Bab 2. Nenek tua

Kepergian Lita dan Bu Melati menuju rumah paling ujung mengundang banyak mata yang menatap nya, Kost kostan yang banyak ragam orang ini pasti juga banyak pemikiran nya. Sebab yang kost di sini bukan hanya anak kuliah saja, Bahkan ada juga PSK yang tinggal di sini. Banyak yang kost tempat Bu Melati karena harga nya yang sangat murah, Beda jauh dengan tempat lain yang harga nya pasti sangat mahal di kota besar ini. Di depan kost wanita adalah kost pria, Bangunan yang lebih mirip rumah susun sebenar nya, Mereka berbaur dan saling menjaga saja, Bila sampai ketahuan melakukan hubungan terlarang, Maka mereka akan langsung di usir.

Bangunan yang terlihat sudah sangat tua karena cat tembok nya saja banyak yang mengelupas sehingga menimbulkan kesan kian seram, Apa lagi masih banyak pohon yang ada di sana. Di antara nya adalah pohon sawo dan pohon mangga, Mereka tumbuh dengan pohon yang sangat besar menjulang tinggi. Akar akar yang menjulur terlihat seperti rambut kuntilanak bila di malam hari, Sebenar nya jarang ada yang keluar di malam hari. Karena mereka ngeri dengan pemandangan luar rumah, Bila tidak sangat mendesak, Maka mereka akan menunda nya saja sampai esok, Tapi beda hal dengan para PSK yang memang mereka kerja nya di malam hari.

"Ada anak baru lagi yang di bawa Bu Melati kerumah ujung." Bisik Laura.

"Paling juga cuma lihat doang, Siapa yang berani tinggal di rumah yang bersatu dengan kuburan." Sahut Andrea.

"Tapi kalau dia memikirkan harga nya yang murah, Siapa tahu saja dia mau." Andi juga membuka suara.

Bila siang hari dan mereka sedang tidak ada jadwal kuliah atau pun pekerjaan, Mereka akan nongkrong di depan kost bersama dengan para gadis dan para bujang untuk menghibur diri.

"Aku yakin sih dia tidak akan berani, Itu seram banget loh." Andrea bergidik ngeri.

"Itu karena elo penakut, Siapa tahu saja dia mental baja." Sanggah Laura.

"Tapi aku sendiri pun enggak akan berani tinggal di sana, Seram banget pokok nya." Andi juga takut.

"Sebenar nya yang seram itu bukan cuma di sana saja, Rumah itu lebih menonjol seram nya karena ada kuburan di depan." Lirih Andrea.

"Inti nya kost ini memang seram, Andai saja aku anak orang kaya. Maka aku tak akan kost di sini!" Laura berkeluh kesah jadi nya.

Mereka pekerja paruh waktu dan sekalian kuliah, Orang tua mereka memang bukan lah orang kaya. Sehingga mereka cukup sadar diri saja tinggal di kost ini untuk menghemat pengeluaran yang sangat besar ketika hidup di kota ini.

"Kemarin malam Caca ngomong sama aku." Andrea sedikit berbisik.

"Ngomong apa?" Laura dan Andi jadi penasaran.

Andrea menatap kanan kiri dulu untuk membuka cerita, Takut bila sampai ada yang dengar dan mengadukan nya pada Bu Melati. Pemilik kost akan sangat marah bila mereka bergosip tentang ada nya hantu, Padahal jelas sekali kalau tempat ini memang sangat angker dan menyeramkan.

"Jam setengah tujuh kan Caca pulang kuliah, Dia enggak langsung mandi dan malah tidur. Tapi tak lama setelah dia tidur, Kata nya ranjang dia di goyang goyang oleh mahluk berambut putih panjang." Bisik Andrea.

"Yang bener kau!" Laura paling takut memang.

"Aku enggak bohong, Kata nya itu Nenek tua yang sudah bungkuk dan tubuh nya sangat kurus tapi kuku tangan nya sangat panjang." Andrea memang sedang tidak berbohong.

