"Kita nanti bawa kado apa ya, ke rumahnya Lusi? Masa iya kita pergi ke rumahnya Lusi nggak bawa hadiah. Kalau kita pesta nggak bawa hadiah, pasti akan diketawain sama teman-teman yang lain," celetuk Kenzie.
Semalaman anak kecil itu tidak bisa tidur, dia selalu memikirkan hadiah apa yang akan diberikan pada Lusi yang hendak berulang tahun.
Kenzie bahkan tidak memiliki apa-apa untuk dijadikan hadiah. Dia selalu berpikir bagaimana datang ke acara ulang tahun temannya tapi tidak membawa apa-apa, pasti akan banyak teman-temannya yang meledek dan menganggapnya miskin.
"Kenapa kita nggak bawa kue yang dibeliin om waktu itu, kan kuenya masih ada. Kita bungkus aja buat kado Lusi," sahut Kenzo.
Kenzo malah berpikir dia akan membawakan kue sisa untuk hadiah Rossi.
Dia menyadari tidak mungkin meminta uang pada ibunya karena ingin membelikan hadiah untuk temannya yang tengah berulang tahun.
Dengan cepat Agatha memberikan teguran pada putranya agar tidak memikirkan kado yang akan diberikan pada teman sekolahnya.
Dia sendiri juga tidak diam, selalu memikirkan hadiah apa yang akan diberikan pada Lusi agar anaknya tidak merasa sedih saat menghadiri pesta ulangnya.
"Sayang, dengerin Mommy ya? Bukannya kue yang dikasih om waktu itu nggak bagus buat dijadikan hadiah, tapi mommy rasa itu kurang layak. Kalian nggak usah pikirkan hadiah yang akan diberikan pada Lusi, nanti biar mommy yang akan membelikannya untuk kalian bawa ke sana."
Seketika wajah si kembar berbunga-bunga saat Ibunya menanggung hadiah yang hendak diberikan pada temannya itu.
Mereka berharap ibunya memberikan hadiah yang sesuai dengan kesukaan Lusi.
"Mommy seriusan akan memberikan hadiah buat Lusi? Bukannya Mommy bilang nggak punya uang, tapi kok mau beliin hadiah buat Lusi? Memangnya Mommy dapat uang dari mana?" tanya Kenzie.
Sebenarnya Kenzie tidak ingin merepotkan orang tuanya, tapi ia sendiri juga tidak mampu untuk membeli hadiah kecil buat sahabatnya, tapi setelah mendapatkan tawaran dari ibunya, Kenzie agak sedikit lega.
"Kan tadi malam mommy diminta buat bikinin kue sama ibunya Lusi, dan Mommy dikasih upah, dan bisa digunakan untuk membelikan hadiah Lusi agar kalian tidak malu saat datang ke sana."
Kedua bocah kembar itu langsung merangkul Agatha dan memberikan kecupan manis di pipinya. "Mommy, terimakasih ya mom, mommy baik sekali mau beliin hadiah buat Lusi."
Agatha tersenyum dengan mengusap pipi gembul putranya. Dia sangat bersyukur kedua bocah kembar yang dilahirkannya itu tidak pernah menuntut untuk hidup mewah seperti teman-temannya.
Si kembar sangat perhatian dan mengerti akan penderitaan yang dialaminya.
"Tapi ingat pesan mommy, ketika berada di rumahnya Lusi kalian nggak boleh nakal, kalian nggak boleh berantakin rumahnya orang. Duduk yang anteng, yang sopan ya? Jangan buat Mommy malu."
Dengan cepat si kembar mengangguk. Iya mom, kami berjanji tidak akan nakal. Setelah acara ulang tahunnya selesai kami langsung pulang."
Walaupun jarak rumah mereka tidak begitu jauh tapi si kembar memang tidak pernah bermain-main bersama teman-temannya.
Agatha melarang anak-anaknya untuk bermain bebas di luar, karena dia sendiri sangat jarang ada di rumah menemani mereka.
"Ya sudah, lebih baik kalian mandi, Ini juga udah siang. Mommy juga udah buatkan sarapan buat kalian. Sebelum berangkat kerja, mommy mau belikan hadiah dulu buat Lusi, kalian tunggu di rumah dulu ya?"
Kembali kedua bocah kembar itu mengangguk dan beranjak dari tempat tidurnya.
Mereka mengambil handuk untuk segera mandi, sebelum merayakan ulang tahun sahabatnya, mereka masih harus pergi ke sekolah.
