AYAK TIGA

"Sarapan dulu, Mas."

Pagi- pagi sekali Azahra sudah berkutat dengan dapur. Alhasil, di pagi hari begini Bachrie pun sudah disuguhi nasi goreng.

Azahra suka memasak, yang pasti, meski belum bisa memuaskan di atas ranjang, Azahra pandai dalam hal menyenangkan perut suaminya, karena sejauh Bachrie menikah dengan Fasha, Fasha tak pernah memasak.

Fasha lahir dari keluarga kaya raya, jangankan untuk memasak, bahkan kuku- kukunya pun tak dibiarkan terkena minyak. Lagi pula, selama ini Bachrie tak pernah menuntut.

Tanpa tahu, yang sesungguhnya, ternyata disiapkan sarapan pagi dan kopi setiap hari itu menyenangkan. Lihat saja cara lelaki itu tersenyum sambil mengucapkan.

"Terima kasih."

"Sama- sama, Mas." Azahra juga tersenyum.

Meski pernikahan mereka tidak didasari oleh cinta, Azahra menyukai bagaimana Bachrie memperlakukan dirinya. Sejauh ini Bachrie tidak pernah mengtakacuhkan keluhannya.

Tanggung jawab adalah deskripsi yang tepat bagi seorang Bachrie. Karena meski tidak digauli, Bachrie peduli pada istri keduanya.

"Kenapa?" Lihat, cara Bachrie menyentuh perutnya sesaat setelah ia menunjukkan rintih dan desis kecil. "Sedikit mulas, Mas."

"Kamu duduk dulu." Bachrie bangkit dari kursinya, lalu meraih minum yang akhirnya diteguk oleh Azahra.

Biasanya, saat keram dan mulas, Azahra memintanya mengusap perut. Maka, hal reflek itulah yang kemudian dilakukan oleh Bachrie.

"Dia nendang!" Bachrie terlonjak antusias, bahkan matanya membulat saking kagetnya.

Azahra tertawa karena bayinya tahu cara menyapa ayahnya. "Dia sapa kamu, Mas!"

"Dia lucu sekali." Bachrie tersenyum sambil mengelus perut Azahra. Alangkah bahagia mungkin jika Fasha juga hamil seperti ini.

Senyuman itu, rupanya dilihat sepasang mata yang berkaca-kaca. Fasha sudah berdiri sejak lama menyaksikan suaminya bersenda gurau bersama Azahra. "Ehm!"

Bachrie melepas tangannya. Tentu saja, dia ingin menjaga perasaan Fasha. "Sayang, mmh, ke sini sebentar, sebelum berangkat kita sarapan dulu, Zahra bikin sarapan."

"Biar Zahra yang ambilkan." Azahra bangkit untuk meraih piring, tapi kemudian ditepis oleh mertua yang baru saja hadir.

"Tidak perlu diambilkan segala! ... Kamu istri Bachrie, bukan pembantu! Selain suamimu, kamu tidak perlu melayani seseorang!"

Fasha hanya menatap drama ini, lalu berbalik arah untuk masuk lagi ke kamar sebelum niatnya diurungkan oleh Bachrie.

"Mau ke mana, Yank?"

Fasha harus kembali menatap suaminya, agaknya Bachrie mulai kesal. Yah, setiap kali ibunya ngomel dan Fasha memberikan kesan tidak sopan, Bachrie kesal padanya.

"Acha puasa hari ini."

"Puasa?" Bachrie bahkan baru tahu pagi ini karena semalam tak ada izin. "Kenapa nggak minta izin mau puasa hm? ... Sudah lupa caranya jadi istri yang baik?"

Memang rendah nadanya, tapi kalimat itu berhasil menusuk hati. "Makan, aku tidak mengizinkan mu puasa sunnah!" kata Bachrie.

Fasha menghela napas panjang, lalu duduk di kursi yang ditarik suaminya. Dia harus makan atau Bachrie akan berceramah setelah ini.

Sudjatmiko datang, lelaki tua itu sudah membawa gunting rumput. "Hari ini kalian jadi pulang ke Indonesia, Cha?" tegurnya.

"Jadi Abah." Fasha tersenyum menyapa ayah mertua yang baik.

Yah, sejauh ini, Sudjatmiko lah yang selalu membela Fasha disaat Bachrie sendiri tak berkutik oleh dekrit ibu mertuanya. Bachrie definisi anak yang amat sangat patuh.

