Eps 9

"Emm sudah sore ini. Kita pulang dulu yuk. Kamu lupa apa yang Bunda tadi pagi ucapkan kalau nanti malam Oma, Opa dan Om Nio akan kesini, Sayang?" Jawab Jia berusaha mengalihkan topik pembicaraan.

"Oh iya aku lupa. Ya sudah ayo Bun, kita pulang. Dan mandi biar nanti saat oma dan opa datang kita sudah siap." Ucap Amira yang kini berganti dengan rasa senang.

"Seantusias itu kamu sayang untuk pergi jauh dari Ayah mu." Batin Jia, saat melihat Amira yang begitu senang setelah mendengar bahwa dia dan Amira akan pindah dari rumah itu.

Jia menganggukkan kepalanya lalu menggandeng tangan Amira.

Amira dengan senang berjalan di samping sang Bunda dan berceloteh tentang perasaannya saat ini.

"Setelah pindah, aku tidak akan iri melihat Ayah yang lebih dekat dengan Zura yeee...!!" Ucap Amira dengan ekspresi senang.

"Amira senang kalau pisah sama Ayah? Amira tidak takut kalau harus jauh dari Ayah?" Tanya Jia menanggapi ocehan sang anak.

Amira menggelengkan kepalanya seraya mendongak menatap ke arah sang Bunda.

"Aku bahkan merasa seperti tidak punya Ayah, Bun. Mungkin aku sudah terbiasa kalau Ayah gak ada." Jawab Amira dengan polosnya.

"Sayang kamu dapat kata-kata seperti itu dari siapa hmm?" Tanya Jia yang kaget dengan jawaban sang anak.

Amira menggelengkan kepalanya lagi.

"Amira gak tahu Bunda. Tapi itu yang Amira rasakan sekarang." Jawab Amira yang mengeluarkan semua apa yang ia rasakan selama ini.

"Usia mu bahkan baru 5 tahun tapi kamu sudah harus merasakan perasaan orang dewasa, Sayang." Batin Jia dengan perasaan sakit setelah mendengar penuturan sang anak.

***

Malam harinya, tepat pukul tujuh malam Rangga dan Manda sampai di rumah keluarga Rangga.

"Ayo sayang masuk." Ajak Rangga pada Manda yang baru saja turun dari motornya.

"Kok rumahnya seperti ini?" Batin Manda saat melihat rumah Rangga yang sederhana.

"Sayang." Rangga memanggil Manda yang terlihat melamun.

"Ah iya mas. Ayo kita masuk." jawab Manda.

"Jangan gugup gitu dong, nanti kamu akan terbiasa di sini." Ucap Rangga yang mengira Manda sedang gugup.

"Iya Mas, aku takut, gimana ya respon Mama dan istri mu nanti." Manda beralasan untuk menutupi kebingungannya.

"Kamu tenang saja, Mama ku sudah mengetahui hubungan kita. Dan tentang istri ku, dia kan akan segera ku talak. Jika perlu di hadapan mu hari ini." Ucap Rangga yang berusaha menenangkan pikiran Manda.

"Ahahaha iya iya Mas. Janji kan?" Manda tertawa getir dan diangguki oleh Rangga.

"Kalau saja Mas Rangga bukan pegawai kantoran dan gampang banget aku mintai uang, sudah aku tinggalkan dia, kalau tau rumahnya seperti ini." Manda bergumam lalu mengikuti Rangga masuki rumah.

"Ma, coba Mama lihat siapa yang menjadi tamu spesial kita malam ini." Ucap Rangga setelah tiba didalam rumah.

Bu Arum yang mendengar pun bergegas bangkit dan melangkah menemui sang anak.

"Wah CALON MANTU datang. Ayo masuk Nak, duduk sini. Kita makan malam bersama malam ini." Ucap Bu Arum, lalu mengajak Manda masuk dan memintanya duduk di ruang tamu.

"Iya Ma, oh iya Ma, aku bawa beberapa camilan untuk kita semua." Jawab Manda dengan terpaksa.

Satu persatu keluarga Rangga datang menuju ruang tamu tapi tidak dengan Jia dan Amira.

Dengan hati yang jengkel akhirnya Rangga masuk ke kamar Amira dan memanggil Jia.

"Sebentar ya sayang, aku panggil Jia dulu." Pamit Rangga pada Manda yang di angguki oleh Manda.

Rangga melangkah cepat menuju kamar Amira.

