Xander berjalan memasuki sebuah perusahaan yang cukup terkenal dalam bidang teknologi dan pertahanan. Nama perusahaan tersebut adalah Difesatecno corp. Dan Xander datang bersama dengan Kelly.
"Papa, untuk apa kita kesini?" tanya Kelly sambil memegang ujung jas Xander.
Xander menoleh dan tersenyum. "Untuk mencarikan bodyguard untukmu sayang," balasnya sambil menggenggam tangan Kelly.
Kelly menatap bingung. "Untuk apa?" tanyanya.
Xander berdecak. "Untuk apalagi sayang? Tentu saja untuk menjaga mu tapi papa hanya butuh satu yang lebih handal," ucapnya.
Kelly hanya berjalan dalam diam sambil menatap sekeliling nya dengan penasaran. Perusahaan yang begitu rapi dan tertata.
Mereka pun berjalan menuju satu pintu besar di hadapannya dan ada dua orang yang berjalan di samping pintu tersebut. Xander membuka pintu itu dan masuk ke dalamnya.
Cklek'
Xander dan Kelly masuk ke dalam ruangan tersebut. Terlihat seorang pria yang sibuk dengan laptopnya menoleh kearah Xander.
"Ah, kalian sudah datang," celetuknya sambil menutup laptop tersebut dan bangun dari duduknya.
Pria tersebut menghampiri Xander dan mengulurkan tangannya. "Xander, long time no see. Bagaimana kabarmu?" tanyanya dengan akrab.
Xander membalas uluran tangan tersebut dan menganggukkan kepalanya. "Seperti yang kau lihat. Aku selalu baik William," balasnya.
Pria yang bernama William itu hanya tertawa pelan lalu menatap Kelly yang berada di samping Xander. "Jadi, ini putrimu?" tanyanya dengan penasaran.
Xander menganggukkan kepalanya, ia mengusap kepala Kelly. "Ini putri kesayangan ku, Kelly. Jadi bagaimana?" tanyanya.
William terkekeh, lalu kembali duduk di kursinya. "Duduklah dulu. Aku akan menunjukkan nya padamu," ucapnya.
Xander dan Kelly duduk di hadapan William. "Aku penasaran siapa putrimu karena kau sangat menjaga privasi nya. Teryata lebih cantik dari yang aku duga. Wajar kau meminta penjaga untuknya, kecantikannya sangat membahayakan," celetuk William sambil menatap Kelly sambil tersenyum tipis.
Xander hanya menghela nafas. "Kemarin terlalu lalai menjaganya. Aku hampir kehilangannya lagi," ucapnya sambil menoleh menatap Kelly.
William menganggukkan kepalanya. "Aku paham. Kau bisa lihat beberapa penjaga yang aku rekomendasikan untukmu,"
...∆∆∆...
William memberikan dokumen kepada Xander untuk di baca nya dan Xander menerima dokumen tersebut lalu membaca nya dengan teliti.
"Itu adalah orang yang aku pilih untuk menjaga putrimu. Kalau kau suka aku bisa memanggil mereka langsung kesini," ucap William.
Xander menganggukkan kepalanya lalu fokus membaca dokumen sedangkan Kelly hanya mengintip biodata yang ada di dokumen yang di berikan William.
"Alex Zergantio Balz. Biodata nya menarik. Apa kau bisa memanggilnya kesini?" tanya Xander sambil menunjukan foto yang ada di dokumen, pria dengan rambut pirang dan memiliki mata hijau menenangkan.
William menoleh. "Pilihan yang bagus. Alex merupakan mantan tentara angkatan udara terbaik, dia pensiun karena ia harus menjaga adiknya disini," ucapnya.
Xander mengangguk. "Aku pilih yang ini saja. Terlihat tidak mencolok untuk menjaga Kelly," ucapnya.
William tersenyum tipis. "Aku setuju dengan itu," ucapnya. Lalu ia mengambil telfon di hadapannya untuk menghubungi resepsionis untuk memanggilkan Alex pergi ke ruangannya.
"Panggil Alex untuk keruangan ku sekarang!" perintah William lalu mematikan telfonnya.
William menatap Kelly yang sibuk mencoret-coret kertas di hadapannya. "Apa putrimu punya kekasih?" tanyanya.
