Bab 11. Mas Lukas

Caca terbangun karena hari sudah sangat siang dan dia segera turun sambil membawa peralatan mandi nya, Ternyata banyak antrian dan teman nya juga sedang nongkrong di meja biasa nya. Pasti mereka sedang membahas kematian Diva yang tragis itu, Banyak juga rombongan pemuda yang sedang antri di kamar mandi mereka. Caca mendekati Andrea yang sedang bercerita dengan Laura, Memang mereka sangat dekat di bandingkan dengan teman lain nya. Mungkin karena satu kelas juga saat di kampus sehingga mereka terlihat lebih akrab, Sebenar nya di kost ini tidak ada yang sampai bermusuhan. Bila tidak suka mereka hanya diam, Tidak sampai adu mulut atau adu bogem.

Begitu juga dengan kost nya para pria, Mereka tidak ada yang bertengkar. Lukas juga sedang antri mau mandi, Padahal sebenar nya dia masuk kerja jam dua siang nanti. Namun rasa nya lebih enak bila pagi begini mandi, Yang membuat tidak enak itu adalah antrian nya yang sangat panjang. Bukan hanya mandi sebenar nya Lukas ingin memastikan apa kah benar bahwa tadi malam ia melihat sesuatu yang kasat mata, Saat pulang mengantarkan Lita kerumah ujung. Lukas tak sengaja melihat seorang Nenek tua dengan tubuh bungkuk dan cara berjalan mirip anjing, Gerakan nya sangat cepat sehingga Lukas tidak bisa mengejar nya.

Pemuda ini juga punya pegangan dan dia yakin dengan Allah yang selalu melindungi nya, Lukas bisa di bilang sangat berani. Pulang tengah malam pun ia lakoni, Sejauh ini tak pernah ada hantu usil yang mencoba menakuti nya. Semalam pasti lah Nenek tua itu tidak sadar bahwa sudah di lihat oleh Lukas, Karena mereka tidak bersitatap mata. Lukas sempat mengejar dan hasil nya nihil, Jadi pagi ini dia sengaja duduk di meja tempat nongkrong pria yang tak jauh dari tempat nongkrong gadis gadis, Tentu saja kehadiran Lukas di sana menyita perhatian mereka karena wajah pemuda ini sangat tampan dan bisa menggetarkan hati mereka.

"Tumben kamu mau duduk sama kita?" Tegur Rival sambil menghisap rokok.

"Lagi pengen saja, Bosan di kamar." Jawab Lukas santai.

"Ini nih manusia paling berani, Tengah malam pun dia santai." Cetus Agus.

"Terus mau gimana? Aku teriak teriak pun tidak bakal ada yang keluar." Sahut Lukas.

"Emang bener kamu enggak pernah merinding, Luk?" Tanya Rival penasaran.

"Ya pernah lah, Wong nama nya manusia! Tapi kita tak boleh takut pada mereka, Hanya kepada Allah kita wajib takut." Lukas berkata sambil melirik tempat yang tadi malam.

"Aku kalau punya uang banyak enggak bakal kost di sini." Agus tampak ngeri melihat pohon mangga yang sangat besar itu.

"Lagian Bu Melati itu kok tidak mau membersihkan pohon mangga ini, Padahal berbuah saja tak pernah." Ujar Rival.

"Mungkin ada kenangan di pohon mangga ini." Ujar Lukas.

Agus dan Rival sama sama mengangguk setuju karena mereka sering melihat Bu Melati berdiri di bawah pohon mangga dan menatap nya lama. Mungkin itu lah dia mengenang masa lalu nya di sini, Tapi bila di lihat dari besar nya pohon mangga. Mungkin saja usia nya lebih tua dari Bu Melati, Atau bisa jadi mereka seumuran karena Bu Melati ini sudah lumayan tua juga, Hanya tertutup dengan riasan wajah nya.

"Eh itu cewek yang kost di rumah ujung, Kok dia masih bertahan ya." Agus menunjuk Lita yang mengendarai motor nya.

