Topeng Kepribadian

Topeng Kepribadian

BAB 1

Di siang hari yang cerah dan di sebuah kampus elit yang terkenal kelas atas, seorang wisudawan serta dua wisudawati terpintar dan terpopuler sedang bergembira atas kelulusan mereka. Banyak yang mengerubungi mereka untuk mengucapkan selamat maupun berfoto bersama untuk terakhir kalinya mengenang kebersamaan mereka di kampus itu.

"Kita harus sering-sering ketemu yaa," ucap Frans

"Harus dong! Eh btw kita rayain yuk. Kita makan-makan di mana gitu," ucap Felix mengusulkan

"Boleh juga.. Lo ikut kan Fel?" tanya Frans kepada Feli sang kembaran Felix

Yap, mereka kembar dan hanya beda beberapa menit

Felix Aditya Assegaf Dirgantara putra kedua dari pasangan Shaka Aditya Dirgantara dan Mira Maharani Assegaf. Felix mempunyai kulit putih bersih, wajahnya yang tampan hidung mancung dan perawakan tinggi.

Sementara Feli. Ia bernama Felixcia Maharani Assegaf Dirgantara adalah putri ketiga. Ia mempunyai perawakan sedikit pendek berambut panjang. Kulitnya putih bersih serupa dengan Felix. Dia gadis yang ceria berbanding terbalik dengan Felix yang mempunyai sifat dingin seperti ke dua orangtuanya.

"Aku nggak ikut ah, kalian aja yang pergi. Aku pulang aja sama Shireen," tolak Feli secara halus dan tentu diangguki oleh mereka

Shireen Puspita Ivander putri tunggal dari pasangan Shilla Puspita dan Darren Ivander. Keduanya dulu merupakan sekertaris dan orang kepercayaannya Mira, Mami dari si kembar. Dia wanita berhati lembut dan sangat penyayang, ia juga merupakan tunangan Felix.

"Kamu nggak apa-apa kan aku pulang duluan sama Feli?" tanya Shireen dengan lembut kepada Felix.

"Nggak apa-apa. Ya udah nih kalian pakai mobilku aja. Aku nanti bisa pulang sama mereka," Felix memberikan kunci mobilnya kepada Feli.

"Ya udah kita pulang dulu ya.. dah kalian," Feli dan Shireen melambaikan tangan kepada teman-teman seperjuangan kuliahnya.

"Dah," balas mereka sambil menatap dua wanita cantik itu

"Gila Lix, si Feli kok bisa secakep itu si! " seru Gabriel

"Udah deh jangan ganggu Feli terus, dia mah kalo ngga suka sama orang ya udah ga bakal direspon. Lagian nih ya, cewek-cewek di sini bayak kok yang cantik. Yaa meskipun nggak secantik Feli," ucap Felix sambil membuka botol minum lalu meneguk air mineral itu hingga setengah.

"Jadi apa nggak?" tawarnya.

"Jadi dong!" seru mereka serempak.

Mereka bertujuh akhirnya pergi ke sebuah caffe terdekat langganan mereka. Sementara itu Feli sedang berbincang dengan Shireen dalam perjalanan

"Kenapa kamu nggak mau ikut Fel?" tanya Shireen ia menatap teduh wanita di sampingnya.

"Males! Ada Gabriel. Kalo Citra sama Sintia ikut mah aku juga bakal ikut." jawab Feli sambil memperlihatkan wajah malasnya

Shireen tersenyum. Ia mengingat betapa Gabriel sangat tergila-gila dengan Feli. Wajar saja menurut mereka Feli gadis paling cantik di kampus itu hingga tak jarang banyak lelaki yang ingin mendekati Feli namun selalu ia tolak. Baginya cinta adalah hal rumit.

"Shireen, kita mampir ke perusahaan aku dulu ya .. baru ingat ada beberapa berkas yang belum aku selesaikan," ucapnya.

Shireen mengangguk "iya."

Mobil melesat menuju perusahaan yang berada tepat di samping perusahaan Maminya. Tak butuh waktu lama mereka sampai, Shireen hanya menunggunya di mobil karena Feli datang hanya untuk mengambil berkas itu saja. Sementara menunggu Feli, ia membuka ponselnya ia melihat chat dari Felix jika dirinya sedang makan di caffe langganan tak jauh dari kampus.

