Tanpa mereka sadari, Nana memilih pergi dari sana karena malas mendengar perdebatan mereka berdua.
"Nana kemana ?" Tanya Zizi.
"Ngak tau gue. Pergi kayaknya," jawab Tristan Santai.
"Gara-gara lo sih, ngajak gue ribut mulu," protes Zizi.
Tristan tercengang mendengar ucapan Zizi. Bagaimana bisa gadis itu menyalahkan nya atas kepergian Nana.
"Lah, kenapa jadi gue yang salah ? Kan lo yang ngajak ribut duluan," bela Tristan tidak terima disalahkan oleh Zizi.
"Huh... Ya udah deh, kita susulin aja dia yuk. Dari pada debat mulu disini," ucap Zizi langsung berdiri.
"Ya udah, gue bayar dulu bentar baru kita pergi," jawab Tristan.
Setelah itu, Zizi dan Tristan langsung berlari mengejar Nana. "Tunggu dulu, Na. Ah lo main tinggalin aja," kata Zizi.
"Pusing gue lihat kalian ribut mulu. Mending gue pergi aja," jawab Nana.
"Ya udah, kita langsung ke Rumah Sakit aja sekarang," ajak Zizi pada Nana.
"Gue langsung pulang aja ya," ucap Tristan yang diangguki oleh kedua gadis itu.
Akhirnya mereka berpisah dari sana karena memang memiliki tujuan yang berbeda.
❀❀❀
Tiga Tahun Kemudian
Hari ini perusahan Rajendra Grup sedang melakukan meeting besar dengan para investor-investor nya. Dan salah satu dari investor itu adalah D.A Grup, perusahan terbesar nomor 2 di Indonesia milik Dion Abimanyu.
Selang berapa lama kemudian, meeting akhirnya selesai. Marvin yang merupakan besan dari Dion langsung mengajak laki-laki paruh baya itu keruangannya untuk mengobrol.
Sudah sangat lama semenjak hari itu, mereka tidak pernah bertemu lagi karena kesibukan dari masing-masing dari mereka.
"Apa kabar tuan Dion ? Sudah lama sekali kita tidak mengobrol seperti ini."
"Iya, terakhir kali kita bertemu di acara Syukuran kelahirannya Olive, bukan ? Karena kesibukan, kita tidak pernah lagi bertemu dan mengobrol seperti ini," jawab papa Dion.
"Iya, benar sekali tuan Dion," timpal ayah Marvin.
Papa Dion terdiam sejenak. Agaknya dia merasa kurang enak dengan panggilan tuan yang mereka gunakan sedari tadi.
"Jangan terlalu terlalu formal dengan memanggilku tuan. Aku rasa umur kita tidak berbeda jauh," protes papa Dion.
"Baiklah kalau begitu bagaimana kalau kita saling menyapa dengan memanggil nama saja," tawar tuan Marvin.
Papa dion berfikir sejenak sebelum menyetujuinya. "Aku rasa itu lebih baik, Marvin," jawab Papa dion sambil tersenyum.
"Bagaimana kabar putrimu ?" Tanya ayah marvin.
"Bukankah putriku ada bersama mu," canda papa Dion.
Ayah Marvin tertawa menanggapi Papa Dion "Ahh, kau benar juga, putrimu ada dirumah ku, tapi maksud ku adalah bagaimana kabar putri bungsu mu ? Apakah dia masih di Amerika ?" Tanya ayah Marvin mengulang pertanyaannya.
" Iya, dia masih di Amerika sekarang," jawab papa Dion.
"Kapan dia akan pulang ? Apa dia tidak berminat kerja di Rumah Sakit Indonesia ?" Tanya ayah Marvin lagi.
"Entahlah, Aku terkadang tidak mengerti dengan gadis itu, dia terlalu sibuk dengan para pasiennya hingga kadang melupakan orang tuanya sendiri. Tapi jangan khawatir, aku akan memintanya untuk segera pulang ke Indonesia dan bekerja di Rumah Sakit disini saja. Aku tidak mau lagi jauh dari putriku," keluh papa Dion.
"Hhhaa... Dia sudah dewasa, dia bisa memilih jalan kehidupannya sendiri, mereka tidak akan mau lagi mendengar kata-kata kita sebagai orang tuanya," jawab ayah Marvin.