"Kuat iman mungkin dia." Jawab Lukas.

"Padahal selama ini bila ada yang nekad karena tergiur dengan harga, Mereka pasti pergi dengan celaka." Lirih Rival.

"Benar kata Lukas, Ku rasa dia gadis yang rajin ibadah! Ini hari kedua nya tinggal di rumah itu." Timpal Agus.

Lita memang baru keluar dari rumah untuk berangkat kerja, Dia berhenti di rombongan para gadis yang sedang ngobrol. Menyempatkan diri untuk membalas sapaan mereka karena takut bila di katai sombong, Lagi pula mereka sudah pernah ngobrol sebelum nya.

"Kamu tadi malam pulang jam berapa, Ta?" Tanya Andrea.

"Malam, Aku lembur." Sahut Lita.

"Gila kamu! Baru juga kerja udah lembur saja." Cetus Laura.

"Semangat demi cuan, Aku sebenar nya pulang jam lima. Tapi kalau pulang jam sepuluh malam kan udah dapat lemburan itu, Lumayan duit nya." Jelas Lita.

"Ya sudah, Hati hati saja." Andrea melambaikan tangan.

Lita pun segera meluncur pergi karena jam kerja nya akan segera di mulai, Tak lupa membunyikan klakson motor nya ketika lewat di depan Lukas. Sontak banyak yang menatap nya heran, Para gadis langsung menduga bahwa Lita juga mulai menyukai Lukas yang sangat tampan itu, Siapa gadis di sini yang tidak naksir sama Lukas.

Walau pun dia pemuda kampung, Namun pesona nya tidak kalah dari pemuda kota. Apa lagi bila sudah memakai stelan jas ketika akan kerja sebagai bodyguard, Maka para gadis akan lupa menutup mulut nya karena terpesona melihat Lukas.

"Lukas."

Mendengar nama nya di panggil oleh seseorang, Lukas pun menoleh dan langsung berdiri. Karena pemilik kontrakan lah yang memanggil nya, Dia mengira akan di tagih karena memang sempat memberikan bayaran nya di bulan ini, Maka Lukas segera membuka dompet nya untuk memberikan uang seratus lima puluh ribu kepada Bu Melati.

"Eh saya bukan mau menagih, Tidak apa apa kalau kamu memang belum ada." Ujar Bu Melati.

"Sudah ada kok, Bu. Hanya saja saya belum sempat mau mengantarkan nya." Jawab Lukas.

"Saya sebenar nya mau minta tolong sama kamu, Bila kamu ada waktu luang." Bu Melati menatap mata Lukas lekat.

"Bisa, Bu. Kebetulan saja nanti masuk kerja jam dua, Pagi ini saya luang." Jawab Lukas sopan.

"Ini loh saya ada perlu sedikit dan sopir pribadi saya sedang sakit, Kamu bisa tidak tolong supiri saya." Pinta Bu Melati.

"Pergi nya tidak sampai jam dua kan, Bu?" Tanya Lukas memastikan.

"Tidak! Lebih baik kita berangkat sekarang, Jadi nanti jam satu saja sudah sampai rumah lagi." Ucap Bu Melati.

"Baik lah, Saya akan mandi dulu." Pamit Lukas.

Bu Melati mengangguk dan siap menunggu karena dia sudah rapi, Lukas mandi dengan tergesa gesa karena sungkan sudah di tunggu oleh Ibu kost. Dua puluh menit kemudian Lukas sudah keluar dengan kemeja putih dan celana hitam, Penampilan nya sukses membuat mata para gadis berbinar. Mobil Bu Melati segera meluncur pergi dengan Lukas yang sebagai supir nya.

"Demi apa, Dia ganteng banget." Pekik Laura.

"Ya allah jadikan dia milik ku." Andrea juga meleleh.

Siapa yang tidak menyukai Lukas bila sudah rapi begitu, Hampir satu kost ini suka melihat Lukas yang tampan dan penampilan nya juga selalu rapi dan wangi.

