Akhirnya mereka berdua sampai juga didepan kost, pria itu langsung keluar dan langsung membuka pintu mobil itu.
"Cepat keluar!" perintah Damian pada wanita itu, Lukita segera keluar dari mobil itu dengan ekpresi kesalnya.
"Gara-gara kamu, aku sial terus." ucap Lukita yang benar-benar marah, dia langsung pergi dan meninggalkan Damian sendirian.
"Dasar cewek aneh." batin Damian yang kesal pada wanita itu,Damian langsung masuk lagi ke mobil dan langsung pergi dari tempat itu.
Akhirnya Lukita masuk kedalam kost, sontak saja beberapa orang dikost kaget dengan penampilan Lukita yang tangannya sudah diperban.
"Tangan kamu kenapa, kok diperban begini?" tanya beberapa anak kost dan Nia yang datang menghampiri dirinya.
"Tidak sengaja ada mobil nabrak aku." jawab Lukita.
"Kamu tidak apa-apa kan?" tanya Nia yang terlihat khawatir dengan kondisi lukita saat ini.
"Tidak apa-apa mbak, hanya luka goresan tidak luka parah." jawab Lukita.
"Lalu sepeda motormu gimana?" tanya salah satu anak kost, tiba-tiba saja bahu orang itu dipukul Nia.
"Baru sampai tanya sepeda motor. tanya orangnya dulu, baru barangnya. Dasar aneh kamu." jawab Nia yang kesal dengan pertanyaan dari teman-temannya.
"Aku kan tidak salah kalau tanya seperti itu." jawab orang itu lagi.
"Kamu tenang saja, orang yang menabrak itu akan bertanggung jawab. Dia akan mengembalikan sepeda motorku." jawab Lukita, ia pun kembali masuk kedalam kamarnya.
Dia duduk sembari menahan rasa sakitnya ditangannya.
"Aduh, kenapa bisa begini." batin Lukita yang duduk terdiam sembari menahan sakit ditangannya.
Beberapa menit kemudian
"Tok ... Tok..." Lukita langsung membuka pintu kamarnya.
"Ada apa?" tanya Lukita pada temannya yang mengetuk pintu kamarnya.
"Diluar ada seorang pria mencarimu." jawab teman kostnya Lukita.
"Pria ?"
"Iya, cepetan dia sudah ada diluar." mendengar apa yang temannya katakan, ia langsung keluar.
Benar saja, diluar ada pria berdiri disamping sepeda motor. Lukita langsung menghampirinya, tapi tatapan Lukita mengarah sepeda motor disamping pria itu.
"Nona Lukita." ia pun membalas dengan anggukkan.
"Iya saya." jawab Lukita yang berdiri didepan pria itu.
"Perkenalkan nama saya Milano asisten dari tuan Damian. Saya diperintahkan oleh tuan untuk mengantarkan sepeda motor ini." mendengar kata pria itu, Lukita melirik kearah sepeda motor yang sedari tadi dia penasaran.
"Apa tidak salah, ini bukan sepeda motor milik saya." Lukita langsung menolaknya, karena sepeda motor itu begitu masih terlihat baru apalagi keluaran terbaru juga.
"Saya tidak tahu apa-apa nona, saya hanya diperintahkan oleh tuan." pria itu langsung menyerahkan amplop yang berisi surat kendaraan.
"Buset, ini gimana. Lalu sepeda motorku mana?" tanya Lukita pada Milano.
"Kebetulan sepeda motor itu sudah saya buang."
"Apa, dibuang!" teriak Lukita yang kaget sepeda motor kesayangannya dibuang oleh pria itu.
"Iya nona, saya diperintahkan oleh tuan untuk membuang sepeda motor yang rusak itu dan diganti dengan yang baru." jawab Milano.
"Dasar sombong bossmu itu, seenaknya saja asal buang. Bossmu itu tidak punya otak, aku tidak mau tahu sepeda motor itu harus kamu kembalikan. mentang-mentang dia kaya maunya seenaknya saja." ucap Lukita yang kesal dengan apa yang di perbuat pada sepeda motor kesayangannya.
"Tapi nona."
"Kalau kamu tak berani bicara, aku langsung menemui bossmu yang sombong itu." Lukita tak bisa menahan emosinya.
Milano terdiam saat wanita dengan beraninya menghina tuannya.
"Aku tanya bossmu itu bekerja diperusahaan mana, belagu amat jadi orang." ucap Lukita yang langsung bertanya pada asisten dari pria sombong itu. Pada akhirnya Milano memberitahukan lokasi dimana tuannya bekerja.
"Ya sudah, besok aku temui dia. Bilang sama boss sombongmu itu untuk bertanggung jawab untuk mengembalikan sepeda motor milikku." pesan Lukita pada pria itu.
"Baik nona." Milano pun akhirnya pergi, kini tinggal ada Lukita yang sedang berdiri menatap sepeda motor baru didepannya.
"Bagus sih, tapi sayanglah sepeda motor lamaku dibuang. Apa orang itu tidak tahu rasa bersyukur, dasar orang kaya seenaknya saja." batin Lukita yang langsung kembali ke kostnya.
Malam hari
Damian sedang sibuk diruang kerjanya, tiba-tiba terdengar suara ketukkan dari pintu.
"Tok ... Tok..."
"Masuk." datanglah Milano yang langsung menghampiri tuannya.
"sudah kamu kerjakan?" tanya Damian pada asistennya.
"Sudah tuan, bahkan saya sudah menyerahkan langsung pada nona Lukita. Tapi ada hal penting yang harus saya sampaikan pada tuan." Milano pun menjelaskan apa yang terjadi waktu dia ribut dengan Lukita.
Damian langsung menghentikan bekerja, dan memilih mendengarkan secara langsung apa yang dikatakan oleh asistennya. Sontak saja membuat Damian kaget dengan ucapan apa yang dikatakan wanita itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 138 Episodes
Comments
Dewi Oktavia
seru dan lucu cerita y
2024-08-23
0