Bab 7. Kuntilanak rambut putih

Karena hari sudah siang sehingga Lita pun bangun untuk mandi membersihkan diri, Memang bagian belakang terasa sangat seram walau pun siang hari. Matahari menerobos masuk lewat celah dinding yang berlubang, Lita penasaran dengan di belakang sana ada apa saja. Maka Lita pun membuka pintu yang paling belakang, Betapa kaget nya Lita karena bagian sini banyak nampan bekas sesajen yang sudah mengering. Ini pasti perbuatan nya Bu Melati selaku orang yang punya rumah, Wajar saja para setan senang berkumpul di sini, Karena jiwa mereka seolah malah di panggil dengan sesajen yang pasti nya di beri mantra juga, Sebenar nya Lita sudah cukup berpengalaman dengan hal mistis.

Karena di kampung dia sudah banyak memiliki urusan dengan setan, Dan sekarang malah bergaul dengan setan lagi, Apa tidak semakin menyala mental nya Lita. Di bagian ujung sana ada pohon singkong yang seperti nya memang sengaja di tanami oleh orang lain, Lita berjalan keluar dengan hati hati karena takut bila sampai kaki nya tidak sengaja dan menendang sesajen itu, Memang rasa nya sangat lah menyeramkan. Bangunan yang tempat para kost gadis juga tampak dari sini, Lita berjalan kearah sana dan hanya menemukan sesajen saja. Mungkin seminggu sekali Bu Melati meletak kan sesajen di sini, Karena nampan kayu sangat banyak jumlah nya.

"Ada sumur juga di sini, Mungkin bila air mati maka mereka mengambil di sini." Gumam Lita melongok kedalam sumur yang sangat dalam itu.

Takut bila semakin jauh dan malah nanti nya melanggar sesuatu yang jadi pantangan di kost sini, Lita pun kembali kerumah nya. Menunggu lamaran kerja nya di panggil, Tapi langkah Lita tertahan karena ada suara yang memanggil nya.

"Lagi jalan jalan ya, Mbak?" Tanya gadis berambut panjang.

"Eh iya, Kamu juga ya?" Lita berbalik sambil tersenyum.

"Kenapa kok cepat mau kembali lagi?" Tanya gadis itu bersandar pada dinding sumur.

"Mau masak, Lapar belum sarapan." Lita tak ingin menjawab seperti apa yang ia pikirkan.

"Oh, Mbak yang tinggal di rumah ujung ya?" Gadis ini tampak ramah.

"Iya, Kalau kamu kost di sini juga?" Tanya Lita merasa nyaman dengan teman ngobrol nya.

"Rumah ku memang di sini." Jawab gadis berambut panjang.

"Nama mu Lita! Kamu siapa?" Lita mengulurkan tangan nya.

"Mawar."

Gadis cantik itu menyebut kan nama nya dan menyambut uluran tangan Lita, Tangan nya terasa sangat dingin ketika bersalaman dengan Lita. Lita baru sadar kalau wajah gadis ini mirip dengan Bu Melati pemilik kost sini, Pasti gadis ini masih kerabat nya, Atau bisa jadi adalah anak nua sendiri, Namun Lita tidak mau bertanya sampai sana.

"Aku pulang dulu ya, Mawar." Lita memanggil nama nya langsung karena gadis ini terlihat seumuran dengan nya.

"Hati hati saat di rumah, Jangan mengusik yang bukan menjadi urusan mu." Pesan Mawar.

Lita hanya mengangguk dan segera pergi dari sana, Dia masuk tanpa menoleh lagi kebelakang. Melihat ponsel nya siapa tahu saja ada kabar tentang lamaran kerja nya, Karena belum juga ada kabar itu. Lita membereskan rumah agar terlihat lebih cerah, Membersihkan dari bagian dapur dan juga membersihkan bagian tengah. Siapa tahu kalau bersih maka hantu itu akan pergi, lagi pula rasa nya akan lebih nyaman bila rumah terlihat bersih. Nanti Lita juga akan membersihkan bagian luar, Walau hanya berjarak satu meter dari pintu sudah ada kuburan di sana.

