BAB 2 Kepulangan Navya

Mentari telah bersinar diufuk timur, siap menyapa bumi dengan cahayanya. Nana tampak sedang bersiap-siap menuju ke Bandar Udara Internasional Los Angeles, Amerika Serikat.

Drrttt...

Drrttt...

Drrttt...

Handphone Nana bergetar dengan keras didalam tas merah miliknya, menandakan ada sebuah panggilan masuk. Sebelum mengangkat panggilan itu, Nana melihat dulu siapa yang menghubunginya pagi-pagi begini.

'My Sisters ❤' Nama itu yang tertera dilayar Hp-nya. Nana langsung menekan ikon yang berwarna hijau dilayar ponselnya.

"Assalamualaikum kak, ada apa ?" Tanya Nana saat panggilannya tersambung.

"Waalaikumsalam. Dek kamu sekarang dimana ? Udah berangkat apa belum ? Terus kamu pulang sama siapa ?" Tanya Shakira secara beruntun.

Nana hanya berdengus kesal mendengar banyaknya pertanyaan dari sang kakak sembari memutar bola matanya.

"Huft... Satu-satu atuh kak kak, kalau mau nanya. Kan aku jadi bingung mau jawab yang mana dulu," kesal Nana.

Meskipun kesal dengan sang kakak, tapi ia tidak pernah marah karena ia tahu kakaknya itu hanya merindukannya. Ia hanya ingin memastikan bahwa adiknya selalu baik-baik saja karena ia tidak mau terjadi hal buruk pada Nana.

Sudah hampir satu tahun Nana tidak pernah pulang ke Negara asalnya. Jika ditanya Kenapa ? Ia selalu menjawab karena terlalu sibuk dengan pekerjaan nya sebagai seorang dokter bedah saraf di Rumah Sakit Terkenal di Los Angeles.

Mendengar kekesalan sang adik, Shakira pun tertawa. "Hhaha... Maaf ibu dokter. Kakak hanya terlalu bersemangat tadi," jawab Shakira.

"Apa kakak sebegitu merindukan ku hingga menghujaniku dengan banyak pertanyaan ?" Goda Nana. "Tapi tidak masalah, adikmu yang cantik ini akan menjawab semua pertanyaan mu."

"Sekarang dimohon untuk memasang telinga baik-baik dan dengarkan aku. Pertama, adikmu ini sekarang masih di Apartement. Kedua, sebentar lagi aku akan berangkat ke bandara. Ketiga, dengan siapa aku pulang ya ? Aku rasa kakak sudah tau jawabannya."

"Dan untuk yang terakhir, jangan lupa untuk menjemput adikmu yang cantik ini dibandara setelah sampai di Jakarta ya." Nana terkekeh sendiri karena merasa geli dengan kata 'Adikmu yang cantik ini'. Karena selama ini Nana tidak pernah memuji dirinya sendiri.

Shakira tersenyum tipis tanpa diketahui oleh Nana. "Baiklah ibu dokter yang cantik, kakakmu ini pasti akan menjemputmu," jawab Shakira.

"Okee... Aku tutup dulu telefonnya ya kak, Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

Setelah panggilannya terputus, Nana segera menarik kopernya keluar Apartement karena ia harus berangkat ke bandara saat ini juga.

❀❀❀

Disisi lain, Shakira segera melangkahkan kakinya menuruni anak tangga satu persatu setelah memutuskan sambungan telefon nya dengan sang adik. Ia bermaksud untuk menghampiri kedua orang tuanya di ruang keluarga.

"Good morning mama... Good morning papa," sapa Shakira sembari mengecup pipi kedua orang tuanya.

Sedari dulu, keluarga Abimanyu selalu mengajarkan anak-anaknya untuk memberi sapaan dipagi hari dengan cara memberi sebuah kecupan sebagai bentuk tanda dari kasih sayang. Dan itu sudah turun temurun sejak dulu.

"Morning sayang."

"Morning too putri cantik papa."

Shakira mendudukan tubuhnya diantara kedua orang tuanya. Ia ikut bergabung dengan kedua orang tua paruh baya itu menonton televisi diruang keluarga.

