8. Mau Mommy Na.

"Sakit, Bu! Tubuh Na sakit semua, Ibu! Apa surga begitu indah Bu, hingga Na harus menderita seperti ini untuk menebus surga Na?" keluhnya seolah sedang memandang wajah Ibunya.

Ervina benar-benar dilanda keterkejutan yang luar biasa, dia tidak pernah berfikir jika pertemuan pertama dengan suaminya akan semenyakitkan ini, karena kesan kejam yang didengar dari luar tidak terlihat dari cerita Calisha tentang Daddynya selama ini.

Ervina sedikit memupuk harapan pada suaminya itu.

Hatinya kian meninggi saat setiap kali memakan masakan Ervina, Calisha selalu berkata jika Daddynya pasti akan suka, dan selama tiga minggu ini, Ervina menjadi percayalah diri jika suaminya akan suka.

Calisha terus membesarkan hatinya.

Gadis sekecil itu membuat dirinya percaya diri untuk tinggal di Mansion besar ini, namun dalam sekejap dirinya merasa kecil kembali dengan penghinaan Narendra, —Suaminya.

Merasa kerdil dengan kekerasan yang Naren lakukan, dia seolah tersadar kembali jika dirinya memang hanya istri yang dibeli, istri yang tidak diinginkan dan istri yang tak tau diri yang telah hanyut dalam peran menjadi Mommy untuk Calisha.

Ervina benar-benar hanyut dalam kebahagiaan bersama Calisha, putri kecil yang Ervina yakini sebagai hadiah dari Tuhan untuk menghiburnya.

Bodoh!

Ervina bodoh telah berharap banyak pada suaminya, hanya karena cerita indah dari sang putri.

"Ibu, Sakit sekali hati Na, Bu!" tangisnya.

Gadis 19 tahun itu tak tau harus mengadu pada siapa lagi selain pada Ibunya yang sudah meninggal dunia, Ayahnya telah pergi meninggalkan dirinya dan menyusul Noela ke Swiss.

Tak akan pernah Ervina mengadu apapun lagi pada Ayahnya yang kejam.

Jauh lebih kejam daripada Naren menurut Ervina, karena Ayahnyalah yang sejatinya menjerumuskan dirinya pada lubang derita ini.

Hingga Ervina telah larut dalam kesedihannya kali ini.

Tak apa!

Ervina ingin meluapkan kekecewaannya pada harapannya sendiri!

Ervina tak ingin menyalahkan siapapun!

Ervina ingin hari ini saja, sebelum akhirnya dia bangun dengan kenyataan yang ada di depan mata, bukan lagi harapan yang hanya memberikan dirinya kekecewaan.

Cklek!

Hingga Ervina melihat pintu kamar mandinya terbuka dan mendapati Bi Arum berjalan tergopoh mendekatinya, hal itu membuatnya semakin meledakkan tangisannya.

Seolah Ervina melihat ibunya benar-benar datang memeluknya.

Diraihnya tubuh ringkih Bi Arum dan mendekap nya dengan erat, "Bi, Sakit! Na sakit, Bi!" lirihnya.

Bi Arum hanya bisa mengusap tubuh basah Ervina dengan lembut sambil mengangguk, air matanya juga luruh melihat keadaan Ervina, "Iya, Nyonya! Yang kuat ya, Calisha dan Bibi sayang sekali dengan Nyonya!" ucap Bi Arum.

Ervina mengangguk sambil menangis, melepaskan semua sakit di hati dan tubuhnya.

Bi Arum dengan cepat melerai pelukannya dan memapah Ervina menuju closed, melepaskan baju basah yang ada dalam tubuh Ervina hingga tanpa sedikitpun penghalang.

"Nyonya disini sebentar, Bibi ambilkan pakaian gantinya!" pamitnya.

Ervina hanya mengangguk tak bertenaga setelah merasakan sakit yang teramat dalam di pangkal rambutnya seakan kulit kepalanya akan lepas, ditambah kehabisan nafas yang membuatnya sangat lemas.

Bi Arum kemudian datang dengan baju ganti yang sudah disiapkan untuk dirinya, Bi Arum membantu Ervina mengenakan baju itu dan memapah menuju kasur yang tak pernah Ervina tempati karena Ervina tidur di kamar Calisha.

"Nyonya, kenapa bisa memakai baju ini?" tanya Bi Arum.

Ervina yang mulai sedikit tenang menatap Bi Arum dalam, "Memangnya kenapa, Bi?"

