Eps 10

Jia ikut menatap ke arah Manda saat Ibu mertuanya menatap ke arah Manda.

"Kenapa kamu masih diam saja? Apa kamu tuli? Kamu tidak mendengar ucapan Mama. Sudah sana lakukan tugasmu." Bentak Rendi pada Jia.

Jia menatap ke arah Rangga dengan tatapan sendu.

"Bahkan kamu diam saja saat aku di bentak mas." Batin Jia saat melihat Rangga hanya diam saja.

Jia masih tidak bergeming dari tempatnya berdiri.

"JIA!! Lakukan apa yang di perintahkan Mama ku." Teriak Litta secara tiba-tiba, membuat Amira ketakutan mendengar teriakkan Litta.

Jia menoleh ke arah Amira dia mengusap rambut Amira dengan lembut.

"Jangan pernah berteriak di depan anak ku." Ucap Jia penuh penekanan terhadap Litta.

"Dan satu lagi, saya bukan babu di keluarga kalian. Jadi jika itu tamu kalian maka itu kewajiban kalian untuk menjadikan dia ratu di rumah kalian." Ucap Jia seraya melenggang pergi meninggalkan rumah Rangga, dan menggandeng tangan Amira.

Semua membeku melihat tingkah laku Jia yang sudah berani melawan keluarga mereka.

"Drama yang seru." Batin Manda yang sejak tadi hanya diam.

"Ah maaf Manda atas kekacauan yang di buat Jia tadi. Em mari kita mulai makan malamnya sekarang." Ajak Rangga pada Manda dan keluarganya.

Manda menganggukkan kepalanya dan berjalan mengikuti keluarga Rangga menuju meja makan.

***

Tok... Tok...

"Assalamualaikum Bu Arum." Teriak Pak Alan yang baru saja sampai.

"Siapa Ma? Mama mengundang tamu lain?" Tanya Rangga kepada Mamanya setelah mendengar ucapan salam dari seseorang.

Bu Arum menggelengkan kepalanya.

"Mama tidak mengundang siapa pun lagi untuk makan malam bersama." Jawab Bu Arum.

"Ck menganggu saja. Sudahlah biar aku yang menemuinya dulu." Ucap Rangga yang baru saja menyelesaikan makan malamnya dan meminum air.

"Mas aku ikut." Ucap Manda yang juga baru saja menyelesaikan makan malamnya.

Rangga pun mengangguk dan menunggu Manda. Mereka berjalan menuju pintu dengan tangan Manda merangkul tangan Rangga.

Setelah sampai di ruang tamu, Rangga terkejut melihat kedatangan keluarga Jia. Rangga langsung melepas tangan Manda yang sedang memeluk tangannya dengan mesra.

"Ck mas, kenapa di lepas sih? Lagian mereka siapa. Mereka kan tamu Mama, kenapa harus kamu yang menyambutnya." Ucap Manda yang emosi karena tangannya di lepas dengan kasar oleh Rangga.

Rangga yang tak mampu menjawab pun hanya tertunduk malu di depan keluarga Jia.

"Mas kenapa diam saja. Ayok kita pergi ke pasar malam saja, menemui istri mu, yang katanya mau kamu talak saat ini juga di hadapan aku. Aku menagih janji mu ya." Ucapan Manda sontak membuat Pak Alan, Bu Dinda dan Jio terkejut.

Rangga menoleh ke arah Manda dengan ekspresi yang tak bisa dimengerti oleh Manda.

"Kenapa sih mas? Kan aku cuma menagih apa yang kamu janjikan tadi pada ku." Ucap Manda yang masih belum mengerti.

"Jadi kamu akan menalak Jia?" Tanya Pak Alan, pura-pura tak tau.

Manda meneh ke arah Pak Alan dan menganggukkan kepalanya.

"Iya Pak, tadi Mas Rangga sudah berjanji pada ku, dan kita berdua akan segera melangsungkan pernikahan. Oh iya Bapak dan Ibu sedang mencari Bu Arum kan? Dia lagi di belakang. Nanti sebentar lagi dia ke sini kok." Jawab Manda tanpa rasa bersalah.

"Emmm Ma dan Pa silahkan masuk. Aku panggilkan Mama dulu." Ucap Rangga kepada Pak Alan, Bu Dinda dan Jio.

Pak Alan hanya menganggukkan kepala seraya melangkah masuk.

Rangga segera menarik tangan Manda menuju dapur untuk menemui Mamanya.

