"Gana, gue udah ngomong ke papa mertua. Papa minta acara pertunangan kalian dipercepat saja mengingat kesehatan papa yang terus menurun." Bagas memulai pembicaraan mereka setelah makan siang.
"Abang lo dan kedua orang tua lo juga maunya dipercepat, mengingat usia kalian berdua juga udah kematengan" Tambahnya
"Gue ikut aja bang." Gana menjawab sambil membenahi duduknya. Sungguh dia sangat malas dengan pembahasan ini. Tapi demi menghargai Bagas terlebih rasa hormatnya kepada sang Kakak Wirabhuana, sebisa mungkin dia menurut tanpa banyak protes.
Meera sebisa mungkin menetralkan perasaannya sendiri. Rencana masa depan Gana yang indah membuat ngilu di ulu hatinya.
"Ya udah kalo gitu, bulan depan fix acara tunangan kalian yah. Gue hubungin mertua gue biar bisa pulang ke indonesia, sementara abang lo Wira minggu depan baru dateng bareng bininya." keputusan Bagas mengakhiri diskusi tersebut.
Gana adalah putra ketiga keluarga Bibisana, Kelurga yang sukses memiliki beberapa rumah sakit yang bertebaran di beberapa daerah. Di tangan Gana perusahaan keluarga berkembang di bidang industri farmasi dan alat medis. Putra pertama keluarga Bibisana, Wirabhuana bibisana adalah seorang dokter spesialis penyakit dalam.
Nami tersenyum bahagia dengan keputusan kakak iparnya, dia mengalihkan pandangannya kepada Gana. Tak apa jika Gana sedikit dingin dan irit bicara kepadanya, yang penting jalannya mendapatkan laki - laki idola kaum hawa itu berjalan lancar. Cinta Gana akan datang setelah pernikahan seperti kisah kakaknya Yuura dan Bagas, semua keuunggulan yang Nami miliki membuatnya begitu percaya diri untuk bisa menaklukkan hati sang player. Wajah cantik dengan hidung bangir, kulit seputih kapas serta body semampai khas wanita campuran Indo Jepang.
Jangan lupakan pula kesuksesan Nami dalam mengelola perusahaan keluarga Hayashi, dia adalah cerminan wanita modern dan ambisius.
Semenjak Ayahnya Arata Hayashi pensiun karena penyakitnya, semua bisnis keluarga ditangani langsung oleh Haanami tentunya dibawah bimbingan Bagas sang kakak ipar. Sementara kakaknya Yuura lebih menyukai peranannya sebagai ibu rumang tangga, membuat kue dan berkebun adalah hobinya yang sangat bertolak belakang dengan Nami.
Gana masih terlibat percakapan ringan tentang bisnis - bisnisnya dengan Bagas, sesekali Nami menanggapi mereka dengan pengalamannya yang mumpuni. Kemampuan Nami tak bisa diremehkan dalam berbisnis, tapi tetap saja Gana tak tertarik. Gana laksana penguasa yang terbiasa dengan keunggulan, maka dia lebih tertarik dengan yang lemah dan ringkih.
Katakan saja seperti sekarang dia lebih tertarik mencuri pandang kepada gadis yang duduk disebrangnya, Meera.
Meera merasakan getaran di handphonenya,
"Berhenti menggoda gue di hadapan keluarga lo"
Meera tak membalas pesan dari Gana, dia memilih untuk kembali menikmati dessertnya.
"Bang, Mba, Maaf yah gue harus balik ke kantor. Masih ada sedikit masalah yang harus gue selesaikan", Gana sudah tak tahan dengan semua basa - basi di meja makan ini. Dia lebih tertarik dengan meja lainnya, meja di dapur apartemennya mungkin??. Akhhhh...dia sudah menggila hanya dengan melihat gerakan Meera menge mut sendok dessertnya. Dasar otak mesum!!!.
"Masalah apa sayang?, jika butuh bantuan aku akan ikut ke perusahaanmu," Nami hendak mengambil tasnya untuk ikut bersama Gana.
