GELORA CINTA SIENA

GELORA CINTA SIENA

BAB 1.

"Suamiku, cepat pikirkan jalan keluarnya! Aku tidak mau putri kita menderita, dia masih muda dan cantik." ucap Kamila pada suaminya dengan ekspresi wajah sendu.

Disampingnya putri kesayangannya, Alara tampak menundukkan wajah dan tersedu-sedu. Kini tunangan Alara sudah menjadi gila dan cacat. Mana mungkin dia menikahi pria seperti itu?

"Ck! Tidak mungkin kita membatalkan pertunangan. Keluarga mereka sangat kuat dan mampu menghancurkan keluarga ini!" ujar Yongki Ghazy mendengus kesal.

"Pokoknya aku tidak mau tahu! Pikirkan sesuatu, cari jalan keluar secepatnya untuk masalah ini!." Kamila semakin tidak sabaran. Dia memeluk erat Alara yang terus saja menangis.

"Ayah, aku mohon......tunanganku sudah cacat! Jika aku menikahinya, maka masa depanku hancur. Lagipula dia tidak lagi memegang kendali perusahaan keluarganya." ujar Alara menarik napas dalam-dalam.

'Aku tidak akan pernah mau menikah dengannya. Dulu, dia adalah pria idamanku tapi sekarang dia sudah menjadi tak berguna lagi! Aku masih bisa mencari pria kaya lain yang masih muda.' gumam Alara didalam hatinya.

Tiba-tiba sebuah pemikiran muncul, Yongki dan Kamila tanpa sadar saling melemparkan pandangan dan tersenyum. Tanpa perlu mengatakan apa-apa, mereka seolah sudah saling mengerti apa yang ada didalam pikiran masing-masing.

"Tenanglah. Jangan menangis lagi. Ayah sudah punya jalan keluarnya. Besok kita berangkat ke luar negeri menjemput kakakmu." ujar Yongki.

Mendengar ucapan ayahnya, Alara berhenti menangis dan nampak bingung. "Kakak? maksudnya?"

"Ya, sayang. Kita kan masih punya Siena! Biarkan saja dia yang menikahi tunanganmu menggantikan dirimu." ujar Kamila tersenyum puas. Kini dia tidak perlu cemas lagi memikirkan masa depan putrinya.

"Sebaiknya kita bersiap-siap untuk keberangkatan besok. Aku akan meminta asistenku untuk membooking tiket untuk besok." Yongki langsung berdiri dan pergi.

Begitu Yongki pergi, Kamila dan Alara langsung tersenyum dan menahan tawa. "Apa ibu bilang? Ayahmu tidak akan membiarkanmu hancur!"

"Tapi bu. Apa Siena bakalan mau?" tanya Alara merasa ragu.

"Ck! Ayahmu tahu bagaimana mengendalikan anak itu! Lagipula, selama ini dia hidup susah dan miskin. Hanya sedikit rayuan, dia pasti mau kembali kesini."

"Baiklah, bu. Semoga saja semua berjalan lancar besok. Tapi......bagaimana kalau dia menolak?" Alara meremas jari-jarinya yang bertaut.

"Serahkan pada ayah dan ibu! Gadis nakal itu tidak akan bisa menolak."

********

“Siena, sudah kubilang padamu sekarang, kamu harus menikah, mau atau tidak!”

Gadis itu berdiri dengan angkuh di tempatnya berdiri tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Dia hanya memandangi satu persatu orang-orang menjijikkan yang ada dihadapannya ini.

“Siena, tidak bisakah kamu mendengarkanku saat aku berbicara denganmu?” Pria itu menarik kerah bajunya dan mengumpat dengan kesal. “Aku mengirimmu ke luar negeri untuk belajar selama bertahun-tahun tapi sepertinya kamu tidak belajar apa pun! Di mana sopan santunmu?”

“Ayah, jangan marah. Kakak mungkin masih merasa kesal setelah kembali dari luar negeri. Mari kita bicara dengannya dengan tenang…” seorang gadis muda bertubuh kurus dan lemah memegang lengan pria itu dan dengan suara lembut membujuknya.

Mata Siena menjadi gelap saat dia berkata dengan sinis, “Tata krama? Sopan santun? Bagaimana aku bisa mempunyai sopan santun? Seorang anak yang kehilangan ibunya saat lahir dan ayah yang tidak pernah membesarkannya, sudah cukup baik aku bisa bertahan hidup sampai saat ini. Bukankah begitu, ayahku sayang?”

Pria paruh baya di depannya adalah ayah kandungnya, Yongki Ghazy. Gadis di sebelahnya adalah saudara tirinya, Alara Eloise Ghazy, yang hanya dua bulan lebih muda darinya. Yongki berselingkuh saat ibu Siena, Wilona Karsten, sedang hamil. Selingkuhan Yongki sekaligus bawahannya, bernama Kamila, dengan kejam datang mengetuk pintu tepat ketika Wilona hendak melahirkan.

Wilona sangat marah hingga dia mengalami pendarahan saat melahirkan dan meninggal saat melahirkan. Istrinya yang menemaninya selama masa-masa tersulitnya meninggal, namun Yongki berbalik dan menikahi selingkuhannya tanpa berpikir dua kali. Dia mencampakkan Siena bersama ibu mertuanya ke luar negeri.

Siena hidup dalam kemiskinan bersama neneknya. Ketika dia berusia 19 tahun, orang yang disebut sebagai ayahnya ini tiba-tiba saja datang mengetuk pintu rumahnya.

Ironisnya, alasan mengapa ayahnya mencarinya adalah karena tunangan putrinya yang berharga mengalami kecelakaan mobil. Kakinya lumpuh dan orang lain mengambil alih perusahaannya.

Tunangan dari putri kesayangan Yongki yang luar biasa, tiba-tiba mengalami kecelakaan,  lumpuh dan menjadi sampah yang dibenci semua orang.

Bagaimana Yongki dan Kamila bisa tega melihat putri mereka yang berharga menderita? Namun, keluarga tunangannya sangat berkuasa dan mereka tidak berani menyinggung perasaan mereka.

Itulah sebabnya, mereka mengalihkan perhatian mereka ke Siena. Mereka harus memaksa gadis itu menikahi pria cacat untuk menggantikan Alara.

“Bajingan, siapa yang menyuruhmu berbicara seperti itu padaku!” Yongki sangat marah. Tanpa pikir panjang, dia mengangkat tangannya dan ingin memukulnya. Namun, tangannya terjatuh di tengah jalan sebelum dia bisa menggerakkannya lagi.

Siena mencengkeram tangannya dan mengerutkan bibirnya dengan nada mengejek. “Ayah, bukankah kamu seharusnya menyelidikiku sebelum kamu datang menemuiku? Saat aku tumbuh dewasa, orang-orang di sekitarku sering menindas ku dan nenek. Setelah sekian lama, aku pun belajar beberapa ilmu bela diri untuk melindungi diri sendiri. Dibandingkan dengan tubuhmu yang sekarang lemah karena diisi oleh alkohol dan seks, lebih baik kamu tidak melawanku.”

PLAK!..........Siena menepis tangan ayahnya dengan keras. Tubuh pria paruh baya itu terdorong ke belakang. Untungnya, dia tidak terjatuh.

“Siena, hentikan! Bagaimana kamu bisa memukul ayahmu?” Kamila melihat bahwa situasinya menjadi tidak terkendali, jadi dia berpura-pura membujuknya, “Kami sudah bertahun-tahun tidak bertemu denganmu, dan ayahmu sangat merindukanmu. Dia sering berbisik di telingaku, bertanya-tanya bagaimana kabarmu di luar negeri.”

“Apakah kamu punya cukup makanan… kamu tidak boleh percaya pada semua kebohongan yang dikatakan oleh nenekmu yang membuatmu jadi salah paham tentang ayahmu.” ujar Kamila menambahkan. “Ayahmu selalu mengkhawatirkanmu.”

PLAK…..Siena menampar Kamila, dan senyuman di bibirnya menjadi semakin lebar. “Kamila, seorang simpanan harus sadar diri sebagai simpanan. Jangan berkeliaran di depanku. Lagi pula, aku tidak punya ayah dan aku tidak punya sopan santun. Jika kamu membuatku marah, aku akan menghajarmu tidak peduli siapa kamu. Jika saatnya tiba, jangan salahkan aku karena harga dirimu yang terluka.”

“Kakak, bagaimana kamu bisa bersikap kasar seperti ini?” Alara membelalak tak percaya. “Ayah dan ibu adalah orang tua kita. Bahkan jika kamu memiliki kebencian di hatimu, kamu tidak dapat melayangkan tinjumu ke arah mereka…”

"Kamu pikir kamu siapa?" Siena mencibir. “Persis seperti tipikal anak simpanan. Penampilan munafikmu membuatku muak. Aku memberimu nasihat yang sama seperti yang kuberikan pada ibumu– jangan memprovokasi aku.”

Alara mengepalkan tinjunya dan kukunya menancap di telapak tangannya. Memang benar, dia anak seorang simpanan. Lalu bagaimana jika ibunya tidak lagi seorang simpanan? Dia tidak pernah bisa menghilangkan noda sebagai anak dari seorang simpanan, dan akibatnya, dia juga selalu dipandang rendah oleh orang lain.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!