BAYM ENAM

Sudah satu bulan, bahkan berlanjut hingga hampir dua bulan, Bachrie masih menunda untuk menyusul Fasha. Yang jelas, pekerjaan menumpuk, Azalea rewel, dan Azahra tak bisa ditinggal begitu saja di rumah.

Rencananya, Bachrie menunggu waktu libur yang sedikit lebih banyak. Bulan ini, Bachrie sampai sengaja tidak mengambil satu hari pun libur supaya bisa dirapel untuk menjemput Fasha di Indonesia.

Siang tadi Fasha izin pamit ke salon karena memang sudah bosan terus di Rumah tanpa siapa pun. Rayyan sudah disibukan kembali dengan kuliah S2, Syahrul pun sibuk, apa lagi Nabeel yang sudah menjadi komisaris.

Minggu pertama Fasha di Indonesia, tiga saudaranya sempat kumpul di rumah meluangkan waktu bersenda gurau hingga sedikitnya Fasha mampu melupakan rasa kekhawatirannya terhadap Bachrie.

Namun, di minggu kedua, semua saudaranya sibuk dengan masing- masing keseharian yang bisa dibilang sangat padat. Mimi Aisha juga harus berkunjung ke Semarang bersama cucu kembarnya.

Papa King masih memimpin perusahaan besar yang, ah, Papa King memang jarang di rumah jika sudah mulai waktu kerja. Dan kini, tinggallah Fasha merana sendiri.

Sepi, sunyi, rindu, kosong, semuanya merayapi aliran darahnya. Beruntung, siang ini Bachrie mengizinkannya keluar.

Asalkan, dengan catatan bahwa Fasha pergi ditemani seseorang wanita. Dan, Fasha menurut untuk mengajak sahabat kecil sekaligus iparnya, Maureen Gazza yaitu istri saudara kembar Fasha; Syahrul.

Keduanya baru selesai creambath, berlanjut berjalan- jalan di gedung milik Millers corpora yang dipimpin ayah Fasha.

"Tumben, Bachrie nggak nelepon melulu, biasanya, dia sibuk banget nelepon kamu terus kalo kita lagi pergi." Maureen meledek, dan kenyatannya sedari tadi tak ada satu pun telepon masuk dari Bachrie.

Fasha juga heran, chat yang dia kirim sedari siang belum ada balasan. "Dia sibuk sama kerjaan," kilahnya pada akhirnya.

"Bagus deh. Aku jadi ada waktu buat mesra mesra-an sama kamu lagi!" Maureen dan Fasha teman sedari kecil, susah, senang, mereka tahu sama tahu, tapi, untuk urusan rumah tangga, Fasha tidak seterbuka itu.

Maureen menggandeng Fasha yang juga menggandengnya. "Kita pulang ya, aku harus shalat Maghrib di rumah."

"Okay!" Maureen setuju, dua wanita berhijab merah muda cantik itu beranjak menuju parkiran mobil untuk segera berlalu bersama kendaraan yang juga merah muda.

Jalanan mulai gelap, awan di atas mulai membentuk gimbal. Tak lama, kota pun diguyur hujan yang cukup deras.

Maureen yang menyetir, jam menunjukkan pukul lima sore, jalanan semakin licin saja, Maureen tak boleh mengebut, makanya dia perlu mencari masjid untuk shalat.

Namun, di hujan deras begini, yang mereka pikirkan hanya ingin cepat- cepat sampai ke rumah. Makanya Maureen sedikit melaju lebih kencang dari biasanya.

"Hey, Buk!!" BRAK!!! Lihat, bukannya cepat sampai, di perempatan jalan mobil Maureen menabrak tiang lampu jalanan.

"Ah, dasar emak- emak!" Maureen merutuk.

Barusan saja ada motor ibu- ibu yang dengan percaya dirinya menyebrang tanpa peduli dengan mobil Maureen yang akhirnya memilih membanting stir dan berakhir menabrak tiang.

Fasha pun menatap ke depan sambil celingukan setelah sempat shock oleh benturan kabin depan mobil di keningnya akibat tekanan rem yang Maureen buat.

Beruntung ini Indonesia. Warga segera mendatangi dan berbondong bondong memberikan kepedulian pada dua wanita cantik tersebut.

Fasha dan Maureen terpaksa keluar karena kap depan mobilnya ringsek. "Ini sih harus ke bengkel, Cha!" katanya.