"Ngga usah, ini cuman masalah kecil yang harus segera dituntaskan," jawabnya ambigu
"Ya udah elu balik aja duluan, gue sama Yuura disini dulu. Yuura masih mau bukinin gue kue katanya," Bagas tampak antusias menunggu istrinya yang akan membuatkankannya kue di dapur restaurant. Iya restaurant ini adalah hadiah Bagas untuk Yuura yang suka memasak.
"Eh Meera juga harus pergi Pah mah, Meera udah janji mau ke toko buku sama temen - temen." Pamit meera
"Ya udah Meera bareng aku aja, toko buku langganan deket kantor tante kan???," Nami menawari Meera
"Iya tante, eh bukan eee...,"
"Gimana sih iya atau bukan?,"
"Eh iya tante, Meera nebeng aja sama Tante," Meera bingung, terlebih dia bisa membaca tatapan menghunus dari Gana.
"Bodoh !!!," maki Gana tanpa suara.
"Baiklah sayang, nanti aku telephone yah untuk masalah cincin dan lainnya." Nami mencoba bergelayut manja pada Gana
Gana membiarkan saja sikap Nami tanpa niatan membalas perlakuan manis calon tunangannya.
Setelah 15 menit melaju, mobil Nami berhenti di depan sebuah pertokoan. Meera segera turun dari mobil tantenya. Kemudian mobil itupun melaju lagi meninggalkannya.
Meera celingak celinguk sebelum akhirnya sebuah Sportcar hitam menghampirinya.
"Masuk," Titah Gana dengan mode dingin.
Si gadis segera masuk ke mobil tersebut, membawa mereka berdua ke tujuan berbeda dari pengakuan mereka yang lalu.
Sementara di dapur restaurant sepasang suami istri terlibat percakapan kecil, sembari dengan cekatan Yuura menakar adonan kue yang akan dia buat untuk suaminya.
"Pah, apa papah yakin perjodohan ini akan berhasil?"
"Kenapa ragu sayang?"
"Mamah merasa Gana belum siap Pah. Dia masih Gana yang bebas, dia ngga akan pernah bisa serius dalam komitmen."
"Hahahahahaha..... bukankah itu gambaranmu juga tentang aku sekitar 21 tahun lalu??," Bagas teringat bagaimana awal hubungannya dengan Yuura
"Sayang, mungkin begitulah laki-laki jika belum mengenal pernikahan. Beri Gana waktu, dia memang nakal dan urakan. Tapi papah yakin dia laki-laki bertanggung jawab, atau kamu sedang menyangsikan kemampuan adikmu sendiri heum?." lanjutnya
"Aku yakin soal kemampuan bisnis Nami, tapi soal pernikahan aku sangat khawatir. Dia tipe wanita yang dominan pah. Dengan Gana yang memiliki ego tinggi, aku ngga yakin mereka akan berhasil," Yuura menghentikan gerakannnya membuat kue.
Sebuah tangan melingkar di pinggang Yuura. Bagas memeluk tubuh ramping istrinya dari belakang, lalu mengecup pelipisnya.
"Biarkan tangan takdir bekerja sayang, kita tidak akan pernah tau cerita di ujung jalan jika kita tidak berani melangkah. Bukankah kita melewati hubungan yang rumit sebelum hadirnya Meera?,"
Dalam hati Yuura membenarkan ucapan Bagas. Namun satu hal yang masih mengganjal di hati Yuura adalah Gana tampak sama sekali ngga tertarik pada Nami. Yuura terkadang menyadari jika Gana sering menatap Meera dengan pandangan yang entahlah....
Namun semua Yuura pendam berharap dia hanya salah menilai. Tak mungkin Meera karena Nami lebih dewasa dan lebih menarik dari gadis setengah bocah kan?
Yuura berbalik memeluk tubuh suaminya, dia menenggelamkan wajahnya pada dada bidang Bagas. Mengambil nafas dalam untuk mencoba percaya pada kata-kata suaminya.
Pasangan suami istri yang hangat penuh cinta ini tak akan tercipta tanpa dahsyatnya gelombang pernikahan. Berawal dari menolak perjodohan hingga bisa saling menerima dan berakhir bucin.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments