BAM TIGA BELAS

Sebenarnya, pergi bersama Rayyan hanya alasan, selebihnya Fasha ingin menanyakan perihal cara meretas ponsel seseorang pada adiknya tersebut.

Walau awalnya dicecar untuk apa menanyakan hal seperti itu. Tapi, beruntung Fasha bisa berkilah sebisanya.

Yah, ... Mungkin meretas ponsel bisa dia gunakan untuk membuka tabir kepalsuan seorang Azahra yang dia yakini memang perempuan ular berkedok wanita alim.

Fasha kembali ke kamar setelah mendapat informasi terkait hal itu. Di sana, Bachrie baru saja selesai teleponan.

Tanpa dijelaskan, sudah jelas siapa yang menelepon jika dilihat dari raut muka setelah dipergoki oleh Fasha.

Fasha tak menanggapi hal itu, Fasha berlanjut ke kamar mandi dan mengambil air wudhu untuk menjalankan ibadah shalat Maghrib tanpa menunggu Bachrie mengimami.

Bachrie hanya menghela napas berat sebelum ia juga ambil air wudhu dan ikut menjalankan ibadahnya seperti hari- hari biasanya hingga selesai.

Namun, sambil membaca Alqur'an, Fasha tak beranjak dari sajadah hingga masuk shalat isya dan langsung mengakhiri harinya dengan memasuki selimut tebalnya kembali.

Tak lama, Bachrie ikut menyusul hingga keduanya tertidur bersama. Dan hari pun berjalan semestinya.

Setelah kemarin berdebat hebat, rencananya Bachrie ingin membujuk Fasha dengan cara lama. Dulu, hanya diajak makan malam atau nonton film, Fasha luluh.

Makanya, usai subuh Bachrie mencoba mengajak Fasha bicara. Bachrie ingin memperbaiki hubungan yang mulai hambar.

"Kita nonton, mau? ... Sudah lama kan kita nggak pergi bareng, Sayang?"

Di depan cermin rias, Fasha mengenakan jilbabnya hingga rapi, lalu beringsut ke arah suaminya berdiri. "Hari ini Acha ada urusan."

"Sama siapa?" sela Bachrie.

"Pengacara Acha."

Bachrie mengernyit keheranan, tak dipungkiri, bulu kuduknya kian meremang. "Untuk apa kamu ketemu pengacara?"

"Gugatan cerai."

Bak petir menyambar terik mentari, Bachrie mendelik penuh. "Yang benar saja kamu, Sayang!"

"Kita sudah tidak cocok lagi," sela Fasha.

Bachrie cekal lengan Fasha, menajamkan tatapannya. "Sudah kubilang, aku tidak akan pernah menceraikan mu!"

"Kalau begitu kembalikan Bachrie ku yang dulu! Bachrie yang hanya milik Acha!" sergah Fasha.

"Bagaimana bisa?" Bachrie kemudian lirih karena itu tidak mungkin. "Azahra dan Azalea juga sudah sah menjadi tanggung jawab ku!"

"Sekarang aku tanya, kapan terakhir kamu transfer uang ke rekening ku? Terakhir, enam bulan lalu sebelum kamu menikah lagi, Mas! Sementara baru sore kemarin, Azahra kamu transfer setengah milyar untuk belanjanya!"

"Tabungan kamu kan sudah banyak, selama ini cuma kamu yang aku transfer. Sudah ku bilang, Azahra juga istri sah ku, sudah masuk sebagai tanggung jawab ku, dia juga butuh pakaian baru seperti mu, apa lagi Azalea yang masih perlu ini dan itu. Apa sesulit itu kamu paham soal hak Azahra dan Azalea, hm?"

"Apa harus setengah milyar?" tanya Fasha. Dia saja tidak pernah ditransfer sebanyak itu semenjak menjadi istri Bachrie.

"Ibu angkat Zahra sakit. Mereka memang butuh uang untuk berobat. Kamu pasti akan melakukan hal yang sama andai menjadi aku, Ning."

"Andai aku jadi kamu." Fasha tertawa samar untuk ke sekian kalinya. "Aku akan ceraikan, istri pertama ku, Mas!"

Bachrie hanya memejamkan mata yang lelah atas permintaan cerai Fasha. Tidak mungkin dia ceraikan Fasha.

Sejatinya Bachrie bahagia memiliki Fasha, asal tahu saja. Dia mencintai wanita cantik ini tulus dari dalam lubuk hatinya.

