Bab 12. Kado Ulang Tahun

"Kita nanti bawa kado apa ya, ke rumahnya Lusi? Masa iya kita pergi ke rumahnya Lusi nggak bawa hadiah. Kalau kita pesta nggak bawa hadiah, pasti akan diketawain sama teman-teman yang lain," celetuk Kenzie.

Semalaman anak kecil itu tidak bisa tidur, dia selalu memikirkan hadiah apa yang akan diberikan pada Lusi yang hendak berulang tahun.

Kenzie bahkan tidak memiliki apa-apa untuk dijadikan hadiah. Dia selalu berpikir bagaimana datang ke acara ulang tahun temannya tapi tidak membawa apa-apa, pasti akan banyak teman-temannya yang meledek dan menganggapnya miskin.

"Kenapa kita nggak bawa kue yang dibeliin om waktu itu, kan kuenya masih ada. Kita bungkus aja buat kado Lusi," sahut Kenzo.

Kenzo malah berpikir dia akan membawakan kue sisa untuk hadiah Rossi.

Dia menyadari tidak mungkin meminta uang pada ibunya karena ingin membelikan hadiah untuk temannya yang tengah berulang tahun.

Dengan cepat Agatha memberikan teguran pada putranya agar tidak memikirkan kado yang akan diberikan pada teman sekolahnya.

Dia sendiri juga tidak diam, selalu memikirkan hadiah apa yang akan diberikan pada Lusi agar anaknya tidak merasa sedih saat menghadiri pesta ulangnya.

"Sayang, dengerin Mommy ya? Bukannya kue yang dikasih om waktu itu nggak bagus buat dijadikan hadiah, tapi mommy rasa itu kurang layak. Kalian nggak usah pikirkan hadiah yang akan diberikan pada Lusi, nanti biar mommy yang akan membelikannya untuk kalian bawa ke sana."

Seketika wajah si kembar berbunga-bunga saat Ibunya menanggung hadiah yang hendak diberikan pada temannya itu.

Mereka berharap ibunya memberikan hadiah yang sesuai dengan kesukaan Lusi.

"Mommy seriusan akan memberikan hadiah buat Lusi? Bukannya Mommy bilang nggak punya uang, tapi kok mau beliin hadiah buat Lusi? Memangnya Mommy dapat uang dari mana?" tanya Kenzie.

Sebenarnya Kenzie tidak ingin merepotkan orang tuanya, tapi ia sendiri juga tidak mampu untuk membeli hadiah kecil buat sahabatnya, tapi setelah mendapatkan tawaran dari ibunya, Kenzie agak sedikit lega.

"Kan tadi malam mommy diminta buat bikinin kue sama ibunya Lusi, dan Mommy dikasih upah, dan bisa digunakan untuk membelikan hadiah Lusi agar kalian tidak malu saat datang ke sana."

Kedua bocah kembar itu langsung merangkul Agatha dan memberikan kecupan manis di pipinya. "Mommy, terimakasih ya mom, mommy baik sekali mau beliin hadiah buat Lusi."

Agatha tersenyum dengan mengusap pipi gembul putranya. Dia sangat bersyukur kedua bocah kembar yang dilahirkannya itu tidak pernah menuntut untuk hidup mewah seperti teman-temannya.

Si kembar sangat perhatian dan mengerti akan penderitaan yang dialaminya.

"Tapi ingat pesan mommy, ketika berada di rumahnya Lusi kalian nggak boleh nakal, kalian nggak boleh berantakin rumahnya orang. Duduk yang anteng, yang sopan ya? Jangan buat Mommy malu."

Dengan cepat si kembar mengangguk. Iya mom, kami berjanji tidak akan nakal. Setelah acara ulang tahunnya selesai kami langsung pulang."

Walaupun jarak rumah mereka tidak begitu jauh tapi si kembar memang tidak pernah bermain-main bersama teman-temannya.

