Terlihat seorang gadis muda sedang duduk di halte, memakai celana jeans
dan kaos panjang. Ia tengah menunggu angkutan umum yang lewat.
"Menunggu adalah hal yang paling membosankan," gerutunya saat ini, masih menunggu angkutan umum. Erina duduk, sambil memainkan ponselnya. Tak lama kemudian datanglah angkutan yang biasa ia naiki. Sampainya di tempat kerja ia langsung masuk dan bekerja.
"Rin ngelamun aja pagi-pagi," tegur Nia.
Nia adalah sahabat Erina di tempat kerja juga di rumah.
"Datang bukannya salam, malah ngagetin!" cetus Erina, dengan wajah yang sudah cemberut.
"Ya elah, gitu aja monyong tu bibir!" ledek Nia dengan muka masa bodo karena bukan hal yang tak biasa Nia lihat setiap hari
"Pasti masih mikirin Ardi yah?" tanyanya menebak.
Nia yakin sahabatnya masih mikirin pacarnya yang sudah beberapa bulan ini kerja di Jakarta tanpa kabar.
"Gak lah ngapain mikirin orang yang nggak mikirin kita," jawab Erina berpura-pura.
Waktu telah berlalu, jam pulang kerja pun tiba, seperti biasa Erina duduk di halte menunggu angkutan umum.
"Rin aku duluan yah!" Suara pamitan dari seseorang sambil melambaikan tangan padanya, Nia pun pulang dijemput kekasihnya Andi.
"Iy ... hati hati," jawab Erina sambil senyum dan membalas lambaian tangan Nia.
"Lama banget Ardi tidak menghubungiku," ucapnya, padahal jaman sudah canggih sudah bisa vidio call. Cuma entah kenapa dia sama sekali tidak menghubungiku atau hanya memberi kabar saja tidak pernah. Sering aku mencoba menghubunginya, tapi tidak diangkat, pesan pun tidak pernah dibalas," gumamnya.
***
Sampainya di rumah.
"Assalamualaikum," ucap Erina.
Karena badannya sudah lelah, Erina langsung masuk kamar dan mandi.
"Walaikumsalam ...," jawabnya Ibu Aryati.
Ibunda Erina, yang melihat sang anak sangat lelah dan merasa kasihan. Sedari kecil Erina membantu orang tua dan meringankan beban orang tuanya.
Setelah mandi Erina duduk, di sofa sambil menikmati teh dan cemilan serta menonton tv berita kesukaannya. Lalu sang ibu pun duduk di sebelah Erina, Dan mengajaknya mengobrol dan bercerita dengan sang anak.
"Kamu tidak merasa lelah Rin, bolak-balik bantarbolang Pemalang?" tanya sang ibu yang merasa kasihan dengan Erina yang bekerja di Pemalang kota. Sedangkan dari bantarbolang sampai Pemalang kota itu lumayan jauh dan bisa memakan waktu sekitar 30 menitan.
"Capek itu pasti Ma, apalagi kalau pulang harus nunggu di halte lama," jawab Erina.
Karena memang Erina tidak punya kendaraan, jadi dia selalu naik angkutan umum ketika berangkat kerja.
"Kamu 'kan punya tabungan kenapa tidak, membeli sepeda motor saja?" tanya sang ibu.
"Sayang Ma, uangnya buat Iman saja," jawab Erina.
Erina terlihat sayang sekali kepada adiknya, karena tidak ingin seperti dirinya yang tidak punya lulusan tinggi.
Di Kota Surabaya.
Mario yang kerap dipanggil Rio itu, sedang mengajukan penawaran pekerjaan. Dia
adalah pemborong proyek menangani instalasi air bersih untuk rumah sakit.
"Rio, gimana tadi rapatnya? Siapa yang menang?" tanya Agus.
Agus adalah sahabat sekaligus rekan kerja Rio.
"Seorang Mario tidak pernah kalah, Gus," jawabnya menyombongkan diri.
Sambil tersenyum dengan sumringah karena mendapat proyek baru di Kota Pemalang Jawa tengah.
"Urusan karyawan yang mau ikut kerja, kamu yang urus ya," pintanya.
"Masalah tempat tinggal sama tiket dan juga keberangkatan biar aku bilang deh, sama Pak Sanusi," imbuhnya.
"Iya ... tenang aja," jawab Agus.
"Mudah-mudahan proyeknya lancar, biar bisa kecipratan bonus, dari Rio," ucap Agus dalam hati sambil senyum-senyum sumringah.
"Iya ... udah aku pulang dulu Gus, jangan lupa kamu siapin semuanya," ucap Rio.
Sambil berjalan melangkah pulang, ke kontrakan untuk berkemas untuk keberangkatannya ke Kota Pemalang Jawa Tengah.
