Cara jitu untuk menyelesaikan masalah

  Akhirnya Lukita sampai juga di kampus, dia berjalan dilorong kampus. Ada beberapa orang berlalu lalang melewati jalan itu.

  Lukita pun mencari seseorang di lokasi itu. "Dimana ya Amira." batin Lukita yang sedang mencari sahabatnya.

  Baru berjalan beberapa langkah, mulai terdengar suara ramai di lokasi kantin.

  "Ada apa nih." batin Lukita yang melihat keramaian di tempat itu. Sontak saja Lukita kaget melihat temannya Amira sedang dikeroyok beberapa orang dari mereka.

  Lukita langsung lari menuju Amira, Amira langsung menangis dipelukkan Lukita.

  "Lukita." Amira menangis dipelukkan Lukita.

  "Kamu kenapa?" tanya Lukita pada Amira.

  "Wah, sudah jadi penolong kamu ya." ucap wanita itu yang menatap dengan tatapan mengejek.

  Lukita pun maju menghampiri mereka berlima. "Memang apa salah Amira sampai kalian hal seperti itu ?" tanya Lukita pada mereka.

  "Asal kamu tahu, dia menumpahkan minuman disepatuku. Memang kenapa berani kamu melawan kami." ucap salah satu dari mereka.

  "Jadi karena hal sepatu doang. Aduh, gitu saja dibikin masalah. Aku tanya, kamu punya banyak uang tidak?" tanya Lukita pada salah satu mereka.

  "Pastinya, aku anak orang kaya." dengan percaya dirinya dia mengakui orang kaya.

  "Kalau masalah sepatu kamu bisa beli lagi yang paling bagus, kalau kamu mempermasalahkan hal sepatu pasti orang-orang sekitarmu menganggap aneh. Aneh yang aku maksudkan, padahal orang kaya apa tidak mampu beli sepatu baru lagi. Hanya menurut pemikiranku saja, kalau sudah begitu kamu dihina oleh Mereka tapi di batin mereka. Coba lihat teman-temanmu dan orang sekitarmu. " Akhirnya dia melirik temannya dan orang-orang sekitar kantin.

  Dan benar saja mereka menatap dirinya. Lukita maju kedepan membisikkan sesuatu ditelinga wanita itu." sekarang kamu beli sepatu yang baru dan paling bagus agar membuktikan kamu itu punya sepatu yang lebih bagus dari sepatu mereka. Dan untuk sepatu yang kotor itu kamu ganti dan carilah sepatu yang lebih bagus dan lebih mahal Aku yakin mereka akan memujimu. " Ucap Lukita yang sengaja memancing wanita itu.

  Wanita menatap Lukita dengan tajam." kamu hanya ingin menghindar kan, tapi tetap saja dia salah. " ucap wanita itu sambil menunjuk ke arah Amira.

 " Aku bicara apa adanya coba kamu dengarkan saranku ini. Aku yakin akan terlihat berbeda."

  Wanita itu terdiam, yang awalnya ingin ribut malahan Lukita memancing wanita.

  "Jangan percaya kamu, pasti dia ingin mencari aman." ucap salah satu mereka.

  "Aman dari mana kunti, aku hanya memberi saran saja. apa mungkin kamu iri, jika dia membeli sepatu lebih bagus. Dan saya dengar kamu orangnya royal dengan teman, jangan sampai kamu diperdaya dengan mereka. didepan baik belum tentu dibelakang kamu ." ucap Lukita, yang pernah diam-diam mendengar obrolan mereka saat di toilet.

  "Jangan bicara sembarangan kamu." ucap salah satu dari mereka.

  "Aku selaku sahabat dari Amira mengucapkan kata maaf, dan." Tiba-tiba saja Lukita membisikkan sesuatu.

  "Kamu harus Berhati-hati, kamu cek kebenaran itu. Kalau kamu yakin temui aku lagi." ucap Lukita yang langsung pergi bersama Amira.

  Wanita itu terdiam, seolah apa yang dikatakan oleh Lukita ada benarnya.

  "Kenapa kamu lepaskan wanita tadi." ucap salah satu dari mereka.

  "Lebih baik kita pergi sekarang." ucap wanita itu yang nampak terlihat lelah. Sedangkan amira dan Lukita pergi keruang Uks, disana Lukita duduk mendengar penjelasan dari Amira.