Tak hanya cantiknya, bahkan hal yang kurang dari Fasha pun tidak pernah Bachrie bahas sama sekali, sebab Bachrie menerima Fasha lengkap dengan kurangnya.

Namun, akhir- akhir ini Bachrie memang mengakui, ia merasa Azahra dihadirkan di dalam kehidupannya untuk melengkapi kekurangan yang ada pada diri Fasha.

Azalea yang tak bisa Fasha miliki, Azahra telah memberikannya. Menyenangkan dalam hal perut dan obrolan seputar ranjang yang tak Fasha bisa, Azahra mampu berikan.

Namun, andai disuruh bercerai dari Fasha, Bachrie takkan pernah rela. Sampai mati pun, Bachrie takkan pernah menalak istrinya.

Siapa yang akan mendamaikan hatinya ketika sedang lelah? Sementara kedamaian Fasha lah yang selalu menjadi obat bagi gundahnya.

Sebab memandangi wanita itu ketika sedang dalam kondisi tertidur, sudah menjadi keasyikan tersendiri baginya selama ini.

Terlebih, siapa yang akan Bachrie pamerkan saat datang ke pesta temannya? Siapa yang dia pamerkan ketika ada undangan makan malam di tempat kerjanya?

Sejauh ini, Fasha tak pernah gagal membuat Bachrie bangga dengan wujud, paras dan background pendidikan serta asal usul yang nyaris bisa dikatakan sempurna.

"Kamu hanya sedang emosi." Bachrie merangkum pipi Fasha yang tak mau menatap matanya.

"Lagi pula apa salahnya menerima Azahra? Anggap Azalea layaknya putrimu sendiri, itu pahala juga untuk mu," lirih Bachrie.

"Sayangnya aku tidak butuh anak dari hasil hubungan yang tidak terpuji!"

"Fasha!"

Kembali, Fasha menerima tamparan keras di pipinya yang kian memerah. Fasha terdiam cukup lama sambil memegangi pipinya.

Kali ini rasa sakitnya sudah berlipat- lipat ganda dari pada yang kemarin. Setidaknya, kemarin Bachrie segera meminta maaf.

"Kamu keterlaluan, Fasha! Bicara seburuk itu untuk bayi yang tidak berdosa. Azalea itu anak ku, dia putra Mas Manaf. Dia amanah yang Mas Manaf titipkan untuk ku. Putri kecil yang belum bisa kamu berikan untuk ku!"

Sakit mendengarnya. Fasha akui, dia sudah keterlaluan karena mengumpat keberadaan Azalea. Makanya dari pada terus menerus membuat dosa, Fasha ingin menyerah.

"Kalau begitu permudah perceraian kita, Mas, jangan dipersulit lagi. Pengacara ku yang akan mengurus gugatannya."

Bachrie mengusap kening yang rasanya sudah mau meledak. "Sayang!"

Fasha tak pedulikan panggilan itu, Fasha tetap keluar dari kamar, berlari menuruni anak tangga dan diekori kaki- kaki suaminya.

Di bawah, Papa King dan Mimi Aisha baru saja tiba di mansion. Kemarin, saat Rayyan memberitahukan kabar kehamilan Fasha, Papa King masih di Singapura bersama Mimi Aisha.

"Masha Allah, Acha!" Fasha menghambur ke pelukan ibunya. Aisha terharu hingga saat putrinya menangis ia pun ikut menangis.

Fasha beralih memeluk ayahnya. King juga menapuk punggungnya pelan, lalu mengusap kepala hingga berakhir di punggung lagi.

Bachrie tertunduk segan. Ia tahu betul jika yang ditumpahkan Fasha bukanlah tangisan haru atau rindu, melainkan tangisan lelah yang sudah cukup parah.

"Selamat untuk kehamilan mu, Acha."

Bachrie tercenung mendengar ucapan selamat dari mulut mertuanya. "Akhirnya setelah sekian lama, kamu hamil juga."

Bachrie masih tak beranjak dari kediamannya saat ini. Sungguh, Bachrie tak paham dengan apa pun yang mertuanya bicarakan.

"Maaf, ya, Nak." Aisya menepuk lengan Bachrie yang sontak buyar dari lamunan.

"Maaf. Mimi sama Papa baru pulang ke sini. Kemarin, Papa King sibuk banget sama kantor cabangnya."

Bukannya menjawab, Bachrie justru terpegun lebih dalam. Barusan saja Fasha meminta perceraian, tapi di sisi lain, ada berita yang seharusnya membuatnya senang.