Xander memutar bola matanya dengan malas. "Apa itu pertanyaan penting?" tanyanya.
William hanya tertawa kecil. "Ya ya ya. Aku simpulkan jika putrimu tidak ada kekasih," balasnya. "Apa kau lapar Kelly?" tanyanya.
Kelly menatap William lalu menggelengkan kepalanya. "Kelly kenyang paman. Kelly sudah makan dengan papa," ucapnya sambil tersenyum.
William hanya tersenyum. "Aku tau sekarang. kenapa putrimu memiliki sederet orang gila yang ingin mendapatkan nya," celetuknya.
Xander hanya mendengus kesal. "Mungkin begitu," balasnya. "Yang menyelamatkan putriku salah satu putra keluarga Defron," ucapnya.
William menatap tertarik kearah pembicaraan Xander. "Defron? Siapa itu? Ada banyak pria muda dari keluarga bangsawan itu," ucapnya.
"Damian," balas Xander.
Alis Wiliam terangkat. "Damian? Kau bercanda? Pria berdarah dingin itu menyelamatkan putrimu?" tanya nya tidak percaya.
Xander menatap Datar. "Apa wajahku terlihat bercanda?"
...∆∆∆...
Kelly berjalan menyusuri perusahaan yang di datangi papa nya dengan di temani Alex yang resmi menjadi bodyguard pribadinya sedangkan Xander kembali berbincang dengan William di dalam ruangan.
Alex, pria yang di perintahkan mulai sekarang untuk menjaga Kelly hanya diam mengikuti Kelly dari belakang.
"Oh ya. Alex? Berapa umurmu?" tanya Kelly.
Alex mengerutkan keningnya. "Itu privasi ku," balasnya seadanya.
Kelly menggaruk pipinya. "Apa aku tidak boleh menanyakan nya?" tanyanya heran.
"Aku yang tidak mau menjawabnya," balas Alex.
Kelly mengangkat bahunya lalu kembali berjalan melihat kesana kemari. "Apa ada cafe dekat sini?" tanyanya.
Alex menoleh sekilas. "Ada. jaraknya seratus meter dari sini," balasnya.
Kelly tersenyum lalu menarik ujung jas Alex. "Baiklah. Ayo kita kesana," ucapnya dengan semangat.
Alex terkejut namun kembali merubah raut wajahnya dengan datar. "Kau tidak perlu menarikku seperti itu," ucapnya.
Kelly menoleh. "Memangnya kenapa? Papa bilang harus menganggap mu seperti teman ku bukan seperti penjaga ku," ucapnya.
Alex hanya diam saja tidak menjawab perkataan Kelly. Ia hanya bisa menghela nafas. Melihat teryata ia mendapatkan majikan mungil dan cerewet membuat dirinya harus berkali kali menahan kesalnya. Jika ia menyinggung keluarga Savillion, kepalanya akan terpenggal saat itu juga.
"Apa kau tidak bisa berbicara lebih banyak? Aku seperti berbicara dengan robot," celetuk Kelly membuat Alex hanya bisa mendengus kesal dan tidak menjawab pertanyaan Kelly.
Kelly menatap heran. "Apa kau sariawan? Hanya berbicara sedikit dan lebih banyak diam," ucapnya mendapat tatapan datar Alex.
Alex berdecak kesal namun memilih untuk diam saja. Ia malas berdebat dengan perempuan yang cerewet.
"Atau kau sakit gigit?" tanya Kelly sekali lagi benar benar membuat Alex kesal.
Alex memutar bola matanya dengan malas. "Apa kau bisa diam?" tanyanya sambil menatap sinis.
Kelly hanya menunjukkan senyum lebarnya. "Nah begitu. Kau harus banyak berbicara agar tidak terlihat seperti robot yang sedang bicara padaku," ucapnya.
Alex hanya mendengus kesal. Ingatkan ia jika di depannya adalah orang yang harus di jaganya.
"Diamlah Kelly. Kau cerewet sekali,"
...∆∆∆...
...TBC...
Maafkan diriku yang baru lanjut hehehe karena diriku baru selesai ujian
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
yuning
Alex?
2024-07-12
0
Ewie Octaviani
alex bukanya tmn kclnya jg bukan sih kan ada 2 , damian sm alex
2024-06-24
2