Chapter 04

Setibanya di lapangan belakang sekolah, Lina langsung nyuruh mereka push up dua puluh kali. Setelah selesai, anak yang lain dipersilahkan kembali ke kelas, tapi Mikey sama Donnie masih ditahan. Lina ngasih lagi hukuman sama Mikey dan Donnie karena telah berulang kali gak ngumpulin tugas.

Lina nyuruh kita untuk squat jump sebanyak tiga puluh kali. Pinggang Mikey udah kerasa mau copot pas ngelakuin squat jump.

"Donnie... Kamu boleh kembali ke kelas, tapi Mikey tetap disini!"

"Makasih Teh" kata Donnie sambil bergegas pergi. Tampak dari kejauhan, dia ngetawain Mikey yang masih harus menderita.

Tiba-tiba, Lina nendang pantat Mikey, lalu ia mukulin ane berkali kali di lengan. Pukulannya sih pelan karena tenaga cewek gak segede cowok, tapi yang jadi pertanyaan, kenapa dia ngelakuin itu?

"Dasar Mikey gobl*k! Anjim! Bego! Kenapa sih kamu kayak gini? Kamu itu bukan pemales tauuuk!!'

"Saya pemalas Teh, aku jarang ngerjain PR"

"Kamu bo'ong!! Kata temen-temen se SMP sama kamu bilang kalo kamu itu anak yang rajin dan berpretasi... Kamu selalu rangking tiga besar di kelas"

"Tapi Teh..."

"Udah deh... Aku tau kok alasan kamu jadi pemales gini, kamu pengen tiap hari dihukum aku kan? Dasar kamu ini! Dihukum kok seneng, kamu ini masokis apa?"

"Enggak Teh... Sebenernya aku..."

"Apa? Kamu mau ngaku apa?"

"Se... Se... Sebenernya... A... A... Aku suka sama Teteh sejak pandangan pertama, aku sengaja kayak gini biar dapet perhatian dari Teteh"

Lina terkejut denger jawaban Mikey. Ia seakan tak percaya dengan yang barusan didengar.

"Kamu suka sama aku?"

"I... ii... iii... iii... Iya Teh"

"Sekarang kamu lari sepuluh keliling lapangan ini"

"APAAAAAH!!!"

"Iya... Aku menghukum kamu karena kamu udah suka sama aku"

"Anjiiiir!!"

Dan akhirnya Mikey harus lari keliling lapangan. Bener-bener Mikey sial lagi hari itu. Tapi dia kali ini berhasil mengungkapkan perasaannya yang sesungguhnya di depan dia.

Lari sepuluh keliling di tengah terik matahari, bikin Mikey serasa mau mati. Ketika putaran kedelapan, kakinya udah gak sanggup lagi melangkah. Dirinya langsung jatuh di atas lapangan dan terkapar. Mikey susah napas dan seluruh badannya lemes.

Mungkin ini adalah hukuman paling berat yang dia terima, tapi setidaknya dirinya jadi tau Lina lebih dalam. Setidaknya ketika dia marah dan mukulin Mikey. Dia itu bener-bener imut kalo lagi marah.

Tiba-tiba sebuah benda dingin menyentuh punuknya. Mikey kaget dan langsung liat siapa orang yang nyimpen itu di atas punuknya. Ternyata dia adalah Lina.

"Ayo bangun!"

"Iya Teh"

Dengan susah payah, Mikey berusaha bangun. Gak disangka, Lina tiba-tiba megang tangannya, lalu ia mengajak ke pinggir lapangan bola untuk duduk di sebuah bangku kayu di bawah pohon mangga. Lina duduk di sebelah Mikey, ia lalu membukakan botol air mineral yang tadi ditempelin di punuk Mikey.

"Nih minum!"

"Seriusan Teh?"

"Ayo cepet minum!"

"Makasih Teh"

Mikey dengan cepat langsung minum tuh air sampe hampir mau abis. Lina tiba tiba aja merebut botol yang lagi diminum sama Mikey.

"Woy!! Jangan diabisin euy!! Aku juga haus"

Lina langsung meminum air dari botol yang sebelumnya ia minum. Mikey terkejut, shock, tercengang dan terheran heran dengan Lina. Lina minum air di botol bekas ia minum. Secara tak langsung bibirnya bersentuhan dengan bekas bibir Mikey yang nempel pada mulut botol. Lina langsung ngabisin semua sisa air yang ada dalam botol.