"Mungkin karena Caca pulang maghrib, Jadi setan luar ikut." Sahut Andi.

"Nah bisa jadi gitu, Harus nya kan Caca mandi dulu supaya bersih." Timpal Andrea.

Laura sudah pucat karena ketakutan untuk tidur nanti malam, Apa lagi sekarang hari sudah mau sore. Andrea jadi kasihan melihat teman nya yang ketakutan begini, Menyesal sudah cerita kepada Laura. Andi masih tampak tenang karena dia sudah sering mengalami hal seperti itu.

"Ada satu obat nya agar kau tidak takut, Lau." Ujar Andi.

"Apaan?" Laura jadi semangat mendengarkan nya.

"Kau harus sering bertemu dengan mahluk itu, Supaya tidak takut lagi." Jawab Andi.

"Gila kau ya! Sekali saja aku tak akan mau, Malah kau suruh pula aku sering bertemu." Kesal Laura.

Andi tertawa melihat teman nya yang sewot bukan main, Laura memang tak pernah melihat hal yang seperti itu. Jangan sampai dan jangan pernah, Entah bagai mana reaksi nya bila itu sampai terjadi.

"Nah ini orang nya, Sini duduk." Andrea menarik tangan Caca.

"Ada apa sih?" Caca yang baru pulang kuliah menjadi heran.

"Benar ya kalau kamu habis di ganggu hantu?" Laura bertanya penasaran.

"Iya, Aku jadi takut mau masuk kedalam kamar." Lirih Caca.

Bahkan sekarang saja Caca jadi merinding tidak karuan karena mengingat kejadian tadi malam, Wajah Nenek tua dengan gigi runcing itu masih mengusik mata nya. Caca tak akan bisa untuk tidur tenang lagi, Bahkan untuk duduk sendirian pun dia merasa merinding.

"Kalau udah punya uang aku bakal pindah saja." Ujar Caca.

"Sayang uang nya, Ca. Kamu rajin sholat dan ngaji saja, Supaya dia tak betah di kamar kamu." Saran Andi.

"Atau kamu bisa minta ganti kamar pas nanti ada yang kosong." Andrea juga memberikan saran.

"Terus gimana kalau kamar baru itu ternyata ada hantu nya juga?" Cetus Laura.

Sontak semua menatap Laura yang sudah ketakutan dan tidak tenang duduk nya, Benar juga ucapan gadis satu ini. Bagai mana bila kamar yang lain juga ada hantu nya dan mereka pindah karena tidak kuat menahan rasa takut, Semua nya bisa saja terjadi bila masih ada di lingkungan kost nya Bu Melati.

"Kalian perhatikan lah bila sesepuh Bu Melati datang, Mereka pasti akan menaruh kembang dan sesajen di belakang sana." Bisik Caca.

"Kau pernah lihat, Ca?" Tanya Andi menatap Caca serius.

"Pernah, Waktu itu aku tidak sengaja melihat arah belakang lewat jendela. Dan ku lihat mereka membawa sesajen yang di letak kan di makam tua sendirian itu." Bisik Caca.

"Kost ini banyak sekali kuburan nya." Laura kian merinding.

"Jika mereka datang lagi, Coba lah kalian intip dari jendela kamar." Ujar Caca.

"Enggak mau ah, Takut ketahuan dan malah jadi berabe urusan nya." Tolak Andrea.

"Iya! Gimana kalau ternyata setan itu datang karena kau mengintip?" Cetus Laura.

Caca juga tersentak karena itu bisa saja terjadi, Memang dia usai mengintip sesepuh nya Bu Melati. Tapi dia juga mengintip karena tidak sengaja, Bukan karena niat ingin mengintip.

Selamat membaca guys, Semoga suka ya.

Terpopuler

Comments

Ruby Jane

Ruby Jane

mirip film titisan kuntilanak mangku jiwo yg di bintangi julia estel, kosan tua dan murah serta ada kuburanya jg.