"Senyum-senyum sendiri," ucap Feli mengagetkan Shireen.

"Loh cepat amat?"

"Kan aku bilang cuma mau ngambil berkas. Nih udah aku ambil, sekarang kita tinggal pulang," ucapnya sembari memperlihatkan dua buah map tebal. Ia menyimpannya di kursi belakang dan melanjutkan perjalanan menuju rumah

"Sifat Feli sungguh ramah. Sungguh sangat berbeda dengan Mami Mira dan Mami Tasya," gumamnya dalam hati.

Feli yang menuruni kemampuan Mira bisa mendengar suara batin orang lain mendadak bingung. Dirinya bertanya-tanya siapa Tasya?

"Apa Papi sebelumnya pernah menikah dengan wanita bernama Tasya?"gumam Feli dalam hati.

Mobil memasuki rumah mewah, ia masih membutuhkan satu menit untuk sampai di pintu utama. Saat sudah sampai ke duanya melihat Mira sang Mami sedang menyiram tanaman.

"Mamiiii!" teriak Feli, ia berhamburan memeluk Mira dan disusul oleh Shireen.

"Loh loh ada apa ini? Tiba-tiba datang kok pada meluk Mami?" tanya Mira.

"Mi, aku dan Felix jadi lulusan terbaik Shireen juga!" ucapnya semangat.

Mira terkejut ia merasa bangga kepada anak-anaknya.

"Wahh selamat ya sayang," Mira memeluk mereka berbarengan.

"Kok ada acara peluk-pelukan Papi nggak diajak," ucap Shaka sang Papi yang tiba-tiba muncul.

"Pi, kita lulusan terbaik!"

Shaka merasa bangga ia memeluk dua wanita yang baru saja menyelesaikan kuliahnya.

"Selamat ya sayang!"

"Oh ya Felix mana?"

"Felix tadi ngumpul dulu sama teman-temannya Pi." Jawab Shireen dan Shaka mengangguk sebagai jawaban.

*******

"Kenapa ini susah sekali sih," dengus Feli ia memijat keningnya yang pusing. Tiba-tiba Felix datang membawakan susu kesukaan adiknya.

"Nih minum dulu. Aku buatin spesial buat kamu,."

"Makasih," ucapnya sambil tersenyum manis. Ia lalu mengingat gumaman Shireen.

"Oh iya, kamu tau nama Tasya nggak? Aku sering denger di rumah ini selalu berbicara nama Tasya," tanya Feli. Tentu Felix merasa kikuk. Ia bingung mau menjawab apa.

"Aku nggak tau," jawabnya singkat. Ia kemudian pergi dari kamar Feli.

"Dasar kulkas!" dengus Feli.

Sementara itu di ruang keluarga

"Kurang ajar!" Mira melempar gelas yang ada di sampingnya saat menerima kabar buruk dari orang kepercayaannya

"Ada apa Mi?" tanya Shaka terkejut melihat istrinya yang tiba-tiba melempar gelas pada tembok.

Ia menatap Shaka dengan mata tajamnya. Shaka bingung hanya menyernyitkan dahinya. Tanpa diduga istrinya mencengkram rahang Shaka dengan kuat, tentu Shaka tau siapa yang mencengkram dirinya jika bukan Tasya

Anastasya atau biasa disebut Tasya. Dia adalah Alter ego yang dibentuk oleh Mira sejak berusia 15 tahun. Ia menguasai tubuh Mira jika Mira tak mampu mengendalikan dirinya.

"Ada apa?" Tanya Shaka yang masih tenang.

"Kamu!" bentakan Tasya membuat seisi rumah mendengarnya.

Mommy Alika dan Papa Rangga orang tua Mira berlari menghampiri Tasya hendak membantu melepaskan cengkeramannya pada Shaka. Namun Tasya mendorong Mommy Alika untung saja Papa Rangga langsung menangkap tubuh Mommy Alika

"Tasya, apa yang kamu lakukan?!" bentak Papa Rangga.

Tasya menoleh dengan mata tajamnya dan tak menghiraukan ucapan Papa Rangga. Ia kembali menatap Shaka.

"Berani-beraninya kamu berselingkuh!" bentak Tasya.