"Iya kau benar juga, tanpa kita sadari anak-anak telah tumbuh dewasa dan sudah bisa menentukan jalan kehidupannya sendiri," timpal Papa dion.
"Oh iya ngomong-ngomong, apakah Nana sudah memiliki pacar ? Apa kau tidak berniat menikahkan putri mu itu?" Tanya ayah Dion sedikit memancing.
Marvin berencana menjodohkan Putranya dengan putrinya Dion yang bernama, Nana. Entah kenapa, sejak bertemu dengan Nana dimalam resepsi pernikahan Shakira dan Arjuna, ayah Dion sangat menyukai kepribadian Nana. Menurutnya Nana adalah anak yang sopan, ramah, cantik, dan cerdas. Ia merasa Nana akan sangat cocok dengan putranya.
"Entahlah, aku tidak tau tentang itu. Dia sudah jarang sekali bercerita dengan ku, tapi aku rasa dia belum memiliki pacar saat ini. Dan untuk menikah, aku sebenarnya tidak mau memaksakannya. Tapi kalau ada laki-laki baik yang akan melamarnya, kenapa tidak. Aku hanya ingin yang terbaik untuk putri-putriku," jelas Papa Dion.
"Hmm.. Begini Dion, Aku berencana menjodohkan putra ku Zayyan dengan putrimu Nana. Aku rasa mereka sangat cocok, dan aku yakin Nana pasti akan bahagia bersama Zayyan," kata Ayah marvin menyampaikan niat baiknya.
"Apa yang membuatmu ingin menjodohkan putramu dengan putriku?" Tanya papa Dion dengan raut wajah serius.
"Sebenarnya, saat pertama kali bertemu Nana di acara resepsi pernikahannya Shakira dan Arjuna, Aku sudah sangat menyukainya, aku serius dengan ucapan ku malam itu bahwa aku akan sangat bahagia jika kedua putrimu menjadi menantu di keluarga Rajendra. Jujur, Selain rupa yang cantik, aku sangat menyukai sikapnya, dia begitu sopan dan ramah pada orang-orang, dia terlihat begitu cerdas saat berbicara dengan orang-orang, dia sepertinya adalah wanita baik dan hatinya sangat tulus. Dia membawa aura positif pada orang lain saat berdekatan dengannya," jelas ayah Marvin.
"Aku harap kau setuju dengan rencanaku untuk menjodohkan anak-anak kita," sambungnya.
Papa dion tampak sedang mencerna kata-kata ayah Marvin barusan. "Tapi mereka tidak saling kenal," timpal papa Dion.
"Kita bisa membuat mereka dekat dan saling mengenal" Jawab ayah Marvin.
"Bagaimana jika putramu menyakiti hati putriku suatu saat nanti. Iya itu bisa saja terjadi bukan, mereka menikah tanpa rasa cinta. Bagaimana jika putra mu mengkhianati putriku ?" Tanya papa dion mengutarakan kecemasannya.
"Kau tenang saja, bukankah cinta akan hadir karena terbiasa ? Aku sangat yakin, cepat atau lambat mereka akan saling mencintai. Lagipula kau kau tidak perlu khawatir, karena nanti setelah menikah Nana tidak akan sendiri, karena dirumah ku ada kakaknya bukan. Dia punya Shakira dan kita semua disana," jelas Ayah marvin.
"Aku tidak bisa memutuskannya sendiri saat ini, aku harus membicarakannya dengan istriku. Aku akan segera menghubungimu nanti," putus papa Dion.
"Baiklah, aku harap kau mempertimbangkan permintaanku dion," kata ayah Marvin sambil menepuk pundak papa Dion.
"Baiklah.. kalau begitu aku permisi dulu, istriku sudah menunggu ku dirumah," pamit papa Dion.
"Baiklah, kalau begitu berhati-hatilah," seru ayah Marvin.
"Aku harap, kau menyetujuinya dion. Aku berjanji akan menjaga dan menyayangi putri-putrimu," gumam ayah Marvin dalam hatinya saat papa dion tidak lagi terlihat oleh matanya.
❀❀❀
Setelah selesai makan malam, papa Dion mengajak mama Yanti keruang keluarga untuk membicarakan perjodohan itu.
"Ikutlah dengan ku keruang keluarga, ada hal penting yang ingin aku bicarakan dengan mu," ucap papa dion meninggalkan meja makan dan berjalan menuju ruang keluarga.
"Baiklah," jawab mama Yanti mengikuti papa Dion.