Ini Mas Lukas ya guys.

Terpopuler

Comments

Ray

Ray

Itu mah bukan Mas Lukas, tapi Opa Lukas 😍😍 Semangat baca pastinya, karena cerita Outhor makin Keren bikin penasaran👍😍

2024-12-05

0

Alizia Saad

Alizia Saad

mas agustd aku mau mampir rumah nya mas Lukas dulu ya dadah

2024-11-20

0

Ema Mahriana

Ema Mahriana

pantesan gadis2 pada meleleh

2025-01-15

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Pindah kekota
2 Bab 2. Nenek tua
3 Bab 3. Lita tinggal dirumah ujung
4 Bab 4. Darah di lantai
5 Bab 5. Sosok di tengah malam
6 Bab 6. Bodyguard tampan
7 Bab 7. Kuntilanak rambut putih
8 Bab 8. Kematian Diva
9 Bab 9. Iblis dari cermin
10 Bab 10. Sosok hitam
11 Bab 11. Mas Lukas
12 Bab 12. Mayat babi
13 Bab 13. Kamar kosong
14 Bab 14. Arwah Diva
15 Bab 15. Kepala dalam closet
16 Bab 16. Kuburan terpencil.
17 Bab 17. Usaha Tama
18 Bab 18. Sam datang lagi
19 Bab 19. Pamali
20 Bab 20. Di seret iblis
21 Bab 21. Mendatangi Purnama
22 Bab 22. Api atau es
23 Bab 23. Kesalahan
24 Bab 24. Kedatangan Sam
25 Bab 25. Lukas di banting
26 Bab 26. Rombongan sesepuh
27 Bab 27. Tumbal Nenek buyut
28 Bab 28. Mawar
29 Bab 29. Di jemput Sam
30 Bab 30. Pandangan orang lain
31 Bab 31. Penyelidikan ular sendok
32 Bab 32. Nasib ular sendok
33 Bab 33. Ingin janin
34 Bab 34. Foto Sam
35 Bab 35. Di panggil
36 Bab 36. Sepupu
37 Bab 38 Korban lagi
38 Bab 37. Rania vs Mawar
39 Bab 39. Mayat Caca
40 Bab 40. Aku melihat mu
41 Bab 41. Setan nisan hitam
42 Bab 42. Cerita bersama
43 Bab 43. Sam merajuk
44 Bab.44 Setan kebaya merah
45 Bab 45. Jeno datang
46 Bab 46. Mawar di banting
47 Bab 47. Wanita gantung diri
48 Bab 48. Purnama datang
49 Bab 49. Aduan ular sendok
50 Bab 50. Amukan Rania
51 Bab 51. Purnama vs kebaya merah
52 Bab 52. Flasback
53 Bab 53. Jeno sekarat
54 Bab 54. Caca datang
55 Bab 55. Obrolan
56 Bab 56. Arya naik darah.
57 Bab 57. Mawar musnah
58 Bab. 58 Kedatangan Bu Anggrek
59 Bab 59. Siluman babi
60 Bab 60. Bertemu Samuel
61 Bab 61. Tak punya mata