"Apa adikmu sudah menelfon sayang ?" Tanya sang mama.

"Bukan anak nakal itu yang menelfon kakak, tapi kakak yang menelfonnya terlebih dahulu," jawab Shakira dengan kesal.

Shakira hanya kesal pada adiknya itu karena tidak pernah pulang selama setahun belakangan ini. Bukan hanya itu, tapi gadis yang panggil Shakira sebagai gadis nakal itu juga sangat jarang menghubungi mereka. Pasien selalu menjadi alasan utamanya berbuat seperti itu.

"Hey... Kenapa malah menyebut adikmu dengan panggilan anak nakal ?" Protes sang papa tidak terima.

Shakira mendengus kesal "Mama lihat itu, papa selalu saja membela Nana." Adu Shakira pada sang mama.

"Dia telah melupakan kita sebagai keluarganya sendiri. Dia tidak pernah ingin pulang dan berkumpul bersama kita lagi. Bahkan dia sudah sangat jarang memberi kita kabar. Apa dia tidak tau kalau kakak sangat merindukkannya." Jelas Shakira dengan mata berkaca-kaca.

Mama Yanti dan papa Dion tertegun mendengar pernyataan dari Shakira. Mereka sungguh tidak menduga kalau Shakira merindukan adiknya sebesar itu. Namun sebagai seorang ibu, mama Yanti berusaha memberi pemahaman pada putri sulungnya.

"Tidak sayang... Adik mu tidak mungkin melupakan kita. Bagaimana pun kita adalah keluarganya dan sebuah keluarga akan selalu menjadi tempat kembali."

"Kakak harus belajar memahami adikmu itu. Dia adalah seorang dokter dan dia punya tanggung jawab besar terhadap pasiennya. Harus ada banyak pertimbangan sebelum ia meninggalkan pekerjaan mulianya itu demi kepentingan pribadinya. Karena apa ? Karena nyawa dan keselamatan pasien ada ditangannya."

"Seorang dokter memang bukan Tuhan, tapi melalui tangan mereka lah sebuah keajaiban bisa tercipta. Tak jarang tangan mereka menjadi penyembuh bagi pasiennya namun tak jarang pula ditangan mereka sebuah kematian berada. Semua itu tergantung izin Allah dan takdirnya."

"Jadi harusnya kakak bangga memiliki seorang adik yang mempunyai dedikasi yang tinggi terhadap profesinya," Jelas mama Yanti.

"Udah ah, jangan cemberut lagi... Kakak jelek tau kalau lagi cemberut kayak gitu. Lusa kan kakak mau menikah, apa mau tampil jelek di hari pernikahannya ?" Ejek mama yanti.

Diam-diam papa Dion tersenyum bangga dengan cara istrinya memberikan pengertian pada putri sulung mereka. Tutur kata yang lembut itulah yang membuat pria paruh baya itu selalu jatuh cinta pada istrinya setiap hari.

Ternyata benar, setiap masalah akan menemui jalan keluarnya jika diselesaikan dengan kepala dingin. Dan itu adalah keahlian dari nyonya besar Abimanyu - Damayanti Abimanyu.

"Maaf ma, kakak mengerti sekarang," jawab Shakira sembari memeluk sang mama.

❀❀❀

Kini, Nana telah sampai di Bandara Internasional Soekarno Hatta setelah menempuh perjalanan yang cukup lama. Sungguh perjalanan yang sangat melelahkan karena memakan waktu selama kurang lebih 18 Jam 15 Menit.

Nana mengedarkan pandangannya dengan sudut bibir yang terangkat. Jujur saja ia sangat rindu dengan tanah kelahirannya. Namun apa boleh buat, pekerjaan selalu menuntutnya jauh dari orang yang ia cintai.

"Welcome back to Indonesia," gumam Nana dalam hatinya.

Saat ia mulai melangkah, suara teriakan pun terdengar memanggil namanya. Nana kembali mengedarkan padangannya untuk melihat siapa yang memanggilnya. Namun ia tidak menemukan nya.

"Hay." Seseorang tiba-tiba saja datang dari arah belakang yang membuat Nana terlonjak kaget.

