Bab 15. Kepala dalam closet

Seorang wanita duduk di tengah halaman rumah yang sangat luas, Di hadapan nya ada nampan yang berisi berbagai macam sesajen yang terdiri dari makanan beragam dan juga bunga bunga. Tak lupa ada juga dupa yang sudah mengepulkan asap sangat tebal, Bau wangi namun membuat merinding juga di tubuh, Lita menatap kesana kemari dengan bingung karena dia tak tahu sekarang ada di mana, Rasa nya dia tak pernah pergi kesini. Namun mendadak saja sudah ada di sini dengan keadaan yang sangat tidak bagus, Wanita yang duduk bersila itu juga memakai kebaya hitam sama persis dengan milik nya Bu Melati, Tapi nya sangat berbeda dengan pemilik kost.

Lita bisa melihat bahwa wanita ini memiliki bibir yang sumbing, Lebih tepat nya tak punya bibir bagian atas. Gigi nya saja nampak berbaris, Lita merinding karena melihat wujud nya, Bukan karena niat ingin menghina, Namun wanita ini memang terlihat sangat menyeramkan. Belum lagi mantra nya yang di baca, Lita hanya mematung tak berani mau bergerak dari tempat awal nya. Karena dia merasa tiba tiba saja ada di derah sini, Entah bagai mana bisa dia terlempar kesini, Lita mencubit lengan nya untuk memastikan apa kah ini mimpi atau memang sungguh terjadi pada diri nya.

"Aduh!" Lita mengaduh karena dia merasakan sakit pada lengan nya.

Baru saja Lita mengaduh karena kesakitan, Tiba tiba ada gadis yang berteriak meronta ronta minta di lepaskan oleh dua orang yang memegangi nya. Satu lagi gadis berkebaya hitam juga melangkah dengan santai, Wajah nya terlihat kaku dan sangat dingin. Sorot mata nya juga memancarkan kebengisan yang tiada tanding nya, Lita melihat bahwa gadis yang berjalan dan gadis yang di seret itu wajah nya sangat mirip sekali. Ada kemungkinan bahwa mereka adalah kembar, Namun kenapa yang satu ini minta di lepaskan, Apa kah mungkin kalau salah satu nya akan di korban kan untuk persembahan.

"Lepaskan aku! Kalian semua adalah iblis." Teriak gadis berbaju putih.

"Kau tak akan bernasib begini andai saja dari awal menuruti ucapan ku." Sentak wanita yang tadi merapal mantra.

"Aku anak mu, Bu! Kenapa Ibu tega?" Jerit gadis baju putih.

"Justru karena kau adalah anak ku, Seharus nya kau menurut dengan apa yang sudah ku katakan!" Bentak nya.

Sementara gadis yang angkuh itu hanya diam saja sambil melipat tangan nya, Ekspresi nya datar sama sekali tidak menunjuk kan larangan atau pun keberatan dengan apa yang sudah Ibu nya lakukan, Mungkin seperti itu lah yang Ibu nya ingin kan. Lita menekap mulut nya ketika melihat rambut gadis baju putih di jambak kebelakang, Dengan tega nya sang Ibu mengalungkan celurit yang sangat tajam.

Craaash.

Darah menyembur dari leher nya yang di gorok menggunakan celurit itu, Tubuh nya menggelepar seperti ayam yang di potong. Tidak puas hanya menggorok leher nya saja, Celurit itu di hantam kan berulang kali ketubuh gadis yang malang itu. Baju yang semula berwarna putih bersih kini ganti dengan warna merah akibat darah yang keluar dari tubuh nya. Lita lemas di tempat karena menyaksikan pembantaian yang sangat tidak manusiawi ini, Terlebih yang membantai adalah Ibu nya sendiri. Lita menyadari bahwa ada Ibu yang lebih kejam dari pada Ibu nya, Dia hanya di buang, Yang ini malah di bunuh dengan cara yang amat tragis.

