Bab 20. Ulang Tahun si Kembar

Hari yang ditunggu-tunggu telah tiba tanggal 15 Agustus, si kembar telah merayakan ulang tahunnya yang kelima.

Mereka berdua sangat senang karena teman-teman sekolahnya berdatangan untuk mengucapkan selamat selebihnya mereka juga mendapatkan banyak kado dari teman-temannya.

"Terima kasih semuanya, kalian sudah hadir untuk memenuhi undangan kami," ucap si kembar ditemani oleh Agatha.

Agatha sangat senang melihat kebahagiaan yang menyelimuti wajah putranya. Tak ada lagi hal yang paling membahagiakan selain melihat kedua putranya bisa tersenyum lepas.

Walaupun tak ada suami yang menghadiri acara ulang tahun anaknya, tak masalah baginya, punya suami hanya status, tak pernah sedikitpun ada kepedulian terhadap dirinya.

"Tentu saja kami akan datang ke sini, kan di sini ada makanan enak," jawab teman-teman Kenzo dan juga Kenzie, mereka sungguh polos namun sangat mengasyikkan.

Di usia mereka yang masih dini tidak punya rasa malu, datang hanya ingin mendapatkan makanan enak.

"Kalian itu tidak punya malu, ya! Datang ke sini cuman ingin mendapatkan makanan enak. Memangnya kalian sudah memberikan kado apa buat si kembar?"

Lusi memberikan teguran pada teman-temannya yang berseloroh dan memalukan.

Gadis itu selalu menganggap si kembar sebagai kekasihnya. Dia tidak suka ada teman-temannya yang ceroboh saat menghadiri pesta ulang tahun si kembar.

"Lusi nggak boleh bicara seperti itu. Biarkan saja mereka di sini menikmati makanan yang disediakan oleh mommy. Lagian kami mengundang kalian ke sini kan untuk makan-makan. Nggak perlu memberikan kami hadiah yang mahal, cukup dengan kalian datang saja kami sudah senang."

Kenzie langsung memberikan teguran pada Lusi yang dianggapnya tidak sopan.

Dengan Lusi menegur teman-temannya, membuat teman-temannya malu dan takut untuk menikmati makanan yang disediakan.

"Iya sayang, Lusi nggak boleh tegur teman-temannya ya? Kan mereka ke sini untuk ngucapin selamat sama si kembar, si kembar senang loh, mereka datang ke sini, nggak apa-apa kalian makan sepuasnya , mommy Agatha udah siapin makanan ini khusus untuk kalian, kalian bisa habisin semua makanannya."

Agatha berjongkok dan memberikan nasehat pada Lusi agar tidak memberikan teguran pada teman-temannya yang lain, karena ditegur Lusi, teman-temannya langsung kicep tak ada yang bergeming.

"Maafin aku ya mommy Agatha, aku cuman tidak ingin acaranya si kembar dirusak sama teman-teman. Seperti waktu itu di rumahku, teman-teman udah nakal, terus ibunya teman-teman juga marahin si kembar. Aku nggak suka sama orang-orang seperti itu. Si kembar itu anaknya baik, nggak seharusnya ada orang lain yang berniat untuk menjahatinya, termasuk merusak acaranya."

Agatha salut dengan pemikiran Lusi yang dewasa, seperti kedua buah hatinya.

Lusi begitu perhatian pada si kembar, bahkan dia tak rela si kembar dizolimi oleh orang lain. Bukan hanya Lusi saja, ibunya Lusi juga sangat baik dan perhatian pada anak anaknya.

"Ya sudah nggak apa-apa, yang penting sekarang kita udah ngumpul semua di sini, dan nggak boleh saling menghujat satu sama lain. Lebih baik kita langsungkan saja acaranya. Sebentar lagi si kembar akan tiup lilin."

Mendengar tiup lilin, si kembar nampak begitu gelisah. Raut wajahnya berubah layu, karena ada seseorang yang tengah ditunggunya.

Ia tak ingin membuat seseorang kecewa karena tidak bisa menyaksikan acaranya. Ia berharap seseorang itu datang dan memberikan ucapan selamat sebelum mereka tiup lilin.

"Bisakah tiup lilinnya nanti saja kita makan-makan dulu setelah itu tiup lilin," sahut Kenzo.

Agatha menoleh dengan menautkan kedua alisnya. Dia melihat wajah putranya begitu gelisah, entah apa yang tengah dipikirkan oleh putranya itu, padahal teman-temannya sudah berkumpul dan menunggunya untuk segera memulai acara.

"Loh, kenapa sayang? Bukannya acaranya itu seharusnya tiup lilin dulu baru makan-makan? Harusnya kalian tiup lilin dulu baru setelah itu makan-makan, bukannya makan-makan dulu baru tiup lilin. Kalian ini ada-ada saja, teman-teman kalian sudah nggak sabaran loh, ingin segera melihat kalian tiup lilin."

Agatha mendekati si kembar dan memberikan pengertian pada mereka agar tidak menunda-nunda waktu karena teman-temannya juga sudah tidak sabaran ingin segera menikmati hidangan yang sudah disediakan.

