Diam-diam mengawasi Lukita

  Lukita cepat menyerang pria itu hingga terjatuh dengan posisi Lukita memegang pisau, pas pisau itu langsung ditancapkan ditanah disamping wajah Pria itu.

  Sontak saja pria itu syok dan kaget, bagaimana mungkin seorang wanita begitu lihai memegang pisau.

  "Jangan sekali bermain-main denganku, mungkin saja aku bisa menghabisimu sekarang." ucap Lukita yang diselimuti rasa amarah, tatapan dingin mulai dia tujukan pada pria itu.

  Pria itu bangkit dan segera melarikan diri dari tempat itu, sedangkan beberapa anak-anak kost syok melihat Lukita yang bisa melakukan hal seperti itu.

  Bahkan dari mereka melihat jika itu bukan Lukita, hingga dari mereka sempat berkata jika mana tatapan Lukita seperti tatapan ingin membunuh.

  Hingga dari mereka memilih untuk menghindari , sedangkan Lukita kembali masuk kedalam kost.

  Tanpa dia sadari dari ada seseorang yang sedang memperhatikan dirinya.

  "Diam-diam dia hebat juga." ucap Pria itu yang sedari tadi melihat apa yang terjadi saat Lukita menghajar pria itu.

  "Menurut saya nona Lukita terlihat berbeda dengan wanita umumnya tuan, apalagi tatapan itu seolah ingin membunuh." ucap pria itu yang langsung bisa menilai bagaimana sifat dari wanita itu.

  "Sepertinya dia layak menjadi kandidat." batin pria itu, yang merasa begitu tertarik dengan wanita itu. Apalagi baginya baru pertama dia bertemu dengan wanita seperti itu.

  "Ayo kita pergi sekarang, aku tunggu laporanmu besok pagi." pesan pria itu.

  "Baik tuan." jawab balik pria itu yang sedang fokus menyetir mobil.

  Di posisi Lukita saat ini sudah ada didalam kamar Nia.

  "Mbak Nia tenang saja, pria itu sudah aku usir. Dia tak akan berani lagi menganggu mbak Nia." ucap Lukita yang mencoba menenangkan mbak Nia, sedangkan beberapa anak kost sedang membicarakan dirinya.

  "Apa benar yang kalian bilang?" tanya salah satu dari mereka.

  "Kami lihat sendiri, Lukita itu menghajar habis-habisan pria itu sampai dia bisa menangkis pisau yang dibawa oleh pria itu." ucap salah satu dari mereka.

  "Didepan kita dia biasa saja, tapi kalau sudah marah seram juga ya." tanpa mereka sadari ada Lukita yang baru saja keluar dari kamar Nia.

  "Apanya yang seram?" tanya Lukita pada mereka.

  "Tidak ada apa-apa." reaksi mereka langsung ketakutan, itu pun makin membuat dari mereka memilih untuk pergi daripada mendapatkan amukan dari Lukita.

  Sontak saja Lukita kebingungan." Kenapa semua pada bubar? " tanya Lukita pada mereka yang langsung masuk kedalam kamar mereka masing-masing.

 " Dasar aneh." ucap Lukita yang langsung masuk ke kamarnya, tiba-tiba dia mengingat memori yang dulu pernah dia alami.

  "Ayah." Tiba-tiba saja Lukita menangis.

  "Maaf, Lukita tidak bisa melindungi ayah." Lukita menangis mengingat memori terakhir dia dengan ayahnya.

  "Lukita janji akan menjadi wanita kuat yah." batin Lukita yang menangisi apa yang pernah terjadi pada ayahnya.

  Lukita mencoba tegar karena masih ada ibunya dan kedua adiknya yang butuh perhatian darinya.

  Malam hari

  Damian baru saja selesai makan malam dengan keluarganya,Situasi diruang meja begitu tenang.

  "Damian."

  "Iya ma, ada apa?" tanya balik Damian pada mamanya.

  "Ingat pesan mama, jika bisa besok sore kamu ajak Lukita kerumah kita." pesan mama Soraya pada putranya.

  "Iya ma." jawab Damian yang terpaksa harus melakukan itu, apalagi mamanya selalu memaksanya.

  "Oh iya Keyla, besok kamu ambil kue pesanan mama ya." perintah mama Soraya pada putrinya.