"Lakukan sekarang." Titah Ibu kepada gadis yang sejak tadi diam.

Gadis itu mendekati mayat saudara nya dan mengusap kan darah kewajah nya, Sampai keseluruh tubuh dia membasahi nya dengan darah. Ibu kebaya hitam sangat puas melihat anak nya yang satu ini sangat penurut kepada nya, Andai saja yang baju putih itu menurut. Pasti dia tidak akan mati, Namun Lita juga tak tahu dia di suruh menurut dalam segi apa. Karena dia pun bingung kenapa bisa ada di sini, Ketika Lita sedang bingung dan dia juga sudah menangis.

Tiba tiba wanita berkebaya hitam itu menatap nya dengan sorot mata siap membunuh, Lita ingin lari namun tidak bisa. Celurit siap mengantam nya dengan seringai maut yang sangat menakutkan.

"Aaaarkh!"

Terbelalak Lita karena dia berada di atas tempat tidur, Bukan di depan halaman tempat pembantaian itu. Ternyata semua nya hanya mimpi, Nafas gadis ini terengah engah tidak karuan sangking takut nya. Saat Lita sedang mengambil nafas sambil istigfar, Sebuah tangan menarik nya hingga jatuh dari ranjang.

"Aaaah lepaskan aku!" Pekik Lita meronta.

"Aku tidak mau seperti mereka, Aku senasib dengan mu." Hantu dengan mata bersinar merah itu berkata serak.

"Aaaarkh!"

Duaaak.

Kening Lita terbentur dengan ranjang karena ingin lari, Seketika mata Lita terbelalak karena ini mimpi lagi. Lita kebingungan karena ini adalah mimpi di dalam mimpi, Lita bangun dari tidur nya dan meringkuk sambil memegangi selimut nya karena rasa takut yang luar biasa. Isak tangis nya semakin keras karena meratapi keadaan nasib nya yang tidak pernah beruntung dalam hal apa pun, Ingin hidup tenang dalam perantauan pun tidak bisa karena masih ada saja yang mengganggu nya.

Kletaaak, Kletaaaak.

Baru saja Lita akan bernafas lega karena setan yang mengganggu nya sudah hilang, Suara gemeletak kembali terdengar dari arah belakang. Lita berusaha untuk mengabaikan nya, Nyata nya tidak bisa karena suara itu seolah memanggil nya untuk datang melihat. Perlahan kaki nya pun turun sambil bibir mengucapkan asma allah, Pintu kamar sudah terbuka dan Lita menatap sekeliling rumah yang sangat sepi karena penghuni nyata hanya ada Lita.

"Allahu akbar, Allahu akbar."

Bersama dengan Allah, Lita menuju arah belakang karena suara nya memang dari belakang. Bukan dari lantai atas kala itu, Walau kaki nya goyah, Namun Lita tetap berjalan menuju kesana dan membuka pintu pembatas antara ruang depan.

Krieeet.

Suara derit pintu karena sudah berkarat, Tatapan Lita tertuju dari arah wc. Suara itu berasal dari sana, Karena wc memang tempat nya jin bersemayam. Lita menahan nafas meyakin kan diri dengan apa yang akan ia lihat ini, Tangan nya terulur membuka pintu wc yang tampak sangat tua.

Kletaaaak, Kletaaak.

Dung, Dung.

Kletaaak, Kletaaak.

Braaak.

Pintu wc terbuka dengan sangat kasar karena di banting oleh Lita, Mata nya mendelik ketika melihat di lubang closet ada sebuah kepala dengan gigi taring yang sangat tajam. Kepala mahluk itu basah oleh darah yang entah datang nya dari mana, Mata manusia dan mata setan saling tatap. Tak lama dia masuk kembali kedalam closet, Meninggalkan Lita yang masih termagu menatap nya.

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian, Selamat siang menjelang sore. Kalian sedang apa guys?