  "Jadi seperti itu, ya sudah kamu jangan menangis lagi. Apalagi urusan kamu dengan mereka kan sudah selesai." jawab Lukita dengan santai.

  "Makasih ya, sudah bantu aku." jawab Amira yang nampak begitu bangga memiliki teman yang membantu dirinya disaat kesusahan.

  "oh iya luk, kenapa kamu bisa berkata seperti pada mereka. Bahkan kamu bilang tentang perilaku mereka." ucap Amira yang penasaran.

  "Sudahlah itu sudah jadi urusanku, yang terpenting kamu tidak apa-apa." jawab Santai Lukita.

  "Tapi nantinya kamu yang kena."

  "Sudahlah jangan kamu terlalu pikirankan hal itu." jawab Lukita yang mencoba mengobati lutut Amira yang luka.

  Setelah selesai mereka berdua masuk ke kelas lagi, hingga beberapa anak kampus mulai ramai membicarakan yang terjadi tadi di kantin.

  Siang hari

  Akhirnya Lukita keluar kelas juga, waktu sudah menunjukkan pukul 2 siang. Lukita berjalan keluar bersama Amira.

  "Ya sudah kita ketemu besok lagi." pamit Amira pada Lukita.

  "oke." jawab Lukita yang akan hendak menaiki sepeda motor. Tiba-tiba saja ada pria mendekati dirinya.

  "Nona Lukita." sapa pria itu.

  "Iya, ada apa?" tanya Lukita pada pria yang menyapa dirinya.

  "Silakan anda masuk kedalam mobil itu." instruksi pria pada Lukita,sontak saja dia bingung untuk apa dia kesana.

