"Sudah selesai?" Tanya Queen setelah melihat penampilan adiknya yang rapih.
"Iya! Aku sudah selesai kak, ayok kita berangkat!" Ucap Pangeran Arbelan menyeret kakaknya menuju ke kereta mereka dengan semangat yang menggebu-gebu.
"Erlan hati-hati, kita tidak sedang terburu-buru," tegur Queen kesal dengan kelakuan sang adik.
Bagaimana jika mereka tersandung?
"Ayo kak cepat! Aku tidak sabar ingin melihat suasana Ibu Kota, pasti sangat menyenangkan!" Kata Pangeran Erlan berlari ke arah kereta muda mereka yang di lapisi dengan permata berwarna Galaxy dan ditarik oleh Serigala Lembah Angin yang memiliki elemen angin, sehingga akan mempercepat perjalanan mereka.
Ketika mereka sudah berada di dalam kereta, tanpa disuruh, kereta tersebut langsung melesat menuju Ibu Kota Kekaisaran yang ada di daerah perbatasan Klan Tujuh Harta Kaca dan Klan Darah Glamour.
Lokasi Ibu Kota tersebut berada tepat di tengah perbatasan, sehingga mempermudah akses bagi siapapun.
....
Setelah mereka sampai di Ibu Kota, tempat tersebut tampak sangat ramai dan di penuhi oleh rakyat yang berlalu lalang menjalani aktivitasnya.
Ketika kereta yang ditunggangi Queen berhenti, seketika itu juga kegiatan mereka teralihkan karena kedatangan rombongan Kerajaan. Saat itu juga, semua rakyat yang ada di sana langsung berbaris dengan rapih menyambut kedatangan sang RatuNa dan Pangeran Kekaisaran.
Mereka sangat senang ketika melihat rombongan Kerajaan. Sudah sangat lama bagi mereka untuk tidak melihat sang Ratu karena dia selalu mengurungkan dirinya di Istana.
"Asik! Kita sudah sampai kak!" Kata Pangeran Erlan sambil mengangkat kedua tangannya keatas saking senangnya.
"Ya," balas Queen dengan deheman serta senyum kecil yang nyaris tidak terlihat.
Adiknya selalu menjadi anak kecil yang lucu tidak peduli seberapa nakalnya dia!
Pangeran Erlan tidak bisa menahan dirinya lagi, dia langsung membuka pintu kereta dan turun dengan senyum yang terus mengembang di wajah mungilnya.
Semua rakyat di sana langsung menghirup nafas mereka berat dan tetesan darah keluar dari hidup mereka sedikit demi sedikit.
Mereka merasa telah kehilangan ketenangan mereka selama ini!
"Kalian kenapa?" Tanya Pangeran Erlan memiringkan kepalanya sedikit. Dia bingung setelah melihat ada bercak darah di hidung para wanita dan juga melihat mereka mencengkram jantung mereka seperti orang yang sesak bernafas.
Saat dia bertanya, tidak ada satupun dari rakyat yang dapat menjawabnya, mereka sedang dalam keadaan linglung seperti keledai bodoh.
"Huft, Anak itu.." keluh Queen sedikit pusing. Dia memijat keningnya kesal karena adiknya itu dengan seenaknya turun dari kereta tanpa mengenakan topeng yang dapat menekan ketertarikan orang terhadap pesona mereka.
"Jika saja dia bukan adik kandungku satu-satunya, sudah aku tarik dari dulu otak bodohnya itu!" Gerutu Queen memaki adiknya terus-menerus.
"Kakak sedang apa kamu? Ayo turun, mau sampai kapan kakak ada di dalam?!" Teriak Pangeran Erlan cemberut. Kakaknya memang selalu sangat lamban, padahal dia ingin segera melihat-lihat Ibu Kota.
"Anak ini cerewet sekali! Ingin rasanya aku merobek mulutnya itu," cibir Queen kemudian turun dari keretanya. Pakaiannya yang dia gunakan hari ini adalah gaun berwarna unggu tua dengan hiasan permata halus di sekitar gaunnya.
Setelah Queen turun, semua rakyat di sana kembali sadar dan dengan cepat memberikan salam kepada RatuNa serta Pangeran mereka.
"Hormat hamba, kepada RatuNa pemimpin tertinggi Kerajaan Seven Glass Power serta sumber cahaya untuk para rakyat!" Ucap merek hormat dan dilanjutkan dengan salam untuk Pangeran mereka, "Hormat hamba, kepada Pangeran Utama, semoga selalu diberikan kesehatan."
"Baiklah, salam diterima, kalian boleh bubar!" Kata Queen langsung.
Terdapat keterasingan dingin di ujung matanya yang bisa membuat orang merasa kecanggungan mematikan menimpanya.
Setelah mendengar perintah tersebut, mereka bergegas bubar untuk melanjutkan kegiatan mereka dan memberikan ruang bagi Queen dan Pangeran Erlan.
Mereka takut mengganggu kepentingan mereka. Terlebih kedua kakak beradik ini sangat jarang keluar dari Istana.
"Kak kita ingin kemana?" Tanya Pangeran Erlan sambil melihat-lihat kondisi jalanan di Ibu Kota dengan minat di matanya.
"Mau melihat pelelangan?" Kata Queen agak ragu, karena dia sendiri binggung ingin kemana.
"Wah? Benarkah?! Mau, aku mau kesana kak! Aku belum pernah melihat pelelangan!" Seru Pangeran Erlan dengan binar di matanya.
"Baiklah sudah diputuskan kita akan ke sana, aku juga ingin melihat ada barang bagus apa di pelelangan kali ini," ucap Queen sambil memasang tampang licik diwajahnya.
"K-Kakak kamu terlihat mencurigakan sekarang. Seperti orang yang ingin berbuat onar," ucap Pangeran Erlan curiga dengan ekspresi kakaknya itu.
"Kamu sangat mengerti aku ya. Gimana kalau kita datang ke acara pelelangan itu dengan identitas rakyat biasa, bukannya menyenangkan?" Ucap Queen menyeringai.
"Hah?!! Kakak serius?" Tanya Pangeran Erlan merasa aneh dengan sikap kakaknya yang baru kali ini merencanakan hal konyol seperti itu.
Biasanya kakaknya selalu bersikap masuk akal!
"Tentu," jawab Queen yakin.
"Seterah kakak saja.. Lagian Erlan hanya mau melihat acara pelelangan itu," kata Pangeran Erlan pasrah.
"Bagus!" Ucap Queen puas namun ada perasaan aneh yang timbul di hatinya.
Entah aku merasa ada hal besar yang akan terjadi setelah ini.
"Ayo kita berangkat," ucap Queen menghembuskan nafasnya pelan untuk menghilangkan perasaan tidak nyaman di hatinya lalu memasang ekspresi tenang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
Liska
Like❤❤❤
2020-08-08
6