"Astaga kakak... Jantung ku hampir saja copot gara-gara kakak tau ngak sih," omel Nana pada sang kakak. "Memangnya kakak mau tanggung jawab jika jantungku copot dari tempatnya." Gadis itu masih saja terus menggerutu karena merasa kesal dengan Shakira.

Shakira tertawa melihat kekesalan adiknya itu, rasanya sudah begitu lama ia tidak melihat wajah kesal Nana seperti ini.

"Ups... Maaf karena telah mengagetkan mu dek."

"Lagian kamu juga sih, kakak udah panggil berulang kali tadi kamu tetap ngak dengar, ya udah kakak isengin aja lagi," jawab Shakira tanpa dosa.

"Aku udah cari kemana-mana tau tapi ngak ketemu. Eh tau-tau udah ada dibelakang aku aja. Kakak itu udah kayak hantu tau ngak sih, tiba-tiba nongol dibelakang," omel Nana lagi.

"Udah ah, ngomel mulu dari tadi," ucap Shakira. "Kita pulang aja yuk, mama sama papa udah nunggu kamu dirumah tau."

Mereka berdua langsung pulang ke kediaman Abimanyu dengan seorang sopir keluarga yang datang bersama Shakira tadi. Setelah Menempuh perjalanan selama 30 menit, mereka akhirnya sampai dikediaman Abimanyu.

Setelah sampai di kediaman Abimanyu, Nana segera keluar dari mobil dan berlari ke dalam rumah. Sepertinya ia sangat merindukan rumah dan mama papanya.

"Ya ampun gadis ini, seperti anak kecil saja," gumam Shakira ketika melihat tingkah adiknya.

"Pak, tolong bawakan koper nona Navya kedalam ya," pinta Shakira lagi pada sopir nya dengan ramah.

"Baik nona."

Shakira hanya membalasnya dengan anggukan kepala sambil berjalan masuk kedalam rumahnya mengikuti Nana.

"Oh ya ampun, aku sangat merindukan rumah ini," ucap Nana saat pertama kali masuk kedalam rumahnya setelah 1 Tahun tidak pulang.

"Mama... Papa... Putri Cantikmu Pulang," teriak Nana memanggil kedua orang tuanya.

"Hey, kenapa kamu berteriak seperti itu, hah ?" Protes Shakira pada Nana.

"Biarin aja, kenapa malah kakak yang sewot," jawab Nana dengan sedikit ketus sembari menjulurkan lidahnya.

"Dasar gadis ini," jawab Shakira yang di ikuti dengan senyum kecilnya.

Bukannya marah pada Nana, shakira malah tersenyum setelah Nana mengejeknya dengan menjulurkan lidah.

"Hay sayang, selamat datang kembali ke rumahmu nak," sapa papa dion sambil menuruni tangga rumahnya.

"Papa." Panggil nana dengan sedikit berlari kearah papanya.

"Aku sangat merindukanmu. Kenapa papa tidak pernah mengunjungiku Ke Amerika ? Apakah papa tidak merindukan aku ?" Cerocos Nana dengan suara manjanya.

Nana memang sangat dekat dengan papanya, dia selalu saja menempel dan manja dengan sang papa. Sedangkan Shakira sangat manja dan dekat dengan sang mama.

"Tentu saja papa sangat merindukanmu. Bagaimana mungkin papa tidak merindukan gadis kecil papa yang manja ini," Kata papa dion sambil tersenyum pada Nana.

"Ihh.. Papa, aku bukan anak kecil lagi, lihatlah aku sudah besar sekarang," Protes Nana namun papa dion hanya menanggapinya dengan tawa.

"Apakah kamu hanya merindukan papamu saja ? kamu tidak merindukan mama mu ini, hmm ?" Protes mama yanti sambil pura pura marah pada Nana.

"Tidak mama, bagaimana mungkin Nana tidak merindukan wanita yang telah melahirkan Nana.. Nana sangat merindukan Mama." Nana langsung masuk kedalam pelukan sang mama.