Tepat ketika ingin membuka pintu kamar Amira, Jia sudah terlebih dahulu membuka pintu dan berjalan keluar.

"Eh Mas. Kamu ngapain di depan pintu?" Tanya Jia yang tengah menggandeng tangan Amira.

Rangga terpaku menatap Jia. Karena Jia terlihat cantik malam ini.

"Ah itu .. Ad .. ada tamu di ruang tamu. Aku mau memanggil mu tadi, soalnya semua sudah pada kumpul dan bersiap untuk makan malam bersama." Ucap Rangga gugup, setelah melihat Jia nampak cantik.

"Oh aku sudah dengar kok tadi. Ya sudah yuk kita kesana. Ayo sayang ." Jawab Jia seraya mengajak Amira.

"Tunggu Jia! Memangnya kamu mau kemana sampai berdandan rapi seperti ini?" Tanya Rangga penasaran.

"Oh ini, tadi aku berencana keluar jalan-jalan sama Amira. Tetapi berhubung ada tamu ya sudah kita temui aja tamunya lebih dulu." Jawab Jia bohong.

"Tapi kan kita juga mau makan malam bersama nanti" Ucap Rangga lagi.

"Kamu ngajak aku sama Amira, Mas?" Pertanyaan Jia membuat Rangga seketika terdiam.

Jia tersenyum melihat respon Rangga, dia paham Rangga pasti kebingungan harus menjawab apa. Karena sebenarnya Rangga di larang memberi tahu dirinya dan Amira kalau mereka akan mengadakan makan malam.

"Sudah kasihan tamunya menunggu kita." Ucapan Jia membuyarkan lamunan Rangga.

Akhirnya Jia berjalan meninggalkan Rangga menuju ke ruang tamu bersama Amira di sampingnya.

"Eh ada tamu ya Ma?" Ucap Jia basa basi.

Mendengar ucapan Jia. Bu Arum, Mayang, Rendi, Litta dan Manda pun terkejut melihat penampilan Jia yang terlihat anggun dan cantik.

"Mbak Jia mau kemana kok rapi banget?" Tanya Litta sedikit heran.

"Oh ini, tadi aku ada janji mau mengajak Amira keluar. Katanya Amira mau jalan-jalan sambil melihat pasar malam yang ada di kompleks sebelah." Jawab Jia tanpa ragu.

"Oh ya udah, ajak Zura sekalian ya." Ucap Bu Arum tak tahu diri.

Jia mengerutkan keningnya penuh tanya menatap sang Ibu mertua.

"Jia akan ikut kita makan malam, Ma." Ucap Rangga dari belakang dan membuat semuanya heran.

Bu Arum menoleh ke arah Rangga dengan tatapan heran.

"Bukankah sudah Mama bilang tadi? Lagian lauknya kurang kalau harus ngajak Jia dan Amira makan bersama." Jawab Bu Arum sengit.

"Sudahlah Jia, mending kamu segera berangkat sana ajak anak mu dan Zura sekalian." Lanjut Bu Arum.

Jia menoleh kearah Zura yang sedang asik memakan jajanannya, dan segera berjalan mendekati Zura.

"Zura boleh gak kalau Tante minta jajannya buat Amira?" Ucap Jia yang tiba-tiba saja bersimpuh dihadapan Zura.

"Tidak boleh. Kalau mau ya beli sendiri, Om Rangga kan cuma belikan buat aku saja. Bukan untuk di bagi dengan Amira." Jawab Zura seraya menyembunyikan jajan yang dia pegang.

Rangga memejamkan matanya saat mendengar jawaban dari Zura.

Jia tersenyum lembut kepada Zura, lalu menganggukkan kepalanya.

"Tapi kan Zura nanti bisa minta lagi sama Om RANGGA." Ucap Jia dengan menekankan nama Rangga.

Zura tetap menggelengkan kepalanya.

"Tidak boleh." Jawab Zura.

"Ya sudah kalau Tante gak bolehin meminta punya Zura." Ucap Jia, lalu ia berdiri dihadapan Zura dan menoleh ke arah Bu Arum dan Rangga yang kebetulan sedang berdekatan.

Jia tersenyum penuh arti pada Bu Arum dan Rangga.

"Dia kan anak kecil Jia, wajar saja egonya tinggi. Kamu yang sudah dewasa jangan egois juga dong." Ucap Bu Arum yang mengerti arti tatapan Jia.