"Sebaiknya aku kabari ibu dulu, kalau aku mau berangkat ke Kota Pemalang untuk proyek berikutnya," gumamnya.
Lalu, Rio mengirim pesan pada sang kakak perempuannya di Banyuwangi Jawa Timur.
💌
Mario : Assalamualaikum Kak, besok aku berangkat ke Kota Pemalang, untuk proyek baruku. Tolong, sampaikan kepada ibu, aku belum bisa pulang ke sana, dan minta doanya.
💌
Heni : Walaikumsalam ... iya, hati-hati kata ibu jangan lupa jaga kesehatan, dan jangan tinggalkan salatnya.
Dan setelah Rio mengirim pesan kepada kakak, dia pun segara melangkahkan kakinya ke kamar mandi membersihkan diri.
Di lain Kota.
Erina berbaring di tempat tidur, sambil memainkan ponselnya. Tiba tiba, ada chat masuk dari teman satu sekolah waktu SMA dulu. Erina pun langsung membukanya.
💌
Icha : Kemarin gue liat, cowok Lo di mall berdua sama cewe Rin.
💌
Erina : Thanks infonya👍
"Ternyata bukan hanya saudara dan teman-temannya saja, Gista pun pernah bercerita kalau
Ardi memang selingkuh di Jakarta. Kalau memang bener, kenapa Elsa tega sekali sama aku," keluh Erina dalam hati.
"Ya Allah ... jika aku harus kehilangan Ardi, aku rasa tidak mampu, bertahun-tahun aku menjaga cintaku untuknya," ucapnya.
Malam ini Erina masih memikirkan ucapan Icha, kalau Icha di Jakarta melihat Ardi jalan sama Elsa, sahabatnya di mall.
Erina memang sering kali meminta bantuan Icha, Semenjak Ardi di Jakarta tidak pernah menghubunginya. Sering kali teman-teman dari Erina, bilang bahwa Ardi selingkuh. Namun, Erina masih belum percaya, karena belum melihatnya sendiri. Entah yang dipikiran Erina itu, sangat mempercayai kekasihnya.
Atau rasa cintanya yang teramat besar, sehingga menutup telinga, Ketika gosip miring kekasihnya masih ragu-ragu untuk percaya. Erina bimbang dan kalut akan pikirannya, ingin sekali dia berangkat ke Jakarta. Namun, apa daya, dia tidak di izinkan sang ibunda pergi ke Jakarta, dan bekerja di sana.
"Aaa ... aku benar-benar pusing memikirkannya," cetusnya kesal dalam hati.
Sudah larut malam pun mata Erina, masih belum bisa terpejam.
Entahlah aku harus bagaimana, Ardi pun dihubungi tidak menjawab, pesan dariku pun hanya dibaca tidak pernah dibalas.
Erina masih berusaha untuk tertidur tapi, selalu gagal.
"Ya Allah ... aku benar-benar bingung saat ini," ucap Erina.
Semakin hari semakin muak aku memikirkannya, menggantungkan status yang tidak jelas ini.
"Dia benar-benar sudah berubah " ucap Erina.
Sejenak Erina mengingat kenangan disaat, Ardi jalan bersama, dengan penuh kenangan dan masih belum percaya. Dari sekian banyak sahabatnya yang di Jakarta bilang kalau Ardi selingkuh.
Bahkan sempet paman Erina di jakarta pernah melihat, Ardi tinggal satu kontrakan
di Jakarta.
Waktu telah berlalu.
Hari keberangkatan Surabaya tujuan Semarang karena di Kota Pemalang belum ada Bandara jadi beli tiket dari Surabaya Semarang.
Sesampainya di Semarang nanti akan ada yang menjemput, untuk lanjut lagi ke Kota Pemalang. Agus sedang melihat papan informasi berbentuk digital, berfungsi untuk menampilkan, informasi transit kedatangan atau keberangkatan, baik untuk rute domestik maupun rute internasional sehingga dapat membantu, para calon penumpang dan non penumpang, tentang status penerbangan.
***
baca novelku juga yang berjudul. Wanita pilihan ayah, dan juga jangan salahkan cinta dengan nama pena Erlina Naila di novelton
IG erlina_naila123
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
Nur Lisa
mampir thor....
nyimak dulu, tp kayanya seru.....
2021-04-20
0
00
"Menunggu adalah hal yang paling membosankan" 👄
eh erina kamu kalo ngomong suka bener deh, menunggu itu emang ngebosenin, apalagi menunggu dia peka 🤧🤧
2021-01-01
4
Dhina ♑
Erina
rugi banget mikirin anak orang
udah aja jalani hidup seperti air sungai yang mengalir
mending tidak usah terlalu berharap begitu
Mario, alu ikut dobg, di Pemalang tempat nya asyik. kangen naik bus malam
2021-01-01
1