Namun, ketika masalah Azahra dimunculkan bersama kematian putra sulungnya, tepatnya ketika keluarga Azahra meminta pertanggung jawaban, Sudjatmiko tak mampu berbuat banyak.

"Salam buat orang rumah ya, Cha."

"Baik, Abah," ucap Fasha. Dan lelaki tua itu ngeluyur keluar untuk membereskan taman belakang rumah baru putranya. Benar, ini rumah Bachrie yang baru tiga bulan ditinggali.

"Makan, Cha," titah Bachrie. Sebentar lagi mereka ke bandara, setidaknya Fasha tidak akan mengeluh lemas di jalan.

Baru saja mulai menyendok nasi, gerutuan mertua mengudara. "Orang istri keduanya mau melahirkan, istri pertama malah sibuk minta pulang! Kadang heran Ummi!"

Fasha tak jadi makan, apa lagi Azahra mulai melenguh sambil memegangi perut. "Ah, Mas, Ummi, tolongin Zahra!"

Bachrie reflek menoleh, lalu mencurahkan segala perhatian padanya. "Keram, Mas! Sepertinya Zahra mau melahirkan."

"Kita ke Rumah Sakit!" Segera Bachrie ambil tindakan, menggendong istri hamilnya untuk dibawa keluar rumah. "Sayang, kamu yang bawa mobilnya!" teriaknya.

Fasha bukan hanya tak jadi sarapan, ia juga perlu menolong Bachrie untuk membawa mobil karena kebetulan mereka belum dapat seorang sopir di Dubai.

Tak terkecuali Fatima, semuanya berlari keluar rumah. "Ummi bilang apa! Harusnya kemarin, kita nggak perlu pulang dari Rumah Sakit, lihat, gara gara kamu mau menuruti kemauan istri pertama kamu, kita jadi repot begini!"

"Sudahi dulu menyalahkannya!" Bachrie menegur ibunya pada akhirnya. Keadaan tengah kalut, sempat sempatnya Fatima mengungkit hal yang telah lalu.

Fasha bukan wanita yang bisa buru- buru karena wanita itu ratunya lelet. Hal yang membuat Fatima semakin geram.

"Cepat sedikit, Fasha! ... Sebentar lagi kamu juga punya anak dari Azahra! ... Jangan loyo! ... Takut Zahra melahirkan di mobil!"

Fasha tak peduli omongan Fatima, dia hanya fokus masuk dan meraih kemudi. Bachrie di belakang bersama Azahra layaknya suami dan istri yang saling mencinta sementara Fasha hanya seorang sopir biasa.

"Kamu ingat jalannya kan, Yank?"

Bachrie tampak panik. Jujur, dimulai dari pagi tadi, baru pertama kalinya Fasha melihat langsung bagaimana kepedulian Bachrie kepada Azahra.

Biasanya, Fasha tak pernah melihat saat Bachrie dan Azahra bersama. Karena sejauh ini, Bachrie hanya mendatangi Azahra saat Azahra mulas dan butuh bantuannya.

Justru, Bachrie sendiri lebih banyak waktu bersama Fasha selama ini. Ternyata, Bachrie juga bisa menunjukkan kepedulian yang sama ketika bersama Azahra.

"Ah, Mas, sakit!"

Azahra meremas lengan Bachrie yang mengusap kepala berkerudungnya sambil berkata menenangkan. Tangan Fasha kian gemetar, rasa cemburunya mulai menyeruak ke dalam rongga dada.

Namun, meski demikian bercampur aduk rasa hatinya, Fasha tetap membawa mobilnya untuk melaju perlahan. Yah, Fatima di sisinya terus merutuk seperti kebiasaannya.

"Perjuangan ibu melahirkan itu memang begitu, nyawa taruhannya, makanya besok- besok jangan buat suamimu durhaka, Zahra! Jangan coba- coba pengaruhi suamimu buat menjauh dari ibunya! Biasanya, wanita yang tidak pernah merasakan yang namanya melahirkan, akan sulit memahaminya!"

Sontak, Fasha mengerem laju mobilnya setelah tak cukup sanggup mengendalikan tangan dan matanya agar fokus pada jalanan.

Perih, kata- kata mertuanya amat sangat pedih dirasakan olehnya. Telinganya berdenging cukup keras karena dia mengira, itu bukan wejangan untuk Azahra melainkan sarkasme untuknya.

Dia sampai lupa jika dia sedang membawa ibu hamil yang akan melahirkan, bahkan tak mampu mendengar ocehan Fatima yang masih mengeluarkan kata mutiaranya.

