Gugatan cerai.

Brian buru-buru mencari ruangan di mana Laura berada, karena kedatangannya tidak seheboh ibunya maka pihak rumah sakit mengizinkan Brian menemui Laura.

Sebetulnya, pihak rumah sakit tidak bisa melarang wali pasien yang datang. Namun, ketika kedatangan wali tersebut justru membuat kekacauan di rumah sakit maka tindakan larangan itu diizinkan. Ada banyak pasien yang perlu keadaan yang tenang untuk proses penyembuhan mereka, begitu juga wali pasien yang lain.

"Ini orang kerjanya memang nyusahin orang saja," gumam Brian sambil mendengus kesal. "Kenapa sih dia itu masih hidup. Padahal sekalian saja dia mati sama anaknya itu."

Pintu ruang IGD dibuka dengan kasar, karena masih pagi jadi belum banyak yang datang berkunjung. Brian sengaja datang sebelum dia berangkat kerja, tentunya setelah bergumul dengan Zaskia.

"Kamu di sini ternyata, kenapa kamu tidak ikut saja dengan anakmu itu," cecar Brian tanpa basa-basi.

Laura yang baru saja menghabiskan sarapannya, perempuan itu menoleh ke sumber suara yang dia hapal.

Laura berkata, "Mau apa kamu ke mari? Bukankah kamu lebih memiliki jalang itu dari pada istri yang tengah mengandung anakmu?"

"Hahaha! Tentu saja aku memilih Zaskia! Dia itu jauh lebih baik dari segi apapun dibandingkan denganmu. Hei Laura! Kamu jangan belagu dan merasa diri paling hebat karena kamu yang menjadi istriku. Asal kamu tahu saja, aku menikahimu hanya untuk memanfaatkan kepintaranmu saja!

"Aku sengaja mendekatimu saat kita masih bekerja di tempat yang sama. Kamu saja yang terlalu bodoh karena mudah terbujuk rayu, kalau tidak posisi manager itu tentu kamu yang dapatkan. Bukan aku. Hahaha!"

Laura merasa jantungnya berhenti berdetak kala itu, dia baru menyadari kenyataan yang selama ini ditutupi Brian. Padahal selama ini dia sungguh mengira kalau Brian tulus mencintainya.

Brian dan Laura masuk di perusahaan tersebut bersamaan, tapi karena kinerja Laura lebih baik dari pada Brian maka kenaikan pangkat Laura lebih cepat. Bahkan saat itu ada rumor bahwa Laura dipastikan akan menjadi manager yang baru.

Dengan mata berkaca dan menahan amarahnya, Laura berucap, "Jadi, saat itu kamu mendekatiku, melamarku, dan memintaku agar menjadi ibu rumah tangga saja juga karena hal itu?"

"Ya iya lah! Emang kamu ini secantik apa sampai bisa membuatku berpaling dari Zaskia? Coba seberapa baiknya Zaskia padaku. Dia tidak masalah saat aku mengutarakan rencanaku tersebut."

"Zaskia berbeda denganmu," ucap Brian. "Dia seksi, berpendidikan tinggi, keluarganya terpandang. Sementara kamu apa? Lulus D3 saja sombong. Tubuhmu itu ya melar kemana-mana, coba kamu pikir dengan kondisimu yang begitu apa aku napsu ngelihat kamu? Burungku saja ogah bangun," cecar Brian tanpa henti.

Sungguh Laura teramat sakit hati setelah mengetahui semua niat buruk Brian. Dan bodohnya lagi dia percaya begitu saja dengan kata manis laki-laki yang telah tiga tahun menjadi suaminya itu.

"Kamu jahat, Bri. Aku selama ini salah menilai dirimu, kupikir kamu laki-laki yang baik. Namun, ini yang aku dapatkan? Kamu bukan hanya menghancurkan hidupku, mengkhianati cintaku, dan membunuh anakku!" teriak Laura penuh emosional.

Pasien yang satu ruangan dengan Laura mulai berbisik, mereka iba atas apa yang menimpa perempuan malang tersebut. Padahal Laura terlihat perempuan yang baik, dia bahkan selama dirawat tidak pernah memburukkan suami dan mertuanya.

"Kamu baru tahu aku jahat? Ya itu salahmu, bukan salahku. Lagian kamu ini yang bego, otak aja yang pinter tapi tetap saja bego karena terlalu haus kasih sayang," sahut Brian.

Laura bungkam, dia tidak bisa mengelak dari kalimat Brian. Memang begitulah dirinya. Laura besar di panti asuhan, saat dia bayi pemilik panti asuhan menemukannya tergeletak di depan gerbang pintu asuhan yang dikelolanya. Laura yang tumbuh tanpa orang tua, tanpa kasih sayang orang tua, dia selalu menyambut orang lain yang bersikap baik padanya. Tanpa pernah berpikir buruk akan niat orang tersebut.