Terpopuler

Comments

Ray

Ray

Oalah mimpi dalam mimpi tapi seperti nyata😱😱 Seren dan Horor pastinya😱😱

2024-12-05

1

Roslinah Minsong

Roslinah Minsong

serem banget

2024-10-23

0

mama aya

mama aya

serem banget kak

2024-10-22

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Pindah kekota
2 Bab 2. Nenek tua
3 Bab 3. Lita tinggal dirumah ujung
4 Bab 4. Darah di lantai
5 Bab 5. Sosok di tengah malam
6 Bab 6. Bodyguard tampan
7 Bab 7. Kuntilanak rambut putih
8 Bab 8. Kematian Diva
9 Bab 9. Iblis dari cermin
10 Bab 10. Sosok hitam
11 Bab 11. Mas Lukas
12 Bab 12. Mayat babi
13 Bab 13. Kamar kosong
14 Bab 14. Arwah Diva
15 Bab 15. Kepala dalam closet
16 Bab 16. Kuburan terpencil.
17 Bab 17. Usaha Tama
18 Bab 18. Sam datang lagi
19 Bab 19. Pamali
20 Bab 20. Di seret iblis
21 Bab 21. Mendatangi Purnama
22 Bab 22. Api atau es
23 Bab 23. Kesalahan
24 Bab 24. Kedatangan Sam
25 Bab 25. Lukas di banting
26 Bab 26. Rombongan sesepuh
27 Bab 27. Tumbal Nenek buyut
28 Bab 28. Mawar
29 Bab 29. Di jemput Sam
30 Bab 30. Pandangan orang lain
31 Bab 31. Penyelidikan ular sendok
32 Bab 32. Nasib ular sendok
33 Bab 33. Ingin janin
34 Bab 34. Foto Sam
35 Bab 35. Di panggil
36 Bab 36. Sepupu
37 Bab 38 Korban lagi
38 Bab 37. Rania vs Mawar
39 Bab 39. Mayat Caca
40 Bab 40. Aku melihat mu
41 Bab 41. Setan nisan hitam
42 Bab 42. Cerita bersama
43 Bab 43. Sam merajuk
44 Bab.44 Setan kebaya merah
45 Bab 45. Jeno datang
46 Bab 46. Mawar di banting
47 Bab 47. Wanita gantung diri
48 Bab 48. Purnama datang
49 Bab 49. Aduan ular sendok
50 Bab 50. Amukan Rania
51 Bab 51. Purnama vs kebaya merah
52 Bab 52. Flasback
53 Bab 53. Jeno sekarat
54 Bab 54. Caca datang
55 Bab 55. Obrolan
56 Bab 56. Arya naik darah.
57 Bab 57. Mawar musnah
58 Bab. 58 Kedatangan Bu Anggrek
59 Bab 59. Siluman babi
60 Bab 60. Bertemu Samuel
61 Bab 61. Tak punya mata
62 Bab 62. Hampir mati
63 Bab 63. Rumah Sam
