BAB 2

Dan benar saja, pagi hari Mira mendapat informasi tentang foto itu. ia memerintahkan Heri untuk menangkap laki-laki dalang dari keributan semalam.

"Semua sudah beres Nyonya," ucap Heri pengawal yang sudah sangat lama ikut dengan Mira.

"Bagus!"

Tasya langsung melaksanakan aksinya terhadap lelaki yang berada tepat di depannya.

"Kau tau, aku sangat tidak suka dengan orang yang berkhianat. Lalu, dengan cara apa aku menghabisi mu?" ucap Tasya sembari memainkan pisau lipat di tangannya.

"Nyonya Tasya, saya benar-benar minta maaf. Saya melakukan itu karena ada yang menyuruhku," ucapnya sambil terisak.

"Memang siapa yang menyuruhmu?" kali ini Shaka yang bertanya.

"Bagian keuangan yang menyuruh saya, Tuan."

"Marisa?" tanya Shaka.

Pria itu mengangguk cepat.

"Sialan!" Tasya mengumpat dengan wajah yang begitu menyeramkan. Tak basa basi lagi ia menarik tangan pria itu dan memotong jari-jari itu dengan pisau lipat yang ia pegang. Jeritan ruang bawah tanah menggema memenuhi ruangan besi itu.

"Tahan sayang. Kendalikan emosimu," ucap Shaka menenangkan.

"Dia berani mengusik ketenanganku Shaka!"

"Sudah ya.. aku akan bereskan masalah ini."

Tasya mengangguk lalu mereka meninggalkan ruangan bawah tanah itu.

Di siang harinya seorang wanita datang ke rumah Mira ia berteriak di teras rumah membuat mereka yang sedang makan siang segera keluar untuk mengetahui siapa yang berani mengganggu acara makan siangnya.

"Shaka, aku mohon jangan pecat aku. Aku masih membutuhkan pekerjaan itu!" seru seorang wanita dengan bertekuk lutut di kaki Shaka.

"Berhentilah bersikap menjijikan. Aku mempertahankan kamu di perusahaanku karena kinerjamu sangat bagus! Tapi dengan adanya foto itu membuatku tak tahan ingin memecatmu!" bentak Shaka.

"Foto? Foto apa yang kamu maksud?" tanyanya.

Mira melemparkan ponselnya kepada wanita yang masih bersujud itu. Wanita itu mengambil ponsel itu dan terbelalak.

"Tidak! Aku tidak melakukan ini!" elaknya.

Mira berjongkok lalu mencengkram rahang wanita itu.

"Marisa, aku tau permainanmu. Kau yang mengirimkan foto editan itu kepadaku. Asal kau tau, kau bukan tandinganku jadi jangan mimpi bisa mengalahkan Maharani!" ucapnya dengan penuh penekanan lalu menghempaskan rahang itu begitu saja.

Wanita bernama Marisa itu meringis kesakitan bahkan beberapa cap kuku Mira tercetak jelas di kedua pipi mulus itu.

"Sial! Bagaimana bisa dia tau itu semua hanyalah editan," gumam Marisa dalam hati.

Mendengar itu Mira menyeringai, "kalian semua! Ingat wajah wanita ini baik-baik. Jika dia masih berani datang ke sini cambuk dia!" perintah Mira dengan suara lantangnya.

Para pengawal mengangguk hormat. Mira memerintahkan pengawalnya untuk mengusir Marisa. Bahkan ia sempat diseret karena tak mau meninggalkan rumah besar itu.

Hari ini adalah hari minggu hari berkumpulnya sekeluarga di rumah Mira bahkan Shireen dan Darren ikut serta dalam acara keluarga itu. Perbincangan hangat, bisnis properti dan segala hal ada dalam ruangan itu terkadang ada hal yang membuat mereka tertawa karena tingkah si kembar.

"Aku izin ke toilet dulu ya," Feli segera berlari ke kamar mandi.

Sementara itu Tasya muncul membuat mereka menyapa sosok yang berada di dalam tubuh Mira.

"Apa kabar anak Papa?" tanya Papa Rangga seraya memeluk putrinya.

"Aku baik Pa, bagaimana dengan Papa dan yang lainnya?" tanya Tasya balik.

"Kami semua baik," jawab Darren.

"Mi, kita jadi lulusan terbaik loh. Mami bangga kan?" Felix begitu antusias memberitahukan kabar itu.

"Tentu Mami bangga. Selamat ya sayang!" Tasya mengusap kepala Felix yang duduk di sampingnya.

"Lalu bagaimana dengan kelanjutan hubungan Shireen dan Felix?" tanyanya.

"Emm kami terserah Shireen aja Nona Tasya" ucap Darren.

"Baiklah. Bagus kalau kau sudah setuju dengan hubungan mereka. " Ucap Tasya.

Lagi-lagi mereka tak sadar jika Feli mendengar pembicaraan mereka.

