BAB 6 Seminar Kedokteran

Tokkk...

Tokkk...

Tokkk...

"Siapa sih yang datang malam malam gini, ganggu orang mau istirahat aja," gerutu Nana sambil berlalu membuka pintu apartementnya.

Gadis itu berjalan membuka pintu meskipun sembari mengomel karena merasa kesal. Seorang pria tampak berdiri di depan pintu setelah terbuka.

"Tristan." Seru Nana. "Tumben banget lo kesini malam-malam, ada apa ?" Tanya Nana bingung.

"Nih. Gue kesini mau anterin proposal untui seminar besok. Tadi gue ngak sengaja lihat proposal ini dimeja kerja lo, gue pikir lo kelupaan bawanya," jelas Tristan.

Nana melihat map yang dipengang oleh sahabatnya itu. Dia baru ingat bahwa ia melupakan nya dimeja kerja miliknya. Tapi untuk saja ada Tristan, kalau ngak bisa kacau acara besok.

"Astaga, gue lupa," jawab Nana. "Iya tadi gue tarok di meja kerja gue terus gue lupa bawa pulang. Btw, makasih ya udah anterin ini malam-malam gini," ucap Nana tulus.

"Ah lo, kayak sama siapa aja. Santai aja kali," jawab Tristan.

"Lo mau mampir dulu ngak ?" Tawar Nana basa-basi. Sebenarnya ia sendiri takut membawa laki-laki ke apartement nya. Meskipun kehidupan di Negara ini bebas, tapi ia tidak pernah membawa laki-laki masuk kedalam apartementnya.

Tristan menggeleng. "Ngak, gue langsung pulang aja. Udah malem soalnya. Lagi pula ngak baik kalau bertamu dirumah cewek malam-malam begini," jawab Tristan yang diikuti tawa dari mereka berdua.

"Ya udah, kalau gitu gue pamit dulu ya. Selamat malam Queen," seru Tristan.

"Iya, malam juga Prince," jawab Nana. Tristan langsung pergi dari apartementnya.

Tristan adalah sahabat dekat Nana, Mereka sudah bersahabat sejak pertama masuk perkuliahan hingga sekarang. Sebenarnya mereka mempunyai satu sahabat lagi, yaitu Aziza.

"Hati-hati dijalan," teriak Nana. Karena Tristan sudah berada agak jauh dari pintu apartement Nana. Setelah memastikan Tristan benar-benar sudah pergi, Nana kembali kedalam apartemennya dan merebahkan tubuhnya di kasur empuk miliknya.

❀❀❀

Pagi harinya, Nana terbangun dari tidurnya. Dilihatnya jam yang terletak diatas nakas samping tempat tidurnya.

Setelah mengumpulkan kesadarannya. Gadis itu segera pergi ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Lalu segera menunaikan kewajibannya sebagai seorang muslim yang taat..

Hari ini, Nana berniat untuk membuat sarapannya dengan memasak nasi goreng udah dan omelet wortel. Gadis itu memang sangat suka memasak.

Tiga puluh menit berlalu, Nana memutuskan untuk kembali kekamarnya. Ia harus bersiap-siap karena sebentar lagi ia akan menghadari seminar kedokteran di dekat salah satu hotel terkenal di Los angeles.

Gadis cantik itu tampil rapi dengan baju atasan berwarna putih dan jeans hitam. Ditambah dengan tas berwarna hitam ditangannya. Untuk masalah rambut, ia masih suka membiarkannya tergerai begitu saja.

Drtttt

Drtttt

Drtttt

Getaran Hpnya terdengar dari dalam tas miliknya. Dengan segera ia langsung mengambilnya lalu mengangkat telefon itu yang ternyata dari sahabatnya - Azizah.

"Hallo, Assalamualaikum Zi."

"Waalaikumsalam Na. Lo udah berangkat belum ?"

"Udah. Ini lagi dijalan, bentar lagi sampai kok."

"Ya udah, gue tunggu di loby ya."

"Okey," jawab Nana sebelum mematikan sambungannya.

❀❀❀

Sementara dibelahan dunia lainnya, keluarga Rajendra tampak sedang berkumpul di ruang keluarga sambil membicarakan tentang perusahaan Rajendra Grup yang saat ini dipimpin oleh Zayyan.

Gadis kecil bernama Olive itu terlihat sangat anteng dalam dekapan kakak sepupu dari ayahnya - Zayyan. Olive tampak tersenyum ketika diajak bicara oleh laki-laki itu.

