Bab 16. Suami Macam Apa

"Di mana alamat rumahmu?" tanya Louis ketika berada di persimpangan jalan.

Keberadaan mereka saat ini di jalan Kenanga, yang mengarah ke tempat tinggal Agatha.

Masih agak jauh dari rumahnya, Agatha meminta untuk diturunkan dari mobil, dia tidak ingin Louis mengantarkannya sampai di rumah kontrakannya.

"Aku turun di sini saja. Kamu nggak perlu mengantarkan sampai rumah," balas Agatha.

Louis menepikan mobilnya. Bukan untuk menurunkan Agatha di tempat itu, tapi ingin membuat wanita itu mengakui di mana tempat tinggalnya. Selama bekerja bersamanya, Agatha tidak pernah memberitahu di mana ia tinggal.

"Kenapa aku nggak boleh mengantarkanmu sampai rumah? Emangnya di rumahmu ada siapa?"

Pria itu menatapnya dalam-dalam dengan sorot matanya tajam.

Agatha tak nyaman, ia pun langsung memalingkan wajahnya tak mau bertatapan dengan Louis.

"Ya nggak ada siapa-siapa," balas Agata dengan nada juteknya.

Lama-lama berada dalam satu mobil dengan Luis membuatnya tak nyaman. Ia ingin segera turun dan pergi, tak peduli walaupun harus membelah derasnya air hujan untuk sampai di kontrakannya.

"Ini lagi hujan loh! Apa kamu mau hujan-hujanan? Terus kalau kamu flu bagaimana?"

Hujan saat itu memang lumayan lebat, awan pun menghitam tertutup oleh mendung.

Louis khawatir Agatha sakit setelah hujan-hujanan. Sangatlah tidak pantas jika ia membiarkan wanita itu keluar dari dalam mobilnya.

"Memangnya kenapa kalau aku flu, apa kamu peduli?" tanya Agatha.

Louis membuang ekspresi wajahnya yang menunjukkan kepeduliannya terhadap Agatha, ia tak ingin Agatha mengira dirinya sudah mulai mempedulikannya.

"Buat apa aku peduli sama orang keras kepala seperti kamu. Mendingan jelasin di mana alamat kamu, biar aku antarkan sampai rumah. Lagian Aku juga ingin tahu di mana letak tempat tinggal karyawanku."

Agatha mendelik, apapun alasannya ia tak akan memberitahu Louis di mana tempat tinggalnya.

Louis tidak boleh tahu dengan siapa ia tinggal, jika saja pria itu tau alamatnya, maka pria itu akan selalu menerornya.

"Apakah seorang bos berhak mengetahui di mana tempat  tinggal karyawannya? Tolong berhenti di sini saja, jangan sampai mengantarku ke rumah. Aku nggak enak sama tetangga yang ada di sekitar tempat tinggalku. Mereka bisa menjudgeku begitu buruk kalau tahu aku diantarkan oleh seorang laki-laki."

Louis mengerutkan keningnya, ia berpikir berarti penjelasan Agatha menang benar, ia tidak tinggal dengan siapapun.

Ia sedikit lega, dan tak menaruh kecurigaan lebih, tapi ia juga tak akan membiarkan Agatha bebas setelah lima tahun berpisah.

"Bukankah kau bilang menjelaskan pada tetanggamu tentang siapa aku. Bilang saja kalau aku ini suamimu. Tak bisa dipungkiri kalau kita pernah hidup bersama."

Louis begitu percaya diri seakan-akan dirinya tak pernah bersalah atas apa yang dikatakannya.

Entah terbuat dari apa hatinya hingga begitu bodohnya ia tidak bisa menilai mana yang salah dan mana yang benar. Selama lima tahun ini dia bungkam dan menganggap Agatha yang pantas untuk disalahkan.