"Kenapa berhenti?!" Fasha terjaga. Hingar bingar di sekelilingnya mulai terdengar kembali setelah tepukan Fatima.

Bachrie tahu, istrinya tersinggung dengan kalimat ibunya, sementara Azahra sudah cukup kesakitan di sisinya. "Tolong ibu diam dulu. Biarkan Acha fokus menyetir."

Terpopuler

Comments

Yus Nita

Yus Nita

mertua cam gini perlu dikasih Sianida.
lahAzzahta hamil di luar nikah aja kodi prioritaskan, tapi tau hukum agama.
karena kemarokcucu terlahir dari perbuatan zina pun fiagung kan

2024-12-25

2

Yuyu sri Rahayu

Yuyu sri Rahayu

massa allah bu kok gitu banget punya mulut mentang mentang tak bertulang asal ngomong aja g disaring dulu gimana kalau hal itu menimpa kamu bu😭😭🤦

2025-01-30

0

Dini Kisaran

Dini Kisaran

yang punya racun tikus.. tolong kasih sama si fasha. biar d kasih ke nenek sihir tuuu. biar gk ngoceh muluuu

2024-12-26

0

lihat semua
Episodes
1 AYAK SATU
2 AYAK DUA
3 AYAK TIGA
4 AYAK EMPAT
5 BAYM LIMA
6 BAYM ENAM
7 BAYM TUJUH
8 BAYM DELAPAN
9 BAYM SEMBILAN
10 BAYM SEPULUH
11 BAYM SEBELAS
12 BAM DUA BELAS
13 BAM TIGA BELAS
14 BAM EMPAT BELAS
15 KATA PASHA
16 BAM LIMA BELAS
17 BAM ENAM BELAS
18 BAM TUJUH BELAS
19 BAM DELAPAN BELAS
20 BAM SEMBILAN BELAS
21 BAM DUA PULUH
22 BAM DUA SATU
23 BAM DUA DUA
24 BAM DUA TIGA
25 BAM DUA EMPAT
26 BAM DUA LIMA
27 BAM DUA ENAM
28 BAM DUA TUJUH
29 BAM DUA DELAPAN
30 BAM DUA SEMBILAN
31 BAM TIGA PULUH
32 BAM TIGA SATU
33 BAM TIGA DUA
34 BAM TIGA TIGA
35 BAM TIGA EMPAT
36 BAM TIGA LIMA
37 BAM TIGA ENAM
38 BAM TIGA TUJUH
39 BAM TIGA DELAPAN
40 BAM TIGA SEMBILAN
41 BAM EMPAT PULUH
42 BAM EMPAT SATU
43 BAM EMPAT DUA
44 BAM EMPAT TIGA
45 BAM EMPAT EMPAT
46 BAM EMPAT LIMA
47 BAM EMPAT ENAM
48 BAM EMPAT TUJUH
49 BAM EMPAT DELAPAN
50 BAM EMPAT SEMBILAN
51 BAM LIMA PULUH
52 BAM LIMA SATU
53 BAM LIMA DUA
54 BONUS CHAPTER 1
55 BONUS CHAPTER 2
56 BONUS CHAPTER 3
57 BONUS CHAPTER 4
58 BONUS CHAPTER 5
59 BONUS CHAPTER 6
60 BONUS CHAPTER 7
61 BONUS CHAPTER 8
62 BONUS CHAPTER 9
63 BONUS CHAPTER 10
64 BONUS CHAPTER 11
65 BONUS CHAPTER 12
66 BONUS CHAPTER 13
67 BONUS CHAPTER 14
68 BONUS CHAPTER 15
69 BONUS CHAPTER 16
70 BONUS CHAPTER 17
71 BONUS CHAPTER 18
72 BONUS CHAPTER 19
73 BONUS CHAPTER 20
74 BONUS CHAPTER 21
75 BONUS CHAPTER 22
76 BAB TUJUH ENAM
77 BAB TUJUH TUJUH
78 BAB TUJUH DELAPAN
79 BAB TUJUH SEMBILAN
80 BAB DELAPAN PULUH
81 BAB DELAPAN SATU
82 BAB DELAPAN DUA
83 BAB DELAPAN TIGA
84 BAB DELAPAN EMPAT
85 BAB DELAPAN LIMA
86 BAB TAMBAHAN
87 BAB TAMBAHAN
88 BAB TAMBAHAN
89 BAB TAMBAHAN
90 BAB TAMBAHAN
91 BAB TAMBAHAN
92 BAB TAMBAHAN
93 BAB TAMBAHAN
94 BAB TAMBAHAN
95 BAB TAMBAHAN
96 BAB TAMBAHAN
97 BAB TAMBAHAN
98 BAB TAMBAHAN
99 BAB TAMBAHAN
100 BAB TAMBAHAN
101 BAB TAMBAHAN
102 BAB TAMBAHAN
103 BAB TAMBAHAN
104 BAB Tambahan
105 BAB TAMBAHAN LAGI
106 BAB TAMBAHAN LAGI
107 MOHON ATENSINYA
108 ATHALLA PUTRA GANTARA
Episodes

