Bab 3

"Lihat tuh si Tata. Nggak tahu malu sekali ya jalan dengan santainya di depan kita. Menjijikan, Aku sih nggak bakal punya muka kalau jadi dia yang lahir tanpa bapak apa itu sebutannya Jeng?"

"Anak haram, Bu Endang, "saut ibu-ibu lainnya.

Tata jelas saja mendengar semua gunjingan para ibu-ibu julid yang tengah berbelanja sayur itu.

Tetapi sekali lagi, Tata memilih bungkam dan terus berjalan tanpa sedikitpun menoleh ke arah para ibu-ibu itu.

"Terus jalan Ta, jangan hiraukan mereka,"batin Tata menguatkan dirinya sendiri.

Sayangnya si sial itu benar mendatangi hidup Tata. Dia sudah susah payah berjalan lurus. Namun tetap saja Bu Endang memanggil dirinya.

Si ibu bertubuh tambun itu yang hampir setiap hari gemar sekali memancing kesabaran Tata.

"Mau kemana Ta? sudah rapi bener, "tanya wanita itu.

Ingin sekali Tata tidak menjawab pertanyaan yang jelas hanya sebuah pancingan agar Tata mendapat cemoohan dari para ibu julid itu.

Tapi sialnya si Tata yang sulit sekali mengabaikan orang yang mengajaknya bicara itu pun berhenti lalu menoleh pada Bu Endang dan berkata dengan senyumannya.

"Saya mau kerja Bu, "ucap Tata.

"Kerja apa? Nggak nge-LC atau jadi simpanan om-om kan? "

Lihatkan, betapa tak tersaringnya bibir merah cabai Bu Endang itu. Seenaknya saja, dia mengejude pekerjaan seseorang.

Ingin sekali Tata menampar bibir yang teroles dengan lipstik merah terang itu dengan sepatu sneaker yang dikenakannya.

"Saya kerja di cafe Bu. Permisi Saya harus segera pergi Bu, mari... "

Ya, dan sudah menjadi kebiasann pula dari Tata yang akan menghindar dari pada melawan.

Bukannya apa? Hanya saja. Tata posisinya sendirian sedangkan para ibu-ibu itu ada enam orang dan semuanya bertubuh tambun.

Bayangkan saja, Tata si kurus harus melawan enam Wanita bertitle emak-emak itu. Sudah dipastikan dia akan kalah.

Daripada mati konyol, maka pergi adalah pilihan terbaik menurut gadis itu.

"Eh, sama orang tua tidak sopan sekali. Apa tidak pernah diajari sopan santun ya sama orang tuanya."

Mulut pedas Bu Endang itu masih saja berceloteh ria meski Tata telah melangkahkan kakinya menjauh.

"Kan dia nggak jelas bapaknya siapa, apalagi ibunya. Apa ya kerjaannya ibu-ibu, saya lupa.. "

"P*leacur,"saut ibu-ibu lainnya kompak.

Tata yang telah berjalan cukup jauh itu, sudah tidak bisa menahan diri lagi. Kakinya beputar haluan menuju gerombolan ibu-ibu yang menjadikan belanja sayur sebagai tameng dari acara pergunjingan mereka itu.

"Kenapa? Kamu marah ya, "ucap Bu Endang santai menatap Tata yang sudah sangat emosi.

Tata terdiam lalu netranya beralih menatap si tukang sayur yang sedari tadi hanya memilih diam karena sudah lelah mendengar ucapan pedas para iibu-ibu itu.

"Pak ini Saya beli sayurnya, "ucap Tata menyodorkan uang berwarna biru pada si tukang sayur.

"Iya Non, semuanya? "tanya tukang sayur itu yang mendapat anggukan dari Tata.

Sekarang di tangan Tata sudah ada sayuran hijau cukup banyak dan selanjutnya adalah? Dimana Tata yang menggila dengan memukuli para ibu-ibu julid itu dengan sayuran hijau itu.

"Hey apa-apaan kamu hah! Dasar anak haram, berhenti memukuli saya, "pekik Bu Endang.

"Iya, berhenti memukuli kami!"teriak ibu-ibu lainnya.

Tetapi Tata yang sudah kepalang emosi tidak menghiraukan teriakan mereka. Biarlah dia mendapat gelar tidak punya sopan santun.

Lagi pula wanita wanita julid itu memang tidak pantas mendapatkan sopan santun darinya.

Tidak hanya memukuli mereka dengan sayuran hijau itu, tetapi Tata juga sedikit meremas rambut Bu Endang dan mengacaknya dicampur dengan sayuran hijau itu.

"Aduh, ini kenapa jadi begini, "celetuk si tukang sayur melihat kekacauan itu. Tetapi mau bagaimana? Toh, ibu-ibu itu juga telah salah.

"Jangan terus menghina ibu Aku! Lebih baik ingat dosa kalian yang suka menggunjing itu daripada menghitung kesalahan dari ibu saya,"bentak Tata dengan nafas tersengalnya.

Setelah puas membalas kejulidan mereka, Tata gegas meraih tas kecil miliknya yang teka sengaja terlempar itu dan gegas meninggalkan ibu-ibu yang kini terlihat mengenaskan itu.

"Makanya ibu-ibu! Jangan terlalu julid ya, "ucap si tukang sayur.

"Heh! Kamu diam saja tidak perlu ikut campur, "teriak Bu Endang.

Dan akhirnya si tukang sayur itu hanya bisa membiarkan mereka dan memilih pergi untuk melanjutkan tugasnya berkeliling.

***

"Hey Ta! kamu kenapa sih, "sentak Liza, sahabatnya Tata.

"Kamu kalau mau ngagetin bilang kenapa si Liz, jantungan Aku ini, "sewot Tata yang benar-benar merasa kesal pada Liza.