Zayyan sangat menyayangi Olive seperti anak kandungnya sendiri.

"Hey, anak manis. Kenapa ketawa, hem ? Apa kamu senang karena berada dalam dekapan ayah iyan ?" Tanya nya mengajak Olive kecil mengobrol sedangkan gadis diajak bicara hanya tertawa sambil memandang wajah Zayyan

"Kalau dilihat-lihat, sepertinya kak Zayyan udah cocok jadi ayah deh," timpal Shakira setelah puas melihat interaksi sang putri dengan kakak iparnya itu.

"Oh ya ?" Tanya Zayyan asal.

Shakira mengangguk. "Iya nak, umur mu saat ini sudah cukup matang untuk menikah. Kapan kamu akan memberikan ibu menantu ?" Tanya ibu Ranya.

Zayyan gelapan menjawab pertanyaan dari ibunya. Bukan tak mau, hanya saja ia belum menemukan wanita yang cocok untuknya.

"Ibu... Aku belum siap untuk menikah," jawab Zayyan memberikan alasan.

"Kenapa ? Dan sampai kapan kamu mau seperti ini ? Lihatlah Juna, dia sekarang udah punya anak. Sementara kamu apa ? pacar aja ngak punya," kesal ibu Ranya.

"Huft... Ibu tau sendirikan, kalau cari calon istri itu ngak segampang cari sayur dipasar. Zayyan ngak mau salah pilih yang nantinya bisa merusak kehidupan Zayyan," seru laki-laki itu.

"Ya sudah, ibu kasih waktu kamu untuk mencari calon istri. Tapi ingat itu ngak lama. Sampai batas waktu yang sudah ditentukan dan kamu belum mendapatkannya, maka bersiap-siaplah untuk ibu jodohkan," jawab wanita paruh baya itu.

"Huh. Apa jangan-jangan yang mereka katakan tentang mu itu benar, kalau kamu gay," gerutu ibu ranya dengan suara pelan namun masih bisa didengarkan oleh orang-orang.

Mata Zayyan melotot ketika mendengar ucapan dari ibunya itu. "Astaga ibu."

Sedangkan orang yang mendengarkan perdebatan ibu dan anak itu tertawa dengan sangat keras apalagi saat ibu ranya mengatakan anak nya gay.

❀❀❀

"Zizi." Nana langsung memanggil Zizi ketika melihat gadis itu sedang menunggunya di loby.

Zizi menoleh, lalu segera berdiri. "Hay, Na."

"Hay. Tristan belum datang ya ?" Tanya Nana saat tidak melihat kehadiran dari sahabat laki-laki mereka.

Zizi menggeleng pelan. Namun tak lama setelah itu orang yang mereka bicarakan datang.

"Hay Queen... Hay Princess," sapa Tristan pada kedua sahabatnya itu.

Persahabatan mereka memang memiliki nama panggilan lain. Terkesan unik dan kekanakan, tapi mereka tidak peduli itu. Tristan memanggil Nana dengan panggilan Queen. Sementara Princess adalah nama panggilan untuk Zizi. Untuk Tristan sendiri, kedua gadis cantik itu memanggilnya Prince.

"Hay Prince," sapa kedua wanita itu. Tak tahu kenapa, mereka bertiga langsung tertawa setelah saling menyapa.

Tristan menghentikan tawanya. "Udah, berhenti ketawanya. Bentar lagi acaranya akan dimulai, sebaiknya kita segera masuk," ucap Tristan.

"Ya udah ayo, kita masuk."

Kali ini, materi seminar akan dijelaskan langsung oleh Nana. Acara berjalan dengan lancar sesuai rencana. Bagaimana tidak, pembawaan Nana yang baik membuat semua mudah mengerti.

Bahkan gadis itu berulang kali membuat orang-orang takjub dengan nya. Mewarisi kecerdasan dari sang ayah bahkan membuat gadis itu lulus sebagai mahasiswa terbaik diangkatannya saat itu.

"Huft... Akhirnya acara selesai juga." Zizi menghela nafas leganya.

"Iya, untung saja kita punya gadis cerdas ini," timpal Tristan. "Btw, gimana kalau kita makan siang bareng di tempat biasa ? Ya hitung-hitung sebagai tanda syukur untuk kesuksesan acara kita," ucap Tristan.

Kedua gadis itu tampak berfikir sejenak sebelum menjawab, "Ide bagus ! Oke gue setuju," jawab Nana.

"Tapi lo yang bayar ya," timpal Zizi pada Tristan.