Andai saja harga nya tidak murah, Mungkin Lita tak akan mau mengambil kost ini. Maka nya rumah ini lama kosong karena tak ada yang berani mau menghuni nya, Bu Melati juga tak mau menebang pohon yang sudah mati dan mengering itu. Sudah lah banyak kuburan, Malah bertambah juga dengan pohon yang sudah kering dengan ranting nya sangat banyak, Lita malah membayangkan kalau para sstan bergelantungan di sana saat malam hari.

🌺🌺🌺🌺

Diva melangkah dengan santai walau sekarang sudah pukul sepuluh malam, Tadi dia habis main sehingga sampai pulang sampai malam. Gadis ini memang termasuk pemberani karena tak percaya dengan yang nama nya hantu, Seperti biasa keadaan kost sangat lah sepi. Jangan kan jam sepuluh malam seperti sekarang, Jam tujuh saja sudah tak ada lagi orang keluar dari kost.

"Apa sih kalian semua, Tinggal jalan gini doang kok pada penakut." Rutuk Diva sambil berjalan santai karena motor nya di pinjam oleh teman nya.

Pohon mangga itu sebenar nya terlihat menyeramkan bila di lihat orang lain, Apa lagi akar akar yang menjuntai panjang seolah seperti rambut kuntilanak, Diva sama sekali tidak peduli dan malah bernyanyi kecil.

Pluuuk.

Tiba tiba saja ada batu yang hingga di kepala nya, Diva menggeram karena merasa ini pasti ulah anak anak yang ingin menakuti diri nya. Malahan gadis ini berhenti tepat di bawah pohon mangga sambil berkacak pinggang, Mata nya menatap kesana kemari mencari orang yang sudah bermain main dengan nya.

"Keluar kau anjing! Kau pikir aku takut dengan ulah kalian." Teriak Diva sangat kesal.

Sama sekali tidak ada sahutan, Hanya angin yang menggoyang kan akar menjuntai itu. Diva mengambil batu yang agak besar dan melempar kan nya di pohon mangga itu, Sambil mulut nya mengumpat kasar.

"Berani kau mengusik ku lagi, Akan ku tebang pohon ini! Apa kau, Kuntilanak yang di takuti oleh orang orang sini? Jangan menguji ku kau kuntilanak sialan." Maki Diva.

Setelah puas mengumpat di pohon mangga itu, Diva bergegas masuk kedalam bangunan dan menaiki tangga menuju kamat nya yang di lantai tiga, Namun dia merasa seperti ada langkah yang mengikuti nya. Diva menoleh untuk memastikan apa kah ada orang yang menjahili nya, Tapi sama sekali tidak ada apa apa.

Wuuush.

Sekelebat angin menerpa Diva yang tadi sempat tercenung, Dia agak mempercepat langkah nya menuju kamar. Baru sekarang dia merasakan merinding, Namun sesuatu yang sangat kuat malah mencekal kaki nya yang sedang menapak tangga.

"Aaaakh!"

Diva menjerit karena tangan kurus kering berwarna hitam lah yang memegang kaki nya dengan erat, Lita sudah berusaha menarik kaki nya agar terlepas. Namun tidak bisa karena cengkeraman itu sangat kuat, Malah sekarang kepala dengan rambut putih beruban muncul dari pinggiran tangga.

"Ikut akuuuu...

"Jangan! Tolong, Siapa pun toloooong akuuu." Pekik Diva sangat ketakutan.

Namun terlambat karena kuntilanak rambut putih itu menyentak kaki Diva sehingga membuat nya terlempar kelantai bawah, Tubuh nya menghantam lantai sangat keras dan kepala nya pecah seketika, Tulang nya juga patah semua.