"Iya, kau benar kita memang pernah hidup bersama di masa lalu, tapi aku harap, lupakan saja masa lalu dan lekas lah kau urus surat perceraiannya. Kalau kau ingin bebas dariku tentunya kau harus menandatangani surat itu. Setelah  resmi berpisah denganku kau bisa menikahi wanita manapun, tapi kalau aku masih belum kau ceraikan secara sah, kau bisa menikahi wanita  manapun tanpa seizinku, kau tidak akan bisa mem-poligamiku!"

Agatha memberikan ancaman pada Louis tentang hubungannya yang masih dibilang sah sebagai pasangan.

Agatha tidak mau terlihat bodoh dan selalu mengalah setelah apa yang dilakukan oleh suaminya.

"Siapa bilang nikah nggak cukup satu kali. Di luar sana masih banyak kok, cowok menikah lebih dari dua kali, dan mereka tak harus minta izin dulu sama istri tertuanya, memang apa salahnya?"

Benar-benar menguras emosi. Louis sengaja ingin memancing api amarahnya.

Selama ini pria itu sudah bahagia  tanpa dirinya, dan tak sadar dia sudah dibuang seperti sampah. Ia tak akan lagi diam melihat suaminya bebas bergonta-ganti pasangan, selama statusnya masih sah sebagai pasangannya.

"Pokoknya aku nggak akan izinkan kau menikah lagi. Jika kau nekat, aku tak segan-segan untuk melaporkanmu!"

Melihat gelagat Agatha yang aneh, Louis langsung menyimpulkan bahwa istrinya itu menaruh kecemburuan besar terhadap dirinya.

Louis semakin senang mengganggu Agatha yang mudah terpancing emosi karena ulahnya.

"Kenapa aku nggak boleh menikah lagi? Apa kamu cemburu?"

Seketika  wajah Agatha berubah merah jambu menahan rasa malu. Namun ia segera mengganti ekspresinya kembali datar.

"Cemburu? Apakah aku masih pantas untuk menceburui laki-laki sepertimu? Kalau aku cemburu, sudah kugampar itu perempuan yang sudah menggelayuti tanganmu di depan mata kepalaku. Jangan selalu berasumsi buruk mengenai diriku. Aku tidak cemburu, Aku hanya tidak ingin kau mengggantung hubungan kayak gini. Kau bilang  kita masih suami istri, tapi apakah kau pernah peduli padaku?"

Louis diam membiarkan Agatha mengoceh, tapi ia tak begitu menggubris ocehannya.

Ia menganggap ocehan Agatha seperti angin lalu yang berhembus kencang terus menghilang dan menyisakan kedamaian.

"Pernahkan kau mengira, selama ini aku jungkir balik sendirian untuk  menyambung hidup, apa kau pernah peduli padaku? Kau bahkan tidak pernah menafkahiku selama ini, dan lebih parahnya lagi kau sudah  tega mengusirku dari rumahmu. Apakah kau masih ingin dianggap sebagai suami yang baik? Tidak ada Suami yang tega mentelantarkan istrinya, terkecuali jika hatinya sudah mati!"

Agatha tak peduli kalaupun Louis marah karena dicacinya. Ia tidak akan pernah bisa tenang selama hidupnya masih digantung tidak jelas.

Agatha hanya kasihan pada nasib anak-anaknya yang menjadi gunjingan banyak orang.

"Kamu keluar dari rumah itu karena ulahmu sendiri. Kamu sudah menghianati pernikahan kita, kamu selingkuh dengan sahabatku sendiri. Kamu mesra-mesraan sama dia saat suamimu bekerja keras untuk bekal masa depan kita. Apakah perempuan seperti itu masih pantas untuk dipertahankan?"

Dengan kesal Agatha menjawabnya. "Kalau tidak mungkin untuk dipertahankan kenapa kamu tidak mau menandatangani surat cerai itu? Apa perlu aku sendiri yang harus mengurusnya untuk menceraikanmu?"

Perdebatan mereka terganggu saat handphone Agatha berdering.