  "Siap ma, besok Key ambil." jawab Keyla yang siap menjalankan perintah mamanya.

  Damian yang mendengarnya hanya terdiam, seolah kedatangan Lukita begitu diharapkan oleh keluarganya.

  Damian pun tak bisa berbuat apa-apa, jika sudah mamanya yang memaksa. Bahu Damian ditepuk papanya.

 "Tenang saja semua berjalan lancar, lihat mamamu yang begitu antusias menanti kedatangan calon istrimu." jawab tuan Hardian pada putranya.

  "Papa." Damian menekan suaranya.

  "Kenapa, apa yang papa katakan memang benar kan." tuan Hardian mencoba menggoda putranya.

  Reaksi Damian terlihat sedikit kesal pada papanya. Tiba-tiba saja mama Soraya memukul bahu putranya.

  "Apa yang papamu bilang benar adanya." mama Soraya mengingat putranya. Damian pun terdiam saat mamanya bicara.

  " Dengarkan apa yang mama bicarakan?" tanya mama Soraya pada putranya yang sedari tadi diam saja.

  "Iya ma, Damian dengar." jawab Damian yang selalu kalah jika harus berhadapan dengan mamanya.

  Di tempat Lukita

  Lukita sibuk mengerjakan tugas kampusnya, sembari mengecek satu-persatu tugas yang harus dia kerjakan.

  "Tinggal satu ini, semua kelar juga tugas malam ini." batin Lukita yang disibukkan dengan pekerjaan kampus hingga suasana dalam kamar penuh dengan buku berserakkan dilantai kamarnya, hingga kamar Lukita berantakkan seperti kapal pecah.

Terpopuler

Comments

George Lovink

George Lovink

Saya heran...sdh jadi Duda juga masih diatur atur orang tua...apaan thor anda tulis

