bab 6 (Bunga Kota Andaru)

“ Tidak usah formal begitu, kita itu kan seumuran,jadi panggil selin aja.

Baiklah”, sahut mikel.

lantaran langit sudah gelap, mikel dan Selina langsung meninggalkan danau tersebut itu.

Sekitar satu jam berlalu berkendara,sampai lah mikel di sebuah vila yang sangat besar, lalu mikel membantu Selina turun dari mobil.

Di depan pintu vila saat ini sudah berdiri seorang wanita paruh baya,” selin!, ada apa dengan kakimu?, kenapa jalanmu jadi pincang begini?”.ibu selin bertanya kepada putrinya.

“Tadi siang selin main ke danau,lalu selin tidak sengaja menginjak kepiting, untung ada mikel yang membantu selin,” ucap selina menjelaskan kepada mamanya.

Setelah mendengarkan penuturan putrinya,ibu selin lalu mengarahkan pandangannya ke arah Mikel.”terimakasih ya nak mikel sudah mau membantu selin”ucap ibu Selina.ibu Selina bernama indah Kusuma dan ayahnya bernama Adrian Lopes.

“Nak mikel ayo masuk dulu?, tidak usah nyonya,sebaiknya saya langsung pulang jawab mikel.

Lalu mikel berpamitan dengan Selina dan nyonya indah. mikel melangkahkan kakinya ke luar gerbang vila keluarga lopes.di sisi sebelah kiri jalan berdiri 3 orang pria dengan setelan preman.

semenjak mikel memasuki gerbang keluarga Lopes, dia sudah melihat ketiga pria tersebut semenjak mikel melangkahkan kakinya di kediaman keluarga lopes. jika dilihat dari gerak geriknya mereka seperti sedang mengawasi vila keluarga Lopes.

Mikel tidak mau menghiraukan yang dilakukan ketiga pria tersebut,lalu dia melangkahkan kakinya meninggalkan vila keluarga Lopes.

Setelah mikel meninggalkan kediaman keluarga Lopes ,kemudian salah satu dari tiga preman itu mengeluarkan ponselnya,lalu dia mengetik sebuah nomor, tidak lama panggilan pun tersambung.

“Ya…” jawab orang di seberang telpon. tuan muda, seharian ini kami sudah memantau kediaman keluarga lopes,dan kami tidak melihat ada kejadian yang aneh di sini,selain daripada pemuda miskin yang mengantar nona lopes,kemudian dia langsung pergi” Ucap si preman.

“ bagus,,, sekarang kamu pergi selidiki pemuda tersebut, beri dia sedikit pelajaran, cukup patahkan saja salah satu tangannya. Beraninya pria miskin itu mendekati bunga kota Andaru.

Si preman terus mendengarkan kata-kata dan ocehan orang yang di seberang telpon, “ sekarang pergilah.” baik, jawab si preman,lalu telpon pun langsung diputuskan.

Setelah telpon terputus preman itu langsung memasukkan handphone nya ke saku.”Tuan muda menyuruh kita memberi sedikit pelajaran kepada pemuda tadi, baik kak”, jawab dua orang di samping preman itu secara bersamaan. Setelah itu, ke tiga preman tersebut menaiki mobil jip yang ada di samping mereka. Lalu mobil itu melaju ke arah mikel berjalan tadi.

Kecantikan nona muda keluarga Lopes sudah menjadi buah bibir di kalangan anak muda kota Andaru,bahkan Selina sudah tiga kali berturut-turut meraih penghargaan dalam sebuah acara kontes kecantikan yang selenggarakan oleh pemerintah kota Andaru. Jadi anak-anak muda kota Andaru menjuluki Selina, sebagai *bunga kota andaru*.

Saat ini mikel sudah sampai di daerah perumahan tempat tinggalnya,di saat mikel melangkahkan kaki ke arah gang rumahnya, tiba-tiba dari arah belakang mikel, melaju sebuah mobil jip melaju sangat kencang ke arah mikel.

“Cittt………..”

Bunyi suara ban mobil bergesekan dengan aspal, lalu keluar asap putih yang membumbung tinggi dan memenuhi area di sekitar, sehingga membuat jarak pandang mikel terbatas.