Buru-buru Agatha melihat siapa yang sudah menghubunginya.

Bola matanya terbelalak lebar saat mendapati nama si kembar tengah menghubunginya.

Ia memang meninggalkan sebuah handphone untuk si kembar agar bisa menghubunginya jika sewaktu-waktu mereka membutuhkan.

'Astaga bagaimana ini? Aku menjawab teleponnya nggak ya? Kalau aku menjawabnya, nanti dia bisa curiga, jika aku tidak menjawabnya, bisa-bisa mereka khawatir.'

Melihat gerakan aneh Agatha membuat Louis kembali menaruh kecurigaan.

Dia menatap handphone Agatha yang masih menyala diselingi oleh nada dering.

"Siapa yang menghubungimu? Kenapa kau tak lekas mengangkatnya. Lebih baik kau angkat, siapa tahu orang penting."

Agatha tak juga mengangkatnya, dia gelisah dengan wajahnya cemas.

Tiba-tiba saja Louis langsung menyahut handphone yang dipegang Agatha dan mengangkatnya.

"Halo mommy, mommy ada di mana?"

Terpopuler

Comments

Shuhairi Nafsir

Shuhairi Nafsir

Ceritanya sangat membosankan. cewek yang lemah. twin nga genius lagi lembab

2024-08-01

1

Ani Ani

Ani Ani

dah dengar sura Anak nya

2024-07-28

0

Murai Ateng

Murai Ateng

tokoh s aghta y terllu bodoh dn lemah

2024-07-14

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Pergilah dari Sini
2 Bab 2. Bertemu Bocah Kembar
3 Bab 3. Rencana Cari Ayah Baru
4 Bab 4. Bertemu Mantan Suami
5 Bab 5. Kebodohanmu Menyengsarakan Dirimu Sendiri
6 Bab 6. Kembali Bertemu Si Kembar
7 Bab 7. Perhatian dari si Kembar
8 Bab 8. Memangnya Kau Siapa, Berani Mengusirku
9 Bab 9. Atau Aku Sendiri yang Akan Mencaritahu Kebenarannya
10 Bab 10. Entah Sampai Kapan Penderitaan ini Akan Berakhir
11 Bab 11. Hati yang Pedih
12 Bab 12. Kado Ulang Tahun
13 Bab 13. Dia Pacarku
14 Bab 14. Kehadiran Soraya
15 Bab 15. Cepat Tandatangani Surat Cerainya
16 Bab 16. Suami Macam Apa
17 Bab 17. Andai Saja Kita Punya Daddy
18 Bab 18. Undangan Untuk Om Baik Hati
19 Bab 19. Kartu Kredit Untuk Agatha
20 Bab 20. Ulang Tahun si Kembar
21 Bab 21. Kami Minta Daddy
22 Bab 22. Bodohnya Kelewatan
23 Bab 23. Siapa Ayah si Kembar?
24 Bab 24. Aku Bahkan Bisa Membuatmu Masuk Rumah Sakit Jiwa
25 Bab 25. Kebersamaan Louis Dengan Si Kembar
26 Bab 26. Apakah itu Aku?
27 Bab 27. Macam Jelangkung
28 Bab 28. Kau Tak Pernah Berubah
29 Bab 29. Positif Subur
30 Bab 30. Louis Jatuh Sakit
31 Bab 31. Jangan Sakiti Mommyku
32 Bab 32. Menangis di Alam Kubur
33 Bab 33. Perdebatan Anak dan Bapak
34 Bab 34. Aku Akan Pergi Jika Kau Ikut Bersamaku
35 Bab 35. Om Adalah Daddy Kalian
36 Bab 36. Benar-benar Dibuat Gila
37 Bab 37. Ingin Menghindar
38 Bab 38. Sakit Tak Berdarah
39 Bab 39. Kami Nggak Butuh Penghianatan
40 Bab 40. Orang Tua tak Pengertian
41 Bab 41. Kami Berpikir Untuk Memaafkan
42 Bab 42. Datang Ke Panti
43 Bab 43. Dia Orang Tuamu
44 Bab 44. Gagal Memadu Cinta
45 Bab 45. Atau Daddy Punya Wanita Lain?
46 Bab 46. Hanya Bisa Pasrah
47 Bab 47. Diremehkan
48 Bab 48. Jangan Marahi Mommy
49 Bab 49. Aku tidak Akan Memaafkan Kalian
50 Bab 50. Ingat Hukum Karma
51 Bab 51. Aku Selalu Ada Buat Kamu
52 Bab 52. Tamu Tak Diundang
53 Bab 53. Kalian tidak Adil
54 Bab 54. Saling Memaafkan
Episodes