2024-12-02

0

lihat semua
Episodes
1 Hari pertama
2 Memperkenalkan diri mereka masing-masing
3 Lukita marah besar pada pria itu
4 Rasa penasaran dari Damian
5 Lukita datang ke kantor Damian
6 Salah paham
7 Masalah makin besar
8 Puncak kemarahan Lukita
9 Diam-diam mengawasi Lukita
10 Sedikit rasa tertarik
11 Cara jitu untuk menyelesaikan masalah
12 Makan siang bersama Damian
13 Terpesona dengan kecantikan Lukita
14 Sambutan baik keluarga Damian
15 Kedatangan tamu yang tidak diharapkan
16 Ancaman Keyla pada Nita
17 Sisi kejam dari Lukita
18 Menjadikan istri yang sesungguhnya bukan sandiwara
19 Selalu dikejar duda gila itu
20 Perubahan dalam Diri Damian
21 Rencana mama Soraya dan Keyla
22 Dipaksa untuk segera menikah
23 Kekesalan Lukita dengan pria duda itu
24 Pesan penting dari tuan Hardian
25 Hari sial Lukita
26 Kenapa dia selalu menganggu harinya
27 Dasar egois
28 Keputusan sangat sulit
29 Mau tak mau dia harus terima
30 Kedatangan mama Soraya di kost Lukita
31 Permohonan mama Soraya
32 Lukita terpaksa menerimanya
33 Rencana licik Mira pada Lukita
34 Makan bersama
35 Dipaksa keluarga untuk segera menikah
36 Kabar ibu Lukita jatuh sakit
37 Melamar langsung diddepan keluarga Lukita
38 Kedatangan keluarga Damian dirumah Lukita
39 Tingkah liar Lukita
40 Kesepakatan untuk keduanya menikah di waktu dekat ini
41 Mengenai status Damian
42 Menuju kediaman pengantin perempuan
43 Hari pernikahan Damian dan Lukita
44 Menjadi sepasang suami istri
45 Damian mulai beradaptasi dengan kehidupan keluarga istrinya
46 Belajar untuk menerima
47 Bertemu dengan mantan
48 Sisi sebenarnya siapa Lukita
49 Pulang kembali ke kota
50 Penganggu datang kembali
51 Damian tahu kebusukkan Nita
52 Berbelanja bersama Keyla
53 Keusilan Lukita
54 Kehangatan keluarga tuan Hardian
55 Mimpi buruk
56 Masuk kampus seperti biasanya
57 Insiden kecelakaan
58 Menjaga istri selama sakit
59 Apa mungkin dia menyukaiku?
60 Kemarahan Damian
61 Kedatangan tamu
62 Mengungkapkan keseriusan Damian
63 Menerima keseriusan Damian
64 Perhatian lebih dari Damian
65 Kemarahan yang tertahan
66 Kamarahan Damian semakin meledak
67 Merencanakan resepsi pernikahan mereka
68 Kebahagiaan Lukita
69 Berita heboh di kampus
70 Pertanyaan Lukita pada Damian
71 Penganggu mulai datang lagi
72 Keluar malam bersama
73 Teman-teman Lukita syok
74 Permintaan Damian
75 Malam indah
76 Bahagianya Damian
77 Gosip paling terpanas
78 Sifat romantis dari Damian
79 Ungkapan perasaan Damian
80 Tamu penting?
81 Berkunjung ke kantor suami
82 Kelakuan Damian
83 Bertemu dengan mantan istri
84 Keluarga lukita hadir dikediaman tuan Hardian
85 Momen yang ditunggu
86 Hari bahagia untuk kedua mempelai
87 Hadiah untuk kedua pengantin
88 Honeymoon
89 Honeymoon 2
90 Pulang Honeymoon
91 Rasa penasaran dari mama Soraya
92 Mengancam nyawa istrinya
93 Dalang dari penyerangan
94 Perhatian lebih Damian pada istrinya
95 Kesadaran mama Soraya
96 Kehadiran Nita dikantor Damian
97 Obrolan dengan Keyla
98 Tamu yang tidak diharapkan
99 Akhir dari masalah
100 Makin mesra
101 Kedatangan tamu
102 Acara malam
103 Acara meriah dimalam
104 Dendam seseorang
105 Masalah baru
106 Ketertarikan seorang pria pada Lukita
107 Mencari identitas tentang wanita itu
108 Kepulangan mama Soraya dan tuan Hardian
109 Kemesraan kedua pasangan
110 Jalan bersama mama Soraya
111 Bertemu dengan kunti lagi
112 Perhatian lebih mama Soraya
113 Dimulai permainan
114 Kesialan Wina
115 Bertemu dengan Mia
116 Pria itu datang kembali
117 Seperti tidak asing dengan nama itu
118 Pertemuan tuan aska dengan Damian
119 Kenekatan Aska
120 Wina datang membuat keributan
121 Terpaksa makan siang dengan aska
122 Pulang kerumahnya
123 Makan bersama diluar
124 Kemarahan Lukita
125 Kecelakaan parah
126 Kabar kehamilan Lukita
127 Diculik tuan Aska
128 Perhatian lebih dari Aska
129 Ke khawatir Damian pada istrinya
130 Serpihan memori
131 Lukita mengingat dirinya sendiri
132 Pulang kembali bertemu dengan suaminya
133 Lukita bangun terlebih dahulu
134 Rencana Damian
135 Perkelahian Damian dan Aska
136 Kemarahan Damian
137 Kepergian Aska
138 Akhir kebahagiaan
Episodes

