Tantangan Geng Batrokz

Kaisar langsung menyobek kertas beberapa kali dan membuang ke tempat sampah. Kaisar mencubit ruang diantara kedua alinya saat kepala mulai didera rasa pening. Selalu saja ada yang ingin mencari gara-gara terhadap geng De Battalion .

"Perbuatan siapa ini Kai? Apa itu perbuatan geng Batrokz?" tanya Galan.

"Hhhmmmm... Siapa lagi yang berani mencari gara-gara dengan kita kalo bukan geng sampah itu, mereka tidak punya nyali sama sekali menghadapi kita secara langsung," ucap Kaisar emosi.

"Apa perlu kita serang markas mereka boss, membalas apa yang telah mereka lakukan pada markas kita," tanya salah seorang anggota De Battalion .

"Jangan, tidak perlu melakukan hal yang membuang-buang waktu. Kita akan bayar lunas semua perbuatan mereka dipertandingan nanti," jawab Kaisar

"Apa mereka mengajak balapan kembali bos?" tanya salah seorang anggota De Battalion .

"Ya, mereka mengajak balapan malam minggu nanti, tapi ada satu masalah." Kaisar resah

"Masalah apa boss, apa motor bos sedang ada masalah? Atau jangan-jangan boss ga bisa turun karena mau malmingan sama Elvina?" tebak anggota lain,

"Iya bener, apa masalahnya Kai?" tanya Galan.

Kaisar mendesah kasar dan kembali mendaratkan bokongnya ke sopa yang empuk. Pikirannya melayang kemana-mana, sedangkan beberapa temannya masih menunggu jawaban dari Kaisar termasuk Galan.

Kaisar menghirup udara disekitar dalam-dalam kemudian menghembuskan nya perlahan.

"Bukan dari gue masalahnya, malam minggu nanti bukan balapan seperti biasa," jawab Kaisar menggantung.

"Bukan balapan seperti biasa bagaimana? Apakah merek mengajak balapan sepeda atau balap makan kerupuk kayak 17an," canda Galan.

Plak

Kaisar memukul paha Galan, sempat -sempetnya dia bercanda ketika dalam masalah yang serius.

"Gue lagi serius Galan, Lo malah sempet -sempetnya bercanda. Ini serius Lan, kalo ga ada solusi bisa-bisa kita yang malu," ucap Kaisar

"Abisnya lo ga jelas kalo ngomong ngegantung kayak peuyeum aja," balas Galan.

"Malam minggu nanti mereka menantang balap motor sambil sambil membonceng pasangan atau cewek," Kaisar mulai pening.

"Alahh.. kirain apaan, kan lo udah ada Elvina," jawab Galan.

"Belum tentu Elvina mau Lan, dan gue juga ga mungkin membawa Elvina, gue ga mau sampai Elvina celaka. Musuh kita itu geng Batrokz, mereka bisa berbuat apa saja nanti. Bahkan mereka ga segan-segan berani membuat musuhnya celaka. Gue ga bisa melibatkan Elvina dalam masalah ini." Kaisar mendesah

"Lalu bagaimana solusi nya? Apa kita akan diem aja ga membalas tantangan mereka?" tegas Galan.

"Itu lebih ga mungkin lagi Fernando, mau di taro mana harga diri De Battalion jika kita tidak berani membalas tantangan mereka," keluh Kaisar.

Tak berselang lama orang yang sudah dinanti kedatangannya akhirnya muncul juga.

"Haii bro, haii semua sorry gue telat nih kumpulnya," sapa Bisma yang baru saja datang.

"Akhirnya lo datang juga, gue kira lo asik-asik di rumah berdua dengan Mahika," sindir Galan

"Ehhh dasar setan lo ya, fitnah mulu kerjaannya. Ini mulut lo lemes amat kek emak-emak kompleks nawar sayuran," balas Bisma

"Ya kan siapa tau, berduaan di rumah tanpa ada siapa-siapa lagi, hhehehehe yang ketiganya setan," ucap Galan.

"Iya setannya elo kampret," balas Bisma tak terima.

Bisma melihat sahabatnya seperti sedang memikirkan sesuatu, dahinya berkerut dan tatapannya kosong.

"Hai bro, kenapa lo kusut amat wajahnya kek cucian kering," tanya Bisma

"Geng Batrokz ngajak tanding balap," jawab singkat Kaisar

"Ya kan seperti biasa, kita jawab tantangannya dan sudah dipastikan kita menang lah. Gitu aja kok lo repot sih?" jawab Bisma menyepelekan

"Ini bukan tantangan yang seperti biasanya Bisma, ada hal lain." Kaisar masih menggantungkan jawaban.

"Hal lain apa maksud lo, suka ga sampe beres lo kalo ngomong." Bisma mulai jenggah.