2024-12-15

0

Ray

Ray

Selalu Ok dan Seru cerita Outhor.
Selalu sehat dan semangat.
Khihihihihihi...Lanjut dong😂😂😂🙏

2024-12-05

0

Rinisa

Rinisa

Cerita nya selalu bagus...
di selingi purnama & member...👍🏻😁

2024-12-04

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Pindah kekota
2 Bab 2. Nenek tua
3 Bab 3. Lita tinggal dirumah ujung
4 Bab 4. Darah di lantai
5 Bab 5. Sosok di tengah malam
6 Bab 6. Bodyguard tampan
7 Bab 7. Kuntilanak rambut putih
8 Bab 8. Kematian Diva
9 Bab 9. Iblis dari cermin
10 Bab 10. Sosok hitam
11 Bab 11. Mas Lukas
12 Bab 12. Mayat babi
13 Bab 13. Kamar kosong
14 Bab 14. Arwah Diva
15 Bab 15. Kepala dalam closet
16 Bab 16. Kuburan terpencil.
17 Bab 17. Usaha Tama
18 Bab 18. Sam datang lagi
19 Bab 19. Pamali
20 Bab 20. Di seret iblis
21 Bab 21. Mendatangi Purnama
22 Bab 22. Api atau es
23 Bab 23. Kesalahan
24 Bab 24. Kedatangan Sam
25 Bab 25. Lukas di banting
26 Bab 26. Rombongan sesepuh
27 Bab 27. Tumbal Nenek buyut
28 Bab 28. Mawar
29 Bab 29. Di jemput Sam
30 Bab 30. Pandangan orang lain
31 Bab 31. Penyelidikan ular sendok
32 Bab 32. Nasib ular sendok
33 Bab 33. Ingin janin
34 Bab 34. Foto Sam
35 Bab 35. Di panggil
36 Bab 36. Sepupu
37 Bab 38 Korban lagi
38 Bab 37. Rania vs Mawar
39 Bab 39. Mayat Caca
40 Bab 40. Aku melihat mu
41 Bab 41. Setan nisan hitam
42 Bab 42. Cerita bersama
43 Bab 43. Sam merajuk
44 Bab.44 Setan kebaya merah
45 Bab 45. Jeno datang
46 Bab 46. Mawar di banting
47 Bab 47. Wanita gantung diri
48 Bab 48. Purnama datang
49 Bab 49. Aduan ular sendok
50 Bab 50. Amukan Rania
51 Bab 51. Purnama vs kebaya merah
52 Bab 52. Flasback
53 Bab 53. Jeno sekarat
54 Bab 54. Caca datang
55 Bab 55. Obrolan
56 Bab 56. Arya naik darah.
57 Bab 57. Mawar musnah
58 Bab. 58 Kedatangan Bu Anggrek
59 Bab 59. Siluman babi
60 Bab 60. Bertemu Samuel
61 Bab 61. Tak punya mata
62 Bab 62. Hampir mati
63 Bab 63. Rumah Sam
64 Bab 64. Kampung Sam.