Episodes
1 Hari pertama
2 Memperkenalkan diri mereka masing-masing
3 Lukita marah besar pada pria itu
4 Rasa penasaran dari Damian
5 Lukita datang ke kantor Damian
6 Salah paham
7 Masalah makin besar
8 Puncak kemarahan Lukita
9 Diam-diam mengawasi Lukita
10 Sedikit rasa tertarik
11 Cara jitu untuk menyelesaikan masalah
12 Makan siang bersama Damian
13 Terpesona dengan kecantikan Lukita
14 Sambutan baik keluarga Damian
15 Kedatangan tamu yang tidak diharapkan
16 Ancaman Keyla pada Nita
17 Sisi kejam dari Lukita
18 Menjadikan istri yang sesungguhnya bukan sandiwara
19 Selalu dikejar duda gila itu
20 Perubahan dalam Diri Damian
21 Rencana mama Soraya dan Keyla
22 Dipaksa untuk segera menikah
23 Kekesalan Lukita dengan pria duda itu
24 Pesan penting dari tuan Hardian
25 Hari sial Lukita
26 Kenapa dia selalu menganggu harinya
27 Dasar egois
28 Keputusan sangat sulit
29 Mau tak mau dia harus terima
30 Kedatangan mama Soraya di kost Lukita
31 Permohonan mama Soraya
32 Lukita terpaksa menerimanya
33 Rencana licik Mira pada Lukita
34 Makan bersama
35 Dipaksa keluarga untuk segera menikah
36 Kabar ibu Lukita jatuh sakit
37 Melamar langsung diddepan keluarga Lukita
38 Kedatangan keluarga Damian dirumah Lukita
39 Tingkah liar Lukita
40 Kesepakatan untuk keduanya menikah di waktu dekat ini
41 Mengenai status Damian
42 Menuju kediaman pengantin perempuan
43 Hari pernikahan Damian dan Lukita
44 Menjadi sepasang suami istri
45 Damian mulai beradaptasi dengan kehidupan keluarga istrinya
46 Belajar untuk menerima
47 Bertemu dengan mantan
48 Sisi sebenarnya siapa Lukita
49 Pulang kembali ke kota
50 Penganggu datang kembali
51 Damian tahu kebusukkan Nita
52 Berbelanja bersama Keyla
53 Keusilan Lukita
54 Kehangatan keluarga tuan Hardian
55 Mimpi buruk
56 Masuk kampus seperti biasanya
57 Insiden kecelakaan
58 Menjaga istri selama sakit
59 Apa mungkin dia menyukaiku?
60 Kemarahan Damian
61 Kedatangan tamu
62 Mengungkapkan keseriusan Damian
63 Menerima keseriusan Damian
64 Perhatian lebih dari Damian
65 Kemarahan yang tertahan
66 Kamarahan Damian semakin meledak
67 Merencanakan resepsi pernikahan mereka
68 Kebahagiaan Lukita
69 Berita heboh di kampus
70 Pertanyaan Lukita pada Damian
71 Penganggu mulai datang lagi
72 Keluar malam bersama
73 Teman-teman Lukita syok
74 Permintaan Damian
75 Malam indah
76 Bahagianya Damian
77 Gosip paling terpanas
78 Sifat romantis dari Damian
79 Ungkapan perasaan Damian
80 Tamu penting?
81 Berkunjung ke kantor suami
82 Kelakuan Damian
83 Bertemu dengan mantan istri
84 Keluarga lukita hadir dikediaman tuan Hardian
85 Momen yang ditunggu
86 Hari bahagia untuk kedua mempelai
87 Hadiah untuk kedua pengantin
88 Honeymoon
89 Honeymoon 2
90 Pulang Honeymoon
91 Rasa penasaran dari mama Soraya
92 Mengancam nyawa istrinya
93 Dalang dari penyerangan
94 Perhatian lebih Damian pada istrinya
95 Kesadaran mama Soraya
96 Kehadiran Nita dikantor Damian
97 Obrolan dengan Keyla
98 Tamu yang tidak diharapkan
99 Akhir dari masalah
100 Makin mesra
101 Kedatangan tamu
102 Acara malam
103 Acara meriah dimalam
104 Dendam seseorang
105 Masalah baru
106 Ketertarikan seorang pria pada Lukita
107 Mencari identitas tentang wanita itu
108 Kepulangan mama Soraya dan tuan Hardian
109 Kemesraan kedua pasangan
110 Jalan bersama mama Soraya
111 Bertemu dengan kunti lagi
112 Perhatian lebih mama Soraya
113 Dimulai permainan
114 Kesialan Wina
115 Bertemu dengan Mia
116 Pria itu datang kembali
117 Seperti tidak asing dengan nama itu
118 Pertemuan tuan aska dengan Damian
119 Kenekatan Aska
120 Wina datang membuat keributan
121 Terpaksa makan siang dengan aska
122 Pulang kerumahnya
123 Makan bersama diluar
124 Kemarahan Lukita
125 Kecelakaan parah
126 Kabar kehamilan Lukita
127 Diculik tuan Aska
128 Perhatian lebih dari Aska
129 Ke khawatir Damian pada istrinya
130 Serpihan memori
131 Lukita mengingat dirinya sendiri
132 Pulang kembali bertemu dengan suaminya
133 Lukita bangun terlebih dahulu
134 Rencana Damian
135 Perkelahian Damian dan Aska
136 Kemarahan Damian
137 Kepergian Aska
138 Akhir kebahagiaan
Episodes

