BAYM SEMBILAN

Fasha menguatkan diri, sejatinya meski sudah cukup sakit, Fasha masih berharap jika Bachrie kembali seperti semula. Bachrie yang sayang padanya, Bachrie yang dia cintai selama kurang- lebih sepuluh tahun terakhir.

Pagi ini, Fasha keluar kamarnya. Kamar di lantai atas yang sudah menjadi miliknya seorang, semalam dia tidur dengan nyenyak bersama Bachrie meski sempat beberapa kali suaminya keluar saat Azahra bilang Azalea rewel.

Yah, Azalea memang terbilang bayi yang sangat rewel, bahkan anak itu menangis di pagi hari yang tenang begini. Ah, meski anak itu datang membawa petaka bagi rumah tangganya bersama Bachrie, Fasha tak bisa terus membiarkan bayi dua bulan itu tantrum.

Makanya, dari anak tangga, Fasha menuju kamar utama yang ternyata sudah diisi dengan tempat tidur Azalea. Ini lucu sekali, setelah kemarin dia menghibahkan kamar tersebut, Azahra langsung memungutnya.

Namun, bukan itu masalahnya. Fasha datang ke kamar ini hanya untuk memeriksa Azalea yang menangis tak kunjung usai.

Fasha sudah punya tiga keponakan lucu dari Rayyan adik bungsunya. Tentu saja dia tahu cara menenangkan bayi mungil.

Fasha ambil Azalea, menimangnya, lalu membawanya keluar. Dia cari ibunya yang ternyata benar dugaannya, wanita itu sedang ada di dapur untuk memasak.

Entahlah, Fasha juga bingung, kenapa Azahra sampai tidak mendengar tangisan Azalea yang bisa dikatakan berisik. "Zahra, lihat, Azalea menangis terus!"

Segera, wanita berhijab coklat itu menoleh, kemudian berlari meraih Azalea dengan muka cemas, sebelum akhirnya menyeletuk-kan sebuah kalimat yang menyulut persepsi liar.

"Memangnya Kak Fasha apain Azalea?"

"Loh, kok Fasha apain?!"

Fasha tentu melotot, dia menolong Azalea, bahkan sengaja memberikan Azalea kepada Azahra agar diberikan susu atau apa pun yang bisa membuat bayi itu tenang.

Namun, lihatlah bagaimana Azahra menuduh dirinya dengan kalimat konyol. Bachrie turun dari anak tangga setelah rapi dengan pakaian kerjanya.

Segera, Lelaki itu meraih Azalea sambil melirik Azahra yang juga menangis seketika dia datang. "Di paha Azalea merah, seperti bekas dicubit, Mas. Pantas Azalea menangis sampai tidak bisa berhenti," adunya.

Fasha mendelik, lalu menatap paha Azalea yang memang merah menyala seperti bekas cubitan yang cukup keras. Ini, seperti sebuah ranjau untuknya, di mana Fasha datang demi menolong Azalea tapi justru terjebak sebagai tersangkanya.

Tak hanya Bachrie yang terlihat kesal, petaka Fasha baru dimulai saat mertuanya datang dan meraih Azalea dengan raut posesif.

"Fasha!" Fatima berteriak. "Kamu apakan anak bayi tidak berdosa ini, hah?!"

Fasha menatap Bachrie yang seolah menudingnya. Baiklah, Azahra boleh memfitnah dirinya, tapi Bachrie, seharusnya lelaki itu tidak pernah menatapnya dengan cara rendah seperti itu.

"Kalau Azahra menuduh ku, aku masih maklum, Mas. Tapi kalau sampai kamu ikut- ikutan tuduh aku, berarti kamu sama busuknya dengan wanita ular ini!"

Tamparan keras mendarat di pipi Fasha yang langsung memerah. "Jadi kamu bilang Ummi juga wanita ular, begitu?"

Pertama kalinya, Fasha menerima sebuah kekerasan di fisiknya. Sakit, dan itu tidak lebih sakit daripada hatinya yang remuk menjadi serpihan bubuk.

Sontak, Fasha menitihkan air mata dan disaat itu pula, Bachrie terjaga akan kekhilafan yang dilakukannya pagi ini. "M-maaf, Sayang..."

Fasha tak menjawab, wanita itu sudah mati hatinya, telah wafat harapannya, begitu rusak ketulusannya, dan amat sangat tercemar rasa cintanya, kini.