Mereka yang mendengar langsung terkejut apalagi Shaka.

"Sayang apa yang kamu katakan? Bagaimana bisa aku berselingkuh sedangkan aku sangat mencintai Mira," ucap Shaka.

Tasya menghempaskan wajah Shaka lalu memperlihatkan ponselnya padanya. Shaka tentu sangat terkejut dengan apa yang ia lihat.

"Sayang aku berani bersumpah! Aku nggak selingkuh. Aku yakin ada yang ingin membuat kita bertengkar," ucap Shaka.

Papa Rangga mengambil ponsel yang masih Tasya pegang.

"Tasya sayang, Papa yakin suamimu nggak mungkin berselingkuh."

"Tapi Papa liat sendiri kan fotonya!" ucap Tasya dengan nada tinggi.

"Papa mau bicara dengan Mira!"

"Pa, Tasya belum selesai!"

"Anastasya!" seru Papa Rangga hingga mau tak mau ia harus menurut, wajah Tasya tampak geram dan ke dua tangannya yang terkepal dan Tasya memejamkan matanya memanggil Mira.

"Mi, Papi nggak mungkin selingkuh Mi," Shaka langsung memeluk Mira saat istri sudah mengendalikan tubuhnya.

Mira hanya diam tak berucap ataupun membalas pelukan suaminya.

"Kita bisa selidiki ini dulu Mira. Kamu dan Tasya jangan gegabah dalam hal ini," ucap Papa Rangga.

Mira mendorong tubuh Shaka dan berbalik meninggalkan mereka yang masih berdiri di ruang keluarga dengan perasaan marah.

"Pa, Mom aku bersumpah. Aku nggak mungkin selingkuh," Shaka berharap jika mertuanya percaya dengan ucapannya.

"Mommy percaya, Mommy sangat mengenalmu sejak kecil. Sudahlah lebih baik kamu menyusul Mira dan istirahat ini sudah malam!" Perintah Mommy Alika. Shaka mengangguk.

Sementara itu tanpa mereka sadari Feli mendengar semua yang terjadi

"Mami? Tasya? Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa mereka memanggil Mami dengan sebutan Tasya?" Feli bertanya-tanya pada dirinya sendiri.

Dengan lesu Shaka ia berjalan menuju kamarnya. Saat ia menutup pintu kamarnya ia dikejutkan dengan Mira yang tiba-tiba memeluknya dari belakang.

"Mami," Shaka mengusap tangan yang ada diatas perutnya.

"Maaf Pi. Mami punya alasan untuk tadi."

Shaka membalik tubuhnya lalu memegang kepala Mira memaksanya untuk menatap Shaka.

"Siapa lagi kali ini?" Tanya Shaka.

Mira menggeleng dan masih memeluk Shaka. Melihat itu Shaka menghela nafasnya berat lalu membalas pelukan istrinya.

"Udah malam kita tidur ya. Besok kita selidiki," ucap Shaka.

Mira hanya mengangguk tetapi enggan melepaskan pelukannya. Shaka menggendong tubuh kecil itu lalu membaringkannya dengan pelan. Dengan telaten suami tersayangnya ini melepaskan satu persatu baju Mira juga dirinya. Ia menyusul Mira berbaring disampingnya tak lupa ia memeluknya erat.

"Maafin Mami dan Tasya Pi."

Shaka menggeleng "Mami dan Tasya nggak salah. Sudahlah jangan Mami fikirkan. Kita cari jalan keluarnya sama-sama."

Mira mengangguk lalu mencium bibir Shaka sekilas "Mami sangat mencintaimu, Pi."

"Papi juga sangat mencintai Mami," Shaka kembali mencium bibir Mira.

"Sekarang tidur yah."

Mira mengangguk dan mulai menenggelamkan wajahnya pada dada bidang suaminya.

"Sialan! Siapa yang berani mengusik ketenangan keluargaku? Jika semua ini terungkap akan aku siksa hingga ia menginginkan mati daripada hidup!" gumamnya dalam hati.