"Sayang, tadi aku bertemu dan mengobrol banyak dengan Marvin," kata papa dion mengawali pembicaraan.
"Iya, lalu?" Tanya mama yanti, sedangkan papa dion hanya diam menatap wajah istrinya dengan tatapan yang sulit diartikan.
"Apa kau sedang ada masalah mas ?" Tanya mama Yanti yang ikut khawatir melihat ekspresi suaminya.
"Tidak ada masalah serius, mama tidak usah khawatir," jawab papa Dion yang memilih merangkul istrinya.
"Tapi..." Kata papa Dion menghentikan ucapannya.
"Tapi apa ?" Tanya mama Yanti.
"Tadi Marvin tiba-tiba saja menawarkan untuk menjodohkan Zayyan dengan Nana putri kita, papa tidak tau harus menerima perjodohan ini atau tidak. Menurut mama bagaimana ? Apa mama menyetujui rencana perjodohan ini atau tidak ?" Tanya papa dion meminta pendapat mama Yanti.
Mama yanti tampak memikirkan perkataan suaminya sebelum memberikan pendapatnya.
"Mama rasa tidak ada masalah dengan hal itu, Zayyan sepertinya adalah laki-laki baik, dia juga sangat menyayangi keluarganya, mama yakin dia juga akan menyayangi Nana seperti dia menyayangi keluarganya. Lagipula disana ada Shakira, mama yakin dia tidak membiarkan sesuatu yang buruk terjadi dengan adiknya. Walau bagaimanapun, kita sama-sama tau Shakira sangat menyayangi Nana" Jelas mama Yanti.
"Lalu apa yang papa khawatirkan ?" kata mama yanti menatap suaminya.
"Aku hanya takut, Nana tidak bahagia dengan perjodohan ini, aku hanya ingin yang terbaik untuk putri-putriku. Apa aku salah?" Tanya papa Dion mengeluarkan isi hatinya.
"Tidak ada yang salah untuk itu. Tapi cobalah kau fikirkan pa, jika Nana menikah dengan orang lain apa papa bisa menjamin kebahagiaannya ? Tidak kan ?" ucap mama Yanti mencoba meyakinkan suaminya.
"Dengarkan mama, mama yakin keluarga rajendra pasti akan menyayangi Nana seperti mereka menyayangi Shakira. Dan untuk urusan cinta, mama sangat yakin, cinta akan tumbuh karena saling terbiasa, mereka pasti akan saling mencintai apalagi jika mereka sudah memiliki anak," jelas mama Yanti.
"Jadi, mama setuju dengan perjodohan ini ?" Tanya papa Dion memastikan.
Mama yanti hanya menggangguk dan tersenyum sebagai jawaban dari pertanyaan suaminya.
"Baiklah, papa akan menghubungi Marvin untuk memberi tau jawaban kita," kata papa Dion sambil mengecup kepala istrinya dengan mesra.
"Oiya sayang, apa kau sudah membicarakan soal kepindahan Nana ke Indonesia ?" Tanya mama Yanti.
"Iya, tadi papa sudah menghubunginya, dia bilang dia akan segera mengurus surat kepindahannya dari Rumah sakit," jelas papa Dion.
"Pa, sebaiknya jangan memberi tau Nana dulu tentang perjodohan ini, Mama takut dia kepikiran nanti. Sebaiknya, kita memberi tau nya setelah dia sampai di Indonesia," pinta mama Yanti.
"Iya baiklah, Sesuai permintaanmu ibu ratu," jawab papa Dion sambil menarik hidung mama Yanti.
"Oh ya ma, papa mau menghubungi Marvin dulu ya," ucap papa Dion.
To Be Continue...
Hallo Gengs !!!
Hari ini author update lagi.
Jangan lupa tinggalkan jejak dengan cara Vote, Like dan Koment ya.
Terima kasih.
Kerinci, Jambi 11 Agust 2020
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
Elizabeth Zulfa
Arjuna kan anaknya Bimo citra ya tpi kok dia tinggal dirmhnya Marvin gak dirmh ortunya sndiri thor...
2025-01-08
0
Yani
Emang keluarga Zayyan dan keluarga Junna rumahnya satu atap ya?
2022-12-18
0
ireneeee_
aku senang ini bukan berlaku dalam sekelip mata. malah bertahun2 lho. suda seperti kehidupan biasa gitu.
2022-03-03
0