Dia masih menjadi suami Fasha. Bisa- bisanya, Fasha tidak memberitahukan berita kehamilannya padanya?

"Bachrie!"

Sontak, Bachrie menatap King Miller yang tampak membuka jaketnya. "Kamu undang keluarga mu ke sini. Papa yang akan adakan syukuran kehamilan Acha besok malam."

Terpopuler

Comments

Yus Nita

Yus Nita

andai kam klrga Miller tau, perlakuan Backriepada ach apa yg akan dilakukan papa Miller ada ny y.

2024-12-25

0

Amrih Ledjaringtyas

Amrih Ledjaringtyas

eett dah lama amatt sih kebongkarnya..cerre sudah napa...bego amat sih acha..biar bacrie tau rasa

2025-01-20

0

Yuyu sri Rahayu

Yuyu sri Rahayu

kasihan acha begitu nyesek rasanya jadi kamu /Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob/

2025-01-30

0

lihat semua
Episodes
1 AYAK SATU
2 AYAK DUA
3 AYAK TIGA
4 AYAK EMPAT
5 BAYM LIMA
6 BAYM ENAM
7 BAYM TUJUH
8 BAYM DELAPAN
9 BAYM SEMBILAN
10 BAYM SEPULUH
11 BAYM SEBELAS
12 BAM DUA BELAS
13 BAM TIGA BELAS
14 BAM EMPAT BELAS
15 KATA PASHA
16 BAM LIMA BELAS
17 BAM ENAM BELAS
18 BAM TUJUH BELAS
19 BAM DELAPAN BELAS
20 BAM SEMBILAN BELAS
21 BAM DUA PULUH
22 BAM DUA SATU
23 BAM DUA DUA
24 BAM DUA TIGA
25 BAM DUA EMPAT
26 BAM DUA LIMA
27 BAM DUA ENAM
28 BAM DUA TUJUH
29 BAM DUA DELAPAN
30 BAM DUA SEMBILAN
31 BAM TIGA PULUH
32 BAM TIGA SATU
33 BAM TIGA DUA
34 BAM TIGA TIGA
35 BAM TIGA EMPAT
36 BAM TIGA LIMA
37 BAM TIGA ENAM
38 BAM TIGA TUJUH
39 BAM TIGA DELAPAN
40 BAM TIGA SEMBILAN
41 BAM EMPAT PULUH
42 BAM EMPAT SATU
43 BAM EMPAT DUA
44 BAM EMPAT TIGA
45 BAM EMPAT EMPAT
46 BAM EMPAT LIMA
47 BAM EMPAT ENAM
48 BAM EMPAT TUJUH
49 BAM EMPAT DELAPAN
50 BAM EMPAT SEMBILAN
51 BAM LIMA PULUH
52 BAM LIMA SATU
53 BAM LIMA DUA
54 BONUS CHAPTER 1
55 BONUS CHAPTER 2
56 BONUS CHAPTER 3
57 BONUS CHAPTER 4
58 BONUS CHAPTER 5
59 BONUS CHAPTER 6
60 BONUS CHAPTER 7
61 BONUS CHAPTER 8
62 BONUS CHAPTER 9
63 BONUS CHAPTER 10
64 BONUS CHAPTER 11
65 BONUS CHAPTER 12
66 BONUS CHAPTER 13
67 BONUS CHAPTER 14
68 BONUS CHAPTER 15
69 BONUS CHAPTER 16
70 BONUS CHAPTER 17
71 BONUS CHAPTER 18
72 BONUS CHAPTER 19
73 BONUS CHAPTER 20
74 BONUS CHAPTER 21
75 BONUS CHAPTER 22
76 BAB TUJUH ENAM
77 BAB TUJUH TUJUH
78 BAB TUJUH DELAPAN
79 BAB TUJUH SEMBILAN
80 BAB DELAPAN PULUH
81 BAB DELAPAN SATU
82 BAB DELAPAN DUA
83 BAB DELAPAN TIGA
84 BAB DELAPAN EMPAT
85 BAB DELAPAN LIMA
86 BAB TAMBAHAN
87 BAB TAMBAHAN
88 BAB TAMBAHAN
89 BAB TAMBAHAN
90 BAB TAMBAHAN
91 BAB TAMBAHAN
92 BAB TAMBAHAN
93 BAB TAMBAHAN
94 BAB TAMBAHAN
95 BAB TAMBAHAN
96 BAB TAMBAHAN
97 BAB TAMBAHAN
98 BAB TAMBAHAN
99 BAB TAMBAHAN
100 BAB TAMBAHAN
101 BAB TAMBAHAN
102 BAB TAMBAHAN
103 BAB TAMBAHAN
104 BAB Tambahan
105 BAB TAMBAHAN LAGI
106 BAB TAMBAHAN LAGI
107 MOHON ATENSINYA
108 ATHALLA PUTRA GANTARA
Episodes