Fasha berlari memayungi Maureen yang sempat kebasahan derasnya hujan. Maureen bertanya pada seseorang, lalu diarahkan ke sebuah ruko yang cukup ramai.

Sebuah bengkel yang kata orang akan tutup sebentar lagi. Maka sebelum jam enam teng, Maureen dan Fasha diharuskan mendatangi tempat tersebut.

Tak pikir lagi, Maureen dan Fasha berjalan dengan berpayung. Walau tetap basah karena tak seberapa lebar payung yang dibawanya.

Bahkan, untuk sesekali abaya mereka diterpa angin berair dari cipratan ban mobil yang melaju cepat di jalanan. Sial sekali, tapi Fasha berharap, bengkelnya tidak tutup dulu.

Namun, benar ketakutannya, rolling door bengkel yang masih ramai itu sudah akan ditarik oleh seseorang. "Hey, tunggu, Bang!"

Fasha sampai melepas payung agar bisa berlari lebih kencang. Lalu ketika tiba di tempat tersebut, dirinya disambut oleh sepasang mata, setangkup bibir, sesosok tubuh bidang yang cukup dia kenal.

"Awh!" Pria itu menjatuhkan alat dongkrak yang mengenai kakinya. Agaknya, pria itu tak percaya pada yang dilihatnya sore ini.

"Mmh, N-non, Acha." Yah, Fasha mengenal lelaki tampan itu. Dia, Gantara, anak dari mantan sopir keluarga Fasha.

"Ehm!" Gantara terlihat berdehem sambil menggaruk tengkuk. "Nona."

"Bang Tara di sini?" Fasha segera bertanya setelah memastikan jika di hadapannya itu benar pria bernama Gantara.

"Hmm." Sedari dulu, Gantara irit bicara, dan Fasha tahu perangai tenang lelaki itu sedari masih sangat kecil. "Nona kenapa?"

Fasha menunjuk mobil Maureen yang masih teronggok di tepi jalan. "Mobil Acha di ujung jalan sana, barusan kami nabrak tiang, terus kata orang lewat, di sini ada bengkel bagus, makanya Acha ke sini."

"Oh." Gantara membuka kemejanya, dia lalu mendekati Fasha dan Maureen yang sempat beristighfar karena dada bidangnya.

"Kalau begitu tunggu sebentar." Gantara berlari menerjang tirai hujan. Di susul beberapa orang yang sebelumnya telah diteriaki Gantara untuk ikut dengannya.

Fasha dan Maureen melongo, mereka baru tahu kalau ternyata Bang Gantara bekerja di bengkel yang cukup ramai.

Tak berapa lama, teman teman Gantara lainnya menyuruh Fasha dan Maureen masuk ke bengkel besar tersebut.

Diberikan duduk dengan baik, bahkan sofa empuk yang agaknya dikeluarkan secara khusus hanya untuk mereka. "Silahkan."

"Terima kasih." Fasha menyengir, sambil sesekali melirik jam tangannya. Sudah adzan Maghrib, tapi untungnya bertemu Gantara, setidaknya dia mungkin bisa tanya musholla.

"Dari kapan kenal, Bang Tara, Neng?" Pria dengan banyak noda hitam di tangannya itu menegur sambil meraih lap basah.

Fasha dan Maureen kikuk, kenapa tiba tiba mereka sok kenal sok dekat. "Kenal lama sama Bang Boss?!"

Belum selesai pria itu menyelidiki, seseorang melempar pekerjaan padanya. Namun, itu bukan lelaki terakhir yang ingin tahu kenapa dua wanita tersebut bisa mengenal Gantara.

"Mmh, memang, Bang Tara lama di sini?"

Maureen yang penasaran menanyakan balik pada pria paling muda tersebut. Namanya Izzul, diketahui dari papan nama di dadanya.

"Ya, ... Lama, Neng. Bang Tara mah, dari jaman penjajahan sudah di sini kayaknya."

"Serius, Mas," sergah Maureen. "Maksudnya, dari kapan Bang Tara kerja di sini?"

"Kurang tahu saya. Saya sendiri diajakin gabung sama dia," jawabnya, lantas lekas berlari menyambut kedatangan mobil merah muda milik Maureen yang diderek untuk masuk ke dalam bengkel berlogo FSH.