65 Bab 65. Percakapan
66 Bab 66. Menikah
67 Bab 67. Suara dari kamar
68 Bab 68. Karma
69 Bab 69. Siluman babi
70 Bab 70. Sam melarang
71 Bab 71.Di larang makan
72 Bab 72. Di rumah Purnama
73 Bab 73. Nama bunga
74 Bab 75. Kisah Sam
75 Bab 75. Masih kisah Sam
76 Bab 76. Kisah sam part 3
77 Bab 77. Lita tahu
78 Bab 78. Bulu mata warna merah
79 Bab 79. Hukuman
80 Bab 80. Mayat
81 Bab 81. Menemukan Lita
82 Bab 82. Pertengkaran pasutri
83 Bab 83. Luka bertemu Sam
84 Bab 84. Pintu alam ghaib terbuka
85 Bab 85. Menghadapi bola api
86 Bab 86. Jeno vs Kuyang
87 Bab 87. Sosok pemakan ikan
88 Bab 88. Pertarungan
89 Bab 89. Berhasil pulang
90 Bab 90. Gaduh
91 Bab 91. Fakta
92 Bab 92. Melawan iblis sepuh
93 Bab 93. Purnama terluka
94 Bab 94. Ada yang tertinggal
95 Bab 95. Sundel bolong pakai kaca mata
96 Bab 96. Bersembunyi
97 Bab 97. Cermin tersembunyi
98 Bab 98. Mencari cermin
99 Bab 99. Di rumah ujung
100 Bab 100. Menemukan cermin
101 Bab 101. Penjara bawah tanah
102 Bab 102. Masuk alam ghaib
103 Bab 103. Mengantar jenazah Sam
104 Bab 104. Bertemu Ibu
105 Bab 105. Kerja baru
106 Bab 106. Adik Kakak
107 Bab 107. Genderuwo patah hati
108 Bab 108. Menyesal
109 Bab 109. Pulkam bareng
110 Bab 110. Di banting
111 Bab 111. Tiba di kampung
112 Bab 112. Raket nyamuk
113 Bab 113. Ihklas
114 Bab 114. Keras kepala Lukas.
115 Bab 115. Ketahuan
116 Bab 116. Purnama beku
117 Bab 117. Beku kedua nya
118 Bab 118. setan lagi
119 Bab 119. Rita melihat orang lain
120 Bab 120. Genderuwo kena setrika
121 Bab 121. Menolak Raka
122 Bab 122. Hanya mimpi
123 Bab 123. Selalu debat
124 Bab 124. Asal usul Dwi
125 Bab 125. Angsa bermata biru
126 Bab 126. Makan bakso
127 Bab 127. Di tampar sandal
128 Bab 128. Hukuman Arya
129 Bab 129. Mendatangi rumah ujung
130 Bab 130. Dwi dan Pak Tofa
131 Bab 131. Lita membunuh
132 Bab 132. Sam datang
133 Bab 133. Maafan.
134 Bab 134. Akhir
Episodes