"Kalian kenapa sih? Kok tegang gitu?" Tanya Bu Arum yang heran melihat gelagat Rangga.

"I.. i.. itu Ma, yang jadi tamu Mama ternyata orang tuanya Jia." Ucap Rangga gugup.

Uhuk.. uhuk...

Rendi dan Mayang terbatuk bersamaan, begitu juga Manda, ia turut terkejut mendengar penuturan Rangga.

"Jadi mereka keluarga Jia, Mas?" Tanya Manda pelan.

Rangga menganggukkan kepalanya.

"Iyaa!! Tadi kenapa kamu sangat bodoh ngomong seperti itu sih. Aduh gimana ini Ma." Ucap Rangga, merasa frustasi.

"Memangnya Mbak Manda ngomong apa Mas di depan keluarga Mbak Jia?" Tanya Litta yang sama kagetnya.

"Manda bilang kalau aku akan menalak Jia dan kita berdua akan segera menikah." Jawaban Rangga membuat kedua mata Bu Arum membola.

Bu Arum yang sudah tidak bisa berfikir jernih pun segera melangkah meninggalkan meja makan dan berjalan menuju ruang tamu di ikuti oleh semuanya.

"Eh ada besan. Tumben tiba-tiba datang kemari?" Ucap Bu Arum basa basi.

"Iya Bu Arum. Tadi Jio ada kerjaan di dekat sini. Jadi kami sekalian mampir, kami juga kangen sama Jia dan Amira" Ucap Bu Dinda, masih berusaha menahan amarahnya.

"Kalian baru selesai makan malam bersama?" Tanya Pak Alan saat menatap mereka satu per satu.

Bu Arum hanya menganggukkan kepalanya.

"Iya Pak, kita kedatangan sepupu jauh kita yang menginap di sini. Jadi kita makan malam bersama. Oh iya Pak Alan, Bu Dinda dan Nak Jio sudah makan. Jika berkenan kalian bisa makan malam bersama di sini kebetulan tadi kita masak banyak ." Ucap Bu Arum masih dengan dramanya.

Pak Alan dan Bu Dindan pun mengerutkan dahi, sepupu jauh. Tadi perempuan itu mengaku akan menjadi istri Rangga. Tapi, sekarang Bu Arum mengaku kalau wanita itu sepupu jauh.

Berbeda halnya dengan Jio yang sejak tadi diam saja. Dia sudah mengetahui semuanya, mulai dari tempat kerja Rangga, rencana Rangga untuk menceraikan Kakaknya bahkan sampai Rangga yang berselingkuh dengan perempuan di hadapannya saat ini.

Jio tipe orang yang tidak akan bisa menahan amarahnya jika bersangkutan dengan keluarganya, maka dari itu dia lebih memilih diam saja dari pada amarahnya meledak saat itu juga.

"Emmm kalau gitu, kita lanjutkan makan malamnya saja." Ucap Rendi, tiba-tiba saja menimpali percakapan mereka untuk mengurangi rasa canggung.

"Kalian makan malam tanpa Anak dan Cucu ku?" Tanya Pak Alan yang kebingungan karena tak melihat Jia dan Amira.

"Emmm mereka lagi jalan-jalan sebentar Pa. Amira tadi rewel dan merengek meminta jalan-jalan ke pasar malam." Kali ini Rangga yang menjawab.

"Terus kamu gak ikut? Mereka kan tanggung jawab kamu?" Tanya Pak Alan, membuat Rangga kebingungan untuk menjawabnya.

"Eee...." Rangga bingung harus menjawab apa.

"Rangga baru saja pulang dari kerjanya Pak, dia lembur tadi. Jadi tidak sempat ikut Jia dan Amira yang sudah lebih dulu pergi." Jawab Bu Arum masih berdrama.

Pak Alan menganggukkan kepalanya mengerti.

"Pintar sekali ternyata mereka beralasan dan berdrama." Batin Jio yang masih berpura-pura tidak peduli dengan keadaan.

"Saya menunggu anak dan cucu saya saja kalau begitu." Jawab Pak Alan yang langsung di angguki oleh Bu Arum.

"Litta, Mayang tolong buatkan minuman untuk mereka" Ucap Bu Arum pada Litta dan Mayang.

Litta Dan Mayang pun segera beranjak dari ruang tamu menuju dapur.

"Ck ganggu orang lagi makan saja." Gumam Litta yang masih di dengar Mayang dan langsung di angguki.