Fasha memang belum hamil, tapi tidak perlu juga Bachrie menuduhnya menyakiti Azalea yang bahkan tidak dia benci sama sekali.

Fasha berjalan pelan sekali menuju anak tangga, menaikinya dengan langkah yang juga sangat pelan. "Mas minta maaf."

Sepanjang jalan, Bachrie hanya menyuarakan kata maaf, maaf dan maaf. Fasha menuju kamar, berlanjut ke sebuah ruangan di mana koper besar dia tarik dan Bachrie menepis.

"Jangan pergi," larangnya seraya memeluk wanita yang tak bicara sepatah pun kata.

Bachrie menyesal. "Mas minta maaf. Kamu tahu, Azalea dan Ummi kelemahan ku. Jadi tolong jangan sakiti mereka hanya karena kamu tak suka dengan Zahra."

Fasha menjawab lirih. "Apa yang membuat mu percaya kalau Zahra terlalu baik dan aku jahat, Mas?"

Bachrie melerai pelukan, kemudian menatap Fasha penuh sesal.

"Apa yang membuat ku terlihat seperti monster di mata kalian hm?"

Bachrie menunduk lebih dalam.

"Apa karena aku dilahirkan menjadi seorang Nona muda? Atau karena, King Miller ayahku yang sangat arogan?"

Bachrie tercenung tak mampu menjawab semua pertanyaan itu. Karena sungguh, dia juga sempat berpikir, Fasha yang lebih berkemungkinan memiliki watak arogan dan picik dari pada Azahra yang bahkan dilahirkan miskin dan merasa rendah diri.

Namun, Bachrie lupa jika dia juga sangat amat menyayangi Fasha. Maka seburuk apa pun wanita itu, bukankah seharusnya Bachrie tidak menamparnya? "Mas minta maaf."

"Apa waktu hampir sepuluh tahun kita hanya akan berakhir menjadi orang asing, Mas? Apa waktu yang selama itu tidak cukup untuk bisa menyelami watak aku, Mas?"

"Maafkan, Mas." Bachrie menunduk. Hancur, semua masalah rumah tangga ini terjadi setelah kepergian kakaknya yang menitipkan Azahra dan Azalea. "Maaf," sesalnya.

"Sudah kubilang, aku ke sini untuk mu. Aku ke sini mengukuhkan langkah ku untuk mu. Aku bahkan membodohi King Miller, lelaki tulus yang rela masuk neraka demi aku, hanya untuk lelaki yang ingin meraih surga dengan cara menyakiti aku!!" Fasha berteriak.

"Aku khilaf, tadi."

"Kalau hanya hati yang sakit, Acha siap menanggung semuanya, Acha sudah terlanjur sangat bodoh karena terlalu sayang padamu, Mas, tapi kalau sudah fisik yang kamu sakiti, Acha tidak yakin akan bertahan."

"Mas minta maaf." Bachrie peluk wanita itu seraya menangis. "Ini yang terakhir, Mas melakukannya. Menyakiti mu, Mas juga ikut sakit, asal tahu saja."

...][∆°°°°^°°∆°°^°°°°∆][...

Yah, hari ini sempurna. Semua berlalu, seolah- olah detik dan waktu telah menjadi abu, bumi berporos, bergulir dengan masa depan yang tertarik ke masa lalu.

Bachrie dan penyesalannya, kini terbangun dari tidurnya. Pagi kemarin, Bachrie mendadak cuti satu hari demi menenangkan Fasha yang dia tampar atas nama khilaf.

Berharap, Fasha tak pergi darinya, dia peluk wanita itu seharian kemarin hingga tertidur, semalaman pun Bachrie tak membiarkan Fasha beranjak dari tubuhnya.

Namun, lihatlah, ketakutannya pagi ini pun terjadi pada akhirnya. "Acha," sebutnya seraya terlonjak dari selimutnya.

"Sayang, ... Cha!"

Bachrie berlari ke kamar mandi kamar tersebut, lalu berlari keluar setelah tak mendapati istri pertamanya. Bachrie menuruni anak tangga, menyisir seluruh sudut rumah sambil memanggil nama Acha.

Takut, dia takut Fasha pergi karena dia yakin Fasha sudah cukup memiliki alasan untuk tidak lagi bertahan di sisinya. "Sayang!"

Di luar, hanya ada Azahra, Azalea, dan Ummi saja, bahkan Abah pun tiada. "Ummi, Acha ke mana?"

"Ummi belum lihat." Wanita itu melongo karena memang belum sekalipun melihat kelebatan raga Fasha.