Segera, Gantara mendatangi sofa di mana Fasha dan Maureen duduk. "Gimana, Bang? Parah kan?" Maureen mencecar karena mobil tersebut masih sangat baru.

"Kalo kerusakannya begini, sudah pasti harus ditinggal. Jadi, sambil menunggu mobilnya jadi, saya antar saja kalian ke rumah."

Terpopuler

Comments

Yuyu sri Rahayu

Yuyu sri Rahayu

fasha ketemu lagi dengan gantara pria yg sempat dia cintai saat sebelum menikah semoga fasha bisa ngerasakan cinta lagi padanya dari pada selalu sakit dlm rumah tangganya

2025-01-30

0

Heny

Heny

Pasya carilah kebahagiaanmu jng terlalu bucin sm suami

2025-01-25

0

Nazwaputri Salmani

Nazwaputri Salmani

semoga fasha cepat sadar dari cinta buta nya

2025-01-20

0

lihat semua
Episodes
1 AYAK SATU
2 AYAK DUA
3 AYAK TIGA
4 AYAK EMPAT
5 BAYM LIMA
6 BAYM ENAM
7 BAYM TUJUH
8 BAYM DELAPAN
9 BAYM SEMBILAN
10 BAYM SEPULUH
11 BAYM SEBELAS
12 BAM DUA BELAS
13 BAM TIGA BELAS
14 BAM EMPAT BELAS
15 KATA PASHA
16 BAM LIMA BELAS
17 BAM ENAM BELAS
18 BAM TUJUH BELAS
19 BAM DELAPAN BELAS
20 BAM SEMBILAN BELAS
21 BAM DUA PULUH
22 BAM DUA SATU
23 BAM DUA DUA
24 BAM DUA TIGA
25 BAM DUA EMPAT
26 BAM DUA LIMA
27 BAM DUA ENAM
28 BAM DUA TUJUH
29 BAM DUA DELAPAN
30 BAM DUA SEMBILAN
31 BAM TIGA PULUH
32 BAM TIGA SATU
33 BAM TIGA DUA
34 BAM TIGA TIGA
35 BAM TIGA EMPAT
36 BAM TIGA LIMA
37 BAM TIGA ENAM
38 BAM TIGA TUJUH
39 BAM TIGA DELAPAN
40 BAM TIGA SEMBILAN
41 BAM EMPAT PULUH
42 BAM EMPAT SATU
43 BAM EMPAT DUA
44 BAM EMPAT TIGA
45 BAM EMPAT EMPAT
46 BAM EMPAT LIMA
47 BAM EMPAT ENAM
48 BAM EMPAT TUJUH
49 BAM EMPAT DELAPAN
50 BAM EMPAT SEMBILAN
51 BAM LIMA PULUH
52 BAM LIMA SATU
53 BAM LIMA DUA
54 BONUS CHAPTER 1
55 BONUS CHAPTER 2
56 BONUS CHAPTER 3
57 BONUS CHAPTER 4
58 BONUS CHAPTER 5
59 BONUS CHAPTER 6
60 BONUS CHAPTER 7
61 BONUS CHAPTER 8
62 BONUS CHAPTER 9
63 BONUS CHAPTER 10
64 BONUS CHAPTER 11
65 BONUS CHAPTER 12
66 BONUS CHAPTER 13
67 BONUS CHAPTER 14
68 BONUS CHAPTER 15
69 BONUS CHAPTER 16
70 BONUS CHAPTER 17
71 BONUS CHAPTER 18
72 BONUS CHAPTER 19
73 BONUS CHAPTER 20
74 BONUS CHAPTER 21
75 BONUS CHAPTER 22
76 BAB TUJUH ENAM
77 BAB TUJUH TUJUH
78 BAB TUJUH DELAPAN
79 BAB TUJUH SEMBILAN
80 BAB DELAPAN PULUH
81 BAB DELAPAN SATU
82 BAB DELAPAN DUA
83 BAB DELAPAN TIGA
84 BAB DELAPAN EMPAT
85 BAB DELAPAN LIMA
86 BAB TAMBAHAN
87 BAB TAMBAHAN
88 BAB TAMBAHAN
89 BAB TAMBAHAN
90 BAB TAMBAHAN
91 BAB TAMBAHAN
92 BAB TAMBAHAN
93 BAB TAMBAHAN
94 BAB TAMBAHAN
95 BAB TAMBAHAN
96 BAB TAMBAHAN
97 BAB TAMBAHAN
98 BAB TAMBAHAN
99 BAB TAMBAHAN
100 BAB TAMBAHAN
101 BAB TAMBAHAN
102 BAB TAMBAHAN
103 BAB TAMBAHAN
104 BAB Tambahan
105 BAB TAMBAHAN LAGI
106 BAB TAMBAHAN LAGI
107 MOHON ATENSINYA
108 ATHALLA PUTRA GANTARA
Episodes