Terpopuler

Comments

Ray

Ray

Korban 1 orang lagi😱 Apakah pernah terjadi perjanjian pemilik kost dengan Iblis? Sehingga diperlukan tumbal?🤔😱

2024-12-05

2

Amoy Ima

Amoy Ima

biasa nya hantu cuma nakuti aja,kok bisa membunuh ya....banyak typo juga buat bingung baca nya....

2024-11-10

0

Ema Mahriana

Ema Mahriana

nah naah mungkin dia hantu penunggu sumur

2025-01-14

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Pindah kekota
2 Bab 2. Nenek tua
3 Bab 3. Lita tinggal dirumah ujung
4 Bab 4. Darah di lantai
5 Bab 5. Sosok di tengah malam
6 Bab 6. Bodyguard tampan
7 Bab 7. Kuntilanak rambut putih
8 Bab 8. Kematian Diva
9 Bab 9. Iblis dari cermin
10 Bab 10. Sosok hitam
11 Bab 11. Mas Lukas
12 Bab 12. Mayat babi
13 Bab 13. Kamar kosong
14 Bab 14. Arwah Diva
15 Bab 15. Kepala dalam closet
16 Bab 16. Kuburan terpencil.
17 Bab 17. Usaha Tama
18 Bab 18. Sam datang lagi
19 Bab 19. Pamali
20 Bab 20. Di seret iblis
21 Bab 21. Mendatangi Purnama
22 Bab 22. Api atau es
23 Bab 23. Kesalahan
24 Bab 24. Kedatangan Sam
25 Bab 25. Lukas di banting
26 Bab 26. Rombongan sesepuh
27 Bab 27. Tumbal Nenek buyut
28 Bab 28. Mawar
29 Bab 29. Di jemput Sam
30 Bab 30. Pandangan orang lain
31 Bab 31. Penyelidikan ular sendok
32 Bab 32. Nasib ular sendok
33 Bab 33. Ingin janin
34 Bab 34. Foto Sam
35 Bab 35. Di panggil
36 Bab 36. Sepupu
37 Bab 38 Korban lagi
38 Bab 37. Rania vs Mawar
39 Bab 39. Mayat Caca
40 Bab 40. Aku melihat mu
41 Bab 41. Setan nisan hitam
42 Bab 42. Cerita bersama
43 Bab 43. Sam merajuk
44 Bab.44 Setan kebaya merah
45 Bab 45. Jeno datang
46 Bab 46. Mawar di banting
47 Bab 47. Wanita gantung diri
48 Bab 48. Purnama datang
49 Bab 49. Aduan ular sendok
50 Bab 50. Amukan Rania
51 Bab 51. Purnama vs kebaya merah
52 Bab 52. Flasback
53 Bab 53. Jeno sekarat
54 Bab 54. Caca datang
55 Bab 55. Obrolan
56 Bab 56. Arya naik darah.
57 Bab 57. Mawar musnah
58 Bab. 58 Kedatangan Bu Anggrek
59 Bab 59. Siluman babi
60 Bab 60. Bertemu Samuel