64 Bab 64. Kampung Sam.
65 Bab 65. Percakapan
66 Bab 66. Menikah
67 Bab 67. Suara dari kamar
68 Bab 68. Karma
69 Bab 69. Siluman babi
70 Bab 70. Sam melarang
71 Bab 71.Di larang makan
72 Bab 72. Di rumah Purnama
73 Bab 73. Nama bunga
74 Bab 75. Kisah Sam
75 Bab 75. Masih kisah Sam
76 Bab 76. Kisah sam part 3
77 Bab 77. Lita tahu
78 Bab 78. Bulu mata warna merah
79 Bab 79. Hukuman
80 Bab 80. Mayat
81 Bab 81. Menemukan Lita
82 Bab 82. Pertengkaran pasutri
83 Bab 83. Luka bertemu Sam
84 Bab 84. Pintu alam ghaib terbuka
85 Bab 85. Menghadapi bola api
86 Bab 86. Jeno vs Kuyang
87 Bab 87. Sosok pemakan ikan
88 Bab 88. Pertarungan
89 Bab 89. Berhasil pulang
90 Bab 90. Gaduh
91 Bab 91. Fakta
92 Bab 92. Melawan iblis sepuh
93 Bab 93. Purnama terluka
94 Bab 94. Ada yang tertinggal
95 Bab 95. Sundel bolong pakai kaca mata
96 Bab 96. Bersembunyi
97 Bab 97. Cermin tersembunyi
98 Bab 98. Mencari cermin
99 Bab 99. Di rumah ujung
100 Bab 100. Menemukan cermin
101 Bab 101. Penjara bawah tanah
102 Bab 102. Masuk alam ghaib
103 Bab 103. Mengantar jenazah Sam
104 Bab 104. Bertemu Ibu
105 Bab 105. Kerja baru
106 Bab 106. Adik Kakak
107 Bab 107. Genderuwo patah hati
108 Bab 108. Menyesal
109 Bab 109. Pulkam bareng
110 Bab 110. Di banting
111 Bab 111. Tiba di kampung
112 Bab 112. Raket nyamuk
113 Bab 113. Ihklas
114 Bab 114. Keras kepala Lukas.
115 Bab 115. Ketahuan
116 Bab 116. Purnama beku
117 Bab 117. Beku kedua nya
118 Bab 118. setan lagi
119 Bab 119. Rita melihat orang lain
120 Bab 120. Genderuwo kena setrika
121 Bab 121. Menolak Raka
122 Bab 122. Hanya mimpi
123 Bab 123. Selalu debat
124 Bab 124. Asal usul Dwi
125 Bab 125. Angsa bermata biru
126 Bab 126. Makan bakso
127 Bab 127. Di tampar sandal
128 Bab 128. Hukuman Arya
129 Bab 129. Mendatangi rumah ujung
130 Bab 130. Dwi dan Pak Tofa
131 Bab 131. Lita membunuh
132 Bab 132. Sam datang
133 Bab 133. Maafan.
134 Bab 134. Akhir
Episodes