Jia enggan menjawab, dia tak ingin mendengar semua kata yang akan diucapkan oleh siapa pun.

"Lagian kamu harusnya tau diri sedikit. Zura itu cucu kesayangan ku, jadi ajari saja Amira untuk mengalah." Lanjut Bu Arum.

"Iya Jia, apa susahnya sih mengajari Amira untuk mengalah pada Kakaknya hah?" Ucap Mayang yang tiba-tiba saja menimpali percakapan mereka.

"Sekarang jangan banyak alasan dan jangan banyak bicara, sebelum kamu berangkat kamu buatkan teh hangat untuk kita minum saat makan malam bersama nanti." Ucap Bu Arum dengan seenak jidat.

"Kalau kamu gak mau, maka Mama berhak untuk mengusir mu dari rumah ini. Lagian posisi kamu sebentar lagi akan di gantikan oleh seseorang yang lebih baik dari kamu." Lanjut Bu Arum seraya menatap ke arah Manda dengan seyum yang terlihat tulus.

*******

*******

Terpopuler

Comments

Nicky Nick

Nicky Nick

emak ma anak sama aja ga' da aklhak

2024-11-06

0

Nicky Nick

Nicky Nick

emak ma anak sama aja ga' da aklhak

2024-11-06

0

Yus Warkop

Yus Warkop

cepet datang ortu jia gemes banget tuh sama nnek lampir si arum pingin jedotin aja tujh palanya .sirangga yg bodohnya gak ketulungan. terus yg janjian sama si manda kayanya si rendi yah

2024-10-24

0

lihat semua
Episodes
1 Eps 1
2 Eps 2
3 Eps 3
4 Eps 4
5 Eps 5
6 Bab 6
7 Eps 7
8 Eps 8
9 Eps 9
10 Eps 10
11 Eps 11
12 Eps 12
13 Eps 13
14 Eps 14
15 Eps 15
16 Eps 16
17 Eps 17
18 Bab 18
19 Eps 19
20 Eps 20
21 Eps 21
22 Eps 22
23 Eps 23
24 Eps 24
25 Eps 25
26 Eps 26
27 Eps 27
28 Eps 28
29 Eps 29
30 Eps 30
31 Eps 31
32 Eps 32
33 Eps 33
34 Eps 34
35 Eps 35
36 Eps 36
37 Eps 37
38 Bab 38
39 Eps 39
40 Eps 40
41 Eps 41
42 Eps 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Eps 46
47 Eps 47
48 Eps 48
49 Eps 49
50 Eps 50
51 Eps 51
52 Eps 52
53 Eps 53
54 Eps 54
55 Eps 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
131 Bab 131
132 Bab 132
133 Bab 133
134 Bab 134
135 Bab 135
136 Bab 136
137 Bab 137
138 Bab 138
139 Bab 139
140 Bab 140
141 Bab 141
142 Bab 142
143 Bab 143
144 Bab 144
145 Bab 145
146 Bab 146
Episodes

Updated 146 Episodes

1
Eps 1
2
Eps 2
3
Eps 3
4
Eps 4
5
Eps 5
6
Bab 6
7
Eps 7
8
Eps 8
9
Eps 9
10
Eps 10
11
Eps 11
12
Eps 12
13
Eps 13
14
Eps 14
15
Eps 15
16
Eps 16
17
Eps 17
18
Bab 18
19
Eps 19
20
Eps 20
21
Eps 21
22
Eps 22
23
Eps 23
24
Eps 24
25
Eps 25
26
Eps 26
27
Eps 27
28
Eps 28
29
Eps 29
30
Eps 30
31
Eps 31
32
Eps 32
33
Eps 33
34
Eps 34
35
Eps 35
36
Eps 36
37
Eps 37
38
Bab 38
39
Eps 39
40
Eps 40
41
Eps 41
42
Eps 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Eps 46
47
Eps 47
48
Eps 48
49
Eps 49
50
Eps 50
51
Eps 51
52
Eps 52
53
Eps 53
54
Eps 54
55
Eps 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130
131
Bab 131
132
Bab 132
133
Bab 133
134
Bab 134
135
Bab 135
136
Bab 136
137
Bab 137
138
Bab 138
139
Bab 139
140
Bab 140
141
Bab 141
142
Bab 142
143
Bab 143
144
Bab 144
145
Bab 145
146
Bab 146

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!