Updated 138 Episodes

1
Hari pertama
2
Memperkenalkan diri mereka masing-masing
3
Lukita marah besar pada pria itu
4
Rasa penasaran dari Damian
5
Lukita datang ke kantor Damian
6
Salah paham
7
Masalah makin besar
8
Puncak kemarahan Lukita
9
Diam-diam mengawasi Lukita
10
Sedikit rasa tertarik
11
Cara jitu untuk menyelesaikan masalah
12
Makan siang bersama Damian
13
Terpesona dengan kecantikan Lukita
14
Sambutan baik keluarga Damian
15
Kedatangan tamu yang tidak diharapkan
16
Ancaman Keyla pada Nita
17
Sisi kejam dari Lukita
18
Menjadikan istri yang sesungguhnya bukan sandiwara
19
Selalu dikejar duda gila itu
20
Perubahan dalam Diri Damian
21
Rencana mama Soraya dan Keyla
22
Dipaksa untuk segera menikah
23
Kekesalan Lukita dengan pria duda itu
24
Pesan penting dari tuan Hardian
25
Hari sial Lukita
26
Kenapa dia selalu menganggu harinya
27
Dasar egois
28
Keputusan sangat sulit
29
Mau tak mau dia harus terima
30
Kedatangan mama Soraya di kost Lukita
31
Permohonan mama Soraya
32
Lukita terpaksa menerimanya
33
Rencana licik Mira pada Lukita
34
Makan bersama
35
Dipaksa keluarga untuk segera menikah
36
Kabar ibu Lukita jatuh sakit
37
Melamar langsung diddepan keluarga Lukita
38
Kedatangan keluarga Damian dirumah Lukita
39
Tingkah liar Lukita
40
Kesepakatan untuk keduanya menikah di waktu dekat ini
41
Mengenai status Damian
42
Menuju kediaman pengantin perempuan
43
Hari pernikahan Damian dan Lukita
44
Menjadi sepasang suami istri
45
Damian mulai beradaptasi dengan kehidupan keluarga istrinya
46
Belajar untuk menerima
47
Bertemu dengan mantan
48
Sisi sebenarnya siapa Lukita
49
Pulang kembali ke kota
50
Penganggu datang kembali
51
Damian tahu kebusukkan Nita
52
Berbelanja bersama Keyla
53
Keusilan Lukita
54
Kehangatan keluarga tuan Hardian
55
Mimpi buruk
56
Masuk kampus seperti biasanya
57
Insiden kecelakaan
58
Menjaga istri selama sakit
59
Apa mungkin dia menyukaiku?
60
Kemarahan Damian
61
Kedatangan tamu
62
Mengungkapkan keseriusan Damian
63
Menerima keseriusan Damian
64
Perhatian lebih dari Damian
65
Kemarahan yang tertahan
66
Kamarahan Damian semakin meledak
67
Merencanakan resepsi pernikahan mereka
68
Kebahagiaan Lukita
69
Berita heboh di kampus
70
Pertanyaan Lukita pada Damian
71
Penganggu mulai datang lagi
72
Keluar malam bersama
73
Teman-teman Lukita syok
74
Permintaan Damian
75
Malam indah
76
Bahagianya Damian
77
Gosip paling terpanas
78
Sifat romantis dari Damian
79
Ungkapan perasaan Damian
80
Tamu penting?
81
Berkunjung ke kantor suami
82
Kelakuan Damian
83
Bertemu dengan mantan istri
84
Keluarga lukita hadir dikediaman tuan Hardian
85
Momen yang ditunggu
86
Hari bahagia untuk kedua mempelai
87
Hadiah untuk kedua pengantin
88
Honeymoon
89
Honeymoon 2
90
Pulang Honeymoon
91
Rasa penasaran dari mama Soraya
92
Mengancam nyawa istrinya
93
Dalang dari penyerangan
94
Perhatian lebih Damian pada istrinya
95
Kesadaran mama Soraya
96
Kehadiran Nita dikantor Damian
97
Obrolan dengan Keyla
98
Tamu yang tidak diharapkan
99
Akhir dari masalah
100
Makin mesra
101
Kedatangan tamu
102
Acara malam
103
Acara meriah dimalam
104
Dendam seseorang
105
Masalah baru
106
Ketertarikan seorang pria pada Lukita
107
Mencari identitas tentang wanita itu
108
Kepulangan mama Soraya dan tuan Hardian
109
Kemesraan kedua pasangan
110
Jalan bersama mama Soraya
111
Bertemu dengan kunti lagi
112
Perhatian lebih mama Soraya
113
Dimulai permainan
114
Kesialan Wina
115
Bertemu dengan Mia
116
Pria itu datang kembali
117
Seperti tidak asing dengan nama itu
118
Pertemuan tuan aska dengan Damian
119
Kenekatan Aska
120
Wina datang membuat keributan
121
Terpaksa makan siang dengan aska
122
Pulang kerumahnya
123
Makan bersama diluar
124
Kemarahan Lukita
125
Kecelakaan parah
126
Kabar kehamilan Lukita
127
Diculik tuan Aska
128
Perhatian lebih dari Aska
129
Ke khawatir Damian pada istrinya
130
Serpihan memori
131
Lukita mengingat dirinya sendiri
132
Pulang kembali bertemu dengan suaminya
133
Lukita bangun terlebih dahulu
134
Rencana Damian
135
Perkelahian Damian dan Aska
136
Kemarahan Damian
137
Kepergian Aska
138
Akhir kebahagiaan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!