Azahra yang menimpali. "Zahra lihat, Kak Fasha keluar pagi- pagi sekali, tapi saat Zahra tegur, dia bentak Zahra, Mas."

Bachrie mengusap wajahnya, menyugar rambut hingga tengkuk. Sebelum, dia kembali menaiki anak tangga.

"Kamu mau ke mana?"

"Susul Acha!"

Terpopuler

Comments

Che Uji

Che Uji

dulu , sanggup tak ikut balik Indonesia kerana nak sangat Jaga si uler betina Dalam pantang .. rasakan kau bachrie /Casual/

2025-03-10

0

Che Uji

Che Uji

hurrrmmm ... Di dapur Sana , si azahra Dan mertuamu sudah berasa menang , Acha ... Ayo pulang ke pangkuan king /Smile/

2025-03-10

0

Yus Nita

Yus Nita

dasar elakor, pasti senang lht Pasha di aniaya, di depan mata ny.
itu udah triknpelakor, utk merampas hak yh sah

2024-12-25

0

lihat semua
Episodes
1 AYAK SATU
2 AYAK DUA
3 AYAK TIGA
4 AYAK EMPAT
5 BAYM LIMA
6 BAYM ENAM
7 BAYM TUJUH
8 BAYM DELAPAN
9 BAYM SEMBILAN
10 BAYM SEPULUH
11 BAYM SEBELAS
12 BAM DUA BELAS
13 BAM TIGA BELAS
14 BAM EMPAT BELAS
15 KATA PASHA
16 BAM LIMA BELAS
17 BAM ENAM BELAS
18 BAM TUJUH BELAS
19 BAM DELAPAN BELAS
20 BAM SEMBILAN BELAS
21 BAM DUA PULUH
22 BAM DUA SATU
23 BAM DUA DUA
24 BAM DUA TIGA
25 BAM DUA EMPAT
26 BAM DUA LIMA
27 BAM DUA ENAM
28 BAM DUA TUJUH
29 BAM DUA DELAPAN
30 BAM DUA SEMBILAN
31 BAM TIGA PULUH
32 BAM TIGA SATU
33 BAM TIGA DUA
34 BAM TIGA TIGA
35 BAM TIGA EMPAT
36 BAM TIGA LIMA
37 BAM TIGA ENAM
38 BAM TIGA TUJUH
39 BAM TIGA DELAPAN
40 BAM TIGA SEMBILAN
41 BAM EMPAT PULUH
42 BAM EMPAT SATU
43 BAM EMPAT DUA
44 BAM EMPAT TIGA
45 BAM EMPAT EMPAT
46 BAM EMPAT LIMA
47 BAM EMPAT ENAM
48 BAM EMPAT TUJUH
49 BAM EMPAT DELAPAN
50 BAM EMPAT SEMBILAN
51 BAM LIMA PULUH
52 BAM LIMA SATU
53 BAM LIMA DUA
54 BONUS CHAPTER 1
55 BONUS CHAPTER 2
56 BONUS CHAPTER 3
57 BONUS CHAPTER 4
58 BONUS CHAPTER 5
59 BONUS CHAPTER 6
60 BONUS CHAPTER 7
61 BONUS CHAPTER 8
62 BONUS CHAPTER 9
63 BONUS CHAPTER 10
64 BONUS CHAPTER 11
65 BONUS CHAPTER 12
66 BONUS CHAPTER 13
67 BONUS CHAPTER 14
68 BONUS CHAPTER 15
69 BONUS CHAPTER 16
70 BONUS CHAPTER 17
71 BONUS CHAPTER 18
72 BONUS CHAPTER 19
73 BONUS CHAPTER 20
74 BONUS CHAPTER 21
75 BONUS CHAPTER 22
76 BAB TUJUH ENAM
77 BAB TUJUH TUJUH
78 BAB TUJUH DELAPAN
79 BAB TUJUH SEMBILAN
80 BAB DELAPAN PULUH
81 BAB DELAPAN SATU
82 BAB DELAPAN DUA
83 BAB DELAPAN TIGA
84 BAB DELAPAN EMPAT
85 BAB DELAPAN LIMA
86 BAB TAMBAHAN
87 BAB TAMBAHAN
88 BAB TAMBAHAN
89 BAB TAMBAHAN
90 BAB TAMBAHAN
91 BAB TAMBAHAN
92 BAB TAMBAHAN
93 BAB TAMBAHAN
94 BAB TAMBAHAN
95 BAB TAMBAHAN
96 BAB TAMBAHAN
97 BAB TAMBAHAN
98 BAB TAMBAHAN
99 BAB TAMBAHAN
100 BAB TAMBAHAN
101 BAB TAMBAHAN
102 BAB TAMBAHAN
103 BAB TAMBAHAN
104 BAB Tambahan
105 BAB TAMBAHAN LAGI
106 BAB TAMBAHAN LAGI
107 MOHON ATENSINYA
108 ATHALLA PUTRA GANTARA
Episodes

