Sebelumnya saya mengucapkan terima kasih bagi teman-teman yang sudah mau membaca karya saya.
***
Setelah Tata membuat kopi pesanan pria itu. Tata pun mengantarkan kopi itu padanya.
" Silahkan dinikmati mas'' ucap Tata ramah dengan senyumannya.
''Iya terimakasih'' Pria itu menatap Tata dari ujung kaki hingga kepalanya. Yang mana membuat Tata merasa risih.
'' maaf mas, saya permisi dulu.'' ucap Tata seraya berbalik mencoba meninggalkan meja pria itu. Tapi alangkah terkejutnya Tata saat tangan pria itu menahannya dan mencoba menghentikan Tata.
'' maaf Mbk, bisa bicara sebentar ?'' tanya pria itu.
'' eeemt, maaf mas ada apa? dan inii..?'' Tata menunjukkan jarinya pada tangannya yang masih dipegangi oleh pria itu.
''oiya maaf kurang sopan, tapi apa boleh kita bicara sebentar.'' pria itu pun melepaskan genggamannya. Sebelumnya mengiyakan ajakannya Tata masih menoleh kearah lainnya khawatir akan ada pelanggan lainnya. tapi karena ini masih pagi jadi caffe masih sepi.
'' boleh mas, maaf ada apa?'' tanya Tata.
''Perkenalkan nama saya Adit, dan ini kartu nama saya.'' pria itu atau lebih tepatnya Adit mulai mengenalkan dirinya.
'' saya Tata mas.''
Tata melihat kartu nama yang diberikan oleh Adit. Tata masih tidak faham maksud dari Adit padanya.
'' Maaf mas Adit, maksudnya ini ada apa ya ?'' Tata masih terheran.
'' okey gak usah basa basi ya. saya adalah seorang fotografer sebuah majalah dewasa XXX. Dan saat ini saya sedang membutuhkan model terbaru. sebenarnya dari tadi saya memperhatikan dirimu, kau cantik, tinggimu juga okey. Aku rasa kau pantas menjadi seorang model.'' jelas Adit panjang lebar pada Tata.
'' Maaf jadi maksud anda ingin menjadikan saya seorang model begitu ?'' tanya Tata untuk memastikan lagi.
''iya, dan sepertinya kamu juga harus menerima tawaran ku, karena aku tau kau butuh uang banyak.'' Adit terus mencoba membujuk Tata.
Tata terdiam, bukan karena apa. tapi ia tau seorang model wanita dewasa pasti akan mengenakan pakaian yang seksi. dan menurut Tata pakaian yang kurang bahan itu sangatlah tidak ia sukai. Meski ia tau profesi seorang model tidaklah salah.
'' maaf mas, sepertinya saya tidak bisa menerima tawaran ini.'' ucap Tata.
'' Kau yakin ? janganlah tergesa-gesa untuk menolaknya, aku tau kau sangat butuh uang banyak untuk melunasi hutang ibumu. Maaf sebelumnya tadi saya sempat mendengar obrolanmu dengan temanmu saat saya di pintu.'' Adit mencoba meyakinkan Tata.
'' terimakasih mas, tapi jujur saya tidak tertarik dengan tawaran ini. Dan menurut saya, saya tidaklah berbakat dalam dunia modelling.'' tutur Tata kembali.
'' Heyyy.. Gadis cantik ! seorang model dalam satu kali pemotretan gajinya lumayan daripada kerjaan kamu saat ini saya jamin paling tidak 2,5 juta iya kan ?.'' Sembari menyedot capuccino di depannya Adit mencoba membujuk Tata.
'' kau bayangkan saja.! Jika kau sukses di dunia modelling, kau bisa membebaskan ibumu dan hidupmu nyaman.''
Tata hanya terdiam mendengarkan, walau Adit menjelaskan panjang lebar tentang keuntungan jika menerima kerja dengannya. Tapi Tata tidak tertarik sama sekali, Tata berfikir ia akan membantu membebaskan ibunya dari dunia malam dengan cara yang lain.
'' Maaf sekali lagi saya gak bisa.'' suara Tata dengan tegas. Adit mengernyitkan dahinya namun secepatnya ia memperbaiki wajah herannya.
'' okey..okey. ! mungkin saat ini kau tidak mau. kau simpan saja kartu namaku, dan jika kau sudah berubah pikiran kau bisa menghubungi aku.'' ucap Adit seraya membereskan barang-barang miliknya kemudian menuju meja kasir untuk membayar kopinya. dan mencoba meninggalkan caffe itu.
'' Terimakasih telah berkunjung.'' ucap Tata.
''heeyyyy inget aku tunggu kau menelponku, pertimbangkan sekali lagiiii nonaa...'' teriak Adit dari depan pintu yang menolehkan tubuhnya ke arah Tata.
Setelah kepergian Adit. Tata membereskan meja yang telah dipakai oleh Adit. Kemudian menuju belakang untuk membersihkan gelas tersebut.
'' Ta lo barusan ngobrol apa sama orang tadi ?'' tanya Lisa pada Tata
'' gak ada, cuma nawarin jadi model aja.'' jawab Tata dengan suara datar.
'' Apaaa...? Lo barusan ngomong apa ta ?'' tanya Lisa kembali untuk memastikan apa yang dia denger.
'' gue ditawarin jadi model Lis.'' tutur Tata kembali,sembari menyimpan gelas ditempatnya.Setelah Lisa mendengar itu kedua kalinya. Lisa memutar tubuh Tata dan memegang wajah cantik Tata.
'' terus teruss gimana, Lo terima kan Ta ?'' kini Lisa semakin antusias dengan tangan masih memegang wajah Tata.
'' Gak, gue tolak.'' ucap Tata tegas seraya melepaskan tangan Lisa yang masih memegangi wajahnya.
'' Lo tolak ta ? Kenapa Lo tolak, seharusnya Lo terima aja. jadi model itu keren tauu.'' protes Lisa dengan memonyongkan bibirnya.
'' gue gak bisa Lis, Lo kan tau kalo model itu pakaiannya seksi dan gue benci dengan hal itu.'' Tata kembali duduk dikursih kasir dengan diikuti Lisa.
'' gara nyokap Lo ? iya kan ? Lo takut kalo Lo bakal dicap wanita malam karena pakaian seksi.'' Lisa faham alasan Tata.
''bukan hanya itu, cuma gue gak mau aja nambah omongan orang yang gk suka sama nyokap gue kalo sampe ada yang tau gue make pakaian seksi.'' jelas Tata.
'' Ta, kalo lo dengerin omongan orang kagak ada habisnya. Lo itu harus ngikutin hari lo,selagi Lo gak ngelakuin hal yang gak bener gk usah lo hirauin para lambe turah itu.''
'' hehehe, (tawa hambar )gue ngerti kok..! lagian gue gak kira diizinin kerja jadi model sama nyokap. Lo kan tau nyokap gak mau gue kayak dia.''
''lo ini gimana sih ta ? ini itu model BUKAN WANITA MALAM'' Lisa terus membenarkan argumennya yang mana hanya Tata diamkan saja. Karena Tata tau jika ia terus menjawab sahabatnya itu tak akan ada habisnya.
****
to be continue.
----------------0
-------000-------
terimakasih semuanya mohon maaf bila ada kekurangannya.Dan mohon dukungannya serta partisipasi para readers semua.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
Daisyridone
dll sol
2021-09-14
0
Daisyridone
aa
2021-09-14
0
Daisyridone
haddeeh ini temen apa temen sih kok sarannya malah gitu...
walaupun niatnya baik tapi kalau jlannya ga bener ya tetap ga bener atuh
2021-09-14
0