62 Bab 62. Hampir mati
63 Bab 63. Rumah Sam
64 Bab 64. Kampung Sam.
65 Bab 65. Percakapan
66 Bab 66. Menikah
67 Bab 67. Suara dari kamar
68 Bab 68. Karma
69 Bab 69. Siluman babi
70 Bab 70. Sam melarang
71 Bab 71.Di larang makan
72 Bab 72. Di rumah Purnama
73 Bab 73. Nama bunga
74 Bab 75. Kisah Sam
75 Bab 75. Masih kisah Sam
76 Bab 76. Kisah sam part 3
77 Bab 77. Lita tahu
78 Bab 78. Bulu mata warna merah
79 Bab 79. Hukuman
80 Bab 80. Mayat
81 Bab 81. Menemukan Lita
82 Bab 82. Pertengkaran pasutri
83 Bab 83. Luka bertemu Sam
84 Bab 84. Pintu alam ghaib terbuka
85 Bab 85. Menghadapi bola api
86 Bab 86. Jeno vs Kuyang
87 Bab 87. Sosok pemakan ikan
88 Bab 88. Pertarungan
89 Bab 89. Berhasil pulang
90 Bab 90. Gaduh
91 Bab 91. Fakta
92 Bab 92. Melawan iblis sepuh
93 Bab 93. Purnama terluka
94 Bab 94. Ada yang tertinggal
95 Bab 95. Sundel bolong pakai kaca mata
96 Bab 96. Bersembunyi
97 Bab 97. Cermin tersembunyi
98 Bab 98. Mencari cermin
99 Bab 99. Di rumah ujung
100 Bab 100. Menemukan cermin
101 Bab 101. Penjara bawah tanah
102 Bab 102. Masuk alam ghaib
103 Bab 103. Mengantar jenazah Sam
104 Bab 104. Bertemu Ibu
105 Bab 105. Kerja baru
106 Bab 106. Adik Kakak
107 Bab 107. Genderuwo patah hati
108 Bab 108. Menyesal
109 Bab 109. Pulkam bareng
110 Bab 110. Di banting
111 Bab 111. Tiba di kampung
112 Bab 112. Raket nyamuk
113 Bab 113. Ihklas
114 Bab 114. Keras kepala Lukas.
115 Bab 115. Ketahuan
116 Bab 116. Purnama beku
117 Bab 117. Beku kedua nya
118 Bab 118. setan lagi
119 Bab 119. Rita melihat orang lain
120 Bab 120. Genderuwo kena setrika
121 Bab 121. Menolak Raka
122 Bab 122. Hanya mimpi
123 Bab 123. Selalu debat
124 Bab 124. Asal usul Dwi
125 Bab 125. Angsa bermata biru
126 Bab 126. Makan bakso
127 Bab 127. Di tampar sandal
128 Bab 128. Hukuman Arya
129 Bab 129. Mendatangi rumah ujung
130 Bab 130. Dwi dan Pak Tofa
131 Bab 131. Lita membunuh
132 Bab 132. Sam datang
133 Bab 133. Maafan.
134 Bab 134. Akhir
Episodes

