"Dia bilang seperti itu?" tanya Damian yang terdengar kesal dengan apa yang wanita itu ucapkan.
"Iya tuan." jawab Milano dengan menundukkan kepala kebawah, dia merasa jika tuannya sudah marah besar dengan ucapan wanita itu.
"Berani juga dia." batin Damian yang baru pertama kali ini bertemu dengan seseorang wanita yang berani dengan dirinya.
"Bagaimana tuan?" tanya lagi Milano yang harus bagaimana.
"Biarkan saja dia, jika dia berani datang kesini biar aku hadapi." jawab Damian dengan santai.
"Baik tuan." jawab Milano yang langsung pergi dari tempat kerja tuannya.
Damian tersenyum sinis saat mendengar wanita itu dengan beraninya berkata seperti itu.
"seberani apa dia datang." batin Damian yang tak yakin jika wanita itu berani datang menemui dirinya.
Damian langsung keluar dari ruang kerjanya, tiba-tiba saja ada seseorang yang menghampiri dirinya.
"Tuan."
"Ada apa?" tanya Damian pada asistennya.
"Saya hanya memberitahukan jika nyonya besar tadi kesini tuan."
"Mama, ada apa mama kesini." batin Damian yang terlihat kaget karena mamanya jarang sekali berkunjung di rumahnya.
"kebetulan nyonya besar menitip pesan untuk seminggu lagi tuan menghadiri acara keluarga yang diadakan hari minggu sore tuan." jawab Asistennya.
"Minggu?"
"Iya tuan, itu pesan dari nyonya besar untuk tuan." jawab asisten itu.
"Ya sudah." jawab Damian dengan singkat dengan menunjukkan ekpresi kesalnya. Dia pun dapat menebak jika diacara itu pasti mamanya merencanakan sesuatu untuk dirinya.
Damian pun memilih istirahat dikamarnya.
Di tempat lain
Lukita sedang sibuk didalam kamarnya, dia membereskan baju miliknya. Saat dia hendak akan ke dapur Tiba-tiba saja ada salah satu teman Lukita menyapa dirinya.
"Beruntungnya kamu luk, dapat sepeda motor baru." ucap salah satu anak kost.
"Bukan beruntung tapi apes." jawab Lukita yang sedang membuat minuman kopi.
"Apes apanya kalau gantinya sepeda baru." ucap teman kost Lukita.
"Tapi tetap saja lebih nyaman yang lama." jawab Lukita yang duduk santai dilantai.
Banyak teman-teman Lukita yang sedang duduk santai dilantai dengan aktivitas mereka masing-masing.
"Kamu mau?" Nia memberikan sepiring gorengan pada Lukita.
"Mau lah mbak." Lukita langsung mengambil sembari obrolan yang mereka bicara masing-masing.
Beberapa menit kemudian
"Ahh ngantuk aku, aku tinggal dulu ya." pamit salah satu dari mereka.
Hingga beberapa orang akhirnya bubar kembali ke kamar mereka masing-masing. Sedangkan Lukita masih sibuk mempersiapkan beberapa buku yang besok dia dikampus.
"Pasti teman-teman dikampus pada heboh kalau besok aku bawa sepeda motor ini." batin Lukita yang bingung harus bagaimana lalu bagaimana kondisi sepeda motor lama.
Semua bercampur menjadi bingung, Lukita pun langsung tidur di kasur busanya dengan boneka besar yang ada diatas kepalanya.
Pagi hari
Lukita baru saja bangun tidur, dia segera ke kamar mandi sembari cuci muka dan gosok gigi. Setelah itu dia membereskan tempat tidur, dia pun melanjutkan tugas dari kampus yang belum dia selesaikan.
"Tok... Tok..." Lukita segera membuka pintu, ternyata itu mbak Nia yang sudah rapi dengan sepatu olahraga.
"Ada apa mbak?" tanya Lukita pada Nia.
"Aku mau jogging ke taman, kamu ikut tidak?" tanya Nia pada Lukita.
"Maaf mbak aku tidak bisa ikut, sibuk menyelesaikan tugas kampus." jawab Lukita sembari menunjukkan beberapa buku yang berserakkan dilantai.
"Ya sudah, aku tinggal dulu." pamit Nia pada Lukita.
"Iya mbak." jawab Lukita, Nia pun segera pergi keluar meninggalkan Lukita di kost. Sedangkan Lukita kembali melanjutkan pekerjaan didalam kamarnya.
Di posisi Damian
Damian sedang menikmati sarapan pagi dengan makanan yang sudah siap diatas mejanya, Sembari menikmati kopi hitam diatas mejanya.
Damian fokus mengecek handphone miliknya,tiba-tiba saja Milano datang menghampiri tuannya.
"Maaf tuan, hari ini ada rapat penting dengan tuan Santo yang akan diadakan pagi ini tuan." ucap Milano yang melaporkan kegiatan hari ini.
"Baiklah, kamu siapkan semuanya. Jangan sampai ada yang ketinggalan." pesan Damian pada Milano.
"Iya tuan." jawab Milano yang segera pergi dari tempat itu.
Damian pun menghabiskan sarapan paginya setelah itu barulah dia pergi keruang kerjanya memgambil beberapa peralatan untuk dia bawa dikantornya.
Dari tas yang berisikan Laptop dan beberapa berkas yang dia simpan di tasnya.
Damian segera keluar menghampiri Milano yang sudah lebih dulu menunggu diluar.
Damian langsung masuk kedalam mobil setelah Milano membuka pintu mobil.
Milano segera berangkat menuju ke kantor, sedangkan Damian sibuk mengecek beberapa dokumen yang ada didalam tas kerjanya.
Situasi dijalan hari ini terlihat sedikit macet dipenuh dengan kendaraan berlalu lalang, mau tidak mau hari ini dia harus telat datang menuju kantornya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 138 Episodes
Comments
Fitria Syafei
KK kereeen 😘😘😘
2024-07-28
0