Updated 138 Episodes

1
Hari pertama
2
Memperkenalkan diri mereka masing-masing
3
Lukita marah besar pada pria itu
4
Rasa penasaran dari Damian
5
Lukita datang ke kantor Damian
6
Salah paham
7
Masalah makin besar
8
Puncak kemarahan Lukita
9
Diam-diam mengawasi Lukita
10
Sedikit rasa tertarik
11
Cara jitu untuk menyelesaikan masalah
12
Makan siang bersama Damian
13
Terpesona dengan kecantikan Lukita
14
Sambutan baik keluarga Damian
15
Kedatangan tamu yang tidak diharapkan
16
Ancaman Keyla pada Nita
17
Sisi kejam dari Lukita
18
Menjadikan istri yang sesungguhnya bukan sandiwara
19
Selalu dikejar duda gila itu
20
Perubahan dalam Diri Damian
21
Rencana mama Soraya dan Keyla
22
Dipaksa untuk segera menikah
23
Kekesalan Lukita dengan pria duda itu
24
Pesan penting dari tuan Hardian
25
Hari sial Lukita
26
Kenapa dia selalu menganggu harinya
27
Dasar egois
28
Keputusan sangat sulit
29
Mau tak mau dia harus terima
30
Kedatangan mama Soraya di kost Lukita
31
Permohonan mama Soraya
32
Lukita terpaksa menerimanya
33
Rencana licik Mira pada Lukita
34
Makan bersama
35
Dipaksa keluarga untuk segera menikah
36
Kabar ibu Lukita jatuh sakit
37
Melamar langsung diddepan keluarga Lukita
38
Kedatangan keluarga Damian dirumah Lukita
39
Tingkah liar Lukita
40
Kesepakatan untuk keduanya menikah di waktu dekat ini
41
Mengenai status Damian
42
Menuju kediaman pengantin perempuan
43
Hari pernikahan Damian dan Lukita
44
Menjadi sepasang suami istri
45
Damian mulai beradaptasi dengan kehidupan keluarga istrinya
46
Belajar untuk menerima
47
Bertemu dengan mantan
48
Sisi sebenarnya siapa Lukita
49
Pulang kembali ke kota
50
Penganggu datang kembali
51
Damian tahu kebusukkan Nita
52
Berbelanja bersama Keyla
53
Keusilan Lukita
54
Kehangatan keluarga tuan Hardian
55
Mimpi buruk
56
Masuk kampus seperti biasanya
57
Insiden kecelakaan
58
Menjaga istri selama sakit
59
Apa mungkin dia menyukaiku?
60
Kemarahan Damian
61
Kedatangan tamu
62
Mengungkapkan keseriusan Damian
63
Menerima keseriusan Damian
64
Perhatian lebih dari Damian
65
Kemarahan yang tertahan
66
Kamarahan Damian semakin meledak
67
Merencanakan resepsi pernikahan mereka
68
Kebahagiaan Lukita
69
Berita heboh di kampus
70
Pertanyaan Lukita pada Damian
71
Penganggu mulai datang lagi
72
Keluar malam bersama
73
Teman-teman Lukita syok
74
Permintaan Damian
75
Malam indah
76
Bahagianya Damian
77
Gosip paling terpanas
78
Sifat romantis dari Damian
79
Ungkapan perasaan Damian
80
Tamu penting?
81
Berkunjung ke kantor suami
82
Kelakuan Damian
83
Bertemu dengan mantan istri
84
Keluarga lukita hadir dikediaman tuan Hardian
85
Momen yang ditunggu
86
Hari bahagia untuk kedua mempelai
87
Hadiah untuk kedua pengantin
88
Honeymoon
89
Honeymoon 2
90
Pulang Honeymoon
91
Rasa penasaran dari mama Soraya
92
Mengancam nyawa istrinya
93
Dalang dari penyerangan
94
Perhatian lebih Damian pada istrinya
95
Kesadaran mama Soraya
96
Kehadiran Nita dikantor Damian
97
Obrolan dengan Keyla
98
Tamu yang tidak diharapkan
99
Akhir dari masalah
100
Makin mesra
101
Kedatangan tamu
102
Acara malam
103
Acara meriah dimalam
104
Dendam seseorang
105
Masalah baru
106
Ketertarikan seorang pria pada Lukita
107
Mencari identitas tentang wanita itu
108
Kepulangan mama Soraya dan tuan Hardian
109
Kemesraan kedua pasangan
110
Jalan bersama mama Soraya
111
Bertemu dengan kunti lagi
112
Perhatian lebih mama Soraya
113
Dimulai permainan
114
Kesialan Wina
115
Bertemu dengan Mia
116
Pria itu datang kembali
117
Seperti tidak asing dengan nama itu
118
Pertemuan tuan aska dengan Damian
119
Kenekatan Aska
120
Wina datang membuat keributan
121
Terpaksa makan siang dengan aska
122
Pulang kerumahnya
123
Makan bersama diluar
124
Kemarahan Lukita
125
Kecelakaan parah
126
Kabar kehamilan Lukita
127
Diculik tuan Aska
128
Perhatian lebih dari Aska
129
Ke khawatir Damian pada istrinya
130
Serpihan memori
131
Lukita mengingat dirinya sendiri
132
Pulang kembali bertemu dengan suaminya
133
Lukita bangun terlebih dahulu
134
Rencana Damian
135
Perkelahian Damian dan Aska
136
Kemarahan Damian
137
Kepergian Aska
138
Akhir kebahagiaan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!