61 Bab 61. Tak punya mata
62 Bab 62. Hampir mati
63 Bab 63. Rumah Sam
64 Bab 64. Kampung Sam.
65 Bab 65. Percakapan
66 Bab 66. Menikah
67 Bab 67. Suara dari kamar
68 Bab 68. Karma
69 Bab 69. Siluman babi
70 Bab 70. Sam melarang
71 Bab 71.Di larang makan
72 Bab 72. Di rumah Purnama
73 Bab 73. Nama bunga
74 Bab 75. Kisah Sam
75 Bab 75. Masih kisah Sam
76 Bab 76. Kisah sam part 3
77 Bab 77. Lita tahu
78 Bab 78. Bulu mata warna merah
79 Bab 79. Hukuman
80 Bab 80. Mayat
81 Bab 81. Menemukan Lita
82 Bab 82. Pertengkaran pasutri
83 Bab 83. Luka bertemu Sam
84 Bab 84. Pintu alam ghaib terbuka
85 Bab 85. Menghadapi bola api
86 Bab 86. Jeno vs Kuyang
87 Bab 87. Sosok pemakan ikan
88 Bab 88. Pertarungan
89 Bab 89. Berhasil pulang
90 Bab 90. Gaduh
91 Bab 91. Fakta
92 Bab 92. Melawan iblis sepuh
93 Bab 93. Purnama terluka
94 Bab 94. Ada yang tertinggal
95 Bab 95. Sundel bolong pakai kaca mata
96 Bab 96. Bersembunyi
97 Bab 97. Cermin tersembunyi
98 Bab 98. Mencari cermin
99 Bab 99. Di rumah ujung
100 Bab 100. Menemukan cermin
101 Bab 101. Penjara bawah tanah
102 Bab 102. Masuk alam ghaib
103 Bab 103. Mengantar jenazah Sam
104 Bab 104. Bertemu Ibu
105 Bab 105. Kerja baru
106 Bab 106. Adik Kakak
107 Bab 107. Genderuwo patah hati
108 Bab 108. Menyesal
109 Bab 109. Pulkam bareng
110 Bab 110. Di banting
111 Bab 111. Tiba di kampung
112 Bab 112. Raket nyamuk
113 Bab 113. Ihklas
114 Bab 114. Keras kepala Lukas.
115 Bab 115. Ketahuan
116 Bab 116. Purnama beku
117 Bab 117. Beku kedua nya
118 Bab 118. setan lagi
119 Bab 119. Rita melihat orang lain
120 Bab 120. Genderuwo kena setrika
121 Bab 121. Menolak Raka
122 Bab 122. Hanya mimpi
123 Bab 123. Selalu debat
124 Bab 124. Asal usul Dwi
125 Bab 125. Angsa bermata biru
126 Bab 126. Makan bakso
127 Bab 127. Di tampar sandal
128 Bab 128. Hukuman Arya
129 Bab 129. Mendatangi rumah ujung
130 Bab 130. Dwi dan Pak Tofa
131 Bab 131. Lita membunuh
132 Bab 132. Sam datang
133 Bab 133. Maafan.
134 Bab 134. Akhir
Episodes