Updated 108 Episodes

1
AYAK SATU
2
AYAK DUA
3
AYAK TIGA
4
AYAK EMPAT
5
BAYM LIMA
6
BAYM ENAM
7
BAYM TUJUH
8
BAYM DELAPAN
9
BAYM SEMBILAN
10
BAYM SEPULUH
11
BAYM SEBELAS
12
BAM DUA BELAS
13
BAM TIGA BELAS
14
BAM EMPAT BELAS
15
KATA PASHA
16
BAM LIMA BELAS
17
BAM ENAM BELAS
18
BAM TUJUH BELAS
19
BAM DELAPAN BELAS
20
BAM SEMBILAN BELAS
21
BAM DUA PULUH
22
BAM DUA SATU
23
BAM DUA DUA
24
BAM DUA TIGA
25
BAM DUA EMPAT
26
BAM DUA LIMA
27
BAM DUA ENAM
28
BAM DUA TUJUH
29
BAM DUA DELAPAN
30
BAM DUA SEMBILAN
31
BAM TIGA PULUH
32
BAM TIGA SATU
33
BAM TIGA DUA
34
BAM TIGA TIGA
35
BAM TIGA EMPAT
36
BAM TIGA LIMA
37
BAM TIGA ENAM
38
BAM TIGA TUJUH
39
BAM TIGA DELAPAN
40
BAM TIGA SEMBILAN
41
BAM EMPAT PULUH
42
BAM EMPAT SATU
43
BAM EMPAT DUA
44
BAM EMPAT TIGA
45
BAM EMPAT EMPAT
46
BAM EMPAT LIMA
47
BAM EMPAT ENAM
48
BAM EMPAT TUJUH
49
BAM EMPAT DELAPAN
50
BAM EMPAT SEMBILAN
51
BAM LIMA PULUH
52
BAM LIMA SATU
53
BAM LIMA DUA
54
BONUS CHAPTER 1
55
BONUS CHAPTER 2
56
BONUS CHAPTER 3
57
BONUS CHAPTER 4
58
BONUS CHAPTER 5
59
BONUS CHAPTER 6
60
BONUS CHAPTER 7
61
BONUS CHAPTER 8
62
BONUS CHAPTER 9
63
BONUS CHAPTER 10
64
BONUS CHAPTER 11
65
BONUS CHAPTER 12
66
BONUS CHAPTER 13
67
BONUS CHAPTER 14
68
BONUS CHAPTER 15
69
BONUS CHAPTER 16
70
BONUS CHAPTER 17
71
BONUS CHAPTER 18
72
BONUS CHAPTER 19
73
BONUS CHAPTER 20
74
BONUS CHAPTER 21
75
BONUS CHAPTER 22
76
BAB TUJUH ENAM
77
BAB TUJUH TUJUH
78
BAB TUJUH DELAPAN
79
BAB TUJUH SEMBILAN
80
BAB DELAPAN PULUH
81
BAB DELAPAN SATU
82
BAB DELAPAN DUA
83
BAB DELAPAN TIGA
84
BAB DELAPAN EMPAT
85
BAB DELAPAN LIMA
86
BAB TAMBAHAN
87
BAB TAMBAHAN
88
BAB TAMBAHAN
89
BAB TAMBAHAN
90
BAB TAMBAHAN
91
BAB TAMBAHAN
92
BAB TAMBAHAN
93
BAB TAMBAHAN
94
BAB TAMBAHAN
95
BAB TAMBAHAN
96
BAB TAMBAHAN
97
BAB TAMBAHAN
98
BAB TAMBAHAN
99
BAB TAMBAHAN
100
BAB TAMBAHAN
101
BAB TAMBAHAN
102
BAB TAMBAHAN
103
BAB TAMBAHAN
104
BAB Tambahan
105
BAB TAMBAHAN LAGI
106
BAB TAMBAHAN LAGI
107
MOHON ATENSINYA
108
ATHALLA PUTRA GANTARA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!