Updated 108 Episodes

1
AYAK SATU
2
AYAK DUA
3
AYAK TIGA
4
AYAK EMPAT
5
BAYM LIMA
6
BAYM ENAM
7
BAYM TUJUH
8
BAYM DELAPAN
9
BAYM SEMBILAN
10
BAYM SEPULUH
11
BAYM SEBELAS
12
BAM DUA BELAS
13
BAM TIGA BELAS
14
BAM EMPAT BELAS
15
KATA PASHA
16
BAM LIMA BELAS
17
BAM ENAM BELAS
18
BAM TUJUH BELAS
19
BAM DELAPAN BELAS
20
BAM SEMBILAN BELAS
21
BAM DUA PULUH
22
BAM DUA SATU
23
BAM DUA DUA
24
BAM DUA TIGA
25
BAM DUA EMPAT
26
BAM DUA LIMA
27
BAM DUA ENAM
28
BAM DUA TUJUH
29
BAM DUA DELAPAN
30
BAM DUA SEMBILAN
31
BAM TIGA PULUH
32
BAM TIGA SATU
33
BAM TIGA DUA
34
BAM TIGA TIGA
35
BAM TIGA EMPAT
36
BAM TIGA LIMA
37
BAM TIGA ENAM
38
BAM TIGA TUJUH
39
BAM TIGA DELAPAN
40
BAM TIGA SEMBILAN
41
BAM EMPAT PULUH
42
BAM EMPAT SATU
43
BAM EMPAT DUA
44
BAM EMPAT TIGA
45
BAM EMPAT EMPAT
46
BAM EMPAT LIMA
47
BAM EMPAT ENAM
48
BAM EMPAT TUJUH
49
BAM EMPAT DELAPAN
50
BAM EMPAT SEMBILAN
51
BAM LIMA PULUH
52
BAM LIMA SATU
53
BAM LIMA DUA
54
BONUS CHAPTER 1
55
BONUS CHAPTER 2
56
BONUS CHAPTER 3
57
BONUS CHAPTER 4
58
BONUS CHAPTER 5
59
BONUS CHAPTER 6
60
BONUS CHAPTER 7
61
BONUS CHAPTER 8
62
BONUS CHAPTER 9
63
BONUS CHAPTER 10
64
BONUS CHAPTER 11
65
BONUS CHAPTER 12
66
BONUS CHAPTER 13
67
BONUS CHAPTER 14
68
BONUS CHAPTER 15
69
BONUS CHAPTER 16
70
BONUS CHAPTER 17
71
BONUS CHAPTER 18
72
BONUS CHAPTER 19
73
BONUS CHAPTER 20
74
BONUS CHAPTER 21
75
BONUS CHAPTER 22
76
BAB TUJUH ENAM
77
BAB TUJUH TUJUH
78
BAB TUJUH DELAPAN
79
BAB TUJUH SEMBILAN
80
BAB DELAPAN PULUH
81
BAB DELAPAN SATU
82
BAB DELAPAN DUA
83
BAB DELAPAN TIGA
84
BAB DELAPAN EMPAT
85
BAB DELAPAN LIMA
86
BAB TAMBAHAN
87
BAB TAMBAHAN
88
BAB TAMBAHAN
89
BAB TAMBAHAN
90
BAB TAMBAHAN
91
BAB TAMBAHAN
92
BAB TAMBAHAN
93
BAB TAMBAHAN
94
BAB TAMBAHAN
95
BAB TAMBAHAN
96
BAB TAMBAHAN
97
BAB TAMBAHAN
98
BAB TAMBAHAN
99
BAB TAMBAHAN
100
BAB TAMBAHAN
101
BAB TAMBAHAN
102
BAB TAMBAHAN
103
BAB TAMBAHAN
104
BAB Tambahan
105
BAB TAMBAHAN LAGI
106
BAB TAMBAHAN LAGI
107
MOHON ATENSINYA
108
ATHALLA PUTRA GANTARA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!