Episodes
1 BAB 1
2 BAB 2
3 BAB 3
4 BAB 4
5 BAB 5
6 BAB 6
7 BAB 7
8 BAB 8
9 BAB 9
10 BAB 10
11 BAB 11
12 BAB 12
13 BAB 13
14 BAB 14
15 BAB 15
16 BAB 16
17 BAB 17
18 BAB 18
19 BAB 19
20 BAB 20
21 BAB 21
22 BAB 22
23 BAB 23
24 BAB 24
25 BAB 25
26 BAB 26
27 BAB 27
28 BAB 28
29 BAB 29
30 BAB 30
31 BAB 31
32 BAB 32
33 BAB 33
34 BAB 34
35 BAB 35
36 BAB 36
37 BAB 37
38 BAB 38
39 BAB 39
40 BAB 40
41 BAB 41
42 BAB 42
43 BAB 43
44 BAB 44
45 BAB 45
46 BAB 46
47 BAB 47
48 BAB 48
49 BAB 49
50 BAB 50
51 BAB 51
52 BAB 52
53 BAB 53
54 BAB 54
55 BAB 55
56 BAB 56
57 BAB 57
58 BAB 58
59 BAB 59
60 BAB 60
61 BAB 61
62 BAB 62
63 BAB 63
64 BAB 64
65 BAB 65
66 BAB 66
67 BAB 67
68 BAB 68
69 BAB 69
70 BAB 70
71 BAB 71
72 BAB 72
73 BAB 73
74 BAB 74
75 BAB 75
76 BAB 76
77 BAB 77
78 BAB 78
79 BAB 79
80 BAB 80
81 BAB 81
82 BAB 82
83 BAB 83
84 BAB 84
85 BAB 85
86 BAB 86
87 BAB 87
88 BAB 88
89 BAB 89
90 BAB 90
91 BAB 91
92 BAB 92
93 BAB 93
94 BAB 94
95 BAB 95
96 BAB 96
97 BAB 97
98 BAB 98
99 BAB 99
100 BAB 100
101 BAB 101
102 BAB 102
103 BAB 103
104 BAB 104
105 BAB 105
106 BAB 106
107 BAB 107
108 BAB 108
109 BAB 109
Episodes

Updated 109 Episodes

1
BAB 1
2
BAB 2
3
BAB 3
4
BAB 4
5
BAB 5
6
BAB 6
7
BAB 7
8
BAB 8
9
BAB 9
10
BAB 10
11
BAB 11
12
BAB 12
13
BAB 13
14
BAB 14
15
BAB 15
16
BAB 16
17
BAB 17
18
BAB 18
19
BAB 19
20
BAB 20
21
BAB 21
22
BAB 22
23
BAB 23
24
BAB 24
25
BAB 25
26
BAB 26
27
BAB 27
28
BAB 28
29
BAB 29
30
BAB 30
31
BAB 31
32
BAB 32
33
BAB 33
34
BAB 34
35
BAB 35
36
BAB 36
37
BAB 37
38
BAB 38
39
BAB 39
40
BAB 40
41
BAB 41
42
BAB 42
43
BAB 43
44
BAB 44
45
BAB 45
46
BAB 46
47
BAB 47
48
BAB 48
49
BAB 49
50
BAB 50
51
BAB 51
52
BAB 52
53
BAB 53
54
BAB 54
55
BAB 55
56
BAB 56
57
BAB 57
58
BAB 58
59
BAB 59
60
BAB 60
61
BAB 61
62
BAB 62
63
BAB 63
64
BAB 64
65
BAB 65
66
BAB 66
67
BAB 67
68
BAB 68
69
BAB 69
70
BAB 70
71
BAB 71
72
BAB 72
73
BAB 73
74
BAB 74
75
BAB 75
76
BAB 76
77
BAB 77
78
BAB 78
79
BAB 79
80
BAB 80
81
BAB 81
82
BAB 82
83
BAB 83
84
BAB 84
85
BAB 85
86
BAB 86
87
BAB 87
88
BAB 88
89
BAB 89
90
BAB 90
91
BAB 91
92
BAB 92
93
BAB 93
94
BAB 94
95
BAB 95
96
BAB 96
97
BAB 97
98
BAB 98
99
BAB 99
100
BAB 100
101
BAB 101
102
BAB 102
103
BAB 103
104
BAB 104
105
BAB 105
106
BAB 106
107
BAB 107
108
BAB 108
109
BAB 109

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!