Updated 134 Episodes

1
Bab 1. Pindah kekota
2
Bab 2. Nenek tua
3
Bab 3. Lita tinggal dirumah ujung
4
Bab 4. Darah di lantai
5
Bab 5. Sosok di tengah malam
6
Bab 6. Bodyguard tampan
7
Bab 7. Kuntilanak rambut putih
8
Bab 8. Kematian Diva
9
Bab 9. Iblis dari cermin
10
Bab 10. Sosok hitam
11
Bab 11. Mas Lukas
12
Bab 12. Mayat babi
13
Bab 13. Kamar kosong
14
Bab 14. Arwah Diva
15
Bab 15. Kepala dalam closet
16
Bab 16. Kuburan terpencil.
17
Bab 17. Usaha Tama
18
Bab 18. Sam datang lagi
19
Bab 19. Pamali
20
Bab 20. Di seret iblis
21
Bab 21. Mendatangi Purnama
22
Bab 22. Api atau es
23
Bab 23. Kesalahan
24
Bab 24. Kedatangan Sam
25
Bab 25. Lukas di banting
26
Bab 26. Rombongan sesepuh
27
Bab 27. Tumbal Nenek buyut
28
Bab 28. Mawar
29
Bab 29. Di jemput Sam
30
Bab 30. Pandangan orang lain
31
Bab 31. Penyelidikan ular sendok
32
Bab 32. Nasib ular sendok
33
Bab 33. Ingin janin
34
Bab 34. Foto Sam
35
Bab 35. Di panggil
36
Bab 36. Sepupu
37
Bab 38 Korban lagi
38
Bab 37. Rania vs Mawar
39
Bab 39. Mayat Caca
40
Bab 40. Aku melihat mu
41
Bab 41. Setan nisan hitam
42
Bab 42. Cerita bersama
43
Bab 43. Sam merajuk
44
Bab.44 Setan kebaya merah
45
Bab 45. Jeno datang
46
Bab 46. Mawar di banting
47
Bab 47. Wanita gantung diri
48
Bab 48. Purnama datang
49
Bab 49. Aduan ular sendok
50
Bab 50. Amukan Rania
51
Bab 51. Purnama vs kebaya merah
52
Bab 52. Flasback
53
Bab 53. Jeno sekarat
54
Bab 54. Caca datang
55
Bab 55. Obrolan
56
Bab 56. Arya naik darah.
57
Bab 57. Mawar musnah
58
Bab. 58 Kedatangan Bu Anggrek
59
Bab 59. Siluman babi
60
Bab 60. Bertemu Samuel
61
Bab 61. Tak punya mata
62
Bab 62. Hampir mati
63
Bab 63. Rumah Sam
64
Bab 64. Kampung Sam.
65
Bab 65. Percakapan
66
Bab 66. Menikah
67
Bab 67. Suara dari kamar
68
Bab 68. Karma
69
Bab 69. Siluman babi
70
Bab 70. Sam melarang
71
Bab 71.Di larang makan
72
Bab 72. Di rumah Purnama
73
Bab 73. Nama bunga
74
Bab 75. Kisah Sam
75
Bab 75. Masih kisah Sam
76
Bab 76. Kisah sam part 3
77
Bab 77. Lita tahu
78
Bab 78. Bulu mata warna merah
79
Bab 79. Hukuman
80
Bab 80. Mayat
81
Bab 81. Menemukan Lita
82
Bab 82. Pertengkaran pasutri
83
Bab 83. Luka bertemu Sam
84
Bab 84. Pintu alam ghaib terbuka
85
Bab 85. Menghadapi bola api
86
Bab 86. Jeno vs Kuyang
87
Bab 87. Sosok pemakan ikan
88
Bab 88. Pertarungan
89
Bab 89. Berhasil pulang
90
Bab 90. Gaduh
91
Bab 91. Fakta
92
Bab 92. Melawan iblis sepuh
93
Bab 93. Purnama terluka
94
Bab 94. Ada yang tertinggal
95
Bab 95. Sundel bolong pakai kaca mata
96
Bab 96. Bersembunyi
97
Bab 97. Cermin tersembunyi
98
Bab 98. Mencari cermin
99
Bab 99. Di rumah ujung
100
Bab 100. Menemukan cermin
101
Bab 101. Penjara bawah tanah
102
Bab 102. Masuk alam ghaib
103
Bab 103. Mengantar jenazah Sam
104
Bab 104. Bertemu Ibu
105
Bab 105. Kerja baru
106
Bab 106. Adik Kakak
107
Bab 107. Genderuwo patah hati
108
Bab 108. Menyesal
109
Bab 109. Pulkam bareng
110
Bab 110. Di banting
111
Bab 111. Tiba di kampung
112
Bab 112. Raket nyamuk
113
Bab 113. Ihklas
114
Bab 114. Keras kepala Lukas.
115
Bab 115. Ketahuan
116
Bab 116. Purnama beku
117
Bab 117. Beku kedua nya
118
Bab 118. setan lagi
119
Bab 119. Rita melihat orang lain
120
Bab 120. Genderuwo kena setrika
121
Bab 121. Menolak Raka
122
Bab 122. Hanya mimpi
123
Bab 123. Selalu debat
124
Bab 124. Asal usul Dwi
125
Bab 125. Angsa bermata biru
126
Bab 126. Makan bakso
127
Bab 127. Di tampar sandal
128
Bab 128. Hukuman Arya
129
Bab 129. Mendatangi rumah ujung
130
Bab 130. Dwi dan Pak Tofa
131
Bab 131. Lita membunuh
132
Bab 132. Sam datang
133
Bab 133. Maafan.
134
Bab 134. Akhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!