"Panas banget ya Key... Air ini seger banget"

"Iya Teh... Apalagi aku abis lari"

"Hahaha... Makanya jadi orang jangan suka aneh"

Lina ngeluarin beberapa helai tisu dari saku depannya. Tanpa banyak basa basi, ia langsung mengelap keringat di wajah Mikey. Lagi-lagi dia dibuat terkejut, shock, tercengang dan terheran-heran.

"Aduh Teh, apa yang kamu lakuin?"

"Ngelap keringat kamu lah... Emang kenapa?"

"Kamu gak jijik?"

"Hahahaha... Aduh Mikey! Ya enggak lah"

Suasana jadi serba canggung lagi bagi Mikey. Gimana gak canggung? Dia di manjain sama cewek yang suka dengannya. Kenapa ya Lina tiba-tiba jadi baik gitu sama gua?

"Key.."

"Iya Teh... "

"Kamu serius suka sama aku?"

"Emmmm... Hehehe"

"Yaelah malah ketawa... Berarti gak serius atuh"

"Serius atuh Teh... Aku serius suka sama Teteh... Dan bukan cuman aku doang lho... Tapi hampir semua temen aku juga sama"

"Donnie juga suka aku ya?"

"Iya juga Teh"

"Hmmm... Kemarin aku diajakin dia makan bakso terus jalan-jalan di pengkolan... Dia ternyata orangnya baik dan abis itu ganteng pula hehe"

Mendengar hal itu, hati Mikey langsung panas. Darahnya seakan mendidih dan paru-parunya mendadak bekerja cepat dengan menghisap banyak udara dari luar. Anjir! Si Donnie diam-diam melakukan taktik licik dengan ngajak Lina kencan.

"Key... kamu serius nembak aku kemarin?"

"Anu... Errrh... Ya serius atuh Teh"

"Kamu mah aneh ih! Dimana mana juga cowok kalo mau nembak ya harus pendekatan dulu atuh... Bukannya langsung nembak"

"Ya mau gimana lagi atuh Teh... Hehe"

"Tapi aku salut sama kamu Key... Kamu berani banget nembak aku kemaren, di depan banyak orang lagi... Butuh nyali besar buat gituan lho!"

"Aduh jangan gitu atuh Teh... Aku jadi malu hehe"

"Eh bener Key... Kamu tau si Rashid sampe sekarang gak pernah berani nembak aku, padahal aku sama dia udah bareng bareng dari kelas satu SMP"

"Lama amat Teh, berarti udah lima tahun dong?"

"Iya Key, aku tau dia suka sama aku dari dulu, tapi dia ngedeketin terus tanpa pernah nembak aku"

"Emang kamu ngarep ditembak sama Kang Rashid?"

"Yaiyalah... Aku ngarep, tapi aku pasti akan menolaknya hahaha"

"Beuh... Jahat amat Teh! Emang kenapa ditolak?"

"Aku gak mau pacaran Key... Aku pengen fokus belajar biar bisa dapet beasiswa kuliah gratis... Asal kamu tau Key, aku ini bukan dari keluarga mampu... Bapakku guru honorer dan Ibuku jualan di warung... Mereka cuman sanggup biayain aku sampe SMA, makanya aku mau fokus supaya dapet beasiswa"

"Berarti kamu harus pinter banget atuh Teh kalo mau dapet beasiswa?"

"Yaiyalah Key... Kamu gimana sih?"

"Terus kamu udah nolak berapa cowok?"

"Kamu adalah cowok ke 42 yang nembak aku... Sebelumnya aku udah nolak mereka semuanya"

"Anjiiir! Banyak amat Teh? Berarti aku juga bakalan ditolak nih sama kamu?"

"Hmmmm... Belum sih, aku pengen mikir dulu... soalnya kamu beda"

"Waduh... Beda apa nya Teh? Apa wajahku ganteng?"

"Cih!!! Ganteng dari Hongkong? Kamu sama sekali gak ganteng tau!"

"Terus bedanya apa atuh?"

"Ya... Gak tau juga sih hehe"

"Hadeuuh!"

"Yaudah... Ayo balik ke kelas ah! Nanti orang pada curiga lho... Kenapa kita lama"

"Iya Teh"

"Besok kita kemping ke Cisandaan, kamu siapin perlengkapan ya!"

"Siap Teh, tapi jawaban kamu sama aku gimana nih? Mau nolak atau nerima?"

"Woy Mikey bego! Aku masih mikir tau!"

Akhirnya mereka jalan bareng ke kelas. Hari itu sungguh sangat luar biasa buat Mikey. Ternyata selama ini, Lina keliatannya punya perasaan dengannya. Buktinya dia gak langsung nolak Mikey dan malah menggantungnya.

#Bersambung

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***