Tanpa mereka sadari, sejak tadi Manda diam-diam memperhatikan Jio yang hanya diam.

"Siapa sebenarnya Jia, kenapa dia bisa memiliki Adik setampan Jio. Dan dilihat dari penampilan dia juga seperti bukan orang sembarangan. Sangat rapi dan berwibawa. Berbeda jauh dengan Mas Rangga." Batin Manda yang sejak tadi memperhatikan Jio.

Gelagat Manda tak luput dari perhatian Rangga. Rangga pun segera menepuk punggung Manda.

Manda yang terkejut pun langsung menoleh ke arah Rangga, dengan raut wajah penuh tanya.

"Kenapa kamu menatap Jio seperti itu. Aku cemburu tahu." Bisik Rangga.

"Perasaan kamu saja kali Mas. Orang sejak tadi aku diam, karena memikirkan ucapan ku yang salah tadi." Jawab Manda turut berbisik.

*******

*******

Terpopuler

Comments

Anifa Anifa

Anifa Anifa

ya elah thor2 walaupun semua keluarga setuju hubungan Manda dan Rangga, tapi nggak gitu juga x ada tamu manda ikut Rangga bukain pintu apa lagi gelendotan dia kan juga tamu, pemikiran masih kurang dewasa jangan di tulis di novel, gk respek, gini nih klo bocil nulis novel

2024-12-12

0

Anifa Anifa

Anifa Anifa

lagian juga keluarga mau jemput ngapain juga keluyuran, aneh banget Jia kek kurang waras, Pantes di selingkuhi

2024-12-12

0

Nicky Nick

Nicky Nick

kappok... dah ajak pergi aja jia ma amiravpk alan..

2024-11-06

0

lihat semua
Episodes
1 Eps 1
2 Eps 2
3 Eps 3
4 Eps 4
5 Eps 5
6 Bab 6
7 Eps 7
8 Eps 8
9 Eps 9
10 Eps 10
11 Eps 11
12 Eps 12
13 Eps 13
14 Eps 14
15 Eps 15
16 Eps 16
17 Eps 17
18 Bab 18
19 Eps 19
20 Eps 20
21 Eps 21
22 Eps 22
23 Eps 23
24 Eps 24
25 Eps 25
26 Eps 26
27 Eps 27
28 Eps 28
29 Eps 29
30 Eps 30
31 Eps 31
32 Eps 32
33 Eps 33
34 Eps 34
35 Eps 35
36 Eps 36
37 Eps 37
38 Bab 38
39 Eps 39
40 Eps 40
41 Eps 41
42 Eps 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Eps 46
47 Eps 47
48 Eps 48
49 Eps 49
50 Eps 50
51 Eps 51
52 Eps 52
53 Eps 53
54 Eps 54
55 Eps 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
131 Bab 131
132 Bab 132
133 Bab 133
134 Bab 134
135 Bab 135
136 Bab 136
137 Bab 137
138 Bab 138
139 Bab 139
140 Bab 140
141 Bab 141
142 Bab 142
143 Bab 143
144 Bab 144
145 Bab 145
146 Bab 146
Episodes

Updated 146 Episodes

1
Eps 1
2
Eps 2
3
Eps 3
4
Eps 4
5
Eps 5
6
Bab 6
7
Eps 7
8
Eps 8
9
Eps 9
10
Eps 10
11
Eps 11
12
Eps 12
13
Eps 13
14
Eps 14
15
Eps 15
16
Eps 16
17
Eps 17
18
Bab 18
19
Eps 19
20
Eps 20
21
Eps 21
22
Eps 22
23
Eps 23
24
Eps 24
25
Eps 25
26
Eps 26
27
Eps 27
28
Eps 28
29
Eps 29
30
Eps 30
31
Eps 31
32
Eps 32
33
Eps 33
34
Eps 34
35
Eps 35
36
Eps 36
37
Eps 37
38
Bab 38
39
Eps 39
40
Eps 40
41
Eps 41
42
Eps 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Eps 46
47
Eps 47
48
Eps 48
49
Eps 49
50
Eps 50
51
Eps 51
52
Eps 52
53
Eps 53
54
Eps 54
55
Eps 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130
131
Bab 131
132
Bab 132
133
Bab 133
134
Bab 134
135
Bab 135
136
Bab 136
137
Bab 137
138
Bab 138
139
Bab 139
140
Bab 140
141
Bab 141
142
Bab 142
143
Bab 143
144
Bab 144
145
Bab 145
146
Bab 146

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!