Updated 108 Episodes

1
AYAK SATU
2
AYAK DUA
3
AYAK TIGA
4
AYAK EMPAT
5
BAYM LIMA
6
BAYM ENAM
7
BAYM TUJUH
8
BAYM DELAPAN
9
BAYM SEMBILAN
10
BAYM SEPULUH
11
BAYM SEBELAS
12
BAM DUA BELAS
13
BAM TIGA BELAS
14
BAM EMPAT BELAS
15
KATA PASHA
16
BAM LIMA BELAS
17
BAM ENAM BELAS
18
BAM TUJUH BELAS
19
BAM DELAPAN BELAS
20
BAM SEMBILAN BELAS
21
BAM DUA PULUH
22
BAM DUA SATU
23
BAM DUA DUA
24
BAM DUA TIGA
25
BAM DUA EMPAT
26
BAM DUA LIMA
27
BAM DUA ENAM
28
BAM DUA TUJUH
29
BAM DUA DELAPAN
30
BAM DUA SEMBILAN
31
BAM TIGA PULUH
32
BAM TIGA SATU
33
BAM TIGA DUA
34
BAM TIGA TIGA
35
BAM TIGA EMPAT
36
BAM TIGA LIMA
37
BAM TIGA ENAM
38
BAM TIGA TUJUH
39
BAM TIGA DELAPAN
40
BAM TIGA SEMBILAN
41
BAM EMPAT PULUH
42
BAM EMPAT SATU
43
BAM EMPAT DUA
44
BAM EMPAT TIGA
45
BAM EMPAT EMPAT
46
BAM EMPAT LIMA
47
BAM EMPAT ENAM
48
BAM EMPAT TUJUH
49
BAM EMPAT DELAPAN
50
BAM EMPAT SEMBILAN
51
BAM LIMA PULUH
52
BAM LIMA SATU
53
BAM LIMA DUA
54
BONUS CHAPTER 1
55
BONUS CHAPTER 2
56
BONUS CHAPTER 3
57
BONUS CHAPTER 4
58
BONUS CHAPTER 5
59
BONUS CHAPTER 6
60
BONUS CHAPTER 7
61
BONUS CHAPTER 8
62
BONUS CHAPTER 9
63
BONUS CHAPTER 10
64
BONUS CHAPTER 11
65
BONUS CHAPTER 12
66
BONUS CHAPTER 13
67
BONUS CHAPTER 14
68
BONUS CHAPTER 15
69
BONUS CHAPTER 16
70
BONUS CHAPTER 17
71
BONUS CHAPTER 18
72
BONUS CHAPTER 19
73
BONUS CHAPTER 20
74
BONUS CHAPTER 21
75
BONUS CHAPTER 22
76
BAB TUJUH ENAM
77
BAB TUJUH TUJUH
78
BAB TUJUH DELAPAN
79
BAB TUJUH SEMBILAN
80
BAB DELAPAN PULUH
81
BAB DELAPAN SATU
82
BAB DELAPAN DUA
83
BAB DELAPAN TIGA
84
BAB DELAPAN EMPAT
85
BAB DELAPAN LIMA
86
BAB TAMBAHAN
87
BAB TAMBAHAN
88
BAB TAMBAHAN
89
BAB TAMBAHAN
90
BAB TAMBAHAN
91
BAB TAMBAHAN
92
BAB TAMBAHAN
93
BAB TAMBAHAN
94
BAB TAMBAHAN
95
BAB TAMBAHAN
96
BAB TAMBAHAN
97
BAB TAMBAHAN
98
BAB TAMBAHAN
99
BAB TAMBAHAN
100
BAB TAMBAHAN
101
BAB TAMBAHAN
102
BAB TAMBAHAN
103
BAB TAMBAHAN
104
BAB Tambahan
105
BAB TAMBAHAN LAGI
106
BAB TAMBAHAN LAGI
107
MOHON ATENSINYA
108
ATHALLA PUTRA GANTARA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!