Nana memang sangat dekat dengan papanya, Tapi dia juga sangat menyayangi Mama nya itu, wanita yang telah mempertaruhkan nyawa untuknya.

Mama Yanti tersenyum sembari mengecup kepala putri bungsunya itu.

"Pergilah kekamar sayang, kamu pasti sangat lelah bukan !" Seru sang mama memberi perintah.

"Baiklah ma, sampai ketemu besok dan selamat beristirahat," ucap Nana sambil mencium pipi kedua orang tua dan juga kakaknya.

"Kamu juga istirahatlah nak," ujar sang mama pada Shakira.

"Iya ma, selamat istirahat ma pa, " jawab Shakira sambil mengecup pipi mama dan papanya lalu pergi kekamarnya.

❀❀❀

"Oh ya ampun, aku sangat merindukan kamar tidurku" Gumam Nana sambil menjatuhkan tubuhnya tempat tidur miliknya.

Kamar tidur mewah yang didominasi dengan warna putih yang dilengkapi dengan ranjang king size yang nyaman dan perabotan yang serba putih hingga menambahkan kesan nyaman saat berada didalamnya.

Tanpa disadari Nana pun telah terlelap di tempat tidur ternyamannya.

❀❀❀

Mentari pagi telah bersinar dibalik gorden kamar Nana, hingga membangunkan gadis itu dari tidur nyenyaknya.

"Suara apa itu ? Berisik sekali," kata nana sebelum pergi membersihkan diri dikamar mandinya.

Setelah membersihkan diri yang memakan waktu 45 menit itu, Nana bergegas keluar kamar untuk mengecek suara keributan apa itu.

"Nana kemarilah, kenapa kau bangun lama sekali haa," teriak Shakira dari lantai bawah sambil bercak pinggang mengomeli adiknya.

"Astaga, aku lupa..."

To Be Continue...

Sebelumnya mohon maap ni ibuk-ibuk dan bapak-bapak, karena banyak yang protes tentang waktu penerbangan dari Jakarta ke Los Angeles ataupun sebaliknya. Karena berhubung author ngak pernah kesana jadinya author cari informasi ke mbah google. Jadi kalau itu salah jangan pada protes ke author yee, tapi langsung aja protes ke mbah google sana.

Noh, itu author kasih buktinya langsung. Ada beragam info kan disana. Jadi author ngak ngasal nulisnya kok.

Tapi jangan lupa dukung author dengan cara Vote, Like dan Koment ya. Terima kasih ☺