Bukan hanya sekali dua kali Laura selalu dimanfaatkan oleh temannya dari masa sekolah dulu, jika dibilang bodoh ya memang dia mungkin bodoh. Namun, Laura tidak bisa merubah persepsi orang lain. Ketika orang itu belum pernah berada di posisi yang sama.

"Lalu, apa ini salahku?" tanya Laura setelah tangisnya mereda.

Menangis bukan solusi dari semua yang menimpanya, setidaknya itu yang Laura yakini.

"Memang salahmu, bukan salahku. Oh iya, tanda tangani surat cerai ini. Aku akan mengajukan gugatan cerai, agar aku bisa bebas dari wanita yang memalukan sepertimu." Brian melempar lembaran surat cerai yang sudah dia siapkan sejak lama, hanya waktunya saja yang belum ada.

Berhubung perselingkuhan dirinya dan Zaskia sudah ketahuan oleh Laura, maka hal itu dimanfaatkan Brian untuk mengguggat Laura dengan melimpahkan semua kesalahan pada perempuan yang telah menjadi istrinya tersebut.

"Baguslah, anakmu mati. Jadi aku tidak perlu membuang uang untuk memberi makan anak itu," celoteh Brian.

"Apa? Kamu bilang apa tadi?" Laura yang sebelumnya sudah mulai tenang, emosinya kembali terpancing.

"Bagiamana mungkin kamu sanggup mengatakan kalimat jahat itu?" tanya Laura dengan emosi kembali membara.

"Loh, emang salahnya di mana?"

"Dia itu anakmu, Brian Regan! Kalaupun kamu membenciku, teganya kamu membenci calon anakmu yang tidak berdosa!"

"Anakku? Kamu yakin? Ah, aku tidak percaya kalau anak itu darah dagingku. Jangan-jangan kamu justru yang lebih dulu bermain hati dengan laki-laki lain."

Laura sudah tidak tahan akan ucapan suaminya, dilemparnya bantal kepalanya ke arah suaminya yang gila itu.

"Pergi kamu dari sini baji*ngan!" jerit Laura.

Dua orang suster datang setelah mendapat panggilan dari salah satu pasien, yang tidak sampai hati mendengar semua kalimat jahat laki-laki yang bergelar suami Laura. Setidaknya sampai beberapa menit yang lalu.

"Tolong jangan membuat keributan, Pak. Anda mengganggu pasien lainnya, silakan keluar dari ruangan ini," pinta si perawat.

"Cih! Tanpa kalian suruhpun aku akan pergi."

"Ingat Laura, kamu harus hadir pada sidang perceraian kita!"

Brian mengambil surat cerai yang terlempar di lantai, dia bersiul gembira ketika melihat tanda tangan Laura sudah terbubuh di atas formulir bermaterai tersebut.

"Yes! Akhirnya aku bisa menemui Zaskia sebebas yang aku mau!"

Langkah Brian begitu ringan meninggalkan ruangan IGD. Dia bahkan tidak menoleh sama sekali pada Laura yang tengah menangis.

Perawat yang datang kemudian membantu menenangkan Laura, begitu juga dengan para pasien yang ada di ruangan itu.

Tangis Laura teramat pilu, hingga menyayat hati mereka yang ada di ruangan yang sama. Apa lagi bagi seorang perempuan, anak bagi mereka jauh lebih berharga dari pada nyawanya sendiri. Jangankan melihat anaknya terluka, seorang ibu pasti akan merasa sakit melihatnya.

Apa lagi ini, dengan terang-terangan orang yang dianggap sebagai suami, justru meragukan identitas anak yang ada di rahimnya.

"Maafkan mama, Sayang. Maaf ..."

"Mama tidak tahu apa harus bersyukur atas kepergianmu atau tidak, dengan sikap orang yang menjadi papamu justru tidak mengakuimu ..."

"Maaf, Sayang ..."

Laura kembali terisak, hingga dua orang perawat tadi bingung harus berbuat apa. Mereka sudah berusaha menenangkan Laura, tapi tidak berhasil.

"Tolong panggil Dokter Indra," pinta salah satu dari keduanya.

Yang disuruh pun paham, dia langsung menghubungi nomer dokter yang bertanggungjawab atas Laura sekaligus menjadi wali Laura. Hanya itu harapan mereka saat ini.

Terpopuler

Comments

Imas Ratnasari

Imas Ratnasari

nama dokternya Indra Syafri. seperti nama pelatih bola Team Garuda Indonesia.. /Scream//Grin/

2024-11-15

0

Eemlaspanohan Ohan

Eemlaspanohan Ohan

semangat Laura jadi lah wanita kuat

2024-08-22

0

Tati st🍒🍒🍒

Tati st🍒🍒🍒

dati keperihan dan kesakitan kamu bisa belajar tuk jadi wanita kuat laura,ayo bangkit buktikan kalau kamu wanita berkelas dan terhormat,beda dengan ani ani itu

2024-07-05

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!