"Kenapa mereka memanggil Mami dengan sebutan Tasya. Sebenarnya siapa Tasya? Apa Mami kesurupan?" gumam Feli. Ia hendak menanyakan hal ini secara langsung dengan sang Mami.

******

Malamnya Feli bertekad untuk menanyakan hal yang sangat menggangu fikiran hingga ia hanya mengaduk-aduk makan malamnya.

"Dimakan dong, kok malah dimainin makanannya," ucap Shaka.

"Iya Pi," Feli melanjutkan makannya dengan cepat karena ingin secepatnya menanyakan hal ini.

"Mi, Mami sibuk nggak?" tanya Feli.

Mira menoleh ke arah anaknya "Nggak. Ada apa?"

"Ada yang mau Feli tanyakan. Tapi di ruang kerja Mami saja."

"Baiklah."

"Ada apa Feli?" tanya Opa Rangga.

"Hanya masalah sepele Opa," balasnya sembari tersenyum.

Opa Rangga mengangguk dan tak menaruh rasa curiga terhadap cucunya itu.

Selesai makan malam Feli bergegas menemui Mira, saat hendak membuka pintu ia menghela nafas panjangnya berharap ia mendapatkan jawaban yang tepat. Dengan pasti Feli membuka pintu dan melihat Maminya sedang fokus pada laptop di depannya.

"Kenapa berdiri saja?" tanya Mira dengan mata yang masih fokus pada laptopnya.

Feli menutup pintu lalu berjalan menghampiri Mira, ia menarik kursi dan duduk berhadapan dengannya.

"Ada apa?" tanya Mira lagi.

"Mi, aku mau tanya. Sebenarnya siapa Tasya?"

ucapan Feli membuat Mira menghentikan ketikan di keyboard laptopnya. Seketika ia terdiam menghela nafasnya yang entah kenapa tiba-tiba terasa sesak.

"Mi?" panggilnya lagi.

Mira tersadar lalu menatapnya, "kamu tau Tasya dari siapa?" tanyanya balik.

"Dari pembicaraan tadi pagi juga suara batin Shireen, Mi. Berapa kali Feli dengar di rumah kita selalu membicarakan soal Tasya jika Feli tak ada."

Entah kenapa saat ini Mira bingung ingin menjawab apa. Bahkan batinnya tak ingin berbicara karena sudah pasti Feli akan mendengar. Tiba-tiba sorot mata itu berubah tajam dan itu membuat Feli sedikit takut melihatnya.

Feli meraih tangan Mira yang sedang terkepal itu. "Mami?"

Ia kembali menatap Feli yang sedikit ketakutan dengan senyum tipisnya, "akulah Tasya!" serunya yang seketika membuat Feli melepaskan tangannya dan langsung berdiri.

"Kenapa aku sangat takut melihat Mami. Dan kenapa Mami menyebut dirinya sebagai Tasya?" gumamnya yang masih didengar oleh Tasya.

"Kenapa Mami menyebut diri Mami sebagai Tasya?" tanyanya.

"Feli, sedari kecil Mira mempunyai Alter Ego, dan aku adalah Alter Egonya."

"Itu artinya Anda orang jahat itu!" ucapnya dengan nada ketakutan.

Bak tersambar petir, Tasya terkejut dan membelalakkan matanya sehingga membuat Feli bertambah ketakutan.

"Tidak. Aku bukan orang jahat," Tasya hendak menghampiri Feli namun Feli berjalan mundur.

"Jangan dekati aku!" bentaknya.

Entah kenapa hati Tasya begitu sakit mendengar ucapan Feli. Shaka yang kebetulan mendengar teriakkan Feli bergegas masuk.

"Feli!" panggilnya.

Feli pun langsung berhamburan memeluk Shaka, "Pi, Feli takut bertemu orang jahat itu!" jari telunjuknya menunjuk tepat pada Tasya.

"Siapa yang kamu maksud, Feli?" tanya Shaka, tentu karena Tasya membelakangi ke duanya.

"Feli ternyata tidak bisa menerima diriku," ucap Tasya.

Shaka akhirnya mengerti kenapa Feli begini, "sayang, mungkin Feli belum terbiasa denganmu."

Tasya menggeleng pelan dan diam-diam meneteskan air matanya. Ia pergi ke kamar yang ada di ruang kerjanya tak menghiraukan panggilan Shaka.

"Mira, anakmu tidak bisa menerima diriku. Lebih baik kamu lenyapkan saja aku," ucapnya.

Mira kembali mengambil tubuhnya. Ia sendiri tak percaya bagaimana bisa Feli tak bisa menerima Tasya. Padahal ia sudah sangat yakin jika Feli pasti akan menerima Tasya seperti ke dua kakaknya.