Kerinci, Jambi 9 Agustus 2020

Terpopuler

Comments

Yani

Yani

Masih nyimak

2022-12-18

0

Yani Sugondo

Yani Sugondo

makin penasaran thooorr,next

2020-12-18

0

Thenri Angga

Thenri Angga

lanjut

2020-12-17

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 Pengenalan Tokoh
2 BAB 2 Kepulangan Navya
3 BAB 3 Pernikahan Shakira Arjuna
4 BAB 4 SAH
5 BAB 5 Azzahra Oliver Rajendra
6 BAB 6 Seminar Kedokteran
7 BAB 7 Rencana Perjodahan
8 BAB 8 Goodbye City of Angels
9 BAB 9 Makan Malam
10 BAB 10 Perjodohan
11 BAB 11 Keputusan
12 BAB 12 Tak Sengaja Bertemu
13 BAB 13 Patah Hati
14 BAB 14 Hari Pertama Kerja
15 BAB 15 Menjemput Olive
16 BAB 16 Bersenang-Senang
17 BAB 17 Engagement Day
18 BAB 18 Arjuna dan Shakira
19 BAB 19 Fitting Baju Part 1
20 BAB 20 Fitting Baju Part 2
21 BAB 21 Kesepakatan Pernikahan
22 BAB 22 Wedding Day Part 1
23 BAB 23 Wedding Day Part 2
24 BAB 24 Malam Pertama
25 VOTE
26 BAB 25 Pindah Rumah
27 BAB 26 Masakan Pertama
28 BAB 27 Rencana Liburan Keluarga
29 BAB 28 Dia Juga Ikut ?
30 BAB 29 Perhatian Kecil Zayyan
31 BAB 30 Kembali Kerja
32 BAB 31 Kembalinya Tristan
33 BAB 32 Hadiah Pernikahan
34 BAB 33 Honeymoon
35 BAB 34 Bertemu Sahabat Kecil
36 BAB 35 Apa Dia Cemburu ?
37 BAB 36 Cemburunya Zayyan
38 BAB 37 Negara Kincir Angin
39 BAB 38 Pulang ??
40 BAB 39 Kebaikan Hati Nana
41 BAB 40 Ciuman Pertama ku
42 BAB 41 Hamil ???
43 BAB 42 Perangsang
44 BAB 43 Alexa Kecelakaan
45 BAB 44 Tidak Pulang
46 BAB 45 Ternyata Dia
47 BAB 46 Triple Pai NavTriAz
48 BAB 47 Ungkapan Perasaan Tristan
49 BAB 48 Alexa Siuman
50 BAB 49 Wanita Multitalenta
51 BAB 50 Positif
52 BAB 51 Kecewa dan Bahagia
53 BAB 52 Seperti Tersudutkan
54 Terima Kasih
55 BAB 53 Membawanya Kembali
56 BAB 54 Mencoba Melupakan
57 BAB 54 Bumil Ngidam
58 BAB 55 Memilih Pergi
59 BAB 56 Penyesalan
60 BAB 57 Perubahan Zayyan
61 BAB 58 Alexa
62 BAB 59 Navya & Azizah
63 BAB 60 Ditempat Yang Sama
64 BAB 61 Kembali
65 BAB 62 Kembali Bukan Untukmu
66 BAB 63 Mabuk-Mabukan
67 BAB 64 Kecelakaan
68 BAB 65 Kembalilah Kepada Ku
69 BAB 66 Menunjukan Sedikit Perhatian
70 BAB 67 Dia Lagi
71 BAB 68 Kebimbangan
72 BAB 69 Dia Istriku
73 BAB 70 About Zizi (1)
74 BAB 71 About Zizi (2)
75 BAB 72 Ke Rumah Mertua
76 BAB 73 Memintanya Kembali
77 BAB 74 Welcome Back
78 BAB 75 Awal Yang Baru
79 BAB 76 Ngidam
80 BAB 77 Check Up
81 BAB 78 Pertengkaran
82 BAB 79 Baikan
83 BAB 80 Haruskah Aku Bahagia ?
84 BAB 81 Flashback
85 BAB 82 Kumpul Keluarga
86 BAB 83 Berkumpul dan Keseruan
87 BAB 84 Acara Syukuran
88 BAB 85 Acara Seminar
89 BAB 86 Dia Bergerak
90 BAB 87 Apa Kau Mencintaiku ?
91 BAB 88 Welcome To The World
92 BAB 89 Baby Keel
93 BAB 90 Bahagia
94 BAB 91 Peran Baru
95 BAB 92 Kembalinya Seseorang Dari Masa Lalu
96 BAB 93 Rencana Jahat Zeline
97 BAB 94 Kecurigaan Trio Kadal
98 BAB 95 Terbongkar
99 BAB 96 Epilog ~ Ending
100 Info Karya Baru !!!
101 Ekstra Part ~ Wedding Party
102 Ekstra Part ~ Kebahagiaan Shakira dan Arjuna
103 Bonus Ekstra Part ~ Keluarga Bahagia
104 Mentari Dari Bumi Sakti
Episodes