Updated 134 Episodes

1
Bab 1. Pindah kekota
2
Bab 2. Nenek tua
3
Bab 3. Lita tinggal dirumah ujung
4
Bab 4. Darah di lantai
5
Bab 5. Sosok di tengah malam
6
Bab 6. Bodyguard tampan
7
Bab 7. Kuntilanak rambut putih
8
Bab 8. Kematian Diva
9
Bab 9. Iblis dari cermin
10
Bab 10. Sosok hitam
11
Bab 11. Mas Lukas
12
Bab 12. Mayat babi
13
Bab 13. Kamar kosong
14
Bab 14. Arwah Diva
15
Bab 15. Kepala dalam closet
16
Bab 16. Kuburan terpencil.
17
Bab 17. Usaha Tama
18
Bab 18. Sam datang lagi
19
Bab 19. Pamali
20
Bab 20. Di seret iblis
21
Bab 21. Mendatangi Purnama
22
Bab 22. Api atau es
23
Bab 23. Kesalahan
24
Bab 24. Kedatangan Sam
25
Bab 25. Lukas di banting
26
Bab 26. Rombongan sesepuh
27
Bab 27. Tumbal Nenek buyut
28
Bab 28. Mawar
29
Bab 29. Di jemput Sam
30
Bab 30. Pandangan orang lain
31
Bab 31. Penyelidikan ular sendok
32
Bab 32. Nasib ular sendok
33
Bab 33. Ingin janin
34
Bab 34. Foto Sam
35
Bab 35. Di panggil
36
Bab 36. Sepupu
37
Bab 38 Korban lagi
38
Bab 37. Rania vs Mawar
39
Bab 39. Mayat Caca
40
Bab 40. Aku melihat mu
41
Bab 41. Setan nisan hitam
42
Bab 42. Cerita bersama
43
Bab 43. Sam merajuk
44
Bab.44 Setan kebaya merah
45
Bab 45. Jeno datang
46
Bab 46. Mawar di banting
47
Bab 47. Wanita gantung diri
48
Bab 48. Purnama datang
49
Bab 49. Aduan ular sendok
50
Bab 50. Amukan Rania
51
Bab 51. Purnama vs kebaya merah
52
Bab 52. Flasback
53
Bab 53. Jeno sekarat
54
Bab 54. Caca datang
55
Bab 55. Obrolan
56
Bab 56. Arya naik darah.
57
Bab 57. Mawar musnah
58
Bab. 58 Kedatangan Bu Anggrek
59
Bab 59. Siluman babi
60
Bab 60. Bertemu Samuel
61
Bab 61. Tak punya mata
62
Bab 62. Hampir mati
63
Bab 63. Rumah Sam
64
Bab 64. Kampung Sam.
65
Bab 65. Percakapan
66
Bab 66. Menikah
67
Bab 67. Suara dari kamar
68
Bab 68. Karma
69
Bab 69. Siluman babi
70
Bab 70. Sam melarang
71
Bab 71.Di larang makan
72
Bab 72. Di rumah Purnama
73
Bab 73. Nama bunga
74
Bab 75. Kisah Sam
75
Bab 75. Masih kisah Sam
76
Bab 76. Kisah sam part 3
77
Bab 77. Lita tahu
78
Bab 78. Bulu mata warna merah
79
Bab 79. Hukuman
80
Bab 80. Mayat
81
Bab 81. Menemukan Lita
82
Bab 82. Pertengkaran pasutri
83
Bab 83. Luka bertemu Sam
84
Bab 84. Pintu alam ghaib terbuka
85
Bab 85. Menghadapi bola api
86
Bab 86. Jeno vs Kuyang
87
Bab 87. Sosok pemakan ikan
88
Bab 88. Pertarungan
89
Bab 89. Berhasil pulang
90
Bab 90. Gaduh
91
Bab 91. Fakta
92
Bab 92. Melawan iblis sepuh
93
Bab 93. Purnama terluka
94
Bab 94. Ada yang tertinggal
95
Bab 95. Sundel bolong pakai kaca mata
96
Bab 96. Bersembunyi
97
Bab 97. Cermin tersembunyi
98
Bab 98. Mencari cermin
99
Bab 99. Di rumah ujung
100
Bab 100. Menemukan cermin
101
Bab 101. Penjara bawah tanah
102
Bab 102. Masuk alam ghaib
103
Bab 103. Mengantar jenazah Sam
104
Bab 104. Bertemu Ibu
105
Bab 105. Kerja baru
106
Bab 106. Adik Kakak
107
Bab 107. Genderuwo patah hati
108
Bab 108. Menyesal
109
Bab 109. Pulkam bareng
110
Bab 110. Di banting
111
Bab 111. Tiba di kampung
112
Bab 112. Raket nyamuk
113
Bab 113. Ihklas
114
Bab 114. Keras kepala Lukas.
115
Bab 115. Ketahuan
116
Bab 116. Purnama beku
117
Bab 117. Beku kedua nya
118
Bab 118. setan lagi
119
Bab 119. Rita melihat orang lain
120
Bab 120. Genderuwo kena setrika
121
Bab 121. Menolak Raka
122
Bab 122. Hanya mimpi
123
Bab 123. Selalu debat
124
Bab 124. Asal usul Dwi
125
Bab 125. Angsa bermata biru
126
Bab 126. Makan bakso
127
Bab 127. Di tampar sandal
128
Bab 128. Hukuman Arya
129
Bab 129. Mendatangi rumah ujung
130
Bab 130. Dwi dan Pak Tofa
131
Bab 131. Lita membunuh
132
Bab 132. Sam datang
133
Bab 133. Maafan.
134
Bab 134. Akhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!