"Lah, kenapa malah gue yang bayar ?" Tanya Tristan mengerutkan dahinya.

"Ish, lo gimana sih. Kan lo yang ngajak jadi lo juga yang harus bayar," jawab Zizi.

Sementara Nana hanya tersenyum melihat perdebatan antara kedua sahabatnya. Ini bukan kali pertamanya mereka memperdebatkan hal sepele. Jadi Nana sudah terbiasa mendengarnya.

"Tom and Jerry mulai beraksi," seru Nana. "Gue tuh sebenarnya heran deh sama kalian berdua. Hoby banget debat bahkan hanya untuk masalah yang sebenarnya ngak penting," tambah gadis itu.

Zizi dan Tristan terdiam. Mereka akui apa yang dikatakan oleh Nana itu memang benar adanya. Tapi, ya mau bagaimana lagi. Berdebat adalah satu hal yang tidak bisa dihilangkan dari mereka.

Nana menghela nafasnya. "Ya udah, jadi pergi atau ngak ni ? Kalau ngak gue mau cabut," kesal Nana sembari meninggalkan kedua sahabatnya itu.

"Eh, lo mau kemana sih ? Tunggu dulu," seru Tristan. "Ya udah deh, gue yang bayar kali ini," sambungnya.

"Gitu kek dari tadi, kan ngak perlu harus debat dulu. Ya udah, ayo pergi guys," ucap Zizi langsung melangkah mendahului Nana dan Tristan yang menggelengkan kepalanya karena tingkah gadis itu.

"Giliran makan gratis aja, lo semangatnya 45," gerutu Tristan.

Saat ini mereka telah sampai di restoran yang mereka tuju. Seperti biasa, mereka langsung memesan makanan. Keheningan terjadi untuk sementara karena mereka bertiga tengah asik menikmati makanan mereka masing-masing.

"Oh iya, habis ini kalian mau kemana ? Langsung pulang atau ke Rumah Sakit ?" Tanya Tristan.

"Gue kayaknya mau ke Rumah Sakit dulu deh. Soalnya mau cek rekam medis pasien yang mau operasi besok," jawab Nana.

"Gue juga mau ke Rumah Sakit. Ada pasien yang minta jadwal chek up kehamilannya bentar lagi," jawab Zizi.

Nana mengangguk. "Terus lo sendiri gimana, Prince ?" Tanya Nana.

"Oh gue langsung pulang aja deh, ada urusan soalnya," jawab Tristan.

"Urusan apaaan ?" Tanya Zizi.

"Biasa, mau ajak cewek gue kencan," jawab Tristan sembari menaik turunkan alisnya.

Mendengar itu membuat Zizi berdecak. " Ck... Kayak punya pacar aja lo," sindir Zizi. "Udah jomblo ya jomblo aja, ngak usah banyak gaya," tambahnya.

Mendengar itu, tentu saja Tristan tidak terima. "Terus apa bedanya sama lo ? Lo kan juga jomblo. Jadi sama-sama jomblo ngak usah saling menghina," ucap Tristan tidak terima.

Sementara Nana hanya menggelengkan kepalanya. "Mulai lagi deh."

Tristan dan Zizi masih setia dengan perdebatan-perdebatan tidak jelas mereka itu. Tanpa mereka sadari-

To Be Continue...

Hallo Gengs !!!

Hari ini author update lagi ya. Jangan lupa untuk tetap dukung karya author dengan cara Vote, Like dan Koment ya.