Agatha melarang anak-anaknya untuk bermain bebas di luar, karena dia sendiri sangat jarang ada di rumah menemani mereka.

"Ya sudah, lebih baik kalian mandi, Ini juga udah siang. Mommy juga udah buatkan sarapan buat kalian. Sebelum berangkat kerja, mommy mau belikan hadiah dulu buat Lusi, kalian tunggu di rumah dulu ya?"

Kembali kedua bocah kembar itu mengangguk dan beranjak dari tempat tidurnya.

Mereka mengambil handuk untuk segera mandi, sebelum merayakan ulang tahun sahabatnya, mereka masih harus pergi ke sekolah.

"Mommy, apakah nanti kita bisa ulang tahun seperti Lusi? Lusi selalu merayakan ulang tahunnya setiap tahun, kami bahkan belum pernah merayakan ulang tahun sama sekali. Andai saja kita masih punya Daddy, mungkin di saat ulang tahun kita, Daddy akan pulang dan merayakan ulang tahun kami."

Sungguh sedih Agatha setiap kali anaknya berharap Ayahnya datang dan tinggal bersama mereka, tapi sayangnya Ayahnya tidak pernah datang, bahkan mereka belum pernah mengetahui seperti apa sosok Ayah kandungnya.

"Sayang, Mommy akan usahakan nanti pas ulang tahun kalian yang ke 5, kalian akan merayakannya bersama Mommy dan juga teman-teman kalian. Kalian nggak perlu berharap Daddy akan datang dan merayakan ulang tahun kalian, karena itu sangatlah tidak mungkin. Mommy akan berusaha semaksimal mungkin untuk bisa  memberikan kebahagiaan buat kalian, jadi mommy rasa, kalian tidak perlu menggarapkan kehadiran orang yang memang tidak ada bersama kalian. Doakan saja mommy bisa memberikan apa yang kalian inginkan, doakan juga mommy selalu sehat dan bisa mencari rezeki buat kalian. Sekarang kalian mandi ya, Mommy akan keluar sebentar."

Agatha menahan untuk tidak menangis di depan anak-anaknya.

Sebenarnya hatinya ingin sekali menjerit setiap saat anaknya menginginkan sesuatu namun dia tidak bisa memberikannya. Bahkan mantan suaminya tidak ada kepedulian sama sekali bertanya mengenai anak-anaknya yang sudah lahir.

"Iya mom, hati-hati di jalan. Lekaslah pulang jangan terlalu lama-lama di luar. Kami akan menunggumu."

"Hmm, iya sayang."

Agatha langsung melangkahkan kakinya keluar dari dalam kamar untuk segera menuju sebuah toko boneka. Dia berencana untuk membelikan boneka sebagai hadiah ulang tahun Lusi.

Si kembar tak kunjung bergabung ke kamar mandi. Mereka berdua kembali duduk di keranjang sembari memikirkan ibunya yang bekerja keras sendirian tanpa bantuan dari siapapun.

"Kasihan Mommy ya? Setiap hari harus bekerja keras sendirian tanpa ada yang membantu. Sebenarnya Daddy kita itu masih hidup atau tidak sih? Kenapa dia tidak pernah pulang untuk mengunjungi kita? Bahkan kita saja tidak pernah tahu seperti apa wajah Daddy kita. Apa mungkin dia mirip sama kita ya?"

Mereka bisa merasakan kesedihan yang dirasakan oleh ibunya tapi mereka tidak bisa membantu ibunya untuk menyelesaikan semua masalahnya.

Mereka masih sangat kecil dan tidak bisa melakukan apa-apa, yang ada mereka malah menyusahkan ibunya saja.

"Kenzo, menurutmu bagaimana ya, kalau kita cari Daddy baru buat mommy. Waktu itu kan kita berencana untuk mencari pengganti Daddy yang hilang, tapi karena Mommy tidak ingin ada Daddy jadi kita urungkan."