Updated 54 Episodes

1
Bab 1. Pergilah dari Sini
2
Bab 2. Bertemu Bocah Kembar
3
Bab 3. Rencana Cari Ayah Baru
4
Bab 4. Bertemu Mantan Suami
5
Bab 5. Kebodohanmu Menyengsarakan Dirimu Sendiri
6
Bab 6. Kembali Bertemu Si Kembar
7
Bab 7. Perhatian dari si Kembar
8
Bab 8. Memangnya Kau Siapa, Berani Mengusirku
9
Bab 9. Atau Aku Sendiri yang Akan Mencaritahu Kebenarannya
10
Bab 10. Entah Sampai Kapan Penderitaan ini Akan Berakhir
11
Bab 11. Hati yang Pedih
12
Bab 12. Kado Ulang Tahun
13
Bab 13. Dia Pacarku
14
Bab 14. Kehadiran Soraya
15
Bab 15. Cepat Tandatangani Surat Cerainya
16
Bab 16. Suami Macam Apa
17
Bab 17. Andai Saja Kita Punya Daddy
18
Bab 18. Undangan Untuk Om Baik Hati
19
Bab 19. Kartu Kredit Untuk Agatha
20
Bab 20. Ulang Tahun si Kembar
21
Bab 21. Kami Minta Daddy
22
Bab 22. Bodohnya Kelewatan
23
Bab 23. Siapa Ayah si Kembar?
24
Bab 24. Aku Bahkan Bisa Membuatmu Masuk Rumah Sakit Jiwa
25
Bab 25. Kebersamaan Louis Dengan Si Kembar
26
Bab 26. Apakah itu Aku?
27
Bab 27. Macam Jelangkung
28
Bab 28. Kau Tak Pernah Berubah
29
Bab 29. Positif Subur
30
Bab 30. Louis Jatuh Sakit
31
Bab 31. Jangan Sakiti Mommyku
32
Bab 32. Menangis di Alam Kubur
33
Bab 33. Perdebatan Anak dan Bapak
34
Bab 34. Aku Akan Pergi Jika Kau Ikut Bersamaku
35
Bab 35. Om Adalah Daddy Kalian
36
Bab 36. Benar-benar Dibuat Gila
37
Bab 37. Ingin Menghindar
38
Bab 38. Sakit Tak Berdarah
39
Bab 39. Kami Nggak Butuh Penghianatan
40
Bab 40. Orang Tua tak Pengertian
41
Bab 41. Kami Berpikir Untuk Memaafkan
42
Bab 42. Datang Ke Panti
43
Bab 43. Dia Orang Tuamu
44
Bab 44. Gagal Memadu Cinta
45
Bab 45. Atau Daddy Punya Wanita Lain?
46
Bab 46. Hanya Bisa Pasrah
47
Bab 47. Diremehkan
48
Bab 48. Jangan Marahi Mommy
49
Bab 49. Aku tidak Akan Memaafkan Kalian
50
Bab 50. Ingat Hukum Karma
51
Bab 51. Aku Selalu Ada Buat Kamu
52
Bab 52. Tamu Tak Diundang
53
Bab 53. Kalian tidak Adil
54
Bab 54. Saling Memaafkan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!