Terima kasih

Kerinci, Jambi 11 Agust 2020

Terpopuler

Comments

Yani

Yani

Tristan sama Azizah jodod deh 😊

2022-12-18

0

Adey

Adey

ya thor lana bertele" gk ketemu" mereka

2021-04-14

1

Array Alin Damanik

Array Alin Damanik

itu lah indah nya persahabatan

2020-11-27

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 Pengenalan Tokoh
2 BAB 2 Kepulangan Navya
3 BAB 3 Pernikahan Shakira Arjuna
4 BAB 4 SAH
5 BAB 5 Azzahra Oliver Rajendra
6 BAB 6 Seminar Kedokteran
7 BAB 7 Rencana Perjodahan
8 BAB 8 Goodbye City of Angels
9 BAB 9 Makan Malam
10 BAB 10 Perjodohan
11 BAB 11 Keputusan
12 BAB 12 Tak Sengaja Bertemu
13 BAB 13 Patah Hati
14 BAB 14 Hari Pertama Kerja
15 BAB 15 Menjemput Olive
16 BAB 16 Bersenang-Senang
17 BAB 17 Engagement Day
18 BAB 18 Arjuna dan Shakira
19 BAB 19 Fitting Baju Part 1
20 BAB 20 Fitting Baju Part 2
21 BAB 21 Kesepakatan Pernikahan
22 BAB 22 Wedding Day Part 1
23 BAB 23 Wedding Day Part 2
24 BAB 24 Malam Pertama
25 VOTE
26 BAB 25 Pindah Rumah
27 BAB 26 Masakan Pertama
28 BAB 27 Rencana Liburan Keluarga
29 BAB 28 Dia Juga Ikut ?
30 BAB 29 Perhatian Kecil Zayyan
31 BAB 30 Kembali Kerja
32 BAB 31 Kembalinya Tristan
33 BAB 32 Hadiah Pernikahan
34 BAB 33 Honeymoon
35 BAB 34 Bertemu Sahabat Kecil
36 BAB 35 Apa Dia Cemburu ?
37 BAB 36 Cemburunya Zayyan
38 BAB 37 Negara Kincir Angin
39 BAB 38 Pulang ??
40 BAB 39 Kebaikan Hati Nana
41 BAB 40 Ciuman Pertama ku
42 BAB 41 Hamil ???
43 BAB 42 Perangsang
44 BAB 43 Alexa Kecelakaan
45 BAB 44 Tidak Pulang
46 BAB 45 Ternyata Dia
47 BAB 46 Triple Pai NavTriAz
48 BAB 47 Ungkapan Perasaan Tristan
49 BAB 48 Alexa Siuman
50 BAB 49 Wanita Multitalenta
51 BAB 50 Positif
52 BAB 51 Kecewa dan Bahagia
53 BAB 52 Seperti Tersudutkan
54 Terima Kasih
55 BAB 53 Membawanya Kembali
56 BAB 54 Mencoba Melupakan
57 BAB 54 Bumil Ngidam
58 BAB 55 Memilih Pergi
59 BAB 56 Penyesalan
60 BAB 57 Perubahan Zayyan
61 BAB 58 Alexa
62 BAB 59 Navya & Azizah
63 BAB 60 Ditempat Yang Sama
64 BAB 61 Kembali
65 BAB 62 Kembali Bukan Untukmu
66 BAB 63 Mabuk-Mabukan
67 BAB 64 Kecelakaan
68 BAB 65 Kembalilah Kepada Ku
69 BAB 66 Menunjukan Sedikit Perhatian
70 BAB 67 Dia Lagi
71 BAB 68 Kebimbangan
72 BAB 69 Dia Istriku
73 BAB 70 About Zizi (1)
74 BAB 71 About Zizi (2)
75 BAB 72 Ke Rumah Mertua
76 BAB 73 Memintanya Kembali
77 BAB 74 Welcome Back
78 BAB 75 Awal Yang Baru
79 BAB 76 Ngidam
80 BAB 77 Check Up
81 BAB 78 Pertengkaran
82 BAB 79 Baikan
83 BAB 80 Haruskah Aku Bahagia ?
84 BAB 81 Flashback
85 BAB 82 Kumpul Keluarga
86 BAB 83 Berkumpul dan Keseruan
87 BAB 84 Acara Syukuran
88 BAB 85 Acara Seminar
89 BAB 86 Dia Bergerak
90 BAB 87 Apa Kau Mencintaiku ?
91 BAB 88 Welcome To The World
92 BAB 89 Baby Keel
93 BAB 90 Bahagia
94 BAB 91 Peran Baru
95 BAB 92 Kembalinya Seseorang Dari Masa Lalu
96 BAB 93 Rencana Jahat Zeline
97 BAB 94 Kecurigaan Trio Kadal
98 BAB 95 Terbongkar
99 BAB 96 Epilog ~ Ending
100 Info Karya Baru !!!
101 Ekstra Part ~ Wedding Party
102 Ekstra Part ~ Kebahagiaan Shakira dan Arjuna
103 Bonus Ekstra Part ~ Keluarga Bahagia
104 Mentari Dari Bumi Sakti
Episodes