"Mommy, apakah nanti kita bisa ulang tahun seperti Lusi? Lusi selalu merayakan ulang tahunnya setiap tahun, kami bahkan belum pernah merayakan ulang tahun sama sekali. Andai saja kita masih punya Daddy, mungkin di saat ulang tahun kita, Daddy akan pulang dan merayakan ulang tahun kami."
Sungguh sedih Agatha setiap kali anaknya berharap Ayahnya datang dan tinggal bersama mereka, tapi sayangnya Ayahnya tidak pernah datang, bahkan mereka belum pernah mengetahui seperti apa sosok Ayah kandungnya.
"Sayang, Mommy akan usahakan nanti pas ulang tahun kalian yang ke 5, kalian akan merayakannya bersama Mommy dan juga teman-teman kalian. Kalian nggak perlu berharap Daddy akan datang dan merayakan ulang tahun kalian, karena itu sangatlah tidak mungkin. Mommy akan berusaha semaksimal mungkin untuk bisa memberikan kebahagiaan buat kalian, jadi mommy rasa, kalian tidak perlu menggarapkan kehadiran orang yang memang tidak ada bersama kalian. Doakan saja mommy bisa memberikan apa yang kalian inginkan, doakan juga mommy selalu sehat dan bisa mencari rezeki buat kalian. Sekarang kalian mandi ya, Mommy akan keluar sebentar."
Agatha menahan untuk tidak menangis di depan anak-anaknya.
Sebenarnya hatinya ingin sekali menjerit setiap saat anaknya menginginkan sesuatu namun dia tidak bisa memberikannya. Bahkan mantan suaminya tidak ada kepedulian sama sekali bertanya mengenai anak-anaknya yang sudah lahir.
"Iya mom, hati-hati di jalan. Lekaslah pulang jangan terlalu lama-lama di luar. Kami akan menunggumu."
"Hmm, iya sayang."
Agatha langsung melangkahkan kakinya keluar dari dalam kamar untuk segera menuju sebuah toko boneka. Dia berencana untuk membelikan boneka sebagai hadiah ulang tahun Lusi.
Si kembar tak kunjung bergabung ke kamar mandi. Mereka berdua kembali duduk di keranjang sembari memikirkan ibunya yang bekerja keras sendirian tanpa bantuan dari siapapun.
"Kasihan Mommy ya? Setiap hari harus bekerja keras sendirian tanpa ada yang membantu. Sebenarnya Daddy kita itu masih hidup atau tidak sih? Kenapa dia tidak pernah pulang untuk mengunjungi kita? Bahkan kita saja tidak pernah tahu seperti apa wajah Daddy kita. Apa mungkin dia mirip sama kita ya?"
Mereka bisa merasakan kesedihan yang dirasakan oleh ibunya tapi mereka tidak bisa membantu ibunya untuk menyelesaikan semua masalahnya.
Mereka masih sangat kecil dan tidak bisa melakukan apa-apa, yang ada mereka malah menyusahkan ibunya saja.
"Kenzo, menurutmu bagaimana ya, kalau kita cari Daddy baru buat mommy. Waktu itu kan kita berencana untuk mencari pengganti Daddy yang hilang, tapi karena Mommy tidak ingin ada Daddy jadi kita urungkan."
Kenzie kembali berpikir untuk mencari pengganti Ayahnya yang sudah hilang. Dia tidak ingin ibunya berjuang sendirian tanpa ada yang membantunya. Dia ingin ibunya seperti orang lain yang bisa menikmati kebahagiaannya di masa muda bersama keluarga. Kini mereka hanya tinggal bertiga saja, jika ibunya tidak ingin menikah lagi maka selamanya akan tetap bertiga. Kenzie tidak ingin ibunya akan sendirian tanpa seorang laki-laki yang mendampinginya.
"Kurasa apa yang kau katakan itu benar. Kita harus mencari pengganti Daddy secara diam-diam tanpa sepengetahuan mommy. Sebelum kita mendapatkannya, jangan pernah kasih tahu mommy. Kita harus mendapatkan Daddy yang tampan, mapan dan juga kaya raya, terlebih lagi dia masih muda dan tidak jenggotan."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
Ani Ani
kesian meraka
2024-07-27
0
💞 NYAK ZEE 💞
tapi jangan pilih paman yg suka ngasih makanan itu ya....
itu orang yg bikin mommy u menderita dan sampai sekarang pun masih berusaha bikin mommy u menderita, karena kebodohannya yg percaya fitnah tidak cari kebenarannya.
2024-06-22
1
ardiana dili
lanjut
2024-06-22
0