Updated 134 Episodes

1
Bab 1. Pindah kekota
2
Bab 2. Nenek tua
3
Bab 3. Lita tinggal dirumah ujung
4
Bab 4. Darah di lantai
5
Bab 5. Sosok di tengah malam
6
Bab 6. Bodyguard tampan
7
Bab 7. Kuntilanak rambut putih
8
Bab 8. Kematian Diva
9
Bab 9. Iblis dari cermin
10
Bab 10. Sosok hitam
11
Bab 11. Mas Lukas
12
Bab 12. Mayat babi
13
Bab 13. Kamar kosong
14
Bab 14. Arwah Diva
15
Bab 15. Kepala dalam closet
16
Bab 16. Kuburan terpencil.
17
Bab 17. Usaha Tama
18
Bab 18. Sam datang lagi
19
Bab 19. Pamali
20
Bab 20. Di seret iblis
21
Bab 21. Mendatangi Purnama
22
Bab 22. Api atau es
23
Bab 23. Kesalahan
24
Bab 24. Kedatangan Sam
25
Bab 25. Lukas di banting
26
Bab 26. Rombongan sesepuh
27
Bab 27. Tumbal Nenek buyut
28
Bab 28. Mawar
29
Bab 29. Di jemput Sam
30
Bab 30. Pandangan orang lain
31
Bab 31. Penyelidikan ular sendok
32
Bab 32. Nasib ular sendok
33
Bab 33. Ingin janin
34
Bab 34. Foto Sam
35
Bab 35. Di panggil
36
Bab 36. Sepupu
37
Bab 38 Korban lagi
38
Bab 37. Rania vs Mawar
39
Bab 39. Mayat Caca
40
Bab 40. Aku melihat mu
41
Bab 41. Setan nisan hitam
42
Bab 42. Cerita bersama
43
Bab 43. Sam merajuk
44
Bab.44 Setan kebaya merah
45
Bab 45. Jeno datang
46
Bab 46. Mawar di banting
47
Bab 47. Wanita gantung diri
48
Bab 48. Purnama datang
49
Bab 49. Aduan ular sendok
50
Bab 50. Amukan Rania
51
Bab 51. Purnama vs kebaya merah
52
Bab 52. Flasback
53
Bab 53. Jeno sekarat
54
Bab 54. Caca datang
55
Bab 55. Obrolan
56
Bab 56. Arya naik darah.
57
Bab 57. Mawar musnah
58
Bab. 58 Kedatangan Bu Anggrek
59
Bab 59. Siluman babi
60
Bab 60. Bertemu Samuel
61
Bab 61. Tak punya mata
62
Bab 62. Hampir mati
63
Bab 63. Rumah Sam
64
Bab 64. Kampung Sam.
65
Bab 65. Percakapan
66
Bab 66. Menikah
67
Bab 67. Suara dari kamar
68
Bab 68. Karma
69
Bab 69. Siluman babi
70
Bab 70. Sam melarang
71
Bab 71.Di larang makan
72
Bab 72. Di rumah Purnama
73
Bab 73. Nama bunga
74
Bab 75. Kisah Sam
75
Bab 75. Masih kisah Sam
76
Bab 76. Kisah sam part 3
77
Bab 77. Lita tahu
78
Bab 78. Bulu mata warna merah
79
Bab 79. Hukuman
80
Bab 80. Mayat
81
Bab 81. Menemukan Lita
82
Bab 82. Pertengkaran pasutri
83
Bab 83. Luka bertemu Sam
84
Bab 84. Pintu alam ghaib terbuka
85
Bab 85. Menghadapi bola api
86
Bab 86. Jeno vs Kuyang
87
Bab 87. Sosok pemakan ikan
88
Bab 88. Pertarungan
89
Bab 89. Berhasil pulang
90
Bab 90. Gaduh
91
Bab 91. Fakta
92
Bab 92. Melawan iblis sepuh
93
Bab 93. Purnama terluka
94
Bab 94. Ada yang tertinggal
95
Bab 95. Sundel bolong pakai kaca mata
96
Bab 96. Bersembunyi
97
Bab 97. Cermin tersembunyi
98
Bab 98. Mencari cermin
99
Bab 99. Di rumah ujung
100
Bab 100. Menemukan cermin
101
Bab 101. Penjara bawah tanah
102
Bab 102. Masuk alam ghaib
103
Bab 103. Mengantar jenazah Sam
104
Bab 104. Bertemu Ibu
105
Bab 105. Kerja baru
106
Bab 106. Adik Kakak
107
Bab 107. Genderuwo patah hati
108
Bab 108. Menyesal
109
Bab 109. Pulkam bareng
110
Bab 110. Di banting
111
Bab 111. Tiba di kampung
112
Bab 112. Raket nyamuk
113
Bab 113. Ihklas
114
Bab 114. Keras kepala Lukas.
115
Bab 115. Ketahuan
116
Bab 116. Purnama beku
117
Bab 117. Beku kedua nya
118
Bab 118. setan lagi
119
Bab 119. Rita melihat orang lain
120
Bab 120. Genderuwo kena setrika
121
Bab 121. Menolak Raka
122
Bab 122. Hanya mimpi
123
Bab 123. Selalu debat
124
Bab 124. Asal usul Dwi
125
Bab 125. Angsa bermata biru
126
Bab 126. Makan bakso
127
Bab 127. Di tampar sandal
128
Bab 128. Hukuman Arya
129
Bab 129. Mendatangi rumah ujung
130
Bab 130. Dwi dan Pak Tofa
131
Bab 131. Lita membunuh
132
Bab 132. Sam datang
133
Bab 133. Maafan.
134
Bab 134. Akhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!