Updated 104 Episodes

1
BAB 1 Pengenalan Tokoh
2
BAB 2 Kepulangan Navya
3
BAB 3 Pernikahan Shakira Arjuna
4
BAB 4 SAH
5
BAB 5 Azzahra Oliver Rajendra
6
BAB 6 Seminar Kedokteran
7
BAB 7 Rencana Perjodahan
8
BAB 8 Goodbye City of Angels
9
BAB 9 Makan Malam
10
BAB 10 Perjodohan
11
BAB 11 Keputusan
12
BAB 12 Tak Sengaja Bertemu
13
BAB 13 Patah Hati
14
BAB 14 Hari Pertama Kerja
15
BAB 15 Menjemput Olive
16
BAB 16 Bersenang-Senang
17
BAB 17 Engagement Day
18
BAB 18 Arjuna dan Shakira
19
BAB 19 Fitting Baju Part 1
20
BAB 20 Fitting Baju Part 2
21
BAB 21 Kesepakatan Pernikahan
22
BAB 22 Wedding Day Part 1
23
BAB 23 Wedding Day Part 2
24
BAB 24 Malam Pertama
25
VOTE
26
BAB 25 Pindah Rumah
27
BAB 26 Masakan Pertama
28
BAB 27 Rencana Liburan Keluarga
29
BAB 28 Dia Juga Ikut ?
30
BAB 29 Perhatian Kecil Zayyan
31
BAB 30 Kembali Kerja
32
BAB 31 Kembalinya Tristan
33
BAB 32 Hadiah Pernikahan
34
BAB 33 Honeymoon
35
BAB 34 Bertemu Sahabat Kecil
36
BAB 35 Apa Dia Cemburu ?
37
BAB 36 Cemburunya Zayyan
38
BAB 37 Negara Kincir Angin
39
BAB 38 Pulang ??
40
BAB 39 Kebaikan Hati Nana
41
BAB 40 Ciuman Pertama ku
42
BAB 41 Hamil ???
43
BAB 42 Perangsang
44
BAB 43 Alexa Kecelakaan
45
BAB 44 Tidak Pulang
46
BAB 45 Ternyata Dia
47
BAB 46 Triple Pai NavTriAz
48
BAB 47 Ungkapan Perasaan Tristan
49
BAB 48 Alexa Siuman
50
BAB 49 Wanita Multitalenta
51
BAB 50 Positif
52
BAB 51 Kecewa dan Bahagia
53
BAB 52 Seperti Tersudutkan
54
Terima Kasih
55
BAB 53 Membawanya Kembali
56
BAB 54 Mencoba Melupakan
57
BAB 54 Bumil Ngidam
58
BAB 55 Memilih Pergi
59
BAB 56 Penyesalan
60
BAB 57 Perubahan Zayyan
61
BAB 58 Alexa
62
BAB 59 Navya & Azizah
63
BAB 60 Ditempat Yang Sama
64
BAB 61 Kembali
65
BAB 62 Kembali Bukan Untukmu
66
BAB 63 Mabuk-Mabukan
67
BAB 64 Kecelakaan
68
BAB 65 Kembalilah Kepada Ku
69
BAB 66 Menunjukan Sedikit Perhatian
70
BAB 67 Dia Lagi
71
BAB 68 Kebimbangan
72
BAB 69 Dia Istriku
73
BAB 70 About Zizi (1)
74
BAB 71 About Zizi (2)
75
BAB 72 Ke Rumah Mertua
76
BAB 73 Memintanya Kembali
77
BAB 74 Welcome Back
78
BAB 75 Awal Yang Baru
79
BAB 76 Ngidam
80
BAB 77 Check Up
81
BAB 78 Pertengkaran
82
BAB 79 Baikan
83
BAB 80 Haruskah Aku Bahagia ?
84
BAB 81 Flashback
85
BAB 82 Kumpul Keluarga
86
BAB 83 Berkumpul dan Keseruan
87
BAB 84 Acara Syukuran
88
BAB 85 Acara Seminar
89
BAB 86 Dia Bergerak
90
BAB 87 Apa Kau Mencintaiku ?
91
BAB 88 Welcome To The World
92
BAB 89 Baby Keel
93
BAB 90 Bahagia
94
BAB 91 Peran Baru
95
BAB 92 Kembalinya Seseorang Dari Masa Lalu
96
BAB 93 Rencana Jahat Zeline
97
BAB 94 Kecurigaan Trio Kadal
98
BAB 95 Terbongkar
99
BAB 96 Epilog ~ Ending
100
Info Karya Baru !!!
101
Ekstra Part ~ Wedding Party
102
Ekstra Part ~ Kebahagiaan Shakira dan Arjuna
103
Bonus Ekstra Part ~ Keluarga Bahagia
104
Mentari Dari Bumi Sakti

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!