Kenzie kembali berpikir untuk mencari pengganti Ayahnya yang sudah hilang. Dia tidak ingin ibunya berjuang sendirian tanpa ada yang membantunya. Dia ingin ibunya seperti orang lain yang bisa menikmati kebahagiaannya di masa muda bersama keluarga. Kini mereka hanya tinggal bertiga saja, jika ibunya tidak ingin menikah lagi maka selamanya akan tetap  bertiga. Kenzie tidak ingin ibunya akan sendirian tanpa seorang laki-laki yang mendampinginya.

"Kurasa apa yang kau katakan itu benar. Kita harus mencari pengganti Daddy secara diam-diam tanpa sepengetahuan mommy. Sebelum kita mendapatkannya, jangan pernah kasih tahu mommy. Kita harus mendapatkan Daddy yang tampan, mapan dan juga kaya raya, terlebih lagi dia masih muda dan tidak jenggotan."

Terpopuler

Comments

Ani Ani

Ani Ani

kesian meraka

2024-07-27

0

💞 NYAK ZEE 💞

💞 NYAK ZEE 💞

tapi jangan pilih paman yg suka ngasih makanan itu ya....
itu orang yg bikin mommy u menderita dan sampai sekarang pun masih berusaha bikin mommy u menderita, karena kebodohannya yg percaya fitnah tidak cari kebenarannya.

2024-06-22

1

ardiana dili

ardiana dili

lanjut

2024-06-22

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Pergilah dari Sini
2 Bab 2. Bertemu Bocah Kembar
3 Bab 3. Rencana Cari Ayah Baru
4 Bab 4. Bertemu Mantan Suami
5 Bab 5. Kebodohanmu Menyengsarakan Dirimu Sendiri
6 Bab 6. Kembali Bertemu Si Kembar
7 Bab 7. Perhatian dari si Kembar
8 Bab 8. Memangnya Kau Siapa, Berani Mengusirku
9 Bab 9. Atau Aku Sendiri yang Akan Mencaritahu Kebenarannya
10 Bab 10. Entah Sampai Kapan Penderitaan ini Akan Berakhir
11 Bab 11. Hati yang Pedih
12 Bab 12. Kado Ulang Tahun
13 Bab 13. Dia Pacarku
14 Bab 14. Kehadiran Soraya
15 Bab 15. Cepat Tandatangani Surat Cerainya
16 Bab 16. Suami Macam Apa
17 Bab 17. Andai Saja Kita Punya Daddy
18 Bab 18. Undangan Untuk Om Baik Hati
19 Bab 19. Kartu Kredit Untuk Agatha
20 Bab 20. Ulang Tahun si Kembar
21 Bab 21. Kami Minta Daddy
22 Bab 22. Bodohnya Kelewatan
23 Bab 23. Siapa Ayah si Kembar?
24 Bab 24. Aku Bahkan Bisa Membuatmu Masuk Rumah Sakit Jiwa
25 Bab 25. Kebersamaan Louis Dengan Si Kembar
26 Bab 26. Apakah itu Aku?
27 Bab 27. Macam Jelangkung
28 Bab 28. Kau Tak Pernah Berubah
29 Bab 29. Positif Subur
30 Bab 30. Louis Jatuh Sakit
31 Bab 31. Jangan Sakiti Mommyku
32 Bab 32. Menangis di Alam Kubur
33 Bab 33. Perdebatan Anak dan Bapak
34 Bab 34. Aku Akan Pergi Jika Kau Ikut Bersamaku
35 Bab 35. Om Adalah Daddy Kalian
36 Bab 36. Benar-benar Dibuat Gila
37 Bab 37. Ingin Menghindar
38 Bab 38. Sakit Tak Berdarah
39 Bab 39. Kami Nggak Butuh Penghianatan
40 Bab 40. Orang Tua tak Pengertian
41 Bab 41. Kami Berpikir Untuk Memaafkan
42 Bab 42. Datang Ke Panti
43 Bab 43. Dia Orang Tuamu
44 Bab 44. Gagal Memadu Cinta
45 Bab 45. Atau Daddy Punya Wanita Lain?
46 Bab 46. Hanya Bisa Pasrah
47 Bab 47. Diremehkan
48 Bab 48. Jangan Marahi Mommy
49 Bab 49. Aku tidak Akan Memaafkan Kalian
50 Bab 50. Ingat Hukum Karma
51 Bab 51. Aku Selalu Ada Buat Kamu
52 Bab 52. Tamu Tak Diundang
53 Bab 53. Kalian tidak Adil
54 Bab 54. Saling Memaafkan
Episodes