"Ini baju yang yang sangat bersejarah untuk Tuan Naren dan Ibunya Calisha, Nyonya! Siapapun tak boleh memegang baju ini, kenapa bisa dipakai oleh Nyonya?" tanya Bi Arum.

Deg!

"Baju mendiang ibunya non Calisha?" tanya Ervina.

Bi Arum mengangguk, "Iya, Nyonya! Saya tidak tau mendiang atau apa, saat masuk kesini sudah ada Tuan Naren dengan non Calisha saja!" jawab Bi Arum, "Bi Arum sudah peringatkan, jangan menyentuh milik Tuan Naren!" lanjutnya.

Ervina mengangguk, "Maaf, Bi!"

"Kalau Nyonya sudah siap dan baik-baik saja, Calisha menunggu Nyonya, dia terus menangis!" ucap Bi Arum, "Kuatkan diri Nyonya, saya takut Nyonya akan kena marah Tuan Naren lagi!" lanjut Bi Arum.

"Iya, Bi!" jawab Ervina.

Setelah Bi Arum pergi, Ervina langsung berdiri dengan sisa tenaganya, Karena tidak tega jika gadis kecilnya terus menangis, walau bagaimanapun Calisha tidak bersalah disini.

Ervina berjalan gontai menuju kamar Calisha, Namun saat sebelum sampai di kamar Calisha, Ervina melihat laki-laki yang beberapa saat lalu menyakitinya tengah duduk di depan kamar Calisha sambil terus membujuk putrinya.

"Buka pintunya, Sayang! Daddy bawakan hadiah dari Milan lo!" ucapnya sedikit lembut.

Membuat Ervina hanya berdiri sambil menundukkan kepala, menetralkan jantung yang mulai berdebar ketakutan.

"TIDAK! Daddy kejam! Calisha gak mau Daddy ... Calisha mau Mommy Na!" pekik Calisha dari dalam dengan suara tersendat-sendat.

Membuat Ervina tak tega dan mendekat, "Biar saya bujuk, Tuan!" lirihnya.

Sontak Naren berdiri sambil melirik tajam Ervina dan bergeser sedikit memberikan jalan untuk Ervina walaupun berat hati.

Tok! Tok! Tok!

"Putri cantik Mommy Na, buka pint—"

Cklek!

Belum sempat Ervina menyelesaikan ucapannya, Calisha telah lebih dulu membuka pintu kamarnya dan menghambur memeluk Ervina.

Karena gerakan dadakan Calisha, membuat Ervina terhuyung dan terduduk di lantai sambil memeluk putri kecilnya yang sangat manis.

"Mommy sakit? Mommy baik-baik saja? Jangan tinggalkan Calisha sendiri, Mommy! ... Maafkan Calisha memaksa Mommy memakai baju itu!" tangis Calisha tersedu-sedu sambil memeluk Ervina.

"Mommy Na baik-baik saja, Sayang! Bukan salah Calisha, okey?" lirih Ervina.

Calisha kemudian menarik dirinya dan menangkup wajah Mommynya dengan air mata yang terus luruh, "Calisha yang mencuri baju itu karena ingin lihat jika dipakai Mommy, Calisha pikir Daddy gak akan pulang! Maafkan Calisha!" racaunya terus menangis.

Ervina hanya mengusap wajah putrinya yang penuh rasa sesal, bisa Ervina lihat jika putrinya telah menangis cukup lama karena kedua matanya bengkak.

"Daddy hanya terkejut, Daddy tidak marah sama Mommy! Ini buktinya Mommy sudah cantik lagi ... Calisha juga tidak boleh menangis, nanti jelek!" ucapnya menenangkan putri kecilnya.

"Calisha gak mau Daddy!" lirihnya sambil melirik penuh amarah pada Naren.

"Mommy gak kenapa-napa, Nak!" yakin Ervina.

Detik berikutnya Calisha mengusap rambut basah Ervina, "Pasti sakit sekali kepala, Mommy!"

"Tidak, ini mommy sudah bisa jalan dan akan memasak untuk Calisha! Calisha belum makan kan?" tanya Ervina dengan penuh senyum.

Calisha mengangguk!

Belum makan dan menangis membuat Calisha semakin di landa rasa lapar.

"Ya sudah, Calisha tunggu sini biar Mommy Na masakkan makanan kesukaan Calisha, okey?"

Calisha menggeleng, "No Mommy Na, Calisha ikut, Calisha akan jagain Mommy!"