Kedua bocah kembar itu saling bertatapan dengan wajah melasnya. Mereka hanya berharap ada seseorang yang sengaja ditunggunya datang dan mengucapkan selamat, tidak mengingkari janjinya.

"Tapi mom, sebentar saja, di sini ada yang kurang, masih ada yang belum  datang," jawab Kenzo.

Agatha menatap satu persatu anak-anak yang seumuran dengan putranya.

Dalam hati dia menghitung anak-anak yang sudah datang ke rumahnya, dan memang pas mereka berjumlah 20 orang yang diundang dan mereka satu kelas dengan anaknya.

"Bukannya teman-teman kalian itu berjumlah 18 orang, 20 sama kalian, terus siapa yang belum datang? Bu guru di sini juga sudah datang untuk membawakan acaranya, memangnya kalian mau menunggu siapa lagi? Jangan menunda-nunda waktu lagi nak, kasihan bu guru sudah lama menunggu, kasihan teman-temannya juga."

Kenzo dan juga Kenzie mengetuk-ngetuk meja di mana ada 2 kue tart berukuran sedang yang siap untuk dijadikan momen penting dalam hidupnya.

Mereka menatap lilin lilin kecil yang tertancap di sekeliling kue tart yang siap untuk dinyalakan apinya.

"Gimana ya Bang? Apa kita harus menunggunya? Ini sudah siang tapi Om belum datang. Apakah kita tinggalkan saja ya, kasihan teman-teman di sini pada nunggu. Mereka juga ingin segera menikmati makanan."

Kenzie menghela nafasnya kecewa. Padahal di momen yang paling penting ingin sekali ada seseorang yang memberikan ucapan selamat padanya, apalagi pria itu sudah berjanji akan datang untuk menghadiri acaranya.

Tak ada pilihan lain, Kenzie terpaksa harus meninggalkan pria itu demi menghormati guru dan teman-temannya yang sudah datang menghadiri acaranya.

"Ya sudahlah, kita lanjutkan saja acaranya, kita tiup lilin sekarang. Kita nggak boleh menunggu seseorang yang tidak menganggap kita itu penting. Lagian kita ini siapa? Kita bukan siapa-siapa bagi orang itu, dan kita nggak boleh terlalu berharap orang itu peduli sama kita. Di sini sudah ada Mommy ibu guru dan juga teman-teman yang memberikan semangat buat kita, dan kita nggak boleh mengecewakan mereka."

Kenzo meneguk ludahnya kecewa. Keputusan yang sangat menyakitkan, tapi ia tidak menyalahkan kembarannya. Orang yang ditunggu bukanlah sanak saudaranya, dan mereka tidak memiliki ikatan keluarga, jadi sangat keterlaluan jika menunggu seseorang dan mengabaikan orang-orang yang menyayanginya. Ia pun akhirnya memutuskan untuk segera melangsungkan acaranya.

"Baiklah, kita tiup lilinnya sekarang. Mommy, tolong nyalakan apinya, acaranya bisa dimulai sekarang."

Agatha langsung berjongkok dan menyalakan api di lilin lilin kecil di atas kue.

Bu guru langsung memulai acaranya, dan ketika acaranya berjalan, tiba-tiba saja seseorang datang dengan mengetuk pintu.

"Maaf, terlambat. Apakah acaranya sudah selesai?"

Semua pasang mata menoleh ke arah pintu. Refleks bola mata Agatha langsung terbelalak lebar ketika mendapati seseorang yang sangat familiar masuk ke dalam rumahnya.