Updated 54 Episodes

1
Bab 1. Pergilah dari Sini
2
Bab 2. Bertemu Bocah Kembar
3
Bab 3. Rencana Cari Ayah Baru
4
Bab 4. Bertemu Mantan Suami
5
Bab 5. Kebodohanmu Menyengsarakan Dirimu Sendiri
6
Bab 6. Kembali Bertemu Si Kembar
7
Bab 7. Perhatian dari si Kembar
8
Bab 8. Memangnya Kau Siapa, Berani Mengusirku
9
Bab 9. Atau Aku Sendiri yang Akan Mencaritahu Kebenarannya
10
Bab 10. Entah Sampai Kapan Penderitaan ini Akan Berakhir
11
Bab 11. Hati yang Pedih
12
Bab 12. Kado Ulang Tahun
13
Bab 13. Dia Pacarku
14
Bab 14. Kehadiran Soraya
15
Bab 15. Cepat Tandatangani Surat Cerainya
16
Bab 16. Suami Macam Apa
17
Bab 17. Andai Saja Kita Punya Daddy
18
Bab 18. Undangan Untuk Om Baik Hati
19
Bab 19. Kartu Kredit Untuk Agatha
20
Bab 20. Ulang Tahun si Kembar
21
Bab 21. Kami Minta Daddy
22
Bab 22. Bodohnya Kelewatan
23
Bab 23. Siapa Ayah si Kembar?
24
Bab 24. Aku Bahkan Bisa Membuatmu Masuk Rumah Sakit Jiwa
25
Bab 25. Kebersamaan Louis Dengan Si Kembar
26
Bab 26. Apakah itu Aku?
27
Bab 27. Macam Jelangkung
28
Bab 28. Kau Tak Pernah Berubah
29
Bab 29. Positif Subur
30
Bab 30. Louis Jatuh Sakit
31
Bab 31. Jangan Sakiti Mommyku
32
Bab 32. Menangis di Alam Kubur
33
Bab 33. Perdebatan Anak dan Bapak
34
Bab 34. Aku Akan Pergi Jika Kau Ikut Bersamaku
35
Bab 35. Om Adalah Daddy Kalian
36
Bab 36. Benar-benar Dibuat Gila
37
Bab 37. Ingin Menghindar
38
Bab 38. Sakit Tak Berdarah
39
Bab 39. Kami Nggak Butuh Penghianatan
40
Bab 40. Orang Tua tak Pengertian
41
Bab 41. Kami Berpikir Untuk Memaafkan
42
Bab 42. Datang Ke Panti
43
Bab 43. Dia Orang Tuamu
44
Bab 44. Gagal Memadu Cinta
45
Bab 45. Atau Daddy Punya Wanita Lain?
46
Bab 46. Hanya Bisa Pasrah
47
Bab 47. Diremehkan
48
Bab 48. Jangan Marahi Mommy
49
Bab 49. Aku tidak Akan Memaafkan Kalian
50
Bab 50. Ingat Hukum Karma
51
Bab 51. Aku Selalu Ada Buat Kamu
52
Bab 52. Tamu Tak Diundang
53
Bab 53. Kalian tidak Adil
54
Bab 54. Saling Memaafkan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!