Sekarang aja uda ada tiga cabang. Gimana menurut kamu Lis? "

Aku tersentak. Kenapa Papa bertanya padaku? Padahal aku ini menantunya dan yang anaknya adalah Mas Radit.

"Kok Papa tanya Kalista, tanya Mas Radit dong Pa. Kalista ini kan cuma ibu rumah tangga, mana cocok kalau bicarakan bisnis sama Kalista." aku merendah seraya tertawa pelan.

"Kamu ini ya, selalu aja merendah. Mama itu kenal kamu udah lama. Udah hampir 10 tahun. Kamu itu kan cerdas, mandiri. Kamu juga dulu selalu juara di sekolah. Piagam kamu aja di rumah Ibu mu itu, kalau di jadiin wallpaper, uda penuh satu ruangan." Mama memujiku berlebihan.

"Mama berlebihan. Itu kan dulu ma, sekarang aku cuma ibu rumah tangga. Aktifitas ku hanya sumur, dapur, kasur."

"Orang cerdas, mau di taruh di tengah hutan sekalipun, tetap aja cerdas Lis. Ibarat emas, mau dilempar ke dalam lumpur hitam sekalipun, tetap aja dia emas. Nggak akan berubah menjadi batu kan? " Papa juga menambahi.

Aku hanya tersenyum mendengar mertuaku memujiku. Yah, aku mungkin memang tidak beruntung dalam mendapatkan suami, tapi aku beruntung dalam mendapatkan mertua. Allah itu emang Maha Adil.

"Beruntung lo kamu Dit, bisa dapetin Kalista. Perempuan dengan segudang prestasi yang jadi incaran banyak laki-laki di luar sana. Baik-baik kamu perlakukan dia." Mama memberi warning pada Mas Radit.

"Loh, emangnya selama ini Radit nggak perlakukan Kalista dengan baik?" Mas Radit sedikit emosi.

"Ya nggak perlu marah Mas kalau nggak ada." aku menimpalinya.

Tiba-tiba aku merasakan sentuhan kaki Mas Radit di bawah meja. Sebuah kode agar aku segera diam. Aku pun  tidak melanjutkan lagi. Papa Mama hanya tersenyum melihat kami.

Maaf ya Ma, Pa, Kalista harus rahasiakan semuanya dari Mama dan Papa. Kalista nggak mau Mama dan Papa kepikiran lalu sakit. Biarlah, biar Kalista saja yang menanggung ini semua. Biar Kalista saja yang tahu bagaimana egois dan emosiannya Mas Raditya, Mama Papa tidak perlu tahu itu.

Kami pun lalu melanjutkan makan malam bersama...

Terpopuler

Comments

Wiwien

Wiwien

bisa jantungan hidup sama orang seperti Radit 😡

2024-10-30

1

Uthie

Uthie

Kalau kata aku, perempuan dengan laki macam itu yg ada Kurus kering.. karena makan ati mlulu 😂😂😂👍

mau bertahan selamanya dengan suami model bgtu.. yg egois .. mau menang sendiri.. gak mau sadar kesalahannya??!??? 😁

2024-08-23

1

lihat semua
Episodes
1 SUAMI PEMARAHKU (PENGENALAN TOKOH)
2 DI SAYANG MERTUA
3 ADA APA SIH?
4 SUAMI EGOIS KU
5 BERTEMU MASA LALU
6 CLBK ( CINTA LAMA BELUM KELAR )
7 PERGI BARENG MANTAN
8 REUNI SEKOLAH
9 RIBUT LAGI
10 WHO IS SHE?
11 KAMU SELINGKUH MAS?
12 KAMU BOHONG MAS!
13 SAYA BIANCA!
14 RIBUT
15 WHAT HAPPENED TO YOU, MAS?
16 KAMU BOLEH, KENAPA AKU TIDAK?
17 PERTEMUAN YANG MENCENGANGKAN
18 PERANG DALAM CAFE
19 GARA-GARA MI AYAM
20 TERNYATA
21 ISI MAP COKLAT
22 MASA LALUNYA
23 BERBINCANG DENGANMU
24 AWAL KISAH DI BALIK MAP COKLAT
25 CERITA MAMA
26 PERMINTAAN TALAK PERTAMAKU
27 AKU PERGI MAS
28 BANGUN BU...
29 MASA KRITIS IBU
30 SELAMAT JALAN BU...
31 PEMAKAMAN IBU
32 PESAN IBU
33 MAS RADIT BERUBAH?
34 SIAPA YANG SELINGKUH SEBENARNYA?
35 CERAI YUK?!
36 MEDIASI PERTAMA
37 MULAI MERAGU
38 GARA-GARA SURAT IBU
39 DIA SUAMIKU
40 PENJELASAN MAS RADIT
41 LEMBAR BARU
42 JANJIAN DI CAFE
43 MAAF KAN AKU MAS...
44 I LOVE YOU, MAS...
45 KAMU MASA LALUNYA, AKU MASA DEPANNYA
46 PERANG DI RUMAH
47 KETAKUTANKU
48 KISS IS THE TRUE LOVED
49 ISTRI VS MANTAN
50 FIRASAT SEORANG ISTRI
51 MY BIRTHDAY
52 DRAMA BELAJAR NYETIR
53 APA? KENAPA? MENGAPA?
54 KEJUTAN TUHAN
55 KENYATAAN YANG MENYAKITKAN
56 RIBUT DI RUMAH SAKIT
57 WITH YOU
58 ANCAMAN BIANCA
59 SIDANG DI PENGADILAN
60 OH TERNYATA
61 CERAIKAN AKU MAS
62 MERASA BERSALAH
63 JANGAN TINGGALKAN AKU
64 KEGALAUAN SINTYA
65 MAUKAH KAMU MENIKAH DENGAN KU?
66 SAVE FLIGHT, DEMIAN
67 RENCANA OUTING
68 SWEET MEMORIES
69 OUTING
70 MENUNGGU MU
71 KECELAKAAN MAUT
72 AKU DI SINI, MAS
73 ANAKKU
74 AKU SUDAH IKHLAS, MAS...
75 SELAMAT JALAN
76 PENYESALAN KU
77 MALAIKAT TAK BERSAYAP
78 BUNGA TERAKHIR
79 ISI SURAT DEMIAN
80 YOU AND THE STARS
81 MEMULAI LAGI
82 DOA SEORANG ISTRI
83 PEMBELI ANEH
84 PERTEMUAN TAK TERDUGA
85 PRASANGKA
86 PAKET MAUT
87 AKU TALAK KAMU
88 SALAH ATAU BENAR
89 AKU TIDAK MENCINTAI MU LAGI
90 MEMBUAT KEPUTUSAN TERBAIK
91 KISAH SESUNGGUHNYA
92 PENGANTIN LAINNYA
93 YOU AND ME, FOREVER
94 LONDON CITY
95 TAK TERDUGA
96 NOW AND FOREVER...
97 DON'T SAY GOOD BYE
98 SETELAH INI, KEMANA?
99 AKU MEMILIH MU
100 WELCOME BABY DEMIAN
101 JIKA TUHAN BILANG...
102 SAAT TERAKHIR
Episodes