Terpopuler

Comments

C2nunik987

C2nunik987

jeng jeng terbongkar lah pertemuan keluarga Markun🤣🤣🎂🎂

2024-08-24

0

Ani Ani

Ani Ani

sumi nya ke

2024-07-28

0

Yurniati

Yurniati

tetap semangat terus thorr

2024-06-30

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Pergilah dari Sini
2 Bab 2. Bertemu Bocah Kembar
3 Bab 3. Rencana Cari Ayah Baru
4 Bab 4. Bertemu Mantan Suami
5 Bab 5. Kebodohanmu Menyengsarakan Dirimu Sendiri
6 Bab 6. Kembali Bertemu Si Kembar
7 Bab 7. Perhatian dari si Kembar
8 Bab 8. Memangnya Kau Siapa, Berani Mengusirku
9 Bab 9. Atau Aku Sendiri yang Akan Mencaritahu Kebenarannya
10 Bab 10. Entah Sampai Kapan Penderitaan ini Akan Berakhir
11 Bab 11. Hati yang Pedih
12 Bab 12. Kado Ulang Tahun
13 Bab 13. Dia Pacarku
14 Bab 14. Kehadiran Soraya
15 Bab 15. Cepat Tandatangani Surat Cerainya
16 Bab 16. Suami Macam Apa
17 Bab 17. Andai Saja Kita Punya Daddy
18 Bab 18. Undangan Untuk Om Baik Hati
19 Bab 19. Kartu Kredit Untuk Agatha
20 Bab 20. Ulang Tahun si Kembar
21 Bab 21. Kami Minta Daddy
22 Bab 22. Bodohnya Kelewatan
23 Bab 23. Siapa Ayah si Kembar?
24 Bab 24. Aku Bahkan Bisa Membuatmu Masuk Rumah Sakit Jiwa
25 Bab 25. Kebersamaan Louis Dengan Si Kembar
26 Bab 26. Apakah itu Aku?
27 Bab 27. Macam Jelangkung
28 Bab 28. Kau Tak Pernah Berubah
29 Bab 29. Positif Subur
30 Bab 30. Louis Jatuh Sakit
31 Bab 31. Jangan Sakiti Mommyku
32 Bab 32. Menangis di Alam Kubur
33 Bab 33. Perdebatan Anak dan Bapak
34 Bab 34. Aku Akan Pergi Jika Kau Ikut Bersamaku
35 Bab 35. Om Adalah Daddy Kalian
36 Bab 36. Benar-benar Dibuat Gila
37 Bab 37. Ingin Menghindar
38 Bab 38. Sakit Tak Berdarah
39 Bab 39. Kami Nggak Butuh Penghianatan
40 Bab 40. Orang Tua tak Pengertian
41 Bab 41. Kami Berpikir Untuk Memaafkan
42 Bab 42. Datang Ke Panti
43 Bab 43. Dia Orang Tuamu
44 Bab 44. Gagal Memadu Cinta
45 Bab 45. Atau Daddy Punya Wanita Lain?
46 Bab 46. Hanya Bisa Pasrah
47 Bab 47. Diremehkan
48 Bab 48. Jangan Marahi Mommy
49 Bab 49. Aku tidak Akan Memaafkan Kalian
50 Bab 50. Ingat Hukum Karma
51 Bab 51. Aku Selalu Ada Buat Kamu
52 Bab 52. Tamu Tak Diundang
53 Bab 53. Kalian tidak Adil
54 Bab 54. Saling Memaafkan
Episodes

Updated 54 Episodes

1
Bab 1. Pergilah dari Sini
2
Bab 2. Bertemu Bocah Kembar
3
Bab 3. Rencana Cari Ayah Baru
4
Bab 4. Bertemu Mantan Suami
5
Bab 5. Kebodohanmu Menyengsarakan Dirimu Sendiri
6
Bab 6. Kembali Bertemu Si Kembar
7
Bab 7. Perhatian dari si Kembar
8
Bab 8. Memangnya Kau Siapa, Berani Mengusirku
9
Bab 9. Atau Aku Sendiri yang Akan Mencaritahu Kebenarannya
10
Bab 10. Entah Sampai Kapan Penderitaan ini Akan Berakhir
11
Bab 11. Hati yang Pedih
12
Bab 12. Kado Ulang Tahun
13
Bab 13. Dia Pacarku
14
Bab 14. Kehadiran Soraya
15
Bab 15. Cepat Tandatangani Surat Cerainya
16
Bab 16. Suami Macam Apa
17
Bab 17. Andai Saja Kita Punya Daddy
18
Bab 18. Undangan Untuk Om Baik Hati
19
Bab 19. Kartu Kredit Untuk Agatha
20
Bab 20. Ulang Tahun si Kembar
21
Bab 21. Kami Minta Daddy
22
Bab 22. Bodohnya Kelewatan
23
Bab 23. Siapa Ayah si Kembar?
24
Bab 24. Aku Bahkan Bisa Membuatmu Masuk Rumah Sakit Jiwa
25
Bab 25. Kebersamaan Louis Dengan Si Kembar
26
Bab 26. Apakah itu Aku?
27
Bab 27. Macam Jelangkung
28
Bab 28. Kau Tak Pernah Berubah
29
Bab 29. Positif Subur
30
Bab 30. Louis Jatuh Sakit
31
Bab 31. Jangan Sakiti Mommyku
32
Bab 32. Menangis di Alam Kubur
33
Bab 33. Perdebatan Anak dan Bapak
34
Bab 34. Aku Akan Pergi Jika Kau Ikut Bersamaku
35
Bab 35. Om Adalah Daddy Kalian
36
Bab 36. Benar-benar Dibuat Gila
37
Bab 37. Ingin Menghindar
38
Bab 38. Sakit Tak Berdarah
39
Bab 39. Kami Nggak Butuh Penghianatan
40
Bab 40. Orang Tua tak Pengertian
41
Bab 41. Kami Berpikir Untuk Memaafkan
42
Bab 42. Datang Ke Panti
43
Bab 43. Dia Orang Tuamu
44
Bab 44. Gagal Memadu Cinta
45
Bab 45. Atau Daddy Punya Wanita Lain?
46
Bab 46. Hanya Bisa Pasrah
47
Bab 47. Diremehkan
48
Bab 48. Jangan Marahi Mommy
49
Bab 49. Aku tidak Akan Memaafkan Kalian
50
Bab 50. Ingat Hukum Karma
51
Bab 51. Aku Selalu Ada Buat Kamu
52
Bab 52. Tamu Tak Diundang
53
Bab 53. Kalian tidak Adil
54
Bab 54. Saling Memaafkan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!