Bab 4 - Dia Siapa?

Azzam yang penasaran siapa sosok pria sedang dekat dengan mantan istrinya gegas menghampiri keduanya ketika hendak membuka pintu mobil. "Shayna!"

Shayna dan Mario lantas menoleh.

"Aku belum selesai bicara," kata Azzam.

"Hubungan kita sudah berakhir, jangan ganggu hidupku!" ucap Shayna datar.

"Dia siapa?" tanya Azzam melirik Mario.

"Apa urusan kamu?" Shayna balik bertanya.

"Apa salahnya kalau aku bertanya? Memangnya aku tidak boleh mengenal dia?" tanya Azzam lagi.

"Dia temanku," jawab Shayna terpaksa.

"Apa dia sudah tahu jika aku mantan suamimu?" Azzam kembali bertanya.

"Mario, kenalkan ini mantan suami aku!" Shayna dengan sengaja sedikit meninggikan nada suaranya seraya menatap temannya itu.

Mario tersenyum dan mengangguk kecil, ia juga memperkenalkan dirinya.

"Jadi dia alasan kamu meminta pisah dariku?" tuding Azzam menatap Shayna.

"Astaga, kenapa masih dibahas lagi? Kita pisah bukan karena orang lain tapi kesibukan yang membuat rumah tangga kita berakhir," kata Shayna.

"Itu 'kan hanya alasan kamu!" tukas Azzam.

"Maaf, Mas. Bukan ingin ikut campur, saya dan Shayna baru kembali bertemu seminggu ini. Saya memang tahu jika Shayna sudah menikah dan ia pernah mengundang saya tapi waktu itu saya tidak datang," jelas Mario agar Azzam tak salah paham.

"Tetapi, kamu hadir ketika Shayna sudah bercerai, 'kan? Artinya kamu selalu mengawasi dia, makanya setelah kami berpisah kamu lantas mendekatinya!" tuding Azzam lagi membuat Shayna geram.

"Saya memang tidak tahu jika Shayna sudah bercerai, Mas." Mario menyangkal semua tudingan mantan suaminya Shayna.

"Mario, ayo kita pergi sekarang!" ajak Shayna yang sudah jenuh melihat sikap Azzam.

"Shayna..."

"Aku duluan!" Shayna gegas membuka pintu mobil dan masuk begitu juga dengan Mario.

-

Azzam memilih tak kembali ke showroom mobil karena hatinya sedang kacau balau. Ia masih tidak percaya Shayna dengan cepat berpaling hati. Padahal Azzam sangat tahu jika Shayna begitu mencintainya.

"Kenapa aku jadi memikirkan dia? Bukankah ini yang aku mau? Menceraikannya agar dapat bebas dan dia tak lagi mengusik kesibukanku," gumam Azzam berdiri menatap lurus ke arah jendela kaca dengan pemandangan bangunan pencakar langit.

"Arrgghh..... Shayna, kamu sudah membuatku tidak tenang!" kesal Azzam.

Sementara Shayna baru saja kembali ke butiknya, duduk di kursi kerjanya sembari mengulum senyum. Ia begitu bahagia hari ini, bukan karena jalan bersama Mario yang merupakan mantan kekasihnya tetapi Azzam datang menemuinya dan menunjukkan rasa cemburunya.

"Jika memang masih mencintaiku, kenapa tidak mengaku saja, sih?" gumamnya.

"Dia terlalu egois, andai waktu itu dia mau mengalah dan mengurangi kesibukannya pasti rumah tangga kami baik-baik saja," lanjutnya.

"Aku memang merindukannya!" lirih Shayna seketika senyumannya memudar.

***

Sudah lebih sebulan rumah yang Azzam beli buat Shayna tak ditempati. Entah kenapa hari ini Azzam ingin sekali datang berkunjung. Jujur ia begitu merindukan kenangan di bangunan yang didirikan penuh cinta.

Begitu masuk ke ruang tamu Azzam memperhatikan sofa yang selalu di duduki Shayna sembari memegang laptopnya dan melemparkan senyuman ke arahnya. Hal itu terjadi saat mereka baru 2 minggu menjadi sepasang suami istri.

Azzam melangkah ke ruang makan, terlintas bayangan ketika Shayna duduk di sampingnya lalu menyuapkan mie instan ke mulutnya. Azzam yang mengingatnya menarik ujung bibirnya. "Awal pernikahan begitu manis," gumamnya.

Namun, seketika senyumannya memudar kala mengingat dirinya dan Shayna duduk saling berhadapan tanpa bicara. Keduanya sibuk memainkan ponselnya masing-masing.

"Aku berangkat duluan, ya!" Azzam bangkit dari tempat duduknya menghampiri Shayna dan mengecup pucuk kepalanya.

"Ya, hati-hati!" ucap Shayna tanpa menatap, matanya fokus dengan ponselnya.

Azzam menggelengkan kepalanya melihat bayangan masa lalu dirinya dan mantan istrinya itu di ruang makan. Azzam sungguh menyesal karena tak berhasil mempertahankan rumah tangganya.

"Aku sangat rindu kamu, Shayna!" lirihnya.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***