Updated 102 Episodes

1
SUAMI PEMARAHKU (PENGENALAN TOKOH)
2
DI SAYANG MERTUA
3
ADA APA SIH?
4
SUAMI EGOIS KU
5
BERTEMU MASA LALU
6
CLBK ( CINTA LAMA BELUM KELAR )
7
PERGI BARENG MANTAN
8
REUNI SEKOLAH
9
RIBUT LAGI
10
WHO IS SHE?
11
KAMU SELINGKUH MAS?
12
KAMU BOHONG MAS!
13
SAYA BIANCA!
14
RIBUT
15
WHAT HAPPENED TO YOU, MAS?
16
KAMU BOLEH, KENAPA AKU TIDAK?
17
PERTEMUAN YANG MENCENGANGKAN
18
PERANG DALAM CAFE
19
GARA-GARA MI AYAM
20
TERNYATA
21
ISI MAP COKLAT
22
MASA LALUNYA
23
BERBINCANG DENGANMU
24
AWAL KISAH DI BALIK MAP COKLAT
25
CERITA MAMA
26
PERMINTAAN TALAK PERTAMAKU
27
AKU PERGI MAS
28
BANGUN BU...
29
MASA KRITIS IBU
30
SELAMAT JALAN BU...
31
PEMAKAMAN IBU
32
PESAN IBU
33
MAS RADIT BERUBAH?
34
SIAPA YANG SELINGKUH SEBENARNYA?
35
CERAI YUK?!
36
MEDIASI PERTAMA
37
MULAI MERAGU
38
GARA-GARA SURAT IBU
39
DIA SUAMIKU
40
PENJELASAN MAS RADIT
41
LEMBAR BARU
42
JANJIAN DI CAFE
43
MAAF KAN AKU MAS...
44
I LOVE YOU, MAS...
45
KAMU MASA LALUNYA, AKU MASA DEPANNYA
46
PERANG DI RUMAH
47
KETAKUTANKU
48
KISS IS THE TRUE LOVED
49
ISTRI VS MANTAN
50
FIRASAT SEORANG ISTRI
51
MY BIRTHDAY
52
DRAMA BELAJAR NYETIR
53
APA? KENAPA? MENGAPA?
54
KEJUTAN TUHAN
55
KENYATAAN YANG MENYAKITKAN
56
RIBUT DI RUMAH SAKIT
57
WITH YOU
58
ANCAMAN BIANCA
59
SIDANG DI PENGADILAN
60
OH TERNYATA
61
CERAIKAN AKU MAS
62
MERASA BERSALAH
63
JANGAN TINGGALKAN AKU
64
KEGALAUAN SINTYA
65
MAUKAH KAMU MENIKAH DENGAN KU?
66
SAVE FLIGHT, DEMIAN
67
RENCANA OUTING
68
SWEET MEMORIES
69
OUTING
70
MENUNGGU MU
71
KECELAKAAN MAUT
72
AKU DI SINI, MAS
73
ANAKKU
74
AKU SUDAH IKHLAS, MAS...
75
SELAMAT JALAN
76
PENYESALAN KU
77
MALAIKAT TAK BERSAYAP
78
BUNGA TERAKHIR
79
ISI SURAT DEMIAN
80
YOU AND THE STARS
81
MEMULAI LAGI
82
DOA SEORANG ISTRI
83
PEMBELI ANEH
84
PERTEMUAN TAK TERDUGA
85
PRASANGKA
86
PAKET MAUT
87
AKU TALAK KAMU
88
SALAH ATAU BENAR
89
AKU TIDAK MENCINTAI MU LAGI
90
MEMBUAT KEPUTUSAN TERBAIK
91
KISAH SESUNGGUHNYA
92
PENGANTIN LAINNYA
93
YOU AND ME, FOREVER
94
LONDON CITY
95
TAK TERDUGA
96
NOW AND FOREVER...
97
DON'T SAY GOOD BYE
98
SETELAH INI, KEMANA?
99
AKU MEMILIH MU
100
WELCOME BABY DEMIAN
101
JIKA TUHAN BILANG...
102
SAAT TERAKHIR

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!