Liza terkekeh mendengar celotehan kemarahan Tata. Lagipula mana ada orang yang mau ngagetin memberitahu lebih dulu pada si target.

"Sorry, sorry. Lagipula Kamu sedari tadi ngelamun terus. Ada apa sih? "tanya Liza.

Tata hanya menjawabnya dengan gelengan kepalanya. Liza memang tahu akan segalanya tentang Tata. Seperti siapa Tata yang sebenarnya.

Dan bersyukurnya Liza sama sekali tidak merasa jijik pada Tata. Itulah sebabnya Tata betah bekerja di cafe iru karena adanya sosok Liza yang baik padanya.

Disaat keduanya tengah asik mengobrol. Atensi Liza teralihkan pada pengunjung pria yang sudah beberapa hari ini terus mendatangi cafetaria.

"Dia datang lagi,"gumam Liza.

"Siapa? "tanya Tata penasaran.

Liza mengangkat dagunya menunjuk pria bertopi yang telah duduk di kursi itu.

"Kamu coba datangin dia dan tanya mau pesan apa ya Ta, Aku ke meja pengunjung lainnya, "pinta Tata.

"Iya~"

***

Terpopuler

Comments

Daisyridone

Daisyridone

start like nd coment

2021-09-14

0

Daisyridone

Daisyridone

boleh nyimak dulu yaa

2021-09-14

0

Daisyridone

Daisyridone

aku mampir dan melipir kesini

2021-09-14

0

lihat semua
Episodes
1 AKU BUKAN ANAK HARAM
2 MASA KELAM RATIH
3 Bab 3
4 SEBUAH PENAWARAN
5 IBUKU SAYANG IBUKU MALANG
6 Malam yang Tak menyenangkan
7 Ditempat Asing part 1
8 Ditempat Asing Part 2
9 Gadis Penolong part 1
10 Gadis Penolong Part 2
11 Mikayla si Gadis Pendiam
12 Indentitas Tata
13 Madam Lauren
14 Dipaksa dan Akan Dijual
15 Membebaskan Tata
16 Percikan Rasa
17 Jangan Ganggu Dia
18 Masih Tak Mengerti
19 Dua Orang yang Datang
20 Kau Sudah Ku Beli
21 Apapun itu jangan jauh lagi
22 Tak Ingin Berhutang Lagi
23 Nasib yang Sial
24 Dendam Gendis dan Cindy
25 Interview yang Aneh
26 Wanita yang Sempurna
27 Sunrise Entertainment
28 Maafin Gue Adhit
29 Office Girl
30 Si Jail
31 Terbangun di Tempat yang Asing
32 Ayah yang Jahat
33 Aku Sayang Ibu
34 Wanita Tak Berakal
35 Jangan main-main
36 PENGUMUMAN
37 KAMU LAGI PART 1
38 KAMU LAGI PART 2
39 PAGI HARI
40 DANU x MUNA
41 Kekonyolan Adhit
42 Karenamu Keperjakaanku Hilang
43 Istirahatlah
44 Meminta Izin Part 1
45 Meminta Izin Part 2
46 Calon Mantu Nenek
47 Kebahagiaan Seorang Adhit
48 Dinner
49 Diluar Rencana
50 Gagal Nikah
51 Curhatan Para Pria Lajang
52 Memantapkan Hati
53 Janda dan Duda
54 Satu Kata Berharga
55 Calon Besan
56 Jailnya Pak Asisten 1
57 Nenek Bar-Bar
58 Keputusan Tata
59 BIARKAN AKU BELAJAR DARI SITI KHADIJAH
Episodes

Updated 59 Episodes

1
AKU BUKAN ANAK HARAM
2
MASA KELAM RATIH
3
Bab 3
4
SEBUAH PENAWARAN
5
IBUKU SAYANG IBUKU MALANG
6
Malam yang Tak menyenangkan
7
Ditempat Asing part 1
8
Ditempat Asing Part 2
9
Gadis Penolong part 1
10
Gadis Penolong Part 2
11
Mikayla si Gadis Pendiam
12
Indentitas Tata
13
Madam Lauren
14
Dipaksa dan Akan Dijual
15
Membebaskan Tata
16
Percikan Rasa
17
Jangan Ganggu Dia
18
Masih Tak Mengerti
19
Dua Orang yang Datang
20
Kau Sudah Ku Beli
21
Apapun itu jangan jauh lagi
22
Tak Ingin Berhutang Lagi
23
Nasib yang Sial
24
Dendam Gendis dan Cindy
25
Interview yang Aneh
26
Wanita yang Sempurna
27
Sunrise Entertainment
28
Maafin Gue Adhit
29
Office Girl
30
Si Jail
31
Terbangun di Tempat yang Asing
32
Ayah yang Jahat
33
Aku Sayang Ibu
34
Wanita Tak Berakal
35
Jangan main-main
36
PENGUMUMAN
37
KAMU LAGI PART 1
38
KAMU LAGI PART 2
39
PAGI HARI
40
DANU x MUNA
41
Kekonyolan Adhit
42
Karenamu Keperjakaanku Hilang
43
Istirahatlah
44
Meminta Izin Part 1
45
Meminta Izin Part 2
46
Calon Mantu Nenek
47
Kebahagiaan Seorang Adhit
48
Dinner
49
Diluar Rencana
50
Gagal Nikah
51
Curhatan Para Pria Lajang
52
Memantapkan Hati
53
Janda dan Duda
54
Satu Kata Berharga
55
Calon Besan
56
Jailnya Pak Asisten 1
57
Nenek Bar-Bar
58
Keputusan Tata
59
BIARKAN AKU BELAJAR DARI SITI KHADIJAH

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!