Updated 134 Episodes

1
Bab 1. Pindah kekota
2
Bab 2. Nenek tua
3
Bab 3. Lita tinggal dirumah ujung
4
Bab 4. Darah di lantai
5
Bab 5. Sosok di tengah malam
6
Bab 6. Bodyguard tampan
7
Bab 7. Kuntilanak rambut putih
8
Bab 8. Kematian Diva
9
Bab 9. Iblis dari cermin
10
Bab 10. Sosok hitam
11
Bab 11. Mas Lukas
12
Bab 12. Mayat babi
13
Bab 13. Kamar kosong
14
Bab 14. Arwah Diva
15
Bab 15. Kepala dalam closet
16
Bab 16. Kuburan terpencil.
17
Bab 17. Usaha Tama
18
Bab 18. Sam datang lagi
19
Bab 19. Pamali
20
Bab 20. Di seret iblis
21
Bab 21. Mendatangi Purnama
22
Bab 22. Api atau es
23
Bab 23. Kesalahan
24
Bab 24. Kedatangan Sam
25
Bab 25. Lukas di banting
26
Bab 26. Rombongan sesepuh
27
Bab 27. Tumbal Nenek buyut
28
Bab 28. Mawar
29
Bab 29. Di jemput Sam
30
Bab 30. Pandangan orang lain
31
Bab 31. Penyelidikan ular sendok
32
Bab 32. Nasib ular sendok
33
Bab 33. Ingin janin
34
Bab 34. Foto Sam
35
Bab 35. Di panggil
36
Bab 36. Sepupu
37
Bab 38 Korban lagi
38
Bab 37. Rania vs Mawar
39
Bab 39. Mayat Caca
40
Bab 40. Aku melihat mu
41
Bab 41. Setan nisan hitam
42
Bab 42. Cerita bersama
43
Bab 43. Sam merajuk
44
Bab.44 Setan kebaya merah
45
Bab 45. Jeno datang
46
Bab 46. Mawar di banting
47
Bab 47. Wanita gantung diri
48
Bab 48. Purnama datang
49
Bab 49. Aduan ular sendok
50
Bab 50. Amukan Rania
51
Bab 51. Purnama vs kebaya merah
52
Bab 52. Flasback
53
Bab 53. Jeno sekarat
54
Bab 54. Caca datang
55
Bab 55. Obrolan
56
Bab 56. Arya naik darah.
57
Bab 57. Mawar musnah
58
Bab. 58 Kedatangan Bu Anggrek
59
Bab 59. Siluman babi
60
Bab 60. Bertemu Samuel
61
Bab 61. Tak punya mata
62
Bab 62. Hampir mati
63
Bab 63. Rumah Sam
64
Bab 64. Kampung Sam.
65
Bab 65. Percakapan
66
Bab 66. Menikah
67
Bab 67. Suara dari kamar
68
Bab 68. Karma
69
Bab 69. Siluman babi
70
Bab 70. Sam melarang
71
Bab 71.Di larang makan
72
Bab 72. Di rumah Purnama
73
Bab 73. Nama bunga
74
Bab 75. Kisah Sam
75
Bab 75. Masih kisah Sam
76
Bab 76. Kisah sam part 3
77
Bab 77. Lita tahu
78
Bab 78. Bulu mata warna merah
79
Bab 79. Hukuman
80
Bab 80. Mayat
81
Bab 81. Menemukan Lita
82
Bab 82. Pertengkaran pasutri
83
Bab 83. Luka bertemu Sam
84
Bab 84. Pintu alam ghaib terbuka
85
Bab 85. Menghadapi bola api
86
Bab 86. Jeno vs Kuyang
87
Bab 87. Sosok pemakan ikan
88
Bab 88. Pertarungan
89
Bab 89. Berhasil pulang
90
Bab 90. Gaduh
91
Bab 91. Fakta
92
Bab 92. Melawan iblis sepuh
93
Bab 93. Purnama terluka
94
Bab 94. Ada yang tertinggal
95
Bab 95. Sundel bolong pakai kaca mata
96
Bab 96. Bersembunyi
97
Bab 97. Cermin tersembunyi
98
Bab 98. Mencari cermin
99
Bab 99. Di rumah ujung
100
Bab 100. Menemukan cermin
101
Bab 101. Penjara bawah tanah
102
Bab 102. Masuk alam ghaib
103
Bab 103. Mengantar jenazah Sam
104
Bab 104. Bertemu Ibu
105
Bab 105. Kerja baru
106
Bab 106. Adik Kakak
107
Bab 107. Genderuwo patah hati
108
Bab 108. Menyesal
109
Bab 109. Pulkam bareng
110
Bab 110. Di banting
111
Bab 111. Tiba di kampung
112
Bab 112. Raket nyamuk
113
Bab 113. Ihklas
114
Bab 114. Keras kepala Lukas.
115
Bab 115. Ketahuan
116
Bab 116. Purnama beku
117
Bab 117. Beku kedua nya
118
Bab 118. setan lagi
119
Bab 119. Rita melihat orang lain
120
Bab 120. Genderuwo kena setrika
121
Bab 121. Menolak Raka
122
Bab 122. Hanya mimpi
123
Bab 123. Selalu debat
124
Bab 124. Asal usul Dwi
125
Bab 125. Angsa bermata biru
126
Bab 126. Makan bakso
127
Bab 127. Di tampar sandal
128
Bab 128. Hukuman Arya
129
Bab 129. Mendatangi rumah ujung
130
Bab 130. Dwi dan Pak Tofa
131
Bab 131. Lita membunuh
132
Bab 132. Sam datang
133
Bab 133. Maafan.
134
Bab 134. Akhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!