Updated 104 Episodes

1
BAB 1 Pengenalan Tokoh
2
BAB 2 Kepulangan Navya
3
BAB 3 Pernikahan Shakira Arjuna
4
BAB 4 SAH
5
BAB 5 Azzahra Oliver Rajendra
6
BAB 6 Seminar Kedokteran
7
BAB 7 Rencana Perjodahan
8
BAB 8 Goodbye City of Angels
9
BAB 9 Makan Malam
10
BAB 10 Perjodohan
11
BAB 11 Keputusan
12
BAB 12 Tak Sengaja Bertemu
13
BAB 13 Patah Hati
14
BAB 14 Hari Pertama Kerja
15
BAB 15 Menjemput Olive
16
BAB 16 Bersenang-Senang
17
BAB 17 Engagement Day
18
BAB 18 Arjuna dan Shakira
19
BAB 19 Fitting Baju Part 1
20
BAB 20 Fitting Baju Part 2
21
BAB 21 Kesepakatan Pernikahan
22
BAB 22 Wedding Day Part 1
23
BAB 23 Wedding Day Part 2
24
BAB 24 Malam Pertama
25
VOTE
26
BAB 25 Pindah Rumah
27
BAB 26 Masakan Pertama
28
BAB 27 Rencana Liburan Keluarga
29
BAB 28 Dia Juga Ikut ?
30
BAB 29 Perhatian Kecil Zayyan
31
BAB 30 Kembali Kerja
32
BAB 31 Kembalinya Tristan
33
BAB 32 Hadiah Pernikahan
34
BAB 33 Honeymoon
35
BAB 34 Bertemu Sahabat Kecil
36
BAB 35 Apa Dia Cemburu ?
37
BAB 36 Cemburunya Zayyan
38
BAB 37 Negara Kincir Angin
39
BAB 38 Pulang ??
40
BAB 39 Kebaikan Hati Nana
41
BAB 40 Ciuman Pertama ku
42
BAB 41 Hamil ???
43
BAB 42 Perangsang
44
BAB 43 Alexa Kecelakaan
45
BAB 44 Tidak Pulang
46
BAB 45 Ternyata Dia
47
BAB 46 Triple Pai NavTriAz
48
BAB 47 Ungkapan Perasaan Tristan
49
BAB 48 Alexa Siuman
50
BAB 49 Wanita Multitalenta
51
BAB 50 Positif
52
BAB 51 Kecewa dan Bahagia
53
BAB 52 Seperti Tersudutkan
54
Terima Kasih
55
BAB 53 Membawanya Kembali
56
BAB 54 Mencoba Melupakan
57
BAB 54 Bumil Ngidam
58
BAB 55 Memilih Pergi
59
BAB 56 Penyesalan
60
BAB 57 Perubahan Zayyan
61
BAB 58 Alexa
62
BAB 59 Navya & Azizah
63
BAB 60 Ditempat Yang Sama
64
BAB 61 Kembali
65
BAB 62 Kembali Bukan Untukmu
66
BAB 63 Mabuk-Mabukan
67
BAB 64 Kecelakaan
68
BAB 65 Kembalilah Kepada Ku
69
BAB 66 Menunjukan Sedikit Perhatian
70
BAB 67 Dia Lagi
71
BAB 68 Kebimbangan
72
BAB 69 Dia Istriku
73
BAB 70 About Zizi (1)
74
BAB 71 About Zizi (2)
75
BAB 72 Ke Rumah Mertua
76
BAB 73 Memintanya Kembali
77
BAB 74 Welcome Back
78
BAB 75 Awal Yang Baru
79
BAB 76 Ngidam
80
BAB 77 Check Up
81
BAB 78 Pertengkaran
82
BAB 79 Baikan
83
BAB 80 Haruskah Aku Bahagia ?
84
BAB 81 Flashback
85
BAB 82 Kumpul Keluarga
86
BAB 83 Berkumpul dan Keseruan
87
BAB 84 Acara Syukuran
88
BAB 85 Acara Seminar
89
BAB 86 Dia Bergerak
90
BAB 87 Apa Kau Mencintaiku ?
91
BAB 88 Welcome To The World
92
BAB 89 Baby Keel
93
BAB 90 Bahagia
94
BAB 91 Peran Baru
95
BAB 92 Kembalinya Seseorang Dari Masa Lalu
96
BAB 93 Rencana Jahat Zeline
97
BAB 94 Kecurigaan Trio Kadal
98
BAB 95 Terbongkar
99
BAB 96 Epilog ~ Ending
100
Info Karya Baru !!!
101
Ekstra Part ~ Wedding Party
102
Ekstra Part ~ Kebahagiaan Shakira dan Arjuna
103
Bonus Ekstra Part ~ Keluarga Bahagia
104
Mentari Dari Bumi Sakti

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!