"Mereka kali ini mengajak balapan dengan bonceng partner atau pasangan. Yang jadi masalah partnernya itu harus cewek, Bisma sayang," jawab Kaisar gemes

"Ighh... Menjijikan banget lo. Sayang..sayang.. sayang lo kampret. Ngapain mesti bingung sih, kan ada Elvina, bisa lo bawa dia," ucap Bisma

"Kalo Elvina mau, kalopun mau gue juga nggak mungkin bawa dia, gue nggak mau nanti ada apa-apa dengan Elvina. Kamu tahu sendiri kan bagaimana liciknya geng Batrokz. Kalau gue yang celaka itu udah biasa, tapi kalau Elvina yang celaka bisa nambah masalah bro. Masa hubungan gue yang belom ada sebulan harus kandas," keluh Kaisar.

"Ya terus bagaimana,apa lo punya solusi lain?" tanya Bisma, Kaisar menggelengkan kepalanya.

"Gimana kalo kita cari cewe lain aja," tiba-tiba saja Nizam ikut bergabung usai mabar game online.

"Saran lo malah bikin masalah baru, bisa-bisa Elvina ngamuk dan mutusin gue saat itu juga. Tega kalian?" Kaisar pasrah

"Alaahh.. semenjak pacaran si boss jadi bucin gini. Ga Lo banget sih," timpal Aiden.

"Bacot banget sih lo Den, lum tau aja dia rasanya jatuh cinta gimana. Gue sumpahin lo bucin sebucin-bucinnya sama Laura," gerutu Kaisar.

"Ehh..Marwoto.. jelek banget sihh sumpah lo, masa sama temen lo sendiri jahat," protes Aiden.

"Bodo amat, biar lo tau rasa," kesal Kaisar.

Bisma mulai pusing dengen perdebatan antara Kaisar dan Aiden, mereka selalu meributkan hal kecil, tapi walaupun begitu mereka selalu kompak dalam hal apapun.

"Sudah-sudah gak usah ribut lagi deh pusing gue dengernya. Mendingan sekarang kita makan aja yuk, tadi nyokap gue ngebeliin makanan buat kita semua." Bisma berusaha mendinginkan keadaan.

"Gila mantap banget nih.... Kalau kita lagi laper, sampaikan terima kasih ya buat nyokap lo, sering-sering aja kayak gini," jawab Galan.

"Ya udah gih sono ambil satu-satu, kayaknya sih bakal cukup buat semuanya kasih tahu juga buat anggota yang lain," pinta Bisma.

Galan dan Nizam pun membagikan makanan yang di bawa oleh Bisma, merekapun semua nampak begitu menikmati makanan tersebut. Tetapi Kaisar yang masih memikirkan bagaimana menjawab tantangan geng Batrokz masih terduduk di sofa. Tiba-tiba saja sebuah ide cemerlang muncul di otaknya.

"Bisma..." Ucap Kaisar

"Hhhmmmm apa, " balas Bisma singkat.

"Gimana kalo lo aja yang nanti jadi pembalapnya," usil Kaisar

"Lo gila Kai, ga mungkin banget. Skill balap gue masih jauh diatas rata-rata. Lo mau bikin geng Batrokz menang mudah begitu saja," tolak Bisma

"Masih ada waktu buat latihan Bisma,gue yakin lo bisa. Sebenarnya lu punya bakat hanya saja selama ini lo nggak pernah latihan. Sayang banget si blacky hanya dipakai untuk Lo berangkat bolak-balik kampus ke rumah. Sekali-kali lo wajib bawa si blacky ke arena balap, sayang lo punya motor bagus tapi nggak lo manfaatin." Kaisar berusaha mempengaruhi Bisma.

"Tapi lo tau sendiri kan gimana kemampuan balap gue. Dan nggak mungkin latihan yang singkat ini bikin skill balap gue meningkat pesan. Lo ga usah kejauhan berkhayal Kai." Bisma masih menolah ajakan Kaisar.

"Kenapa lo justru pesimis dengan kemampuan lo, lo itu bisa Bisma hanya lo nya saja yang masih meremehkan kemampuan lo," tegas Kaisar

"Kenapa sih lo maksa gue buat melakukan hal yang ga mungkin, jelas-jelas lo yang udah punya kemampuan kenapa harus menumbalkan gue. Tapi kalo lo mau geng De Battalion dipermalukan sih gue sah -sah aja," timpal Bisma

" Ga ada ya dalam sejarah geng kita itu kalah, kemenangan adalah hal mutlak dalam harga diri kita. Lo tau itu Bisma," tegas Kaisar.

"Gue dan lo juga tau itu, tapi kenapa lo yang dengan sengaja ingin mempermalukan geng kita, gue rasa ada yang salah dengan otak lo," balas Bisma

"Ga ada yang salah dengan otak gue, yang salah itu nyali lo. Lo itu terlalu takut dan cemen buat menghadapi tantangan padahal kemampuan lo tuh ada," ucap Kaisar.

"Tapi nggak mungkin Kai, latihan dalam waktu yang singkat skill kemampuan gue menjadi luar biasa," Bisma membantah.

"Gue yang akan melatih lo secara langsung," jawab Kaisar dengan yakin

"Lalu siapa pasangan gue nanti, gue kan ga punya pacar. Ga usah ngadi-ngadi lo," balas Bisma.

Kaisar memberikan tatapan tajamnya kepada Bisma, idenya kali ini yakin akan menyelamatkan harga diri geng De Battalion .

"Mahika"

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***