Updated 108 Episodes

1
AYAK SATU
2
AYAK DUA
3
AYAK TIGA
4
AYAK EMPAT
5
BAYM LIMA
6
BAYM ENAM
7
BAYM TUJUH
8
BAYM DELAPAN
9
BAYM SEMBILAN
10
BAYM SEPULUH
11
BAYM SEBELAS
12
BAM DUA BELAS
13
BAM TIGA BELAS
14
BAM EMPAT BELAS
15
KATA PASHA
16
BAM LIMA BELAS
17
BAM ENAM BELAS
18
BAM TUJUH BELAS
19
BAM DELAPAN BELAS
20
BAM SEMBILAN BELAS
21
BAM DUA PULUH
22
BAM DUA SATU
23
BAM DUA DUA
24
BAM DUA TIGA
25
BAM DUA EMPAT
26
BAM DUA LIMA
27
BAM DUA ENAM
28
BAM DUA TUJUH
29
BAM DUA DELAPAN
30
BAM DUA SEMBILAN
31
BAM TIGA PULUH
32
BAM TIGA SATU
33
BAM TIGA DUA
34
BAM TIGA TIGA
35
BAM TIGA EMPAT
36
BAM TIGA LIMA
37
BAM TIGA ENAM
38
BAM TIGA TUJUH
39
BAM TIGA DELAPAN
40
BAM TIGA SEMBILAN
41
BAM EMPAT PULUH
42
BAM EMPAT SATU
43
BAM EMPAT DUA
44
BAM EMPAT TIGA
45
BAM EMPAT EMPAT
46
BAM EMPAT LIMA
47
BAM EMPAT ENAM
48
BAM EMPAT TUJUH
49
BAM EMPAT DELAPAN
50
BAM EMPAT SEMBILAN
51
BAM LIMA PULUH
52
BAM LIMA SATU
53
BAM LIMA DUA
54
BONUS CHAPTER 1
55
BONUS CHAPTER 2
56
BONUS CHAPTER 3
57
BONUS CHAPTER 4
58
BONUS CHAPTER 5
59
BONUS CHAPTER 6
60
BONUS CHAPTER 7
61
BONUS CHAPTER 8
62
BONUS CHAPTER 9
63
BONUS CHAPTER 10
64
BONUS CHAPTER 11
65
BONUS CHAPTER 12
66
BONUS CHAPTER 13
67
BONUS CHAPTER 14
68
BONUS CHAPTER 15
69
BONUS CHAPTER 16
70
BONUS CHAPTER 17
71
BONUS CHAPTER 18
72
BONUS CHAPTER 19
73
BONUS CHAPTER 20
74
BONUS CHAPTER 21
75
BONUS CHAPTER 22
76
BAB TUJUH ENAM
77
BAB TUJUH TUJUH
78
BAB TUJUH DELAPAN
79
BAB TUJUH SEMBILAN
80
BAB DELAPAN PULUH
81
BAB DELAPAN SATU
82
BAB DELAPAN DUA
83
BAB DELAPAN TIGA
84
BAB DELAPAN EMPAT
85
BAB DELAPAN LIMA
86
BAB TAMBAHAN
87
BAB TAMBAHAN
88
BAB TAMBAHAN
89
BAB TAMBAHAN
90
BAB TAMBAHAN
91
BAB TAMBAHAN
92
BAB TAMBAHAN
93
BAB TAMBAHAN
94
BAB TAMBAHAN
95
BAB TAMBAHAN
96
BAB TAMBAHAN
97
BAB TAMBAHAN
98
BAB TAMBAHAN
99
BAB TAMBAHAN
100
BAB TAMBAHAN
101
BAB TAMBAHAN
102
BAB TAMBAHAN
103
BAB TAMBAHAN
104
BAB Tambahan
105
BAB TAMBAHAN LAGI
106
BAB TAMBAHAN LAGI
107
MOHON ATENSINYA
108
ATHALLA PUTRA GANTARA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!