Hal itu membuat Ervina tersenyum dan mengangguk, kemudian berdiri untuk turun ke pantry bawah, mengabaikan sakit kepala yang luar biasa.

Meninggalkan Naren begitu saja.

Deg!

Menyaksikan drama Calisha membuat Naren berdetak mengetahui kebenaran cerita baju yang dipakai Ervina.

"Jadi karena Calisha?"

Bersambung....

Siapa kemarin yang sudah otw ngerujak Naren?

Terpopuler

Comments

Erlinda

Erlinda

jujur aq berharap Ervina pergi dari rumah itu biar tau rasa tuh di naren

2024-11-21

0

Muawanah

Muawanah

hedeh... tuan Narendra mknya...cari tau dulu... jgn lgsg bak big bug...😔

2025-01-14

0

Teti Hayati

Teti Hayati

makanya tanya dulu baik2... maen jambak² aja anak orang... malu kan jadinya..

2024-12-04

0

lihat semua
Episodes
1 1. Penawaran
2 2. Pertengkaran
3 3. Akad Nikah
4 4. Gadis Kecil hadiah Tuhan.
5 5. Ke Milan.
6 6. Amarah Naren
7 7. Kesakitan Ervina.
8 8. Mau Mommy Na.
9 9. Pingsan
10 10. Tidur bersama.
11 11. Pelukan mendebarkan.
12 12. Surat Perjanjian
13 13. Hancur berkeping-keping lagi.
14 14. Mengatur Rumah
15 15. Penghinaan Naren.
16 16. Luluh lantah.
17 17. Sekali lagi.
18 18. Datang ke Perusahaan Naren
19 19. Kedua kalinya di Perusahaan
20 20. Apa aku menginginkan anak ini?
21 21. Permohonan.
22 22. Hadiah Cinta
23 23. Bumil Resek
24 24. Operasi Calisha.
25 25. Luka Lama.
26 26. Ciuman sayang.
27 27. Marah
28 28. Jangan Ulangi lagi.
29 29. Menjaga Kalian dengan atau tanpa cinta
30 30. Belajarlah mencintaiku, Mas
31 31. Hanya kau yang merasakan kehangatan tubuhku
32 32. Empat bulanan.
33 33. Kekesalan Ervina
34 34. Tak akan pernah kamu lupakan
35 35. Dia benar-benar mengerjaiku.
36 36. Jangan Mendekat
37 37. Teruslah seperti ini
38 Bab 38. Senang melihatmu lagi, adikku sayang
39 39. Pergi
40 40. Frustasi
41 41. Kehilangan belahan jiwa
42 42. Kenapa Sha yang ditinggalkan
43 43. Aku Mencintaimu, Istriku
44 44. Kerinduan
45 45. Ucapkan itu pada Istriku, Noela
46 NUMPANG LEWAT
47 46. Daddy belikan barbie baru, ya?
48 47. Keajaiban dalam hidup Ervina.
49 TRAVELING KE LUAR NEGERI DENGAN AUTHOR
50 48. Membeli Barbie
51 49. Barbie Margot
52 50. Pertemuan
53 51 Aku terus mencarimu, Sayang.
54 52. Sesak
55 53. Penculikan
56 54. HIV???
57 55. Aku tidak menginginkanmu lagi, Mommy
58 56. Perasaan yang berbeda
59 57. Anakku
60 58. Jangan bohong, Mom
61 59. Harus segera mendapatkan keluargaku kembali
62 60. Narendra vs Lazuardi
63 61. Cemburu
64 62. Ayo pulang, Mas
65 63. Bahagia
66 64. Lazuardi datang.
67 65. Sha mau kita kembali bersatu
68 66. Layak Diperjuangkan
69 67. Tidul bellima
70 68. Mommy Bahagia?
71 69. Haru
72 70. Hasil Karya Anak-anakku
73 71. Mandi bersama
74 72. Dirawat di Rumah sakit
75 73. Tidak, Dok
76 74. Tutup mulutmu
77 Duda Kedua author
78 75. Kenyataan
79 76. Mengunci diri di kamar
80 77. Aku mau kamu!
81 78. Mengeluarkan dua kepala
82 79. Belum selesai buka puasa
83 80. Hilang
84 81. Putriku
85 82. Rambut beserta ikatnya.
86 83. Tubuh tanpa busana
87 84. Bohong!
88 85. Hasil Visum.
89 86. Titik terang
90 87. Potong milikmu
91 88. Lucas yang mengoyak
92 89. Pangkas habis.
93 90. Berani menyebut namaku!
94 91. Mengkhianati.
95 92. Tidak menderita
96 93. Penyiksaan air
97 94. Membasuh luka
98 95. Tidak bisa diragukan lagi.
99 96. Tak pernah mencintaiku
100 97. Tinggal nama.
101 98. Sidang Putusan
102 99. Terima kasih
103 100. TAMAT
104 Anak baru author
105 KUTUKAN 99 HARI.
Episodes

