Bab 4

"Tidak ada gunanya aku bertanya dengan bocah bisu seperti dia.!Minggir kau gadis penipu.!" jawab wanita tua itu dengan nada nyolot dan langsung pergi.

Alya yang melihat cuma bisa menarik nafas panjang.

"Jelek sekali sifat wanita tua itu.Sudah tua malah tempramen.Ck..Ku pikir orang kampung itu memiliki adab yang lembut,tapi ternyata namanya sifat manusia tetap saja berbeda." gerutu Alya kembali melanjutkan perjalanannya menuju alamat yang akan ia tuju.

Ditengah perjalanan,Alya mulai merasa bingung.Karena kini kemana ia harus berjalan.Sebab alamat yang diberikan benar-benar membuatnya tidak tahu jalan.Jalan yang masih asing sulit untuk ya menemukan alamat tersebut.

Sampai akhirnya ia kembali bertemu dengan seorang anak laki-laki yang usianya 10tahun.Yang sedang berjalan seorang diri sambil membawa sebuah layang-layang.Alya pun langsung menghampiri anak laki-laki itu dengan niat ingin menanyakan alamat tersebut.

"Maaf adik kecil,bolehkah bibi bertanya?" tanya Alya pada anak laki-laki itu.

"Iya,ada yang bisa ku bantu?" jawab anak laki-laki itu.

"Apakah kamu tahu alamat ini?" tanya Aliya saat menunjukkan secarik kertas yang berisikan alamat yang ingin ia tuju.

"Kenapa bibi tanya alamat ini?" tanya balik anak laki-laki itu lebih dulu sebelum menjawabnya.

"Ah,Bibi disuruh keluarga ku untuk menemui pemilik rumah ini." jawab Alya apa adanya.

"Tentu saja aku tahu." jawab anak laki-laki itu.

"Benarkah?" seru Alya langsung tersenyum girang.

"Hem..Ayo bi,aku akan mengantar mu " ujar anak laki-laki itu sambil mengangguk dan bersedia mengantarkan Alya ke alamat tersebut.

"Terima kasih." ujar Alya langsung tersenyum dan mengikuti anak laki-laki tersebut.

Diperjalanan,Alya sesaat memperhatikan bocah laki-laki itu.

"Kalau boleh tahu,siapa nama mu?" tanya Alya sesaat ingin tahu dan sengaja membuka topik obrolan agar tidak membuat dirinya canggung dengan anak laki-laki itu.

"Nama Galih,kalau bibi siapa?" jawab anak laki-laki itu dan bertanya balik.

"Oh,nama yang bagus.Nama bibi Alya.Apa kamu asli orang di kampung ini?" tanya Alya lagi.

"Iya,dan aku punya adik perempuan juga." jawab Galih.

"Oya??Pasti adik mu sangat manis." ujar Alya sesaat memuji adik Galih yang sebenarnya dia tidak tahu.

Galih cuma tersenyum polos.

"Kita sudah sampai bi." ujar Galih saat menunjukan rumah tersebut.

Saat Alya menoleh,Alya seketika tercengang melihat sebuah rumah yang cukup besar dan bertingkat.Yang bahkan begitu luas dan juga cantik.

Alya tak mengira jika dikampung ada rumah yang juga begitu besar.

Orang seperti apa yang akan kunikahi?Apakah dia orang terkaya di kampung ini?Rumahnya bahkan lebih besar dari rumah keluarga angkat ku. Ujar Alya dalam hatinya.

"Ayo,silahkan masuk bi." ujar Galih mempersilahkan Alya masuk ke rumah tersebut.

"Hei..Kenapa kamu langsung mengajak bibi masuk?Bukankah kita harus memanggil pemilik rumahnya dulu?Seharusnya dia yang memperbolehkan kita masuk atau tidak.Dan lagi pula,kamu sudah mengantarkan bibi sampai ke alamat ini.Jadi ini lolipop untuk mu sebagai tanda terima kasih bibi,dan kamu boleh pulang.Terima kasih ya sudah mengantar bibi sampai ke alamat ini." ujar Alya menolak ajakan Galih saat akan langsung masuk ke area pekarangan rumah tersebut.

...****************...

Maaf ya,blm bisa up tiap hari.Karena masih on going di novel "suami pungut"🤭

Mohon readers tetap sabar menunggu update'a ya..🤗🤗

Terpopuler

Comments

Yurniati

Yurniati

terus semangat update nya thorr

2024-07-05

0

Yurniati

Yurniati

tetap update terus

2024-07-05

0

Nur Adam

Nur Adam

lnjut

2024-07-04

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!