"Bersabarlah. Aku akan memberikan penjelasan pada Feli. Untuk sementara ini kamu bisa muncul di hadapan Intan dan Felix dulu. Aku yakin Feli hanya terkejut saja dengan semua ini. Tenanglah Tasya." ucap Mira.

Intan adalah kakak pertama mereka. Mira menemukannya dan diangkat menjadi anak. Ia tak pernah membeda-bedakan kasih sayangnya hingga membuat si kembar tak mencurigai jika Intan bukanlah kakak kandung mereka.

Episodes
1 BAB 1
2 BAB 2
3 BAB 3
4 BAB 4
5 BAB 5
6 BAB 6
7 BAB 7
8 BAB 8
9 BAB 9
10 BAB 10
11 BAB 11
12 BAB 12
13 BAB 13
14 BAB 14
15 BAB 15
16 BAB 16
17 BAB 17
18 BAB 18
19 BAB 19
20 BAB 20
21 BAB 21
22 BAB 22
23 BAB 23
24 BAB 24
25 BAB 25
26 BAB 26
27 BAB 27
28 BAB 28
29 BAB 29
30 BAB 30
31 BAB 31
32 BAB 32
33 BAB 33
34 BAB 34
35 BAB 35
36 BAB 36
37 BAB 37
38 BAB 38
39 BAB 39
40 BAB 40
41 BAB 41
42 BAB 42
43 BAB 43
44 BAB 44
45 BAB 45
46 BAB 46
47 BAB 47
48 BAB 48
49 BAB 49
50 BAB 50
51 BAB 51
52 BAB 52
53 BAB 53
54 BAB 54
55 BAB 55
56 BAB 56
57 BAB 57
58 BAB 58
59 BAB 59
60 BAB 60
61 BAB 61
62 BAB 62
63 BAB 63
64 BAB 64
65 BAB 65
66 BAB 66
67 BAB 67
68 BAB 68
69 BAB 69
70 BAB 70
71 BAB 71
72 BAB 72
73 BAB 73
74 BAB 74
75 BAB 75
76 BAB 76
77 BAB 77
78 BAB 78
79 BAB 79
80 BAB 80
81 BAB 81
82 BAB 82
83 BAB 83
84 BAB 84
85 BAB 85
86 BAB 86
87 BAB 87
88 BAB 88
89 BAB 89
90 BAB 90
91 BAB 91
92 BAB 92
93 BAB 93
94 BAB 94
95 BAB 95
96 BAB 96
97 BAB 97
98 BAB 98
99 BAB 99
100 BAB 100
101 BAB 101
102 BAB 102
103 BAB 103
104 BAB 104
105 BAB 105
106 BAB 106
107 BAB 107
108 BAB 108
109 BAB 109
Episodes

Updated 109 Episodes

1
BAB 1
2
BAB 2
3
BAB 3
4
BAB 4
5
BAB 5
6
BAB 6
7
BAB 7
8
BAB 8
9
BAB 9
10
BAB 10
11
BAB 11
12
BAB 12
13
BAB 13
14
BAB 14
15
BAB 15
16
BAB 16
17
BAB 17
18
BAB 18
19
BAB 19
20
BAB 20
21
BAB 21
22
BAB 22
23
BAB 23
24
BAB 24
25
BAB 25
26
BAB 26
27
BAB 27
28
BAB 28
29
BAB 29
30
BAB 30
31
BAB 31
32
BAB 32
33
BAB 33
34
BAB 34
35
BAB 35
36
BAB 36
37
BAB 37
38
BAB 38
39
BAB 39
40
BAB 40
41
BAB 41
42
BAB 42
43
BAB 43
44
BAB 44
45
BAB 45
46
BAB 46
47
BAB 47
48
BAB 48
49
BAB 49
50
BAB 50
51
BAB 51
52
BAB 52
53
BAB 53
54
BAB 54
55
BAB 55
56
BAB 56
57
BAB 57
58
BAB 58
59
BAB 59
60
BAB 60
61
BAB 61
62
BAB 62
63
BAB 63
64
BAB 64
65
BAB 65
66
BAB 66
67
BAB 67
68
BAB 68
69
BAB 69
70
BAB 70
71
BAB 71
72
BAB 72
73
BAB 73
74
BAB 74
75
BAB 75
76
BAB 76
77
BAB 77
78
BAB 78
79
BAB 79
80
BAB 80
81
BAB 81
82
BAB 82
83
BAB 83
84
BAB 84
85
BAB 85
86
BAB 86
87
BAB 87
88
BAB 88
89
BAB 89
90
BAB 90
91
BAB 91
92
BAB 92
93
BAB 93
94
BAB 94
95
BAB 95
96
BAB 96
97
BAB 97
98
BAB 98
99
BAB 99
100
BAB 100
101
BAB 101
102
BAB 102
103
BAB 103
104
BAB 104
105
BAB 105
106
BAB 106
107
BAB 107
108
BAB 108
109
BAB 109

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!