Updated 105 Episodes

1
1. Penawaran
2
2. Pertengkaran
3
3. Akad Nikah
4
4. Gadis Kecil hadiah Tuhan.
5
5. Ke Milan.
6
6. Amarah Naren
7
7. Kesakitan Ervina.
8
8. Mau Mommy Na.
9
9. Pingsan
10
10. Tidur bersama.
11
11. Pelukan mendebarkan.
12
12. Surat Perjanjian
13
13. Hancur berkeping-keping lagi.
14
14. Mengatur Rumah
15
15. Penghinaan Naren.
16
16. Luluh lantah.
17
17. Sekali lagi.
18
18. Datang ke Perusahaan Naren
19
19. Kedua kalinya di Perusahaan
20
20. Apa aku menginginkan anak ini?
21
21. Permohonan.
22
22. Hadiah Cinta
23
23. Bumil Resek
24
24. Operasi Calisha.
25
25. Luka Lama.
26
26. Ciuman sayang.
27
27. Marah
28
28. Jangan Ulangi lagi.
29
29. Menjaga Kalian dengan atau tanpa cinta
30
30. Belajarlah mencintaiku, Mas
31
31. Hanya kau yang merasakan kehangatan tubuhku
32
32. Empat bulanan.
33
33. Kekesalan Ervina
34
34. Tak akan pernah kamu lupakan
35
35. Dia benar-benar mengerjaiku.
36
36. Jangan Mendekat
37
37. Teruslah seperti ini
38
Bab 38. Senang melihatmu lagi, adikku sayang
39
39. Pergi
40
40. Frustasi
41
41. Kehilangan belahan jiwa
42
42. Kenapa Sha yang ditinggalkan
43
43. Aku Mencintaimu, Istriku
44
44. Kerinduan
45
45. Ucapkan itu pada Istriku, Noela
46
NUMPANG LEWAT
47
46. Daddy belikan barbie baru, ya?
48
47. Keajaiban dalam hidup Ervina.
49
TRAVELING KE LUAR NEGERI DENGAN AUTHOR
50
48. Membeli Barbie
51
49. Barbie Margot
52
50. Pertemuan
53
51 Aku terus mencarimu, Sayang.
54
52. Sesak
55
53. Penculikan
56
54. HIV???
57
55. Aku tidak menginginkanmu lagi, Mommy
58
56. Perasaan yang berbeda
59
57. Anakku
60
58. Jangan bohong, Mom
61
59. Harus segera mendapatkan keluargaku kembali
62
60. Narendra vs Lazuardi
63
61. Cemburu
64
62. Ayo pulang, Mas
65
63. Bahagia
66
64. Lazuardi datang.
67
65. Sha mau kita kembali bersatu
68
66. Layak Diperjuangkan
69
67. Tidul bellima
70
68. Mommy Bahagia?
71
69. Haru
72
70. Hasil Karya Anak-anakku
73
71. Mandi bersama
74
72. Dirawat di Rumah sakit
75
73. Tidak, Dok
76
74. Tutup mulutmu
77
Duda Kedua author
78
75. Kenyataan
79
76. Mengunci diri di kamar
80
77. Aku mau kamu!
81
78. Mengeluarkan dua kepala
82
79. Belum selesai buka puasa
83
80. Hilang
84
81. Putriku
85
82. Rambut beserta ikatnya.
86
83. Tubuh tanpa busana
87
84. Bohong!
88
85. Hasil Visum.
89
86. Titik terang
90
87. Potong milikmu
91
88. Lucas yang mengoyak
92
89. Pangkas habis.
93
90. Berani menyebut namaku!
94
91. Mengkhianati.
95
92. Tidak menderita
96
93. Penyiksaan air
97
94. Membasuh luka
98
95. Tidak bisa diragukan lagi.
99
96. Tak pernah mencintaiku
100
97. Tinggal nama.
101
98. Sidang Putusan
102
99. Terima kasih
103
100. TAMAT
104
Anak baru author
105
KUTUKAN 99 HARI.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!